Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan

FAKTOR TEKNIS YANG BERPENGARUH TERHADAP HASIL TANGKAPAN UTAMA PUKAT UDANG DI LAUT ARAFURA Daniel Rezki; Ronny Irawan Wahju; Mulyono S Baskoro; Muhammad Imron
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 5 No 1 (2014): MEI 2014
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3381.233 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.5.23-31

Abstract

Shrimp is an economic important commodity in fishery with shrimp trawl as the most effective fishing gear. One of effort to maximize the number of shrimp catch is the application of the technical factors which significantly influence the catch rate of shrimp. Method of this research was observational. The purpose of this research was to analyze the influence of fishing time (day and night), towing speed, and towing duration towards shrimp catch rate. The result of this research are night operation has greater catch rate (24.10 ± 9.60 kg/hour, the effective tow duration is 91-150 minutes (46.78 ± 22 kg/hauling) and towing speed with greater catch rate is 2.50-3.00 knot (13.18 ± 3.30 kg/hour). The results of the analysis should that factors can maximize the catch of shrimp trawl.
PENGARUH FASE BULAN TERHADAP HASIL TANGKAPAN GLASS EEL DI MUARA SUNGAI CIBUNI TEUGAL BULEUD, KABUPATEN SUKABUMI Dadan Suhendar; Ronny I Wahju; Deni Achmad Soeboer
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 7 No 1 (2016): MEI 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8026.847 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.7.39-46

Abstract

Muara Sungai Cibuni, Tegal Buleud, Sukabumi terletak di perairan pantai selatan Pulau Jawa yang memiliki potensi besar dalam penyediaan glass eel (benih sidat) akan tetapi belum dilakukan penelitian. Penangkapan glass eel dilakukan pada malam hari ketika air pasang sehingga fase bulan akan mempengaruhi operasi penangkapan glass eel , oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fase bulan menangkap glass eel. Data yang dikumpulkan dari data hasil tangkapan glass eel harian nelayan dikumpulkan selama 12 bulan pada tahun 2015 dan kemudian data dianalisis dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan mengelompokkan menjadi 4 fase bulan (semi terang, terang bulan, bulan gelap dan semi gelap). Dari hasil analisis menunjukkan bahwa hasil tangkapan pada fase bulan terang berbeda nyata terhadap fase bulan gelap dengan rata-rata hasil tangkapan glass eel di fase bulan terang 6.2 kg dan fase gelap 18.3 kg dan hasil tangkapan pada fase bulan semi terang tidak berbeda nyata dengan fase bulan terang, sedangkan fase semi terang berbeda nyata terhadap fase bulan gelap.
PENGARUH FASE BULAN TERHADAP HASIL TANGKAPAN LOBSTER (Panulirus homarus) di TELUK PELABUHANRATU KABUPATEN SUKABUMI Arik Permana; Ronny I Wahju; Deni Achmad Soeboer
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 7 No 2 (2016): NOVEMBER 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.305 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.7.137-144

Abstract

Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu daerah potensial penghasil lobster di Indonesia, khususnya di wilayah Teluk Palabuhanratu, lobster yang banyak tertangkap di daerahh ini adalah jenis lobster panulirus homarus dikenal dengan nama lobster Hijau pasir dalam bahasa Indonesia, banyak penelitian yang di lakukan ditempat lain menyatakan bahwa fase bulan memberikan pengaruh dan tidak pengaruh terhadap hasil tangkapan lobster. Maka penelitian ini mengamati pengaruh fase bulan terhadap hasil tangkapan lobster dan pengaruh fase bulan terhadap ukuran, yang berada di wilayah teluk Palabuhanratu. Data yang di kumpulkan merupakan data dari hasil tangkapan yang di kumpulkan pada pengumpul lobster dari mulai bulan Agustus sampai bulan Desember 2015. Fase bulan di bagi kedalam 4 kwadran, fase bulan semi terang (Kwadran I), fase bulan purnama (Kwadran II), fase bulan semi gelap (Kwadran III) dan fase bulan gelap (Kwadran IV) data fase bulan di ambil dari daftar almanak nautika. Ukran lobster yang tertangkap di bagi kedalam 3 ukuran yaitu KK (0.30-0.99 gram/ekor), SPK (100-200 gram/ekor) dan SPB ( 200-up gram/ekor). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil tangkapan lobster P. homarus di teluk Palabuhanratu tidak memberikan pengaruh yang berbeda secara signifikan terhadap fase bulan, ini berdasarkan hasil uji statistik dimana nilai P = 0.8917 (P > 0.05). Lobster tertangkap di semua fase bulan dan terbanyak di fase bulan semi terang (kwadran I) sebesar 41.90±11.7 (SE) kg. dimana lobster tersebut banyak tertangkap pada ukuran KK (0.30-0.99 gram/ekor) dan SPK (100-200 gram/ekor), berdasarkan trand hasil tangkapan selama setahun menggambarkan terjadi peningkatan produksi hasil tangkapan lobster pada bulan September sampai bulan Desember, hal ini bersamaan pula dengan di mulainya musim penghujan/musim barat.
KERAGAAN ASPEK TEKNIS UNIT TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN KURAU DI PAMBANG PESISIR KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU Muhammad Natsir Kholis; Ronny I Wahju; Mustaruddin Mustaruddin
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 8 No 1 (2017): MEI 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4874.178 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.8.67-79

Abstract

Ikan kurau (Eleutheronema tetradactylum) merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomi penting di Pambang pesisir Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek teknis dan ekonomi (finansial) dari setiap unit teknologi penangkapan ikan kurau di Pambang pesisir. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2016 di Pambang pesisir Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau dengan metode survei. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan finansial dengan menghitung nilai NPV, IRR, PP dan BCR. Hasil analisis aspek teknis menunjukkan karakteristik unit teknologi penangkapan ikan kurau di Pambang Pesisir untuk jaring kurau dan jaring tangsi menggunakan webbing berbahan PA (Polyamide) dan tangsi, mesh size yang digunakan berukuran 2.5 sampai 7 inci dan ukuran kapal berkisar 6 sampai 12m. Sedangkan rawai dan pancing menggunakan tali utama berbahan nilon 110, mata pancing bernomor 6 dan 7, dengan umpan ikan parang-parang, tenggiri, layur, udang dan lomek. Ukuran kapal yang digunakan berkisar 6 sampai 8m. Sedangkan hasil analisis ekonomi (finansial) menunjukkan bahwa seluruh unit teknologi penangkapan ikan kurau di Pambang Pesisir layak untuk dikembangkan dengan nilai NPV yang positif, nilai IRR melebihi bunga suku bank yang ditetapkan dan BCR >1.
MODIFIKASI KONSTRUKSI TRAMMEL NET: UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL TANGKAPAN Mihrobi Khalwatu Rihmi; Gondo Puspito; Ronny Irawan Wahju
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 8 No 2 (2017): NOVEMBER 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.812 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.8.169-178

Abstract

Penelitian modifikasi konstruksi trammel net dilakukan dengan melakukan uji coba penangkapan di perairan Lontar, Serang. Tiga konstruksi trammel net yang diujicoba, yaitu trammel net kontrol (TK), trammel net perlakuan 1 (TP1) dan trammel net perlakuan (TP2). TK adalah trammel net yang memiliki 2 lembar jaring lapis luar dan kekendurannya menumpuk di bagian bawah. Selanjutnya TP1 adalah trammel net yang memiliki 1 lembar jaring lapis luar dan membentuk 1 kantong di bagian bawah, sedangkan TP2 memiliki 1 lembar jaring lapis luar dan membentuk 2 kantong. Hasil uji coba menunjukkan ketiga konstruksi trammel net menghasilkan 10 jenis organisme yang sama, yaitu Penaeus merguiensis, Harpiosquilla raphidea, Portunus pelagicus, Argyrosomus amoyensis, Pseudorhombus arsius, Platycephalus indicus, Pomadasys maculatus, Himantura uarnak, Leiognathus equulus, Thryssa hamiltonii. TP2 menangkap 1.165 individu, atau lebih banyak 1.29 kali dibandingkan dengan TP1 (897 individu) dan 2.36 kali dibandingkan dengan TK (493 individu). Hasil uji statistik menggunakan ANOVA dan uji BNT juga menunjukkan bahwa modifikasi konstruksi trammel net terbukti dapat meningkatkan jumlah hasil tangkapan (F39.99: α0.05).
RESPONS PENYU TERHADAP CAHAYA UNTUK MITIGASI BYCATCH DALAM SKALA LABORATORIUM Ronny Irawan Wahju; Mochammad Riyanto; Roza Yusfiandayani; Ganang Dwi Prasetyo
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 10 No 2 (2019): NOVEMBER 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3121.631 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.10.161-172

Abstract

Penelitian tentang respons penyu terhadap lampu Light Emitting Diode (LED) warna hijau untuk mengurangi bycatch penyu telah dilakukan dalam skala laboratorium. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis respons tingkah laku penyu terhadap lampu LED hijau pada skala laboratorium. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan melakukan observasi tingkah laku penyu terhadap cahaya hijau dalam kondisi yang terkontrol. Pengujian dilakukan dengan mengamati respons berupa pergerakan dan kecepatan tukik terhadap lampu LED hijau. Spesies penyu yang menjadi objek pada pengamatan ini adalah tukik penyu hijau (Chelonia mydas) sebanyak 11 ekor dengan ukuran panjang karapas CCL 45-50 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyu memiliki kondisi dan tingkat sensitivitas visual dan menunjukkan respons yang sama terhadap setiap perlakuan. Penggunaan Lampu LED hijau memberikan respons penghindaran terhadap penyu. Berdasarkan respons penghindaran tersebut, lampu LED hijau dapat digunakan sebagai alternatif dalam mereduksi bycatch penyu pada kegiatan perikanan gillnet.
EFEKTIVITAS PENANGKAPAN LAYUR (Trichiurus sp.) MENGGUNAKAN UMPAN BUATAN Julius Mose Rahaningmas; Gondo Puspito; Diniah Diniah; Ronny Irawan Wahju
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 5 No 1 (2014): MEI 2014
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3484.938 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.5.33-40

Abstract

Hairtail fishing (Trichiurus sp) in Palabuhanratu using handline is highly dependent on fishing bait. The bait which is usually used by fishermen is natural bait which is a piece of trash fish. The purpose of this research is to find bait alternative as a replacement of natural bait for hairtail fishing. Three type of baits used in this research were natural bait as a control, artificial bait and combination between natural and artificial bait. The aims of this research are to prove that artificial baits can increas the catch and to determine the effective time for handline fishing operations. Three kinds of baits were operated at the same time on a single unit of handline fishing boats for 22 days.The research using comparative descriptive analysis and statistical analysis completely randomized design (RAL). The results showed that combination bait can capture 453 hairtails or 52% of the total catch which is more than artificial bait that catch 223 hairtails 25% and natural bait that catch 203 hairtails 23%. The best time of the capture is between 05:00 am to 07:00 am that catch 379 hairtail or 43% of the total catch, and then at 07.00 am to 09:00 am and 09:00 am to 11:00 am, each captured 298 fish 34%, and 202 fish 23%.
YELLOWFIN TUNA (Thunnus albacares) FISHERIES SUSTAINABILITY: A WEIGHT-LENGTH ANALYSIS IN THE WEST SUMATERA WATERS: KEBERLANJUTAN PERIKANAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares): ANALISIS PANJANG BERAT DI PERAIRAN SUMATERA BARAT Siregar, Emma Suri Yanti; Simbolon, Domu; Wahju, Ronny Irawan; Yulianto, Irfan; Siregar, Vincentius P.
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 16 No 3 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.16.282-293

Abstract

Ikan tuna sirip kuning adalah komoditas perikanan bernilai tinggi dan sumber utama mata pencaharian nelayan di Sumatra Barat. Namun, intensifikasi penangkapan sering mengabaikan selektivitas alat tangkap, sehingga ikan belum layak tangkap turut tertangkap, mengganggu regenerasi populasi, menurunkan biomassa, dan meningkatkan risiko overfishing. Informasi ukuran layak tangkap penting untuk mendukung keberlanjutan perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi ukuran panjang ikan, pola pertumbuhan ikan dan menentukan tingkat kelayaktangkapan ikan tuna (Thunnus albacares). Data distribusi ikan, seperti panjang dan berat ikan dikumpulkan melalui pengukuran langsung terhadap hasil tangkapan nelayan. Distribusi ukuran dan berat ikan dianalisis secara deskriptif, sedangkan pola pertumbuhan ikan ditentukan menggunakan persamaan W=aLb. Jumlah ikan tuna yang berhasil diukur selama periode Juni - Agustus 2020 mencapai 398 ekor. Ikan yang paling dominan tertangkap berkisar antara 135-144 cm dengan berat 44-60 kg. Analisis distribusi ikan menghasilkan persamaan regresi y = 0,00005x2,7787, dengan nilai R² = 0,9575 dan nilai b = 2,4969. Nilai b yang lebih kecil dari 3 mengindikasikan pola pertumbuhan alometrik negatif, di mana pertumbuhan panjang ikan lebih dominan dibandingkan pertumbuhan beratnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 81% ikan memenuhi kriteria layak tangkap, sedangkan 19% lainnya tergolong tidak layak tangkap. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam mendukung pengelolaan perikanan tuna sirip kuning yang berkelanjutan berbasis ukuran layak tangkap.
Co-Authors . Diniah Agoes Mardiono Jacoeb Agus Oman Sudrajat Ahmad Zuhril Hisan Akbar, Rafdi Zhafir Aldanita, Ega Alfarezi, Muhammad Am Azbas Taurusman Amanda Chandra Safira Aminah, Ai Siti Apriana Vinasyiam Ari Purbayanto Arik Permana Arlita, Kriswidya Bambang Murdiyanto Budhi HS Iskandar Budi Nugraha Budiman, Muhamad Syarif Budiman, Muhammad Syarif Charles Parningotan Haratua Simanjuntak Dadan Suhendar Damayanti, Fazrin Putri Daniel R. Monintja Daniel Rezki Darmawan Deni A. Soeboer Deni A. Soeboer Deni Achmad Soeboer Dianti, Sari Rama Diniah Diniah Domu Simbolon Dwi Putra Yuwandana Eko Sri Wiyono elizabeth juleny tapotubun Emma Suri Yanti Siregar, Emma Suri Yanti Ende Kasma Fahresa Nugraheni Supadminingsih Fahrizal, Muhammad Fayyadh Fatmawati, Riska Firman Maulana, Firman Fis Purwangka Ganang Dwi Prasetyo Gilar Budi Pratama Gillang Fernando Gondo Puspito Hapsari, Rianti Dyah Helman Nur Yusuf Iin Solihin Iis Diatin Indah Ainun Firdaus Irfan Yulianto Irfannur Irfannur Jaliadi . Jamhari Jamhari John Haluan Julius Mose Rahaningmas Karina P Sangara Mara Khalila, Fithriana Koo, Kim Jin Lee, Jae Won Listyanto Putri, Adjeng Peni M Syarif Budiman M. Fedi A. Sondita M. Riyanto Mahiswara Mahiswara Mala Nurilmala Meilinda, Desi Melawati, Lia Mia Setiawati Mihrobi Khalwatu Rihmi Mochammad Riyanto Mochmamad Riyanto Mohammad Mukhlis Kamal Mokhamad Dahri Iskandar Muhammad Fedi Alfiadi Sondita Muhammad Imron Muhammad Natsir Kholis Muhammad Natsir Kholis Muhammad Natsir Kholis Muji Nopriansah Mulyono S. Baskoro Mustaruddin Nimmi Zulbainarni Permana, Arik Picaulima, Simon M. Pipin Supinah Prihatin Ika Wahyuningrum Purboningrum, Ratna Putra, Tito Dzullyardana Putri, Clarisyah Karenia Rahman Hakim Purnama Ramadhan, Muhammad Haykal Ressa S Syahlevi RIDWAN AFFANDI Rizsa Mustika Pertiwi Robert Tambun Robi Komarudin Rosi Rahayu Roza Yusfiandayani Sabirah, Haifa Saelan, Yudithia Sani, Ndaru Narulita Shafira Bilqis Annida Sugandi Sugandi Sugeng H. Wisudo Sugertiani Sulaeman Martasuganda Sulaeman Martasuganda sumardi sumardi Suparman Sasmita Supartono Supartono Tatag Budiardi Thoybah, Rezkino Tigor Wahyudi Tri Wiji Nurani Uju Uju Uliyah, Ayu Himatul Ully Wulandari, Ully Vincentius P Siregar Viola Azzuhra Haryono Wazir Mawardi Wildan, Dudi Muhammad Wini - Trilaksani Yanti Sinaga Zahirudin Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain . Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain