Julia Rottie
Universitas Sam Ratulangi

Published : 40 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan

HUBUNGAN MEROKOK DENGAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PRIA DEWASA DI DESA POYOWA KECIL KECAMATAN KOTAMOBAGU SELATAN KOTA KOTAMOBAGU Asiking, Wulandari; Rottie, Julia; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2016): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v4i1.10805

Abstract

Abstract: Smoking is an act of burning a tobacco which inhaled the smoke from the burning process in a form of cigarette or a pipe. Smoking affects the health, so every people need to pay attention for their general body health, especially oral and dental health, because oral and dental health can also affect the overall health of the body. The aim this research is to identify the relation of smoking with dental and oral health on male adults in Poyowa kecil village, district of south Kotamobagu, Kotamobagu City. The sample in this study 58 smoker respondents by using the purposive sampling. The design study is a descriptive analytic study with cross-sectional design where the information will collecting by using questionnaire and observation sheet. The Research Result Pearson Chi Square test there is have meaningful relation between smoking with oral and dental health (p=0,000). The Conclusion of this research shows that there are a relation between smoking with oral and dental health on male adults in poyowa kecil village, district of south kotambagu, kotamobagu city. The Suggestion for the researcher is next time, this research is expected to be a reference and a start of more research about the effect of smoking which can inflict damage oral and dental health of the overall individuals. Key words: Smoking, oral and dental health. Abstrak: Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Merokok mempengaruhi kesehatan, sehingga setiap individu perlu memperhatikan kesehatan tubuh secara umum, tertutama kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan merokok dengan kesehatan gigi dan mulut pada pria dewasa di Desa Poyowa kecil, Kecamatan Kotamobagu selatan, Kota kotamobagu. Sampel pada penelitian ini yaitu 58 responden yang merokok dengan menggunakan purposive sampling. Desain Penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross-sectional dan data dikumpulkan dari responden menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil Penelitian berdasarkan uji stitistik Pearson Chi Square terdapat hubungan yang bermakna antara merokok dengan kesehatan gigi dan mulut (p=0,000). Kesimpulan dari penelitian menujukkan bahwa terdapat hubungan merokok dengan kesehatan gigi dan mulut pada pria dewasa di Desa Poyowa kecil, Kecamatan Kotamobagu selatan, Kota kotamobagu. Saran untuk peneliti selanjutnya diharapkan penelititian ini dapat menjadi rujukan dan permulaan untuk banyak lagi penelitian tentang akibat dampak dari merokok dapat merusak kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang lebih menyeluruh. Kata Kunci : Merokok, kesehatan gigi dan mulut.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I Butu, Yosepina Otma; Rottie, Julia; Bataha, Yolanda
JURNAL KEPERAWATAN Vol 7, No 2 (2019): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v7i2.24476

Abstract

Abstract: Hyperemesis gravidarum is a condition of excessive nausea and vomiting duringpregnancy. Thepurpose of this study is to knowsomefactor that associated with the incidenceof Hyperemesis Gravidarum in first trimester pregnant women atPuskesmasBahu Manado,and in this study, three factors were taken,There are age, parity status, and employment.Themethod of this study uses a quantitative method with a cross sectional design. Thesample of this study was amounted to 30 people using total sampling method. The Resultsofthis study, using the chi-square test, obtained the value of Asymp. Sig on the age variable is0.964; on the parity variable 0.092; and the employment variable is 0.374. These resultsindicate that this value is> 0.05, which means there is significant relationship between age,parity and employment with the incidence of hyperemesis gravidarum. Conclusion from theresearch conducted based on the relationship of factor related to the incidence ofhyperemesis gravidarum,general,parity,and work there is a meaningful relationship.Keywords: Hyperemesis GravidarumAbstrak: Hyperemesis gravidarum adalah keadaan mual dan muntah berlebihan selama masakehamilan. Tujuan studi untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadianHyperemesis Gravidarum pada ibu hamil trimester I di Puskesmas Bahu Manado, dan dalampenelitian ini, diambil 3 faktor, yaitu umur, status paritas, dan pekerjaan ibu. Metode studi inimenggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel studi ini berjumlah30 orang dengan menggunakan metode pengambilan sampel total sampling.Hasil daripenelitian ini, dengan menggunakan uji chi – square didapatkan bahwa nilai Asymp.Sig padavariabel umur adalah 0,964; pada variabel paritas 0,092; dan pada variabel pekerjaan sebesar0,374. Hasil ini menunjukkan bahwa Nilai ini > 0,05, yang berarti ada hubungan yangbermakna antara umur, paritas dan pekerjaan dengan kejadian hyperemesis gravidarum.Simpulan dari penelitian yang dilakukan berdasarkan hubungan faktor-faktor yangberhubungan dengan kejadian hyperemesis garavidarum,Umur Paritas dan Pekerjaan adalahada hubungan yang bermakna.Kata kunci :Hyperemesis Gravidarum
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECERDASAN MORAL PADA ANAK USIA 12-15 TAHUN DI SMP NEGERI 1 TABUKAN SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Karendehi, Celsita E.D; Rottie, Julia; Karundeng, Michael Y
JURNAL KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2016): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v4i1.10795

Abstract

Abstract :Parenting style is parental behavior when interacting with children, including rule establishment, and value or norm teaching. Moral intelligence is an ability to appreciating what is right and what is wrong by means of a strong ethical belief and acting based on that belief. This study aim for finding out parenting style association with moral intelligence of childrens between 12-15 years. This is an analytical study with cross-sectional approach using Purposive Sampling technique of 41 respondents. Data were collected using questionnaires. Study result based on Pearson Chi Square test there are significant association between parenting style with moral intelligence (p=0,004). Conclusion from this study showed that there are parenting style association with children’s moral intelligence aged 12-15 years in South Tabukan State Junior High School 1. Suggestion for further study to using this study as reference for numbers of further study about parenting style and children’s moral intelligence in family, school, and communities. Keyword :parenting style, moral intelligence Abstrak :Pola asuh orang tua adalah cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi dengan anak, termasuk cara penerapan aturan, mengajarkan nilai atau norma. Kecerdasan moral (moral intelligence) adalah kemampuan memahami hal yang benar dan yang salah dengan keyakinan etika yang kuat dan bertindak berdasarkan keyakinannya tersebut dengan sikap yang benar serta perilaku yang terhormat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kecerdasan moral anak usia 12-15 tahun. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan teknik Purposive Sampling dengan 41 responden.Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner.Hasil Penelitian berdasarkan ujiPearson Chi Square terdapat hubungan bermakna antara pola asuh orang tua dengan kecerdasan moral (p=0,004).Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan pola asuh orang tua dengan kecerdasan moral anak usia 12-15 tahun di SMP Negeri 1 Tabukan Selatan. Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan penelitian ini menjadi rujukan untuk banyak lagi penelitian tentang pola asuh orang tua dan kecerdasan moral anak-anak di tengah-tengah keluarga, sekolah, masyarakat. Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua dan Kecerdasan Moral
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR DI RUANG IRINA A BLU RSUP PROF Dr. R.D KANDOU MANADO Nurdin, Suhartini; Kiling, Maykel; Rottie, Julia
JURNAL KEPERAWATAN Vol 1, No 1 (1): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v1i1.2243

Abstract

Abstract: Post operative pain management can be done in two ways: a pharmacological and non pharmacological. Tackling pain pharmacologically done in collaboration with physicians in the delivery of analgesic. While the non-pharmacological measures one of which is to provide a relaxation techniques post operative patient. The Purpose of this study was to determine the effect of relaxation techniques to changes in the intensity of post operative pain in patient fraktur. This study in an analytical research approach Quasi Experiment. Is the pre-experiment research design(one group pre and post design). Sampleof 20 people. Data processing test result analysis using by paired sample t-test using SPSS program at significance level 95% (α=0,05). The resultshowed there is the influence of relaxation techniques to changes in the intensity of post operative pain in patient fraktur in the department of Prof. Irina A BLU RSUP Dr. R. D. Kandou Manado. Analytical results obtained p-value = 0,000 (p<0,05). Keywords: Relaxation Techniques, Pain, Fraktur Abstrak: Penatalaksanaan nyeri post operasi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara farmakologis dan non farmakologis. Menangangi nyeri secara farmakologis dilakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik. Sedangkan tindakan non farmakologis yaitu salah satunya adalah dengan memberikan teknik relaksasi pada pasien post oeprasi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi fraktur. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan Quasi experiment. Sampel 20 orang. Teknik pengolahan data dianalisis dengan ujipaired sample t-test mengunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh teknik relaksasi terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi fraktur di ruang Irina A BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Hasil analisi diperoleh nilai p = 0,000 (p<0,05). Kata Kunci : Teknik Relaksasi, Nyeri, Fraktur
PENGARUH SENAM DIABETES MELITUS TERHADAP KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI SANGGAR SENAM PERSADIA KABUPATEN GORONTALO Salindeho, Anggelin; Mulyadi, Ns; Rottie, Julia
JURNAL KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2016): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v4i1.10856

Abstract

Abstract : Diabetes mellitus is a group of metabolic disorders characterized by elevated level of blood glucose due to damage in insulin secretion, insulin action or both. Control of diabetes mellitus become an important goal in controling blood sugar levels. One of the efforts to control diabetes mellitus is the diabetes mellitus gymnastics. The research objective was to determine the effect of exercise on reducing blood sugar levels. Research design is Quasi Eksperimental, consisting of 15 samples of the intervention group and 15 samples control group. Gimnastics diabetes mellitus held 3 times a week for 2 weeks, with examination of blood sugar levels pretest and posttest. Using a T-test at significance level of 95% (á 0,05). Results of the study the characteristics of the sexes are mostly women, age range 44-70 years and most education is high school level, pretest sugar levels above normal and posttest results has decreased. Conclusion of the study is that gymnastics effect on blood sugar levels of diabetes patients with type 2 diabetes mellitus. Suggestions research, for futher research would be to develop research by adding the variables such us diet patterns, length of study 4-6 weeks and begins with mild intensity gimnastic. Keywords: Gymnastics Diabetes Mellitus, Blood Sugar Levels Abstrak : Diabetes melitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah akibat kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Pengendalian diabetes melitus menjadi tujuan yang penting dalam pengontrolan kadar gulah darah. Salah satu upaya pengendalian DM yaitu dengan senam diabetes. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh senam terhadap penurunan kadar gula darah. Desain penelitian quasi eksperimental, terdiri dari 15 sampel kelompok intervensi dan 15 sampel kelompok kontrol. Senam diabetes melitus dilaksanakan 3 kali seminggu selama 2 minggu, dengan pemeriksaan kadar gula darah pretest dan posttest, munggunakan uji T pada tingkat kemaknaan 95% (á 0,05). Hasil penelitian karakteristik jenis kelamin sebagian besar adalah perempuan, rentang umur 44-70 tahun dan pendidikan terbanyak adalah tingkat SMU, kadar gula darah pretest diatas normal dan hasil posttest mengalami penurunan.Kesimpulan dalam penelitian adalah terdapat pengaruh senam diabetes melitus terhadap kadar gula darah penderita DM tipe 2. Saran penelitian, untuk peneliti selanjutnya kiranya dapat mengembangkan penelitian dengan menambahkan variabel penelitian seperti pola diit, lama waktu penelitian 4-6 minggu, serta dimulai dengan senam intensitas ringan. Kata Kunci : Senam Diabetes Melitus, Kadar Gula Darah.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN PENYAKIT REMATIK DI WILAYAH PUSKESMAS BEO KABUPATEN TALAUD Bawarodi, Fera; Rottie, Julia; Malara, Reginus T.
JURNAL KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2017): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v5i1.15955

Abstract

Abstrak : Rheumatic is a chronic systemic inflammatory disease that attacks the joints, especially the synovialjoints. Factors that can cause the occurrence of rheumatic recurrence is the level of knowledge, work / activityand diet.The Purpose of this research was to knowing the factors related to the recurrence of rheumaticdiseases in Community Health Center Beo District Talaud. Design Research used cross sectional study whichthe data related to independent variable or risk and independent variable consequence collated in the sametime. Tehnique Sampling that is total sampling is 32 samples. Statistical Test Result Chi-Square test withconfidence level of 95% (a = 0,05) and obtained p value 0,002 < 0,05 and 0,004 < 0,05 and p value 0,017 <0,05. Conclussion there are correlation factors the level of knowledge, work / activity and eating patterns withthe recurrence of rheumatic diseases in Community Health Center Beo District Talaud.Keywords: Level of Knowledge, Occupation/Activity, Diet, Rheumatic Recurrence.Abstrak : Rematik adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronis yang menyerang persendian terutama sendisinovial. Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kekambuhan rematik adalah tingkat pengetahuan,pekerjaan / aktivitas dan pola makan. Tujuan Penelitian Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengankekambuhan penyakit rematik di Wilayah Puskesmas Beo Kabupaten Talaud. Desain Penelitian inimenggunakan cross sectional yaitu dengan data yang menyangkut variabel bebas atau resiko dan variabelterikat atau akibat akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan. Teknik Pengambilan Sampel menggunakansampling jenuh / total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang. Hasil Uji Statistik Chi-Square testdengan tingkat kepercayaan 95% (a = 0,05) dan diperoleh p value 0,002 < 0,05 dan 0,004 < 0,05 dan p value0,017 < 0,05. Kesimpulan yaitu terdapat hubungan tingkat pengetahuan, pekerjaan/aktivitas dan pola makandengan kekambuhan penyakit rematik di Wilayah Puskesmas Beo Kabupaten Talaud.Kata Kunci: Rematik, Tingkat Pengetahuan, Pekerjaan/Aktivitas, Pola Makan
HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KEJADIAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA PERAWAT PELAKSANA DI RS TK. III R.W MONGINSIDI MANADO Sumangando, Monalisa; Rottie, Julia; Lolong, Jill
JURNAL KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2017): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v5i1.14717

Abstract

Abstarct : The role of nurses in the hospital is very important, in which nurses have role to perfom nursing care. The tasks of a nurse are quite many. Due to many tasks that has to be done by nurses, their workloads will be affected. Excess of workloads would bring health-related impacts toars nurses, on of them is low back pain. Low Back Pain (LBP) is an unspecified condition that refer to acute or chronic pain symptom and discomfort feeling in or around lumbosacral region that can be caused by inflammation, degenerative process, malignancy, gynecologic disorder, trauma and metabolic dysfunction. The Aim of this research is to identify the association between nurses workload with the incident of low back pain on nurses. Sample of this research are 40 respondents which obtained with purposive sampling technique. This research used Observational analytic design with cross-sectional approach and the data was collected through observation and questioner. The result of this research based on Chi-square test is p-value = 0,365 > 0,05. It indicates no relationship between the workloas of nurse and the incidence of low back pain on nurses in RS. TK. III R. W. Monginsidi Manado. The recommendation for next research is to study about other factors that is possible to trigger LBP on nurses. Keyword: Nurses, Workload, low back pain. Abstrak : Peran perawat di ruamah sakit sangatlah penting karena perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan. Tugas yang dilakukan perawat sangatlah banyak. Dengan banykanya tanggung jawab yang dilakukan perawat akan berdampak pada beban kerja perawat. Beban kerja yang berlebih akan berdampak pada kesehatan perawat salah satunya LBP. LBP adalah suatu kondisi tidak spesifik yang mengacu pada keluhan nyeri akut atau kronik dan ketidaknyamanan pada atau di dekat daerah lumbosakral, yang dapat disebabkan oleh inflamasi, proses degeneratif, keganasan, kelainan ginekologi, trauma, dan gangguan metabolik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan beban kerja perawat dengan kejadi low back pain pada perawat pelaksana. Sampel brjumlah 40 responen yang didapat dengan menggunakan teknik purposive sampling. Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional dan data dikumpulkan dari responden dengan menggunakan lembar kuesioner dan observasi. Kesimpulan uji Chi Square diperoleh nilai signifikan p = 0,365 > 0,05. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara beban kerja perawat dengan kejadi low back pain pada perawat pelasana di RS. TK. III R.W Monginsidi Manado. Kata Kunci : Perawat, Beban Kerja, Low Back Pain
HUBUNGAN KEJADIAN MALARIA DAN KECACINGAN DENGAN KADAR FERITIN PADA MURID SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA Buhang, Sri M.; Mayulu, Nelly; Rottie, Julia
JURNAL KEPERAWATAN Vol 1, No 1 (1): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v1i1.2239

Abstract

Abstract The 6 th goals of MDGs are combat HIV/AIDS, malaria and other diseases. Malaria is endemic disease that is find in around the world, especially in tropical area. Children are the highest risk group that can be attacked by malaria. Beside malaria there are soil transmitted helminthes still become public health problem and neglected by public in tropical area. infected by soil transmitted helminthes to children might be caused anemia and deficiency of iron that affecting contents of ferritin functions are as irons back up ferritin and iron could be mobilized utilized in hemoglobin production. Another function of ferritin are as body immunity and anti-oxidant. Objective. This  research aims to find out relationship between malaria and  worms  with ferritin contents. Methods. This research method was (cross sectional) with simple random sampling. There were 110 samples in this research. Univariate  analysis by using SPSS and bivariate analysis  were  processed  by chi- square test  for probability of 95% (α= 0,005) Results. Based on laboratory  analysis showed  that  22 samples are diagnosed positive for worms, 88 sample are diagnosed positive for worms 88 sample are diagnosed negative worms. From 22 children are positive for worms, 19 children are deficiency of  ferritin. 9 samples  are positive for  malaria and 101 sample are negative. From 9 children are negative for malaria 5 children are deficiency of ferritin. Conclusions: there was no relationship between  malaria and with ferritin contents (p 0,452) and there was relationship worms with ferritin contents (p 0,000) Keywords: malaria, worms, ferritinAbstrak salah satu tujuan dari MDGs  memberantas penyebaran malaria dan penyakit-penyakit utama lainnya, Malaria merupakan penyakit Endemis yang dijumpai diseluruh dunia, terutama didaerah tropis. Kelompok resiko terserang malaria yaitu anak-anak. selain malaria yang masih menjadi permasalahan global, Soil transmited helminthes masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang luas dan juga  diabaikan,  terutama  di daerah pedesaan tropis di seluruh dunia. Infeksi  Soil transmited Helminths pada anak-anak dapat menyebabkan  anemia dan  kekurangan zat besi yang mempengaruhi kadar feritin. Salah satu fungsi dari feritin yaitu sebagai cadangan zat besi dan besi dapat dimobilisasi dan digunakan dalam produksi hemoglobin. Fungsi lain dari feritin sebagai Sistem Pertahanan tubuh dan anti oksidant Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kejadian malaria dan kecacingan dengan kadar feritin metode Penelitian ini dilaksanakan dengan metode cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 110 responden yang diambil secara acak sederhana. Selanjutnya data yang terkumpul diolah dengan bantuan komputer program SPSS versi 19 untuk dianalisa dengan uji chi-square (x2) pada tingkat kemaknaan 95% (α0,05). Hasil: dari 110  berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium terdapat 22 sampel yang positif kecacingan dan 88 sampel yang negatif kecacingan dari 22 yang posif kecacingan terdapat19 anak yang kadar feritinnya kurang, 9 sampel yang positif malaria dan 101 yang negatif malaria dimana dari 9 anak yang negatif malaria 5 anak yang kadar feritinnya kurang. Kesimpulan  tidak terdapat hubungan antara kejadian malaria dengan kadar feritin dimana ρ= 0,452 dan terdapat hubungan kecacingan dengan kadar feritin dimana ρ= 0,000 Kata Kunci: kejadian malaria, kecacingan, kadar feritin
HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA POST SECTIO CAESAREA DI RSU GMIM PANCARAN KASIH MANADO Simangunsong, Rimayanti; Rottie, Julia; Hutauruk, Minar
JURNAL KEPERAWATAN Vol 6, No 1 (2018): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v6i1.18778

Abstract

Abstract : Early mobilization includes factors that can affect the post oprative wound healling process. Rapid mobilization is gradually very effective for wound healling and preventing infection and venous thrombosi. The Purpose of this research is to find out the relationship of early mobilization with wound healing process in post sectio caesarea patient in GMIM Pancaran Kasih Manado Hospital. Design The research in this research is using observational analytic research, using Cross Sectional approach. Samples were 30 respondents using accidental sampling technique. The result of the research of this research is chi square statistic test with 95% level of credibility (α=0,05), obtained value (p) = 0,001 < (α) = 0,05. Research Findings of this study show that there is significant relationship between early mobilization whit wound healingprocess post sectio caesarea at GMIM Pancaran Kasih Manado Hospital. Keywords : Eary Mobilization, Wound Healing Abstrak : Mobilisasi dini termasuk faktor yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka pasca operasi. Mobilisasi segera secara bertahap sangat berguna untuk proses penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksi serta trombosis vena. Tujuan penelitiandiketahuihubungan mobilisasi dini dengan proses penyembuhan luka pada pasien postsectio caesarea di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. Desain penelitian yang digunakan yaitu bersifat analitik dengan pendekatan cross sectiona.Sampel pada penelitian ini mengunakan metode Accisidental samplingsebanyak 30 orang. Hasil penelitian menggunakan uji statistik chi square dengan tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05%), didapatkan nilai (p)=0,001 < (α) 0,05%. Simpulan hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara mobilisasi dini dengan proses penyembuhan luka post sectio caesarea di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado Kata kunci : Mobilisasi Dini, Penyembuhan Luka
HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI PUSKESMASRANOMUUT KOTA MANADO Adriaansz, Patricia N.; Rottie, Julia; Lolong, Jill
JURNAL KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2016): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v4i1.12132

Abstract

Abstrack:Hypertension is one of degenerative disease caused by increased blood pressure beyond normal limits. The number of cases of hypertension in Ranomuut Health Center high. From march 2014 until October 2015 reach to 1.126 cases at the age 60-74 years. Research Purpose : to identify the correlation between food consumption with the incidence of hypertension in Ranomuut Health Center Manado City. Methods :this type of research is observasional analytic cross sectional study with purposive sampling technique. The study involved 47 elderly as respondents. The instruments used in this study is food frequention questionnaires or FFQ, sphygmomanometer and stethoscope.Result :Analysis using Fisher Exact Test and showed there is relationship with the consumption of salty foods and incidence of hypertension (p=0,000) while the consumption of fatty foods (p=0,464) and the consumption of sweet foods (0,728) there was no association with the incidence of hypertension.Conclusion :there is a relationship between the consumption of salty food with the incidence of hypertension in the elderly in Ranomuut Health Center Manado City. Suggestion: for the further study can examine each variable food consumption take effect of hypertension incidence and how strong the relationship both variables. Keywords: hypertension, elderly, salty, fatty, sweet Abstrak: hipertensi adalah salah satu penyakit degeneratif yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah melebihi batas normal. Jumlah kasus hipertensi di puskesmas Ranomuut terbilang tinggi. Dari bulan Maret 2014 sampai bulan Oktober 2015 mencapai 1.126 kasus hipertensi pada umur 60-74 tahun. Tujuan Penelitian: mengetahui hubungan antara konsumsi makanan dengan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Ranomuut Kota Manado. Metode: desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini melibatkan 47 lansia sebagai responden.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner tabel konsumsi makanan atau FFQ, sphygmomanometer dan stethoscope.Hasil: analisis menggunakan Fisher Exact Test menunjukkan terdapat hubungan konsumsi makanan asin dengan kejadian hipertensi (p=0,000), sedangkan untuk konsumsi makanan berlemak (p=0,464) dan konsumsi makanan manis (p=0,728) tidak ada hubungan dengan kejadian hipertensi. Simpulan: terdapat hubungan antara konsumsi makanan asin dengan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Ranomuut Kota Manado. Saran: untuk peneliti selanjutnya agar dapat meneliti setiap variabel konsumsi makanan mempengaruhi kejadian hipertensi dan seberapa kuat hubungan antar variabel. Kata kunci : hipertensi, lansia, asin, berlemak, manis