Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Albacore : Jurnal Penelitian Perikanan Laut

STRUKTUR UKURAN DAN HUBUNGAN PANJANG BERAT IKAN HASIL TANGKAPAN PADA RUMPON PORTABLE DAN RUMPON TRADISIONAL DI PERAIRAN ACEH BARAT Jaliadi -; Roza Yusfiandayani; Mulyono Sumitro Baskoro
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 1 No. 1 (2017): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.669 KB) | DOI: 10.29244/core.1.1.1-9

Abstract

Penangkapan ikan telah memberikan konstribusi terhadap peningkatan ekonomi nelayan yang cukup memadai khususnya di wilayah Meulaboh. Semakin meningkatnya kegiatan penangkapan ikan dapat mengalami penurunan stok ikan pada rumpon, namun hal ini akan berdampak negatif terhadap populasi dan pola pertumbuhan dari segi panjang berat ikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola pertumbuhan ikan yang tertangkap di sekitar rumponportable dan rumpon tradisional. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang merupakan hasil pengukuran panjang dan berat ikan selama 30 trips, kemudian data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan panjang cagak ikan di sekitar rumpon portableikan tongkol krei (Auxis thazard) dominasi ukuran panjang berkisar antara 24,5-27,5 cmFL dan 34,5-27,5 cmFL, ikan layang (Decapterus russelli) ukuran panjang antara 14,5-17,5 cmFL, ikan ekor kuning (Alepes djadaba) ukuran panjang antara 14,5-17,5 cmFL, ikan selar kuning (Selaroide leptolepis) ukuran panjang antara 14,5-17,5 cmFL. Hubungan panjang berat ikan pada rumpon portable dengan persamaan ikan tongkol krei W= 0,0089FL3,1293, ikan layang W=0,0068FL3,1414, ikan ekor kuning W= 0,0178FL2,8953, ikan selar kuning W= 0,0113FL3,0829. Hubungan panjang beratpada rumpon tradisional dengan persamaan ikan tongkol krei W= 0,0112FL3,0513,ikan layang W=0,011FL2,9588 , ikan ekor kuning W= 0,0632FL2,4025, ikan selar kuning W= 0,0256FL2,7779.Kata kunci:hubungan panjang berat, rumpon portable dan rumpon tradisional, periran Aceh Barat
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI UNIT PENANGKAPAN PUKAT CINCIN DI PPN SIBOLGA, SUMATERA UTARA Irwan Limbong; Eko Sri Wiyono; Roza Yusfiandayani
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 1 No. 1 (2017): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.409 KB) | DOI: 10.29244/core.1.1.89-97

Abstract

Perairan Sibolga secara geografis cukup strategis, karena terletak di Samudera Hindia, hasil penangkapannya kebanyakan didaratkan di Pelabuhan Perikanan Sibolga. Salah satu alat tangkap yang sangat produktif di Sibolga  adalah pukat cincin dari tahun ketahun meningkatkan jumlah armada unit penangkapan yang berdampak kepada over ekspoitasi pada tahun 2015. Berdasarkan hal tersebut  dijalankan peraturan mengenai pembatasan unit armada alat tangkap pukat cincin dan meningkatkan hasil tangkapan ikan secara bertahap. Efisiensi penggunaan armada kapal penangkapan ikan yang menggunakan alat tanggkap pukat cincin sangat terkait dengan masalah identifikasi faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produktivitas dan efektifitas dalam memanfaatkan sumberdaya ikan dilakuan  pengkajian tentang faktor produksi agar mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil tangkapan guna meningkatkan hasil tangkapan nelayan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah setudi kasus dengan analisis deskriptif dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Metode analisis yang digunakan berupa uji asumsi klasik dan fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berperan nyata pada unit alat tangkap pukat cincin di PPN Sibolga yaitu ukuran kapal (X1), daya mesin kapal (X3), panjang jaring (X3), dan tinggi jaring (X4). Hubungan antara faktor­-faktor produksi alat tangkap pukat cincin di PPN Sibolga dapat di presentasikan dalam model fungsi Cobb-Douglas, yaitu sebagai berikut: LnY = -7.034.574 + 21.254 LnX1  + 6.241 LnX2 + 2.369 LnX3 + 54.410 LnX4.Kata kunci:pukat cincin, faktor produksi, PPN Sibolga
KONSTRUKSI PERANGKAP LIPAT UNTUK MENANGKAP LOBSTER AIR TAWAR (Cherax sp.) Vemilia; Gondo Puspito; Didin Komarudin; Roza Yusfiandayani
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 5 No. 3 (2021): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.5.3.251-264

Abstract

Bubu merupakan alat tangkap pasif yang dioperasikan di dasar perairan. Pengoperasian alat tangkap bubu dilakukan dengan cara perendaman untuk menangkap hewan demersal. Salah satu kontruksi bubu yang banyak digunakan adalah bubu lipat diantaranya bubu payung. Bubu payung banyak digunakan di Belitung Timur untuk menangkap organisme air seperti lobster air tawar. Bubu payung standar memiliki kekurangan yaitu sulit dimasuki lobster. Lobster yang telah terperangkap juga mudah keluar dari pintu masuk, sehingga bubu standar tidak efektif untuk menangkap lobster air tawar. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan bubu adalah dengan memperbaiki konstruksi pintu masuk agar lobster mudah memasuki bubu dan sulit ketika meloloskan diri. Penelitian bertujuan unutk menentukan konstruksi pintu yang tepat dan membandingkan hasil tangkapan antara bubu pintu standar dengan pintu modifikasi. Seluruh penelitian dilakukan pada skala laboratorium. Penelitian menggunakan akuarium dan kolam. Uji konstruksi pintu bubu dilakukan di akuarium sedangkan uji makanan dan uji bubu dilakukan di kolam. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa konstruksi pintu bubu yang tepat adalah memiliki pintu luar menyentuh dasar bubu, sudut lintasan 40˚ dan bentuk pintu bagian dalamnya persegi panjang. Bubu modifikasi mampu memerangkap lobster sebanyak 76,92%, sedangkan bubu standar sebanyak 23,08% dari seluruh hasil tangkapan. Bubu standar mampu meloloskan lobster sebanyak 78,79%, sedangkan bubu modifikasi hanya sebanyak 21,31%. Umpan yang disarankan untuk uji coba adalah ikan laisi (lemuru). Kata kunci: bubu payung, lobster air tawar, umpan
PENGUKURAN SEBARAN FREKUENSI SUARA RUMPON PORTABLE PADA FREKUENSI YANG BERBEDA Ahmad Zuhril Hisan; Roza Yusfiandayani; Ronny Irawan Wahju
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 7 No. 2 (2023): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.7.2.221-233

Abstract

Rumpon portable dioperasikan untuk mengumpulkan ikan menggunakan suara, di mana ikan dapat mendeteksi suara menggunakan inner ear (telinga dalam), gelembung renang, dan linea lateralis. Ikan yang mendekati sumber suara dikategorikan sebagai ikan acoustictaksis positif, sedangkan ikan yang menjauh dari sumber suara disebut acoustictaksis negatif. Pada rumpon portable, suara yang dikeluarkan dapat merambat di perairan. Suhu dan salinitas berpengaruh terhadap gelombang suara yang merambat pada kolom perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur frekuensi suara rumpon portable dengan frekuensi 1.000-5.000, 6.000-10.000, 11.000-15.000 Hz pada skala laboratorium, mengukur frekuensi suara rumpon portable dengan frekuensi 11.000-15.000 Hz pada skala lapangan di Palabuhanratu. Penelitian ini dilakukan dengan pengukuran langsung di lapangan sebanyak 3 kali ulangan di setiap frekuensinya. Hasil dari laboratorium menunjukkan pada frekuensi 11.000-15.000 Hz memiliki noise yang sedikit. Hasil pengukuran di lapangan menunjukkan adanya perbedaan amplitudo di setiap waktu dan jarak dikarenakan adanya faktor suhu, salinitas dan faktor lingkungan lainnya seperti arus dan angin. Gelombang suara yang dapat dideteksi di kedalaman 2 meter dan 6 meter secara horizontal. Kata kunci: experimental fishing, frekuensi, Palabuhanratu, rumpon portable
POLA DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN IKAN CAKALANG DI PPI DUFA-DUFA KOTA TERNATE Rian Hidayat; Eko Sri Wiyono; Iin Solihin; Roza Yusfiandayani
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 7 No. 2 (2023): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.7.2.235-242

Abstract

Hasil tangkapan Ikan di Kota Ternate sebagian besar didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Dufa-dufa. Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) merupakan salah satu pelabuhan yang menjadi pusat pengembangan ekonomi industri perikanan baik dari segi produksi maupun penjualan. Cakalang merupakan salah satu jenis ikan yang didaratkan di PPI Dufa-dufa. Cakalang menjadi hasil tangkapan unggulan nelayan di PPI Dufa-dufa selain tuna, tongkol dan kembung. Tujuan penelitian bertujuan untuk mengetahui pola distribusi dan efisiensi pemasaran ikan cakalang di PPI Dufa-dufa Kota Ternate. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis data yaitu data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan adanya 5 jalur distribusi ikan cakalang yaitu: jalur I terdiri dari: nelayan, pelaksana, pedagang (dibo-dibo). Jalur distribusi II terdiri dari: nelayan, pedagang (dibo-dibo). Jalur distribusi III yaitu: nelayan, pedagang (dibo-dibo), pedagang kecil. Jalur distribusi IV terdiri dari nelayan, pelaksana, perusahaan. Jalur V yaitu terdiri dari: nelayan dan konsumen. Berdasarkan kriteria efisiensi pemasaran ikan cakalang di PPI Dufa-dufa Kota Ternate pada setiap jalur distribusi menunjukan bahwa efisiensi pemasaran masih di bawah <5% dimana pada pada pelaku distribusi pelaksana sebesar 0,00, pedagang (dibo-dibo) 1,58 dan pedagang kecil 4,17%. Kata kunci: cakalang, efisiensi pemasaran, pola distribusi, PPI Dufa-dufa
PRODUKTIVITAS HASIL TANGKAPAN PANCING CUMI-CUMI DI PERAIRAN TANJUNG LUAR LOMBOK Aziz, Ravy Nur; Yusfiandayani, Roza; Imron, Mohammad
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 7 No. 3 (2023): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.7.3.371-384

Abstract

Pelabuhan Perikanan Tanjung Luar merupakan pelabuhan perikanan yang berlokasi di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Salah satu hasil tangkapan yang didaratkan adalah cumi-cumi. Cumi-cumi merupakan spesies yang menempelkan telurnya pada substrat. Atraktor cumi-cumi merupakan suatu teknologi yang tepat untuk pengembangan stok cumi-cumi. Atraktor cumi-cumi diciptakan sebagai tempat alternatif bagi cumi-cumi untuk menempelkan telur. Adanya atraktor cumi-cumi mengakibatkan populasi sumberdaya cumi-cumi akan terjaga dikarenakan memiliki tempat memijah yang tidak terancam oleh predator serta hal yang merusak substrat tempat cumi-cumi menempelkan telur sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan produktivitas hasil tangkapan pada perairan yang terpasang atraktor cumi-cumi dengan perairan yang tidak terpasang atraktor cumi-cumi di sekitar perairan Tanjung Luar. Metode pengumpulan data menggunakan metode experimental fishing yaitu uji coba secara langsung atraktor cumi-cumi. Data yang didapatkan adalah data hasil tangkapan cumi-cumi pada perairan yang terpasang dan tidak terpasang atraktor. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober hingga November 2022. Produktivitas hasil tangkapan pada perairan yang terpasang atraktor adalah 1,39 kg/trip dan perairan yang tidak terpasang atraktor adalah 1,02 kg/trip. Produktivitas hasil tangkapan cumi-cumi di perairan yang terpasang atraktor lebih tinggi dibandingkan dengan hasil tangkapan cumi-cumi di perairan yang tidak terpasang atraktor. Kata kunci: atraktor, cumi-cumi, hasil tangkapan, Tanjung Luar
PENGARUH TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN TERHADAP DEGRADASI DAERAH PENANGKAPAN LOBSTER DI TELUK PALABUHANRATU Simbolon, Domu; Sabila, Fathiha Rizki; Yusfiandayani, Roza
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 6 No. 2 (2022): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.6.2.201-211

Abstract

Produktivitas tangkapan dan ukuran panjang lobster di Teluk Palabuhanratu cenderung semakin menurun, dan hal ini merupakan suatu indikasi bahwa daerah penangkapan ikan telah terdegradasi. Degradasi daerah penangkapan ikan ini dapat terjadi sebagai akibat adanya tekanan teknologi penangkapan ikan, seperti eksploitasi sumber daya ikan sudah mencapai overfishing dan hasil tangkapan pun didominasi oleh kategori illegal size. Kegiatan riset tentang teknologi penangkapan dalam kaitannya dengan timbulnya degradasi daerah penangkapan lobster di Teluk Palabuhanratu belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknologi penangkapan yang mempengaruhi degradasi daerah penangkapan lobster di Teluk Palabuhanratu. Data yang dibutuhkan untuk tujuan tersebut adalah daerah penangkapan ikan, metode penangkapan, dan armada penangkapan lobster. Data tersebut diperoleh melalui observasi dan wawancara terhadap responden. Responden ditetapkan dengan teknik snowball sampling. Alat penangkapan lobster di Teluk Palabuhanratu menggunakan jaring insang dasar dan trammel net. Teknologi dengan jaring insang dasar memiliki potensi yang lebih besar menyebabkan degradasi sumber daya lobster dan habitatnya. Teknologi penangkapan ikan dengan pancing lebih berwawasan lingkungan dibandingkan dengan jaring insang dasar dan trammel net. Perahu trammel net lebih mudah dioperasikan untuk menangkap lobster dibandingkan dengan jaring insang dasar dan pancing di Teluk Palabuhanratu. Kata kunci: degradasi, lobster, Palabuhanratu, snowball sampling, teknologi penangkapan
DIFFERENCES IN SQUID ATTRACTOR MATERIALS AND THEIR INFLUENCES ON THE EFFECTIVENESS OF SQUID EGG ATTACHMENT Alhusna, Indra Sundara; Mawardi, Wazir; Purwangka, Fis; Yusfiandayani, Roza
Jurnal Penelitian Perikanan Laut (Albacore) Vol 9 No 3 (2025): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.9.3.417-428

Abstract

The criteria for strength and durability of construction are critical in connection with the addition of coral fragments that add to the load on the squid attractor. The two materials to be tested are PVC and bamboo pipe materials based on adding fragments or without coral fragments. This study aims to compare the effectiveness of squid attractors made of bamboo with PVC pipes as a means of developing artificial habitats for another aquatic biota with the following points, namely, examining the influence of materials and the presence of coral fragments on the effectiveness of squid attraction, knowing the presence of fish and another biota in squid attractors made of bamboo and PVC pipes as well as the quality of seawater that supports the presence of fish and marine life and tests the resistance of hydrodynamic forces of squid attractors, bamboo materials and PVC pipes aligned with coral fragment planting. The analysis methods used include the effectiveness of squid attractor, fish abundance analysis, determination of squid attractor construction based on hydrodynamic forces, normality test, and statistical test (T-test/ Wilcoxon Test). The effectiveness of bamboo and PVC squid attractors with the addition of coral fragments and without coral fragments has very effective results. The use of bamboo squid attractors with the addition of coral fragments has a more significant abundance value. The addition of coral fragments increases stability to withstand hydrodynamic forces. Key words: squid attractor, bamboo, coral fragments, PVC
PRODUKTIVITAS ALAT TANGKAP PURSE SEINE PADA RUMPON PORTABLE DI PERAIRAN KARANG JERUK, TEGAL Yusfiandayani, S.Pi., Dr. Roza; Yusfiandayani, Roza; Imron, Mohammad; Mawardi, Wazir; Baskoro, Mulyono S.; Raihan, Muhamad Reza; Rahmad, Adrul; Aziz, Ravy Nur; Wahdati, Fajriyah Cahyani
Jurnal Penelitian Perikanan Laut (Albacore) Vol 8 No 1 (2024): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.8.1.011-022

Abstract

Tegal merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki kekayaan sumber daya perikanan cukup besar. Perairan Karang Jeruk merupakan salah satu perairan yang cukup strategis dalam pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Tegal, karena perairan ini berbatasan langsung dengan Laut Jawa sehingga memiliki potensi sumber daya ikan yang cukup melimpah. Penggunaan alat bantu rumpon portable diharapkan dapat meningkatkan hasi tangkapan nelayan sehingga memberikan solusi terhadap permasalahan penurunan hasil tangkapan yang dialami oleh nelayan purse seine perairan Karang Jeruk, Tegal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan dan menghitung produktivitas tangkapan purse seine pada rumpon portable. Metode penelitian dilakukan dengan metode experimental fishing. Data hasil tangkapan dianalisis secara deskriptif untuk mengidentifikasi komposisi jenis hasil tangkapan dan jumlah masing-masing spesies ikan yang tertangkap. Produktivitas tangkapan didapatkan dengan cara membandingkan jumlah hasil tangkapan dengan lama waktu operasi penangkapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan tangkapan utama purse seine terdiri dari ikan selar bentong, ikan tembang, ikan teri gelagah, ikan tongkol, dan cumi-cumi. Komposisi jenis ikan hasil tangkapan merupakan indikasi keberadaan ikan di daerah tersebut, dimana operasi penangkapan dengan purse seine dilakukan. Nilai produktivitas tangkapan memiliki nilai rata-rata 900,8 kg/setting. Kata kunci: Karang Jeruk, produktivitas, purse seine, rumpon portable, Tegal
CATCHES LOADING AND UNLOADING ACTIVITES POTENTIAL HAZARDS AT KEJAWANAN FISHING PORT Imron, Mohammad; Taurusman, Am Azbas; Yusfiandayani, Roza; Bahiya; Astuti, Lussy; Tiara
Jurnal Penelitian Perikanan Laut (Albacore) Vol 9 No 2 (2025): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.9.2.207-220

Abstract

Activities conducted at the Kejawanan Nusantara Fishing Port include landing of fish including loading and unloading of catches that have the highest potential for work accidents. Work accidents can result in losses such as delays in loading and unloading activities. Potential hazards can arise due to the lack of awareness of the parties involved in the loading and unloading operation process, including the authorities in handling the prevention and control of work accidents that occur. This study aims to describe loading and unloading activities, identify potential hazards, and develop recommendations and risk mitigation. The research was conducted in October-November 2024 at Kejawanan VAT, Cirebon. The analysis used was descriptive with the Hierarchy Task Analysis (HTA) and Job Safety Analysis (JSA) methods. The results of the study identified six main stages namely pre-unloading, unloading activities, post-unloading, pre-loading, loading activities, and post-loading which included 62 potential hazards, categorized as 25% non-hazardous, 33% mild, 17% medium, 19% severe, and 6% potentially fatal. Prevention of work accidents can be done through increasing awareness of the use of Personal Protective Equipment (PPE), certification of transportation drivers to prevent fatal accidents, and strict supervision by port managers. This effort is expected to improve work safety in every loading and unloading activity at Kejawanan PPN. Key words: HTA, JSA, loading and unloading, PPN Kejawanan, work safety
Co-Authors Abdul Karim Afdhal Fuadi Ahmad Zuhril Hisan Al Misbah, Iyan Alan Frendy Koropitan Alfi Sahri Remi Baruadi Alhusna, Indra Sundara Ali Muqsit Am Azbas Taurusman Am Azbaz Taurusman Ari Purbayanto Arif Baswantara Arif Baswantara Arif Susila Asadatun Abdullah Asep Ma&#039;mun Astuti, Lussy Azis, Ravy Nur Aziz, Ravy Nur Bahiya Bambang - Riyanto Bambang Murdiyanto Bambang Murdiyanto Ba’diah Nuraini Benny Jeujanan Budy Wiryawan Dandi Rahmad Putra Daniel Monintja Danu Sudrajat Desi Rezki Amelia Diantoro, Aris Kusumo Diniah Diniah Domu Simbolon Edy Miswar Eko Sri Wiyono Endratno Endratno Erfind Nurdin Erfind Nurdin Erfind Nurdin Erlangga Erlangga Erna Almohdar Erwin Tanjaya Esther Afania Ataupah Fahmi Shidiq Febrina Berlianti Febrina Berlianti Fis Purwangka Fitriyana, Mas Fariz Ganang Dwi Prasetyo Gondo Puspito Hafinuddin Hafinuddin Hanifah Husein Hizbullah Heriyanto Syafutra Hermanu Triwidodo Ibrahim Kholilullah Ibrahim Kholilullah Iin Solihin Iin Solihin Ikhsanul Khairi Imam Shadiqin Imamshadiqin, Imamshadiqin Imanullah Imanullah Indra Ambalika Syari Indra Jaya Indra Jaya Indra Jaya Intan Roihatul Jannah Hasly Intan Roihatul jannah Hasly Iqbal Irfany, Mohammad Irwan Limbong Irwan Novianto Ismail Sulaiman Ismiati, Izza Mahdiana Apriliani Jaliadi - John Haluan Kelana, Fajar Sidik Abdullah Khairul Amri Luh Putu Ratna Sundari M Fedi Sondita M. Fedi A. Sondita M. Fedi A. Sondita M. Fedi A. Sondita M. Fedi A. Sondita M. Fedi A. Sondita M.P. Sobari Mahiswara Mahiswara Mala Nurilmala Mario Limbong Mas Fariz Fitriyana Millaty, Marosimy Misbah Sururi Mochammad Riyanto Mohamad Rafi Mohammad Imron Muhamad Fedi Alfandi Sondita Muhamad Fedi Alfiadi Sondita Muhamad Fedi Alfiadi Sondita Muhamad RE Prayitno Muhammad Agam Thahir Muhammad Agam Thahir Muhammad Fedi Alfiadi Sondita Muhammad Ihsan Muhammad Irsyad Tawaqal MUHAMMAD RIZAL Muhammad Sulaiman Mulyono S. Baskoro Mursyidin Mursyidin Mustaruddin Muthohharoh, Marhamah Novia Nanda Saputri Nur Lina M Nabiu Nur Lina Maratana Nabiu Nurjanah Nurjanah Nurjanah Prasetiyo, Shidiq Lanang Prihatin Ika Wahyuningrum Rachmad Caesario Rahmad, Adrul Raihan, M. Reza Raihan, Muhamad Reza Rama Agus Mulyadi Resmiati Resmiati Rian Hidayat Rian Hidayat Ridwan Sala Rizsa Mustika Pertiwi Ronny I. Wahju Rosalinda, RR. Ella Evrita Hestiandari Sabila, Fathiha Rizki Salmarika, Salmarika Samsul Bahri Sembada, Aditya Jaka Septian Eka Satriawan Shidiq Lanang Prasetiyo Sugeng H. Wisudo Sulaeman Martasuganda Supriono Ahmad Sutia Yuningsih Tanjov, Yulia Estmirar Tety Mulyati Arofi Tiara Tiara, Tiara Toharo, Kasab Tri Wiji Nurani Vemilia Vicentius Marco Matutina Violitta, Susanti Rahayu Wahdati, Fajriyah Cahyani Wahida Kartika Sari Wazir Mawardi Weni Damayanti Win Kartini Yudho Andika Yusfiandayani, S.Pi., Dr. Roza Zakiah Wulandari Zerli Selvika Zulfatun Ruscitasari Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain