Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik

ANALISIS KANDUNGAN PEWARNA RHODAMIN B PADA SELAI STROBERI YANG DIJUAL DI PASAR DUPA PEKANBARU Hartini H
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 5 No 1 (2020): April (2020)
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v5i1.65

Abstract

Bahan tambahan makanan adalah bahan yang sengaja ditambahkan ke makanan dalam jumlah yang diketahui, dalam bentuk pewarna, pemanis dan lainlain. Salah satu pewarna yang sering digunakan sebagai tambahan makanan adalah Rhodamin B. Rhodamin B adalah pewarna yang digunakan dalam industri tekstil dan dilarang keras, karena bersifat racun yang dapat menyebabkan kanker, keracunan, iritasi mata, iritasi kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Rhodamin B dalam selai strawberry tanpa merek yang dijual di Pasar Dupa Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis menggunakan n-butanol, asam asetat glasial dan aquades (10: 2.5: 6) sebagai fase gerak. Sampel yang diambil adalah selai strawberry merah tanpa merek yang dijual di Pasar Dupa Pekanbaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Rf dari sampel berbeda dari nilai Rf larutan standar Rhodamin B. Dapat disimpulkan bahwa sampel selai stroberi tidak bermerek tidak mengandung Rhodamin B
PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE CARIK CELUP DAN METODE ASAM ASETAT 6% DALAM PEMERIKSAAN PROTEIN URIN Hartini H
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 8 No 2 (2022): November (2022)
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v8i2.101

Abstract

Proteinuria merupakan keadaan terdapatnya protein didalam urin (>150 mg) dalam 24 jam. Proteinuria mengindikasikan adanya kegagalan fungsi ginjal karena glomerulus dan tubulus distal ginjal tidak berfungsi dalam menyaring urine. Pemeriksaan protein urine konvensional secara umum dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu metode carik celup dan asam asetat 6%. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk membandingkan hasil pemeriksaan protein urine metode carik celup dan metode asam asetat 6%. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan desain cross sectional dan teknik sampling menggunakan accidental sampling. Sampel yang digunakan adalah sampel urin yang berasal dari pasien proteinuria di Rumah sakit X Pekanbaru. Hasil penelitian yang dianalisis dengan uji t-tidak berpasangan diperoleh p > 0,05 artinya tidak ada perbedaan bermakna antara protein urine yang diperiksa dengan metode carik celup dan metode asam asetat 6%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan protein urine menggunakan metode carik celup dan asam asetat 6% dapat dilakukan di laboratorium untuk menegakkan hasil pemeriksaan.