Nurkhamim Nurkhamim
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan (SEMITAN

RANCANGAN LANSKAP PASCATAMBANG BATUBARA SEBAGAI KAWASAN GREEN BELT BERBASIS AGROFORESTRI BERDASAR LITERATUR REVIEW Erwedi Erwedi; Waterman SB; Tedy Agung Cahyadi; Nurkhamim Nurkhamim
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan (SEMITAN) Vol 3, No 1 (2021): Prosiding
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.semitan.2021.1972

Abstract

Pascatambang merupakan kegiatan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah pertambangan. Perencanaan lanskap pascatambang sangat diperlukan guna memperbaiki lahan yang kritis menjadi produktif, memperbaiki dan memulihkan komposisi jenis dan struktur komunitas ekosistem. Program pengembangan kegiatan pertanian pada lahan pascatambang dengan sistem agroforestri menjadi salah satu prinsip restorasi ekologi dengan memberikan manfaat untuk pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan berupa ekonomi, sosial dan lingkungan. Setelah kawasan agrorestri terbentuk, dilakukan analisis potensi pengembangan sebagai kawasan sabuk hijau (green belt). Kawasan green belt nantinya akan berperan sebagai daerah kawasan penyangga fungsi hidrologi dan hidrogeologi yang merupakan bagian dari program reklamasi untuk mencegah erosi pada lereng, menjaga stabilitas tanah dan sebagai kawasan yang memisahkan kawasan danau pascatambang dengan aktivitas agroforestri.
RANCANGAN TEKNIS SISTEM DRAINASE TAMBANG PADA FRONT PENAMBANGAN NIKEL BLOK GB PULAU GEE-BULI PT. MINERINA BHAKTI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR PROVINSI MALUKU UTARA Ardiawan Ardiawan; Nurkhamim Nurkhamim; Fadli Fadli
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan (SEMITAN) Vol 3, No 1 (2021): Prosiding
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.semitan.2021.1962

Abstract

Pertambangan nikel laterit identik dengan sistem pertambangan terbuka, dimana sistem tambang terbuka akan selalu berinteraksi langsung dengan kondisi iklim yang selalu berubah, terutama pada kondisi hujan, yang akan menghasilkan volume air banyak di area penambangan, tentunya air yang berada di area penambangan, akan bisa menghambat aktivitas penambanganya dan juga bisa menimbulkan terjadinya kecelalaan kerja. Oleh karna itu, pentingya untuk membuat suatu rancangan sistem drainase yang sesuai dengan kondisi area. Dimana rancangan dari sistem drainase yang dilakukan mengunakan metode open sump, dimana metode ini terdiri dari  beberapa bagian saluran dan kolam pengendapan. Dari hasil penelitian dan perhitungan, maka ditentukan suatu rancangan  sistem drainase pada front penambangan, dengan panjang saluran 737,6738 m, dengan debit pengaliran Q = 1,970 m3/ detik. Kolam pengendapan dengan kapasitas penampungan V = 74,4764 m3, dengan debit air saluran  yang masuk kedalam kolam Q =  1,970 m3/ detik dan luas penampang kolam A = 24,8255 m2. Dengan ditemukanya angka dan rancangan sistem drainase ini, diharapkan dapat mengurangi terjadinya degradasi  tanah, mencegah terjadinya sedimentasi pada area pantai, mengurangi kerusakan lingkungan dan mencegah terjadinya kecelakaan atau hambatan pada saat proses penambangan
PERBANDINGAN KEBUTUHAN ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT (BY REGION VS BASELINE) DALAM RANGKA MENCAPAI TARGET PRODUKSI 82.611.762 TON/TAHUN PADA PT. VALE INDONESIA Tbk, SOROWAKO SULAWESI SELATAN Kadek Nando Setiawan; Nurkhamim Nurkhamim
Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) Vol 2, No 1 (2020): Prosiding
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2020.993

Abstract

PT Vale Indonesia Tbk, adalah salah satu produsen utama nikel di dunia, yang beroperasi di desa Sorowako, kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan. Kegiatan penambangan, PT.Vale Indonesia Tbk, menggunakan sistem penambangan tambang terbuka (surface mining) dengan metode penambangan open cast. Mekanisme penambangannya menerapkan sistem good mining practice dengan metode gali-isi kembali (back filling). Kondisi area penambangan yang terus meluas mengakibatkan kegiatan penggalian, pemuatan dan pengangkutan mengalami penurunan efektifitas, maka perlu dilakukan kalkulasi kebutuhan alat gali-muat dan alat angkut. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan alat mekanis, seperti cycle time, distance, density material, ketersediaan alat, produktivitas dan kondisi aktual di lapangan misalnya kondisi front, disposal, screening station dan quarry yang dihitung berdasarkan pembagian satu blok menjadi beberapa hill (by region) dan dihitung secara total dalam satu blok tanpa pembagian (baseline) guna mencapai target produksi 82.611.762 material ton/tahun. Setelah melakukan analisa maka didapatkan hasil perhitungan berdasarkan pengamatan aktual diperoleh kebutuhan alat (by region) sebanyak 17 unit untuk Beckhoe Hitachi ZX 870 BH, 7 unit untuk Shovel Hitachi EX 1900 FS, 4 unit untuk Loader CAT 992 Class dan 96 unit untuk Truck CAT 777 D serta kebutuhan alat (baseline) sebanyak 16 unit untuk Beckhoe Hitachi ZX 870 BH, 6 unit untuk Shovel Hitachi EX 1900 FS, 3 unit untuk Loader CAT 992 Class dan 93 unit untuk Truck CAT 777 D. Dengan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa untuk memperoleh hasil perhitungan tentang kebutuhan peralatan mekanis penambangan sebaiknya dilakukan menurutwilayah (by region) sebab hasil yang diperoleh lebih akurat.
MENENTUKAN KUALITA AIR TANAH DENGAN MEMBANDINGKAN NILAI CHLORIDE BICARBONAT RATIO PADA DAERAH PESISIR PANTAI PENAMBANGAN PASIR BESI Arrina Khanifa; Waterman SB; Tedy Agung Cahyadi; Nurkhamim Nurkhamim; Rika Ernawati
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan (SEMITAN) Vol 3, No 1 (2021): Prosiding
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.semitan.2021.1978

Abstract

Air tanah mempunyai tekanan piezometric yang tinggi dari permukaan air laut, sehingga desakan air laut untuk masuk kedalam air tanah dapat dinetralisir maka yang terjadi keseimbangan diantara air tanah dan air laut.  Hal tersebut yang tidak mengakibatkan intrusi air laut pada daerah pesisir pantai. Jika intrusi air laut sudah mendesak atau masuk kedalam sumur yang akan terjadi sumur tersebut tidak dapat lagi digunakan sebagai keperluan seharihari Air tanah pada kondisi alami mengalir menuju kelautan secara terus menerus. Berat jenis air tanah lebih rendah dibandingkan dengan berat jenis air laut sehingga air laut bisa mendesak atau masuk ke dalam air tanah Intrusi air laut ini akan berakibat terhadap permasalahan pemanfaatan air bawah tanah di daerah pesisir pantai karena bisa merubah kualitas air tanah pada daerah tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kualitas air tanah pada daerah penelitian. Metode yang digunakan yaitu menggunakan Chlorida bicarbonat ratio dengan mengambil contoh air pada sumur warga. Hasil yang didapatkan yaitu bahwasannya pada daerah penelitian terdeteksi adanya 3 sumur yang tercemar air laut, masing-masing didapatkan nilai 2,519 pada sampel 1 yang artinya pada daerah tersebut adanya pengaruh air laut sedikit, untuk sungai 1 didapatkan hasil dengan nilai 3,76 yang artinya di daerah tersebut adanya air laut sedang, dan untuk sampel 9 didapatkan hasil dengan nilai 11,88 yang artinya pada daerah tersebut terpengaruh air laut agak tinggi
Penerapan Konsep Waste Hierarchy Pada Kegiatan Pengolahan Bijih Tembaga-Emas PT. Freeport Indonesia di Mimika Papua Mycelia Paradise; Nurkhamim Nurkhamim
Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) Vol 2, No 1 (2020): Prosiding
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2020.1066

Abstract

Kegiatan penambangan dan pengolahan mineral banyak menghasilkan limbah, berupa limbah padat, cair, gas maupun limbah berbahaya dan beracun (B3). Pengolahan bijih tembaga di PT. Freeport Indonesia menghasilkan limbah berupa tailing yang mengandung beberapa unsur logam berat yang mempunyai sifat toksik. Apabila limbah tidak dikelola maka akan berdampak buruk terhadap kualitas lingkungan, kesehatan manusia dan reputasi perusahaan yang berdampak pada penjualan produk atau keuntungan perusahaan. Oleh karena itu perlu diterapkan prinsip waste hierarchy dimana limbah dapat diminimalisasi, digunakan kembali untuk pemanfaatan lain, dan didaur-ulang. PT. Freeport Indonesia telah menerapkan pengelolaan limbah berdasar prinsip wate hierarchy, diantaranya yaitu reduce, reuse, recycle, reprocess, dan downcycle.
RENCANA REKLAMASI PADA LAHAN BEKAS PENAMBANGAN BATU ANDESIT DI CV TIRTA BARU LAKSANA DESA HARGOROJO KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH Shahensah Anand Anggian Rambe; Nurkhamim Nurkhamim; Dwi Herniti
Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) Vol 2, No 1 (2020): Prosiding
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2020.1006

Abstract

CV Tirta Baru Laksana merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan yaitu tambang batu andesit dengan luas IUP 10,6 Ha terletak di Desa Hargorojo, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Penambangan dapat menimbulkan perubahan lingkungan sehingga perlu dilakukan rencana reklamasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan laju erosi untuk memperkirakan TBE (Tingkat Bahaya Erosi) pada saat sebelum dan sesudah dilakukan reklamasi, dan menentukan rencana reklamasi yang akan diterapkan untuk penataan lahan bekas penambangan batu andesit di CV. Tirta Baru Laksana. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pengambilan sampel tanah di lapangan, dan studi literatur digunakan untuk memperoleh data sekunder dari berbagai sumber. Penataan lahan dilakukan menggunakan sistem pot dengan ukuran dimensi (1 x 1 x 1) m, maka kebutuhan tanah pucuk sebesar 608 m3. Jumlah lubang pot/tanaman sebanyak 608 serta waktu yang dibutuhkan untuk membuat dan mengisi selama 16 hari. Pengendalian erosi secara mekanik dilakukan dengan pembuatan teras bangku, dan pembuatan saluran pembuangan air, sedangkan pengendalian erosi secara vegetatif dilakukan dengan revegetasi tanaman kacangan (Mucuna bracteata), dan tanaman sengon (Paraserianthes falcataria) sebanyak 608 tanaman.. Setelah dilakukan rencana reklamasi terjadi penurunan laju erosi dari 677 ton/ha/th (Kelas V, sangat berat) menjadi 14,94 ton/ha/th (Kelas I, sangat ringan) pada blok I dan II.