Era Society 5.0 menuntut dunia pendidikan untuk tidak hanya fokus pada penguasaan teknologi, tetapi juga memperkuat karakter kebangsaan sebagai fondasi dalam menghadapi dinamika globalisasi. Penurunan kesadaran nasionalisme di kalangan generasi muda menjadi tantangan tersendiri di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi. Guru, khususnya di jenjang sekolah dasar, memegang peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai bela negara sejak dini melalui proses pendidikan yang kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan persepsi guru terhadap urgensi pendidikan bela negara di era Society 5.0, serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat implementasinya dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan subjek sebanyak 30 guru sekolah dasar di Gugus 2 Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batubara yang dipilih secara purposive. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi-terstruktur dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru memahami konsep bela negara secara holistik, tidak terbatas pada aspek militer, melainkan mencakup kontribusi aktif dalam pendidikan, penguatan karakter, dan cinta tanah air. Guru menyadari pentingnya pendidikan bela negara sebagai respons terhadap tantangan digitalisasi yang berpotensi menggerus nilai-nilai kebangsaan. Namun, pelaksanaannya masih terkendala oleh minimnya pelatihan, kurangnya dukungan kebijakan, serta beban administratif yang tinggi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa persepsi guru terhadap pendidikan bela negara cukup positif, namun diperlukan penguatan dukungan institusional agar implementasinya dapat berjalan optimal.