Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Junior Medical Journal

Hubungan Suplementasi Vitamin C dengan Kadar Glukosa Darah pada Wanita Penderita Prediabetes Melitus di RW 012 Kelurahan Kedunghalang Bogor Putri, Kanita Gunawan; Sandra, Yurika; Arsyad, Muhammad; Batubara, Lilian
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i2.3773

Abstract

penyakit diabetes melitus terjadi secara global sebanyak 422 juta kasus pada tahun 2014 di seluruh dunia, dengan prevalensi kejadian diabetes pada Wanita adalah sebesar 7,9%. Salah satu upaya pencegahan atau terapi pada penderita diabetes melitus adalah dengan pemberian suplementasi vitamin c. Vitamin c memiliki kemampuan sebagai antioksidan, dan mampu melindungi berbgai biomolekul dalam tubuh dari reaksi oksidasi. Populasi dari penelitian ini adalah Wanita dengan usia ?45 tahun yang tergolong sebagai prediabetes, dimana subjek penelitian akan diberikan suplementasi vitamin c dalam waktu satu bulan dengan dosis tertentu, kemudia diukur kadar glukosa darahnya sebelum dan sesudah penelitian. Didapatkan nilai p lebih kecil dari 0,05. Terdapat perbedaan yang bermakna skor rerata kadar glukosa darah responden sebelum dan sesduah pemberian suplementasi vitamin c pada Wanita penderita prediabetes melitus di RW 012 Kelurahan Kedunghalang Bogor. Penurunan kadar glukosa darah yang terjadi setelah diberikan perlakuan konsumsi suplementasi vitamin c ini berkaitan erat dengan vitamin c sebagai antioksidan tinggi yang mencegah dan mengurangi terjadinya stress oksidatif pada tubuh.
Perbandingan Kadar Amilim pada Nasi Putih Baru Matang dengan Nasi Putih yang Disimpan di Suhu Ruang dengan Berbagai Variasi Waktu Menggunakan Uji Iodida Hidayat, Tasya; Sandra, Yurika
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 6 (2024): February 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i6.4141

Abstract

Pendahuluan: Diabetes Melitus merupakan kelainan metabolisme yang dicirikan dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah. Faktor risiko diabetes melitus antara lain kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti pola makan tinggi glikemik dan berlemak. Makanan dengan indeks glikemik tinggi yang paling umum dalam pola makan orang Indonesia adalah nasi, yang merupakan makanan pokok dengan kandungan karbohidrat yang signifikan. Beberapa faktor seperti jenis beras, teknik pengolahan dan cara penyimpanan dapat mempengaruhi kandungan karbohidrat. Selama penyimpanan, sifat fisik, kimia, dan biologis beras berubah, yang pada akhirnya mempengaruhi komposisi karbohidratnya. Uji iodin dengan menggunakan metode spektrofotometri adalah teknik yang digunakan untuk memperkirakan konsentrasi amilum. Metode: Jenis penelitian menggunakan metode penelitian eksperimental in vitro dengan fokus pada kelompok sampel nasi putih yang dipaparkan dengan lama waktu berbeda (0, 4, 12 dan 24 jam). Kadar amilum sampel tersebut kemudian dinilai dengan menggunakan uji iodida. Data yang terkumpul dilakukan analisis dengan menggunakan uji T untuk mendeteksi perbedaan konsentrasi amilum antara nasi putih segar dan nasi yang disimpan pada suhu ruangan dalam jangka waktu yang bervariasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar amilum pada nasi putih yang baru matang sebesar 17,38% lebih tinggi daripada kadar amilum pada nasi putih yang disimpan di suhu ruang dengan variasi waktu 4, 12, dan 24 jam yaitu sebesar 12,76%, 10,31%, dan 9,48%. Kesimpulan: Hasil uji statistik T test menunjukkan nilai p<0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antar kadar amilum nasi putih yang disimpan di suhu ruang menggunakan berbagai variasi waktu dengan nasi putih yang baru matang.
Perbandingan Kadar Amilum pada Nasi Putih Baru Matang dengan Nasi Putih yang Disimpan dalam Penanak Nasi dengan Berbagai Variasi Waktu menggunakan Uji Iodida Mutiara Sabri, Syifa; Sandra, Yurika
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 9 (2024): Mei 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i9.4142

Abstract

Pendahuluan: Diabetes Melitus adalah suatu kondisi kesehatan yang ditandai oleh tingginya kadar gula darah melampaui batas normal, yang secara signifikan terkait dengan pola konsumsi makanan, khususnya sumber karbohidrat yang melimpah dalam kelompok serelia seperti beras. Beras, yang selanjutnya diolah menjadi nasi, merupakan jenis karbohidrat yang tersedia dan dapat menyebabkan peningkatan cepat kadar gula darah. Masyarakat cenderung lebih menyukai nasi yang disajikan dalam keadaan panas, dan seringkali nasi disimpan untuk kemudian dipanaskan kembali saat akan dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis nasi yang memiliki kandungan amilum terbaik dalam pencegahan diabetes melitus. Metode: Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimental in vitro dengan membagi sampel menjadi kelompok 0, 4, 12, dan 24 jam. Kemudian, sampel ini diuji untuk mengukur kadar amilum menggunakan uji iodida, dan hasil data dianalisis menggunakan uji T-test untuk mengevaluasi perbandingan kadar amilum. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar amilum pada nasi baru matang sebesar 12,60% lebih tinggi dibandingkan nasi yang disimpan dalam penanak nasi dengan berbagai variasi waktu 4 jam, 12 jam, 24 jam sebesar 11,73%, 10,77%, dan 9,80%. Selanjutnya, hasil analisis uji T-test menunjukkan bahwa nilai p-value < 0,05. Kesimpulan: Dari temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa tingkat amilum pada nasi yang baru dimasak lebih tinggi dibandingkan dengan nasi yang disimpan dalam penanak nasi.