Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Berkala: Sains dan Terapan Kimia

ELARUTAN FOSFAT YANG TERJERAP PADA TANAH MINERAL MASAM OLEH ASAM FULVAT DARI TANAH GAMBUT Uripto Trisno Santoso; Dewi Umaningrum; Radna Nurmasari; Amelia Harianti
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.069 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v9i1.2145

Abstract

Telah dilakukan kajian efektivitas asam fulvat dalam melarutkan fosfat yang terjerap pada tanah mineral masam pada skala laboratorium. Dua parameter yang mempengaruhi pelarutan fosfat, yakni konsentrasi awal asam fulvat dan waktu reaksi, telah dipelajari secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu reaksi mempengaruhi jumlah P-tersedia secara signifikan. Keberadaan asam fulvat dapat melarutkan fosfat yang terjerap secara signifikan. Namun demikian, variasi konsentrasi asam fulvat 50 hingga 250 ppm tidak meningkatkan kemampuan asam fulvat dalam melarutkan fosfat yang terjerap tetapi pada konsentrasi asam fulvat 500 ppm terjadi peningkatan P-tersedia secara signifikan. Kata kunci: asam fulvat, pelarutan, fosfat, tanah mineral masam 
PENGARUH SUBFRAKSINASI DAN pH TERHADAP SENSITISASI ASAM HUMAT PADA FOTOREDUKSI Cr(VI) MENJADI Cr(III) OLEH SEMIKONDUKTOR ZnO Uripto Trisno Santoso; Herdiansyah Herdiansyah; Sri Juari Santosa; Dwi Siswanta
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 1, No 1 (2007)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.996 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v1i1.2003

Abstract

Pengaruh subfraksinasi dan pH terhadap sensitisasi asam humat (AH) pada fotoreduksi Cr(VI) menjadi Cr(III) oleh semikonduktor ZnO telah diteliti. AH diekstraksi dari tanah gambut yang berasal dari Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Subfraksinasi AH menjadi subfraksi asam humat (SAH) dilakukan dengan menggunakan metode sentrifugasi. Fotoreduksi dilakukan dengan menggunakan dua buah lampu UV 30 watt model TUV (produksi Philips) yang diletakkan di dalam kotak penyinaran pada jarak sekitar 20 cm di atas sampel. Pada setiap percobaan, sebanyak 500 mL sampel diradiasi dengan cahaya UV. Semikonduktor ZnO (produksi Merck) disuspensikan ke dalam air dengan konsentrasi 2 g/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SAH yang berbobot molekul lebih rendah menunjukkan efektivitas yang lebih baik sebagai sensitizer daripada SAH yang berbobot molekul lebih besar. Keasaman medium dapat mempengaruhi sensitisasi SAH pada fotoreduksi Cr(VI) oleh ZnO. Kemampuan SAH untuk mensensitisasi fotoreduksi Cr(VI) oleh semikonduktor ZnO pada pH 5 lebih baik daripada kemampuan sensitisasinya pada pH 1. Kata kunci: asam humat, subfraksi, sensitisasi, fotoreduksi. 
PENGARUH pH DAN KONSENTRASI CaCl2 TERHADAP KEMAMPUAN TANAH MINERAL MASAM DALAM MENJERAP FOSFAT (THE EFFECT OF pH AND CaCl2 CONCENTRATIONS ON THE ABILITY OF ACID MINERAL SOIL TO ABSORB PHOSPHATE) Uripto Trisno Santoso; Dewi Umaningrum; Abdullah Abdullah; Ade Mutia Rahmah
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 1, No 2 (2007)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.007 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v1i2.2008

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengaruh pH dan konsentrasi CaCl2 terhadap kemampuan tanah mineral masam dalam menjerap fosfat. Kemampuan tanah mineral masam dalam menjerap fosfat diukur berdasarkan besarnya kapasitas absorpsi tanah menggunakan persamaan isoterm Langmuir. Pengaruh pH terhadap kemampuan tanah dalam menjerap fosfat dipelajari dengan cara mengukur kapasitas absorpsinya pada pH 3, 4, 5, 6 dan 7. Pengaruh konsentrasi CaCl2 terhadap kemampuan tanah dalam menjerap fosfat dipelajari dengan cara mengukur kapasitas absorpsinya pada variasi konsentrasi CaCl2 (M): 0,05; 0,1 dan 0,5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH dan konsentrasi CaCl2 dapat mempengaruhi kemampuan tanah mineral masam dalam menjerap fosfat. Kemampuan tanah mineral masam dalam menjerap fosfat cenderung semakin besar pada pH yang semakin rendah dan pada konsentrasi CaCl2 yang semakin besar. Kata kunci : tanah mineral masam, kapasitas absorpsi, fosfat, pH, konsentrasi CaCl2 
ANALISIS HUBUNGAN KUANTITATIF STRUKTUR-TITIK DIDIH NORMAL SENYAWA HALOETANA Uripto Trisno Santoso
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 10, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.502 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v10i2.3165

Abstract

SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOALLOY Ni-Sn(1,5): EFEK RASIO VOLUME ETILENA GLIKOL/AIR Leo Saputra; Uripto Trisno Santoso; Rodiansono Rodiansono
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (976.601 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v8i1.2133

Abstract

Nanoalloy Ni-Sn(1,5) telah berhasil disintesis menggunakan metode yang mudah dan sederhana yaitu metode termediasi poliol dalam kondisi hidrotermal dengan rasio volume etilena glikol/air (EG/H2O) yang berbeda. Difraktogram XRD memperlihatkan puncak pada posisi 2θ: 26,26o, 33,66o, 39,70o, 42,30o, 44,50o, 51,38o, dan 71,20o yang masing-masing merupakan puncak karakteristik dari β-SnO, NiO(111), Ni3Sn(200), Ni3Sn2(102), Ni3Sn2(110), Ni(200), dan Ni3Sn(220). Kristalinitas Ni3Sn2(102) dari nanoalloy Ni-Sn(1,5) cenderung menurun dengan meningkatnya rasio volume EG/H2O yang digunakan. Ukuran kristal nanoalloy Ni3Sn2(102) yang diperoleh untuk rasio volume EG/H2O 1,0; 2,0; 3,0; 4,0; dan 8,0 berturut-turut adalah 18,1; 14,7; 8,8; 6,0; dan 13,3 nm. Spektra UV-Vis menunjukkan bahwa kompleks Ni2+ tidak terdeteksi lagi di dalam supernatannya. Gambar SEM memperlihatkan bahwa partikel nanoalloy Ni-Sn(1,5) hasil sintesis umumnya berbentuk silinder dan sebagian partikelnya berbentuk granula tak beraturan. Berdasarkan data EDS, rasio mol Ni/Sn dalam nanoalloy Ni-Sn(1,5) yang diperoleh dari penelitian ini adalah 1,71. Kata kunci: nanoalloy Ni-Sn, etilena glikol, termediasi poliol, hidrotermal 
ANALISIS HUBUNGAN KUANTITATIF STRUKTUR DAN KELARUTAN SENYAWA PESTISIDA ORGANOFOSFAT DENGAN TEKNIK MLR (MULTIPLE LINEAR REGRESSION) Uripto Trisno Santoso; Rahmat Yunus; Eka Puspita Romadhoni
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.863 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v12i2.4823

Abstract

Analisis hubungan kuantitatif struktur dan kelarutan senyawa pestisida organofosfat (HKSK) dengan teknik MLR (Multiple Linear Regression) telah dilakukan untuk mengembangkan suatu model hubungan matematis antara kelarutan senyawa pestisida organofosfat dan parameter struktural (deskriptor). Deskriptor yang diuji untuk mengembangkan model persamaan HKSK adalah luas permukaan, energi hidrasi, log P, polarisabilitas, berat molekul, nC, dan n(O+Cl). Metode mekanika kuantum semiempiris MNDO yang tersedia di HyperChem® 8.03 diterapkan dalam optimasi geometri dan perhitungan deskriptor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa deskriptor-deskriptor ini memilkiki kesesuaian statistik dengan model HKSK berikut: Kelarutan = 0,645×luas permukaan + 2,618×Energi Hidrasi – (8,533).Log P -(32,922)×Polarisabilitas + 2,071.Berat Molekul + 11,249.nC – (27,868)×n(O+Cl). Dengan karakteristik statistik model tersebut adalah: n = 19, R2= 0,871, s = 7,819, dan F = 20,078.
SINTESIS BEADS KITOSAN TERIKAT-SILANG TRIPOLIOSFAT DENGAN PENAMBAHAN POROGEN UNTUK ABSORPSI ASAM HUMAT Jihan Askia; Dahlena Ariyani; Uripto Trisno Santoso
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.052 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v15i1.9706

Abstract

Sintesis beads kitosan-TPP untuk absorpsi asam humat telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi TPP, porogen (NaHCO3), persentase penggembungan dan kapasitas absorpsi. Beads kitosan-TPP disintesis dengan meneteskan larutan kitosan 2% (b/v) ke dalam larutan tripolifosfat. Beads kitosan-TPP kemudian dikarakterisasi stabilitas, porositas, persentase pembengkakan, serta penentuan kapasitas absorpsi. Hasil penelitian menunjukkan penambahan TPP dengan konsentrasi 0,75% (b/v) menunjukkan stabilitas beads kitosan-TPP yang baik, penambahan porogen (NaHCO3) menghasilkan pori yang lebih besar pada beads kitosan-TPP, persentase swelling terbesar adalah 76,51%, dan kapasitas aborpsi asam humat pada beads kitosan-TPP pada λmaks 200 nm adalah 25% atau 1,50 (mg/g) dan pada λmaks 400 nm 66,57% atau 11,34 (mg/g).
KAJIAN AKTIVITAS KATALIS Ag/ZEOLIT-TiO2 PADA DEGRADASI FOTOKATALITIK FENOL MENGGUNAKAN LAMPU UV Rodiansono Rodiansono; Sulfi Adam; Uripto Trisno Santoso
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 2, No 1 (2008)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.824 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v2i1.2016

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang degradasi fotokatalitik fenol menggunakan fotokatalis zeolit-TiO2 (Ze-Ti) dan Ag/Ze-Ti, hasil modifikasi dari zeolit alam aktif (ZAA) dengan TiO2 teremban Ag. Preparasi katalis dilakukan dengan metode impregnasi basah yang dilanjutkan dengan kalsinasi pada suhu 500 oC selama 3 jam, dengan variasi Ag (% b/b) : 1; 1,5; 2; dan 2,5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa impregnasi TiO2 dalam zeolit alam aktif dapat meningkatkan aktivitas fotokatalis TiO2 dalam mendegradasi fenol. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa impregnasi Ag dapat meningkatkan aktivitas fotokatalis Ze-Ti dan mencapai optimum pada jumlah Ag teremban sebanyak 2 %. Kata kunci : fotokatalis, degradasi, fenol, Zeolit, TiO2. 
KONTROL SELEKTIFITAS KATALIS ALLOY DUA LOGAM Ni-Ag PADA HIDROGENASI FURFURAL MENJADI FURFURIL ALKOHOL DAN TETRAHIDROFURFURIL ALKOHOL Rodiansono Rodiansono; Maria Dewi Astuti; Uripto Trisno Santoso; Azidi Irwan; Dwi Rasy Mujiyanti; Risnu Aritofa; Karlini Karlini; Abdurahman Abdurahman; Adi Maulana
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.15 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v12i2.4822

Abstract

Kontrol selektifitas katalis alloy dua logam Ni-Ag ruah dan terembankan telah diselidiki secara sistematik dengan cara mengevaluasi pengaruh variasi rasio molar Ni/Ag, temperatur hidrotermal, waktu hidrotermal, dan pemilihan padatan pengemban yang sesuai dalam reaksi hidrogenasi selektif furfural. Rasio molar divariasi dari 0,75; 1,5; 2,0; dan 3;0, variasi temperatur hidrotermal dari 373 K, 423 K, dan 473 K selama 24 jam, sedangkan waktu hidrotermal divariasi dari 2-8 jam pada temperatur hidrotermal 523 K. Empat jenis padatan pengemban yang berbeda yaitu titanium oksida (TiO2), karbon aktif (C), gamma-alumina (g-Al2O3), dan aluminium hidroksida (AlOH) telah digunakan untuk katalis alloy Ni-Ag(3.0). Katalis Ni-Ag dengan rasio molar Ni/Ag = 1,5 dan 3,0 memiliki aktifitas dan selektifitas yang paling baik dalam reaksi hidrogenasi furfural menjadi furfuril alkoho dan tetrahidrofurfuril alkohol. Kenaikan temperatur hidrotermal dalam proses sintesis katalis Ni-Ag dan perubahan waktu hidrotermal untuk temperatur 523 K tidak secara signifikan meningkatkan kinerja katalis Ni-Ag(1,5) untuk reaksi yang sama. Katalis Ni-Ag(3.0) yang termbankan pada TiO2 memiliki aktifitas dan selektifitas yang superior dibandingkan dengan ruah dan pengemban yang lain.
KUANTIFIKASI TOKSISITAS Cr(III) DAN Cr(VI) TERHADAP PERTUMBUHAN FITOPLANKTON BERDASARKAN KONSENTRASI KLOROFIL DAN KERAPATAN SELNYA Ahmad Budi Junaidi; Ahmad Riadi; Rahmat Yunus; Uripto Trisno Santoso
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 4, No 2 (2010)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.08 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v4i2.2056

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengaruh Cr(VI) dan Cr(III) terhadap pertumbuhan fitoplankton berdasarkan pengukuran kerapatan sel dan peningkatan konsentrasi klorofil. Fitolankton dikultur dalam media yang diberi nutrien dan mengandung Cr(VI) atau Cr(III) dengan konsentrasi bervariasi. Kerapatan sel dan konsentrasi klorofil ditentukan pada waktu kultur 16, 24, 32, 40, 48, 56 jam. Konsentrasi klorofil ditentukan secara spektrofotometri. Kerapatan sel dihitung menggunakan haemocytometer dengan pengamatan di bawah mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Cr(VI) dan Cr(III) menghambat laju pertumbuhan fitoplankton. Besarnya hambatan laju pertumbuhan sebanding dengan besarnya konsentrasi Cr(VI) dan Cr(III) dalam media kultur. Secara kuantitatif diperoleh harga EC50 Cr(VI) dan Cr(III) terhadap laju pertumbuhan fitoplankton berdasarkan kerapatan sel, masing-masing sebesar 0,0005 dan 0,0014 ppm, sedangkan berdasarkan konsentrasi klorofil, masing-masing sebesar 0,0012 dan 0,0056 ppm. Hal ini mengindikasikan bahwa Cr(VI) lebih toksik daripada Cr(III) terhadap pertumbuhan fitoplankton. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan kerapatan sel sebagai parameter pertumbuhan fitoplankton yang dipengaruhi Cr(VI) dan Cr(III) memiliki sensitivitas yang lebih baik daripada penggunaan parameter peningkatan konsentrasi klorofil. Kata Kunci : Konsentrasi klorofil, kerapatan sel, Fitoplankton, Cr(VI), Cr(III).