Daun matoa (Pometia pinnata J.R. & G. Forst) merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai pengobatan di Indonesia. Tanaman matoa telah digunakan oleh masyarakat Asia (Papua Nugini, Malaysia dan Indonesia) sebagai salah satu obat tradisional dan empiris yang memiliki banyak kegunaan dalam pengobatan antihipertensi, antioksidan dan antibakteri. Salah satu kegunaannya adalah sebagai obat antidiabetes. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui efek antihiperglikemi dan pengaruh pemberian ekstrak etanol terhadap daun matoa dapat mempengaruhi kreatinin, dan menurunkan kadar glukosa darah yang telah diinduksi STZ-NA. serta hasil histopatologi ginjal. Subyek penelitian eksperimental dengan menggunakan 30 ekor tikus jantan wistar yang dikondisikan DM tipe 2 selama 24 hari. Tikus dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok I normal, kelompok II kontrol negatif STZ-NA 65 mg/kg BB dan 230 mg/kg BB, kelompok III kontrol positif glibenklamid 0,45 mg/kg BB, kelompok IV ekstrak etanol daun matoa 98 mg/kg BB, kelompok V ekstrak daun matoa 196 mg/kg BB, kelompok VI ektrak daun matoa 392 mg/kg BB. Semua kelompok diberikan induksi STZ-NA kecuali kelompok normal diberikan pakan standar. Pemberian ekstrak sediaan uji dilakukan selama 14 hari. Kesimpulan ekstrak daun matoa (Pometia pinnata J.R. & G. Forst) memiliki efek dalam menurunkan kadar glukosa darah dan kadar kreatinin terhadap fungsi ginjal tikus, serta mampu memperbaiki pada gambaran histopatologi ginjal tikus diabete nefropati. Kata kunci: Ekstrak etanol daun matoa, serum kreatinin, diabetes nefropati dan histopatologi ginjal. .