Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Pertanian Andalas

PERANAN ZAT PENGATUR TUMBUH ALAMI DAN PORASI BONGGOL PISANG PADA PERTUMBUHAN KENCUR (Kaempferia galanga L.) Fitri Kurniati; Nur Arifah Qurota A’yunin; Elya Hartini; Miranda Miranda
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 24, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.24.2.129-137.2020

Abstract

Salah satu permasalahan dalam budidaya kencur (Kaempferia galanga L.) adalah periode dormansi yang lama sehingga pertumbuhan yang tidak seragam. Pematahan masa dormansi dapat dilakukan dengan perendaman dalam air atau pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu pada masa pertumbuhan diperlukan pula suplai unsur hara, salah satunya pupuk organik fermentasi (porasi) batang pisang. Tujuan penelitian untuk mengetahui peranan ZPT alami yang berinteraksi dengan porasi bonggol pisang terhadap pertumbuhan kencur. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial. Perlakuan yaitu : Faktor pertama ZPT, terdiri dari j0 = kontrol (tanpa ZPT), j1= bawang merah, j2 = rebung bambu, j3 = bonggol pisang. Faktor kedua porasi bonggol pisang , yaitu : p0 = tanpa porasi, p1 = 2,5 ton/ha porasi, p2 = 5 ton/ha porasi.  Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara ZPT alami dengan dosis porasi batang pisang terhadap panjang akar umur 60 hari setelah tanam. Akar terpanjang terdapat pada dosis porasi 10 ton per hektar  tanpa perlakuan ZPT, sedangkan pada dosis porasi 5 ton per hektar, ZPT bawang merah lebih baik daripada ZPT lainnya. Secara mandiri ZPT alami, yaitu bawang merah, rebung bambu dan bonggol pisang menunjukkan peranan lebih baik daripada kontrol pada parameter  kecepatan tumbuh. Sedangkan pada parameter luas daun umur 60 HST, bawang  merah menunjukkan peranan yang lebih baik  daripada rebung bambu, bonggol pisang dan control
KAJIAN KUALITAS DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BERBAGAI FORMULA MINUMAN JAMU KUNYIT ASAM Nur Arifah Qurota A’yunin; Umar Santoso; Eni Harmayani
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 23, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.251 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.23.1.37-48.2019

Abstract

Minuman jamu kunyit asam adalah minuman herbal khas Indonesia yang terbuat dari rimpang kunyit, buah asam jawa, gula kelapa, air dengan atau tanpa penambahan sari jeruk nipis dan ekstrak daun sirih. Proses produksi dilakukan secara tradisional dan banyak dilakukan oleh industri rumah tangga. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antioksidan dan kualitas mikrobiologis dari variasi waktu perebusan dan formula minuman jamu kunyit asam. Waktu perebusan terdiri atas 2,5 dan 7,5 menit serta variasi formula yaitu minuman jamu kunyit asam (KA), KA dengan penambahan sari jeruk nipis, dan KA dengan penambahan ekstrak daun sirih. Rancangan Penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga ulangan. Variabel yang diamati meliputi pH, total padatan terlarut, total fenolik, total flavonoid, total curcumin kasar, aktivitas antioksidan (metode DPPH‘Radical Scavenging Activity dan Ferric Reducing Antioxidant Power), dan total mikrobia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perebusan 7,5 menit menyebabkan kualitas mikrobiologis dan total flavonoid minuman lebih tinggi dan total curcumin lebih rendah dibandingkan perebusan 2,5 menit. Waktu perebusan tidak berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan, total fenolik dan pH. Adanya penambahan sari jeruk nipis pada formula minuman jamu kunyit asam menyebabkan kenaikan total flavonoid. Penambahan ekstrak daun sirih menyebakan total fenolik, aktivitas antioksidan, dan kualitas mikrobiologis minuman jamu kunyit asam sirih lebih tinggi dibandingkan formula minuman lainnya. Secara umum, perlakuan panas dan penambahan ekstrak daun sirih dapat meningkatkan aktivitas antioksidan dan kualitas mikrobiologis minuman jamu kunyit asam.