Upaya dakwah, yang berfungsi sebagai representasi ajaran agama Islam, baru-baru ini telah membuat langkah luar biasa di Indonesia, beralih dari kerja manual ke metode yang lebih kontemporer. Jika dulu dakwah dilakukan secara tatap muka, kini dakwah dapat dilakukan secara jarak jauh karena kemajuan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan kemunculan dakwah virtual sebagai metode baru dalam mempromosikan pendidikan agama Islam di Indonesia. Kaidah penghimpunan data deskriptif kualitatif diaplikasikan dalam prosedur riset. Riset ini menunjukkan bahwa media digital atau teknologi informasi (media sosial) seperti YouTube, Facebook, Instagram, TikTok, dan Twitter dengan tren kehidupan digital digunakan untuk melakukan kegiatan dakwah secara virtual. Salah satu penemuan syiar yaitu virtualisasi dakwah memudahkan masyarakat Indonesia untuk belajar pelajaran agama Islam di manapun berada, meski tidak di tempat ibadah (masjid). Karena begitu banyak orang di Indonesia yang akrab dengan para pendakwah Islam, kita dapat menunjukkan bahwa mendengarkan materi pendidikan agama Islam secara digital itu sederhana. baik antara orang tua, remaja, dan anak-anak. Ketika diterapkan dalam penyiaran sebagai bentuk inovasi dengan rencana pengelolaan yang lebih mampu menjangkau kelompok mad’u (penerima dakwah) yang lebih beragam, dakwah virtual akan memiliki nilai tersendiri.