Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Pamenang (JIP)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG NUTRISI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DESA WAJAK LOR KECAMATAN BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2022: RELATIONSHIP OF MOTHER’S KNOWLEDGE ABOUT NUTRITION WITH NUTRITION STATUS IN POSYANDU WAJAK LOR VILLAGE BOYOLANGU DISTRICT TULUNGAGUNG REGENCY 2022 Lasman Lasman; Nurhidayati Nurhidayati; Amita Audilla
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v4i1.96

Abstract

Abstrak : Proses pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi dan balita merupakan proses yang teramat penting dalam menentukan masa depan anak baik secara fisik, mental maupun perilaku. Untuk kebutuhan nutrisi balita diperlukan pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi, cara pemberian makan, dan jadwal pemberian makan anak balita sangat berperan dalam menentukan status gizi anak, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mencukupi kebutuhan anak-anaknya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang nutrisi dengan status gizi balita di Posyandu Desa Wajaklor. Desain dalam penelitian ini adalah correlation, dengan metode penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu dan balita yang ada di Desa Wajak lor Kecamatan Boyolangu yaitu 78 responden dengan teknik purposive sampling didapatkan sampel 32 responden. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 3 Januari 2022 dengan memberikan kuesioner. Dari hasil penelitian ini ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang nutrisi dengan status gizi balita di Posyandu Desa Wajaklor Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung tahun 2022, diharapkan posyandu dapat mengembangkan program dan informasi tentang status gizi. Kata Kunci : pengetahuan ibu tentang nutrisi, status gizi balita Abstract : Growth and development procces in infants and toddlers are very important process in determining the future of children physically, mentally and behaviorally. For the nutritional needs of toddlers, it need mother's knowledge about nutritional needs, feeding methods, and feeding schedules for toddlers plays a very important role in determining the nutritional status of children, one of the efforts that can be done is to meet the needs of their children. The purpose of this study was to determine the relationship between mother's knowledge of nutrition and the nutritional status of toddlers the Posyandu, Wajaklor Village. The design in this study was correlation, with a cross sectional research method. The population of this study were all mothers and toddlers in Wajak lor Village, Boyolangu District, namely 78 respondents with purposive sampling technique obtained a sample of 32 respondents. Data collection was carried out on January 3, 2022 by giving questionnaires. From the results of this study, there is a relationship between mother's knowledge about nutrition and the nutritional status of toddlers at the Posyandu, Wajaklor Village, Boyolangu District, Tulungagung Regency in 2022, it is hoped that the Posyandu can develop programs and information about nutritional status. Keywords: mother’s knowledge about nutrition, nutritional status of toddlers
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEAKTIFAN LANJUT USIA (LANSIA) DALAM MENGIKUTI KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU LANSIA DESA SIMO KECAMATAN KEDUNGWARU TULUNGAGUNG: RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT AND ELDERLY ACTIVITY IN JOINING POSYANDU ACTIVITIES AT POSYANDU ELDERLY SIMO VILLAGE, KEDUNGWARU DISTRICT, TULUNGAGUNG Ria Anggraini; Aesthetica Islamy; Eny Masruroh; Amita Audilla; Nurhidayati Nurhidayati
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v5i1.139

Abstract

Abstrak   Usia lanjut merupakan tahap akhir dari siklus hidup manusia dimana mereka harus memikirkan tentang kesehatannya. Posyandu lansia adalah salah satu program Pemerintah untuk meningkatkan kesehatan lansia. Realita yang terjadi saat ini kemauan dan kesadaran lansia untuk berkunjung ke posyandu lansia masih rendah. Dukungan keluarga berperan penting dalam mendorong minat atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan keaktifan lanjut usia (lansia) dalam mengikuti kegiatan di posyandu lansia Desa Simo Kec Kedungwaru tahun 2022. Jenis penelitian adalah analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh keluarga lansia yang mengikuti kegiatan posyandu lansia di Desa Simo Kecamatan Kedungwaru, dengan teknik pengambilan sample kuota didapatkan sampel sebanyak 50 lansia dan 50 keluarga lansia. Analisa data dengan uji Chi-square. Hasil penelitian didapatkan bahwa dukungan keluarga yang baik sebanyak 32% dan lansia yang aktif mengikuti posyandu sebanyak 58%, hal ini menandakan bahwa dukungan keluarga dan keaktifan lansia memiliki hubungan secara bermakna dengan nilai p=0,0031. Dukungan keluarga mendorong lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia secara konstan/ berkelanjutan. Disarankan pada keluarga untuk mempertahankan bahkan meningkatkan dukungan kepada lansia untuk tetap aktif dalam mengikuti posyandu lansia supaya kesehatan lansia terus terpantau. Abstract   Old age is the final stage of the human life cycle where they have to think about their health. Elderly Posyandu is a government program to improve the health of the elderly. The reality that is happening now is that the willingness and awareness of teenagers to visit the elderly Posyandu is still low. Family support plays an important role in encouraging the interest or willingness of the elderly to participate in elderly Posyandu activities. The purpose of this study was to determine the relationship between family support and the activity of the elderly (elderly) in participating in activities at the elderly Posyandu in Simo Village, Kedungwaru District in 2022. The type of research is analytic with a cross-sectional approach. The research population was all elderly families who participated in elderly posyandu activities in Simo Village, Kedungwaru District, using a sampling technique that obtained a sample of 50 elderly and 50 elderly families. Data analysis with chi-square test. The results showed that 32% had good family support and 58% of the elderly who actively attended the posyandu, this indicates that family support and the activeness of the elderly had a significant relationship with a value of p = 0.0031. Family support encourages the elderly to take part in Posyandu activities on a constant/ sustainable basis. It is recommended for families to maintain and even increase support for the elderly to remain active in participating in the elderly Posyandu so that the health of the elderly continues to be monitored.
PENDIDIKAN KESEHATAN MENINGKATKAN SIKAP POSITIF LANSIA TERHADAP PENANGGULANGAN GOUT ARTHRITIS : HEALTH EDUCATION IMPROVES POSITIVE ATTITUDE OF THE ELDERLY TOWARDS GOUT ARTHRITIS MANAGEMENT aesthetica islamy; Farida Farida; Amita Audilla; suharyoto suharyoto; Suciati Suciati; Lasman Lasman; Nurhidayati Nurhidayati
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v5i2.164

Abstract

Abstrak   Asam urat pada lansia terjadi ketika adanyan gangguan metabolism purin pada tubuh. Maka dari itu pentingnya pendidikan kesehatan diberikan pada lansia agar penderita asam urat tahu, mau, dan mampu mencegah, menangani, dan melakukan pemeliharaan kesehatan terkait penyakit asam urat, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidupnya menjadi lebih baik. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap lansia dalam penanganan penyakit gout arthritis di Posyandu Sugeh Waras Desa Bangunmulyo Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung. Penelitian dilakukan dengan metode Pre Experimental Design dengan pendekatan One-Group Pre-post Test Design. Populasi penelitian semua lansia di Posyandu Sugeh Waras Desa Bangunmulyo Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung sejumlah 29 orang, sampel diambil dengan teknik total sampling. Variabel bebas pendidikan kesehatan tentang penyakit gout arthritis, variabel terikat sikap lansia. Data di analisa data dengan uji wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan sikap lansia dalam penanganan penyakit gout arthritis sebelum pendidikan kesehatan sebagian besar responden yaitu sebanyak 22 responden (75,9%) mempunyai sikap negatif, sesudah pendidikan kesehatan hampir seluruh responden yaitu sebanyak 22 responden (75,9%) mempunyai sikap positif. Hasil uji Wilcoxon didapatkan P Value = 0,000 < 0,05, artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap lansia dalam penanganan penyakit gout arthritis di Posyandu Sugeh Waras Desa Bangunmulyo Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung tahun 2022. Pendidikan kesehatan akan memberikan pembelajaran yang menghasilkan suartu perubahan diri yang semula belum diketahui menjadi diketahui, serta memberikan dampak yang positif kepada responden, serta proses komunikasi dan proses perubahan perilaku, sikap masyarakat dalam peningkatan sikap yang mendukung terjadinya perubahan perilaku tersebut. Kegiatan penyuluhan mengenai kesehatan pada lansia sebaiknya rutin dilakukan karena mengingat imunitas dan system tubuh lansia sudah menurun. Kata kunci : Pendidikan kesehatan, Sikap, Lansia, Gout Arthritis   Abstract  Gout in the elderly occurs when there is a disruption in purine metabolism in the body. Therefore, it is important to provide health education to the elderly so that gout sufferers know, are willing and able to prevent, treat and carry out health care related to gout, so that they can improve their quality of life for the better. The aim of the research was to determine the effect of health education on the attitude of the elderly in treating gouty arthritis at Posyandu Sugeh Waras, Bangunmulyo Village, Pakel District, Tulungagung Regency. The research was carried out using the Pre Experimental Design method with a One-Group Pre-post Test Design approach. The research population was all elderly people at Posyandu Sugeh Waras, Bangunmulyo Village, Pakel District, Tulungagung Regency, totaling 29 people, the sample was taken using a total sampling technique. The independent variable is health education about gouty arthritis, the dependent variable is the attitude of the elderly. Data were analyzed using the Wilcoxon test. The results of the research showed that the attitude of the elderly in treating gouty arthritis before health education was that the majority of respondents, namely 22 respondents (75.9%) had a negative attitude, after health education, almost all respondents, namely 22 respondents (75.9%) had a positive attitude. The results of the Wilcoxon test obtained P Value = 0.000 < 0.05, meaning that there is an influence of health education on the attitude of the elderly in treating gouty arthritis at Posyandu Sugeh Waras, Bangunmulyo Village, Pakel District, Tulungagung Regency in 2022. Health education will provide learning that produces a change in oneself that previously unknown became known, and had a positive impact on respondents, as well as the communication process and behavior change process, community attitudes in increasing attitudes that supported the behavior change. Educational activities regarding health for the elderly should be carried out regularly because the immunity and body systems of the elderly have decreased.. Keywords : Health Education, Attitude, Elderly, Gout
HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN TERJADINYA KEPUTIHAN (FLUOR ALBUS) PADA REMAJA USIA 14-18 TAHUN DI DESA KEBOIRENG KECAMATAN BESUKI KABUPATEN TULUNGAGUNG : THE RELATIONSHIP OF STRESS LEVEL AND THE OCCURENCE OF FLUOR ALBUS IN ADOLESCENTS AGED 14-18 YEARS IN KEBOIRENG VILLAGE, BESUKI DISTRICT, TULUNGAGUNG DISTRICT Eny Masruroh; Poppy Farasari; Aesthetica Islamy; Suciati Suciati; Amita Audilla
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v5i2.178

Abstract

Abstrak   Kondisi tubuh yang kelelahan dan stress dapat memicu peningkatan hormon estrogen dan menyebabkan terjadinya keputihan pada wanita. Tujuan penelitian mengetahui hubungan tingkat stress dengan terjadinya keputihan (Fluor Albus) pada remaja usia 14-18 tahun di Desa Keboireng Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung tahun 2022. Penelitian dilakukan tanggal 1-15 Maret 2022 dengan metode analitik korelasional dan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan instrument kuisioner DASS (Depression Anxiety stress Scale) yang telah dilakukan uji validitas. Populasi penelitian semua remaja usia 14- 18 tahun di Desa Keboireng Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung tahun 2022 sejumlah 114 orang, sampel diambil dengan teknik purposive sampling sejumlah 54 responden. Variabel bebas yang digunakan yakni tingkat stress, variabel terikat yakni keputihan. Pengolahan data dengan editing, coding, scoring dan tabulating, analisa data dengan uji Spearman rho. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden yaitu 30 responden (55,6%) tidak mengalami stress atau normal dan hampir seluruh responden yaitu 48 responden (88,9%) mengalami keputihan normal. Hasil uji Spearman Rho didapatkan P Value = 0,000 < 0,05, artinya ada hubungan tingkat stress dengan terjadinya keputihan (Fluor Albus) pada remaja usia 14-18 tahun di Desa Keboireng Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung tahun 2022. Kondisi tubuh yang lelah dan stres dapat memicu peningkatan hormon estrogen yang menyebabkan terjadinya keputihan. Stress akan menurunkan imunitas sehingga membuat bakteri pada vagina berkembang pesat dan menekan pertumbuhan flora normal vagina sehingga menyebabkan keputihan abnormal. Tenaga kesehatan hendaknya memberikan penyuluhan mekanisme koping stress pada remaja untuk mengantisi stresn sehingga dapat mengurangi kejadian keputihan pada remaja Kata kunci : Keputihan, Remaja, Tingkat stres Abstract   A body condition that is tired and stressed can trigger an increase in the hormone estrogen and cause vaginal discharge in women. The aim of the research is to determine the relationship between stress levels and the occurrence of vaginal discharge (Fluor Albus) in adolescents aged 14-18 years in Keboireng Village, Besuki District, Tulungagung Regency in 2022. The research was conducted March 1-15 2022 using correlational analytical methods and a cross-sectional approach. This research uses the DASS (Depression Anxiety Stress Scale) questionnaire instrument which has been tested for validity. The research population was all teenagers aged 14-18 years in Keboireng Village, Besuki District, Tulungagung Regency in 2022, totaling 114 people, the sample was taken using a purposive sampling technique totaling 54 respondents. The independent variable used is stress level, the dependent variable is vaginal discharge. Data processing using editing, coding, scoring and tabulating, data analysis using the Spearman rho test. The research results showed that the majority of respondents, namely 30 respondents (55.6%), did not experience stress or were normal and almost all respondents, namely 48 respondents (88.9%) experienced normal vaginal discharge. The results of the Spearman Rho test obtained P Value = 0.000 < 0.05, meaning that there is a relationship between stress levels and the occurrence of vaginal discharge (Fluor Albus) in adolescents aged 14-18 years in Keboireng Village, Besuki District, Tulungagung Regency in 2022. Tired and stressed body conditions can triggers an increase in the hormone estrogen which causes vaginal discharge. Stress will reduce immunity, causing bacteria in the vagina to grow rapidly and suppress the growth of normal vaginal flora, causing abnormal vaginal discharge. Health workers should provide counseling on stress coping mechanisms for adolescents to anticipate stress so that they can reduce the incidence of vaginal discharge in adolescents. Keywords : Vaginal discharge, Adolescent, Stress leve
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN PRE MENSTRUASI SINDROM (PMS) PADA MAHASISWI S1 KEPERAWATAN TINGKAT AKHIR (Di STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung) : THE RELATIONSHIP OF ANXIETY LEVEL AND THE EVENT OF PRE-MENSTRUATION SYNDROME (PMS) IN FINAL LEVEL NURSING STUDENTS (At STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung) islamy, aesthetica; Nurhidayati, Nurhidayati; Audilla, Amita; Munawaroh, Binti
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 6 No. 2 (2024): Jurnal Imiah Pamenang (JIP)
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v6i2.259

Abstract

Abstrak   Kecemasan sering menjadi masalah pada mahasiswi tingkat akhir karena beban tugas yang dihadapinya. Kecemasan yang berlebihan akan membuat seseorang mahasiswi mengalami masalah dalam menstruasi, salah satunya adalah pre menstrual sindrom (PMS). Tujuan penelitian mengidentifiasi hubungan tingkat kecemasan dengan kejadian pre menstruasi sindrom (PMS) pada mahasiswi S1 keperawatan tingkat akhir di STIKes Hutama Abdi Husada Kabupaten Tulungagung. Penelitian dilaksanakan tanggal 17-22 April 2017. Jenis penelitian observasional, desain analitik dengan pendekatan cross sectional dan instrument penelitian berupa kuesioner. Populasi penelitian seluruh mahasiswi tingkat akhir di STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung sejumlah 66 orang. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling sejumlah 40 orang. Variabel independent tingkat kecemasan mahasiswi, variabel dependent pre menstruasi sindrom. Data dianalisis dengan uji Spearman rho. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar dari responden tidak mengalami kecemasan yaitu sebanyak 22 responden (55%) dan sebagian besar responden tidak mengalami PMS, yaitu sebanyak 30 responden (75%).  Uji statistik Spearman Rho didapatkan P Value = 0,000 < 0,05 sehingga H1 diterima, yang berarti ada hubungan tingkat kecemasan dengan kejadian pre menstruasi sindrom (PMS) pada mahasiswi S1 keperawatan tingkat akhir di STIKes Hutama Abdi Husada Kabupaten Tulungagung tahun 2017. Kecemasan yang dialami mahasiswa akan mengganggu keseimbangan hormone estrogen dan progesterone menyebabkan terjadinya PMS. Tenaga kesehatan dan instansi pendidikan keperawatan diharapkan lebih banyak lagi menyampaikan informasi tentang hubungan antara kecemasan dengan terjadinya PMS sehingga dapat dilakukan antisipasi kecemasan pada mahasiswa   Abstract   Anxiety is often a problem with late-stage students because of the workload they face. Excessive anxiety will make a female student experience problems in menstruation, one of which is pre menstrual syndrome (PMS). The objectives of the study identified the relationship between anxiety level and pre-menstrual syndrome (PMS) incidence in late-stage nursing undergraduates at STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung District. The study was conducted on 17-22 April 2017. This type of observational research, analytic design with cross sectional approach and research instrument in the form of questionnaire. The research population of all female students at STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung is 66 people. The sample is taken by simple random sampling technique of 40 people. Independent variable of female anxiety level, dependent variable of pre menstrual syndrome. Data were analyzed by Spearman rho test. The result of the research showed that most of respondents did not experience anxiety as many as 22 respondents (55%) and most respondents did not experience STD, that is 30 respondents (75%). Spearman Rho statistic test obtained P Value = 0,000 <0,05 so that H1 is accepted, which means there is relationship of anxiety level with the occurrence of pre menstrual syndrome (PMS) at S1 student of nursing level final at STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung Regency 2017. Anxiety experienced by students will disrupt the balance of estrogen and progesterone hormone where estrogen hormone more than the hormone progesterone that cause PMS. Symptoms of pre menstrual syndrome will be more intense if in a woman continuously experience anxiety