Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Penamas Adi Buana

IbM Kelompok Pembuat Kerupuk Kerang di Desa Pepe Kabupaten Sidoarjo sukarjati; Tony Susilo Wibowo
Jurnal Penamas Adi Buana Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Penamas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.522 KB) | DOI: 10.36456/penamas.vol4.no1.a2427

Abstract

Kerupuk kerang belum dipasarkan secara luas padahal rasanya enak dan mempunyai nilai gizi yang tinggi sehingga berpotensi untuk dikembangkan. Di desa Pepe Kec. Sedati, Kab. Sidoarjo ada pembuat kerupuk kerang. Di desa Pepe juga ada penjual kerang darah bercangkang dan kerang darah kupas serta banyak buruh pengupas kerang darah. Kegiatan IbM ini bertujuan meningkatkan pendapatan pembuat kerupuk kerang di desa Pepe. Permasalahan yang dialami oleh pembuat kerupuk kerang adalah 1. Kemampuan dan pengetahuan pembuat kerupuk kerang terbatas dalam hal: (a) Kerupuk diuleni menggunakan bak plastik yang tidak tahan panas, saat adonan di uleni dengan kaldu kerang panas maka adonan dapat tercemar bahan kimia dari plastik. (b) Kerang yang digunakan tanpa di cuci dan tidak di buang kotorannya. (c) Pembuat kerupuk kerang kurang kreatif dan kurang inovatif (d) Pengetahuan dan kemampuan cara pengemasan kerupuk kerang kurang, (e) Pengetahuan tentang hygienitas kerupuk kurang karena penjemuran kerupuk dilakukan di pinggir jalan 2. Pengetahuan tentang strategi pemasaran kurang, 3. Penjemuran yang hanya mengandalkan sinar matahari menyebabkan pada saat hujan tidak memproduksi kerupuk sehingga penghasilannya tidak ajeg (tidak rutin). 4. Produksi terbatas karena terbatasnya fasilitas pendukung proses 5.Bentuk kerupuk kerang tidak menarik karena kerupuk dicetak menggunakan tangan 6. Ketebalan kerupuk kerang tidak rata karena di iris secara manual. 7. Kerupuk di uleni dengan tangan, sehingga adonan tidak tercampur rata. Penyelesaian Permasalahan Mitra dengan cara mengembangkan usaha pembuat kerupuk kerang lebih meningkat produksinya dan menjadikan kerupuk kerang sehat dan bergizi. Hal ini ditempuh dengan langkah langkah:1.memberi pendampingan tentang cara pemilihan bahan kerang yang baik. 2.Melakukan pelatihan dan pendampingan pembuatan kerupuk kerang yang dicampur aneka sayuran untuk meningkatkan nilai gizi kerupuk kerang.3. Melakukan pendampingan pembuatan kerupuk kerang yang hygienis. 4.Melakukan pendampingan cara pengemasan yang baik.5.Melakukan pendampingan tata cara mendaftarkan produk guna memperoleh nomor Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT) dari Departemen Kesehatan (DEPKES). 6. Pelatihan dan Pendampingan dalam mengembangkan strategi pemasaran.7. Memberikan fasilitas pendukung produksi berupa:Mesin pengaduk adonan, Alat pencetak kerupuk kerang berbahan stainles steel, Mesin perajang kerupuk kerang. Luaran Produk Kerupuk Kerang asli dalam kemasan yang baik dan beratribut serta telah memperoleh nomor PIRT dari DEPKES. 2.Produk Kerupuk kerang dengan penambahan wortel dalam kemasan yang baik dan beratribut. Teknologi tepat guna mesin adonan, perajang kerupuk, alat pencetak Hasil Kegiatan Pengabdian yang telah dilakukan adalah melakukan pendampingan pemilihan bahan baku yaitu kerang yang berkualitas. 2.pendampingan pembuatan kerupuk kerang yang hygienis, 3. Melakukan pendampingan cara memperoleh PIRT. 4. Memberikan alat pencetak kerupuk. 5. Memberikan alat pengaduk kerupuk.
IbM Kelompok Pembuat Kerupuk Kerang di Desa Pepe Kabupaten Sidoarjo sukarjati; Tony Susilo Wibowo
Jurnal Penamas Adi Buana Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Penamas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/penamas.vol4.no1.a2427

Abstract

Kerupuk kerang belum dipasarkan secara luas padahal rasanya enak dan mempunyai nilai gizi yang tinggi sehingga berpotensi untuk dikembangkan. Di desa Pepe Kec. Sedati, Kab. Sidoarjo ada pembuat kerupuk kerang. Di desa Pepe juga ada penjual kerang darah bercangkang dan kerang darah kupas serta banyak buruh pengupas kerang darah. Kegiatan IbM ini bertujuan meningkatkan pendapatan pembuat kerupuk kerang di desa Pepe. Permasalahan yang dialami oleh pembuat kerupuk kerang adalah 1. Kemampuan dan pengetahuan pembuat kerupuk kerang terbatas dalam hal: (a) Kerupuk diuleni menggunakan bak plastik yang tidak tahan panas, saat adonan di uleni dengan kaldu kerang panas maka adonan dapat tercemar bahan kimia dari plastik. (b) Kerang yang digunakan tanpa di cuci dan tidak di buang kotorannya. (c) Pembuat kerupuk kerang kurang kreatif dan kurang inovatif (d) Pengetahuan dan kemampuan cara pengemasan kerupuk kerang kurang, (e) Pengetahuan tentang hygienitas kerupuk kurang karena penjemuran kerupuk dilakukan di pinggir jalan 2. Pengetahuan tentang strategi pemasaran kurang, 3. Penjemuran yang hanya mengandalkan sinar matahari menyebabkan pada saat hujan tidak memproduksi kerupuk sehingga penghasilannya tidak ajeg (tidak rutin). 4. Produksi terbatas karena terbatasnya fasilitas pendukung proses 5.Bentuk kerupuk kerang tidak menarik karena kerupuk dicetak menggunakan tangan 6. Ketebalan kerupuk kerang tidak rata karena di iris secara manual. 7. Kerupuk di uleni dengan tangan, sehingga adonan tidak tercampur rata. Penyelesaian Permasalahan Mitra dengan cara mengembangkan usaha pembuat kerupuk kerang lebih meningkat produksinya dan menjadikan kerupuk kerang sehat dan bergizi. Hal ini ditempuh dengan langkah langkah:1.memberi pendampingan tentang cara pemilihan bahan kerang yang baik. 2.Melakukan pelatihan dan pendampingan pembuatan kerupuk kerang yang dicampur aneka sayuran untuk meningkatkan nilai gizi kerupuk kerang.3. Melakukan pendampingan pembuatan kerupuk kerang yang hygienis. 4.Melakukan pendampingan cara pengemasan yang baik.5.Melakukan pendampingan tata cara mendaftarkan produk guna memperoleh nomor Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT) dari Departemen Kesehatan (DEPKES). 6. Pelatihan dan Pendampingan dalam mengembangkan strategi pemasaran.7. Memberikan fasilitas pendukung produksi berupa:Mesin pengaduk adonan, Alat pencetak kerupuk kerang berbahan stainles steel, Mesin perajang kerupuk kerang. Luaran Produk Kerupuk Kerang asli dalam kemasan yang baik dan beratribut serta telah memperoleh nomor PIRT dari DEPKES. 2.Produk Kerupuk kerang dengan penambahan wortel dalam kemasan yang baik dan beratribut. Teknologi tepat guna mesin adonan, perajang kerupuk, alat pencetak Hasil Kegiatan Pengabdian yang telah dilakukan adalah melakukan pendampingan pemilihan bahan baku yaitu kerang yang berkualitas. 2.pendampingan pembuatan kerupuk kerang yang hygienis, 3. Melakukan pendampingan cara memperoleh PIRT. 4. Memberikan alat pencetak kerupuk. 5. Memberikan alat pengaduk kerupuk.
METODE PEMBUKUAN SEDERHANA UNTUK UMKM KELURAHAN TAMAN - SIDOARJO Taudlikhul Afkar; Tony Susilo Wibowo; Nurdina; Fauziyah; Teguh Purwanto
Jurnal Penamas Adi Buana Vol 7 No 01 (2023): Jurnal Penamas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/penamas.vol7.no01.a7374

Abstract

  Tujuan dari program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim Dosen di daerah Kelurahan Taman – Sidoarjo ini adalah untuk memberikan pemahaman pentingnya pembukuan dalam oeparasional UMKM. Pembukuan yang disampaikan dalam kegiatan ini disesuaikan dengan operasional kegiatan UMKM yang ada, mengingat bahwa masih dalam lingkup yang kecil sehingga diperlukan metode pembukuan sederhana yang memudahkan pelaku UMKM memahaminya. Permasalahan yang dialami para pelaku UMKM Kelurahan Taman-Sidoarjo ini selain pemasaran dan pendapatan, ternyata masalah perhitungan untuk mengetahui keuntungan ataupun kerugian masih belum dipahami karena lebih banyak pada uang keluar dan uang masuk tanpa memperhatikan perhitungan untuk laba atau rugi. Solusi yang diberikan oleh tim Dosen dalam kegiatan ini adalah memberikan contoh dan pendampingan dalam menyusun pembukuan sederhana yang mudah dimengerti pelaku UMKM. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini bagi pelaku UMKM mampu menyusun catatan transaksi keuangan dalam bentuk jurnal sampai pada laporan keuangan sederhana.