Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Sosialisasi Manfaat Tempe dan Pelatihan Pengolahan Tempe Menjadi Tepung Tempe Sebagai Alternatif Pengganti Tepung Terigu Oktavina Permatasari; Zuhria Ismawanti; Arwin Muhlishoh; Inayatush Sholihah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i2.4704

Abstract

ABSTRAK Perkembangan produk makanan semakin pesat dan beragam di Indonesia dan memberikan kontribusi besar terhadap asupan zat gizi seseorang. Berdasarkan tingginya konsumsi tepung terigu pada masyarakat, mendorong untuk dapat menggunakan bahan pangan lokal sebagai pengganti tepung terigu. Salah satu yang berpotensi sebagai bahan baku tepung adalah tempe. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan tepung tempe  ini dilaksanakan secara daring (online) dua arah dengan menggunakan aplikasi zoom, video, dan yotube sesuai arahan Puskesmas karena kondisi pandemi Covid-19 di Wilayah Dusun Wonorejo Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Berdasarkan dari hasil kegiatan sosialisasi dan pelatihan pada peserta, terdapat peningkatan pengetahuan dan kemampuan peserta dalam pemahaman manfaat tempe yang terlihat dari hasil kuesioner sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan. Berdasarkan hasil pretest Sebanyak 25 peserta memiliki pengetahuan kurang atau nilai dibawah 70 dan 10 peserta memiliki pengetahuan baik atau nilai diatas 70, sedangkan hasil postest diperoleh peningkatan pengetahuan dari peserta dengan hasil rerata nilai 81, dengan 7 peserta memiliki pengetahuan kurang dan 28 peserta memiliki pengetahuan baik. Selain itu dari hasil evaluasi wawancara pada bulan berikutnya terdapat peningkatan keterampilan dan keahlian peserta yang  yang sudah mengaplikasikan membuat tepung tempe secara mandiri dan digunakan sebagai bahan baku dproduk makanan sehari-hari. Kata Kunci : Peningkatan pengetahuan, pelatihan tempe, tepung tempe, pembuatan tepung tempe  ABSTRACT The development of food products is increasingly rapid and diverse in Indonesia and contributes greatly to a person's nutrient intake. Based on the high consumption of wheat flour in the community, it is encouraging to be able to use local food ingredients as a substitute for wheat flour. One of the potential raw materials for flour is tempeh. The socialization and training in making tempeh flour was carried out online in two directions using the zoom, video, and youtube applications according to the direction of the Health Center due to the Covid-19 pandemic condition in the Wonorejo Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Based on the results of the socialization and training activities for participants, there was an increase in participants' knowledge and ability in understanding the benefits of tempeh as seen from the results of the question before and after participating in the training. Based on the results of the pretest, 25 participants had poor knowledge or scores below 70 and 10 participants had good knowledge or scores above 70, while the posttest results obtained an increase in knowledge from participants with an average score of 81, with 7 participants having poor knowledge and 28 participants having good knowledge. From the results of the interview evaluation in the following month, there was an increase in the skills and expertise of participants who had applied to make tempeh flour independently and used it as a raw material for daily food products. Keywords : Health Improvement, tempeh, training on tempeh, tempeh flour
Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Terkait Pembatasan Konsumsi Gula, Garam, Dan Lemak Melalui Kegiatan Konseling Gizi Di Wilayah Puskesmas Gambisari Aryanti Setyaningsih; Zuhria Ismawanti
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i2.3352

Abstract

Pola konsumsi salah dan berisiko menjadi penyebab 1 dari 5 kematian di seluruh dunia. Rata-rata orang di berbagai tempat di dunia mengkonsumsi minuman mengandung gula 10 kali lebih banyak dan 86 % orang mengonsumsi sodium diatas dari jumlah konsumsi yang disarankan. Metode pelaksanaan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa konseling gizi yang dilaksanakan di wilayah Puskesmas Gambisari dengan sasaran adalah masyarakat berisiko yang memiliki IMT tinggi, kadar gula darah dan nilai tekanan darah tinggi. Tujuan dilaksanakan konseling gizi adalah untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan motivasi dalam penerapan diet seimbang dengan pembatasan konsumsi gula, garam, dan lemak. Sebanyak 33 responden yang berasal dari masyarakat sekitar Puskesmas Gambisari mengikuti kegiatan konseling gizi. Respoden yang ikut dalam kegiatan 88% merupakan lansia, 58% responden memiliki status gizi obesitas dan 85% responden memiliki risiko diabetes melitus. Kegiatan konseling gizi dilakukan dengan memberitahukan mengenai kondisi responden dan menggali akar masalah serta menentukan kesepakatan bersama berkaitan dengan perilaku makan responden. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan wawancara responden, pengisian kuesioner, dan responden mengirimkan bukti berupa foto asupan responden. Sebagian besar responden (>50% responden) sudah menerapkan perilaku asupan yang baik dengan membatasi asupan gula, garam, dan lemak tetapi masih belum bisa menerapkan kebiasaan makan dengan gizi seimbang atau penerapan piringku dalam sekali makan (55%). Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan waktu pada awal kegiatan konseling. Sehingga diharapkan kegiatan selanjutnya dapat dilakukan kesepakatan mengenai penerapan konsumsi sesuai dengan anjuran piringku pada awal kegiatan konseling untuk dapat meningkatkan kepatuhan asupan responden dengan penerapan gizi seimbang. Kata kunci : gula, garam, lemak, konseling gizi, perubahan pola makan. ABSTACT Consumption patterns are wrong and are at risk of causing 1 in 5 deaths worldwide. The average person in various parts of the world consumes ten times more sugar-containing beverages, and 86% of people consume more than the recommended amount of sodium. The implementation of a method in community service activities was nutritional counseling was carried out in the Gambisari Community Health Center with the target of being at-risk communities who have high BMI, blood sugar levels, and high blood pressure values. The purpose of carrying out nutritional counseling is to increase knowledge and motivation in implementing a balanced diet by limiting the consumption of sugar, salt, and fat. A total of 33 respondents from the community around the Gambisari Community Health Center participated in the nutritional counseling activity. 88% of respondents who participated in the activity were elderly, 58% of respondents had obesity nutritional status, and 85% of respondents had a risk of diabetes mellitus. Nutrition counseling activities are carried out by informing the respondent's condition and exploring the root of the problem and determining mutual agreement regarding the respondent's eating behavior. Activity evaluation is carried out by interviewing respondents, filling out questionnaires, and responding to sending evidence in the form of photos of respondents' intake. Most of the respondents (> 50% of respondents) had implemented a good intake behavior by limiting the intake of sugar, salt, and fat but were still unable to implement balanced nutrition habits or the application of my plate in one meal (55%). Because of the limited time at the beginning of the counseling activity. So that it was hoped that the next activity can be agreed upon the application of consumption by my plate recommendation at the beginning of the counseling activity to be able to increase compliance with respondent intake by implementing balanced nutrition.  Keywords: sugar, salt, fat, nutritional counseling, diet change.
Upaya Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Pasien Diabetes Mellitus Terhadap Pola Makan Melalui Edukasi Gizi Di Wilayah Puskesmas Gambirsari Arwin Muhlishoh; Ratika Marchelaona; Zuhria Ismawanti
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 3 Juni 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i3.3623

Abstract

ABSTRAK Tatalaksana penyakit diabetes terdiri atas empat macam yaitu, edukasi, MNT (medical nutrition theraphy) atau pengaturan makanan, latihan jasmani, dan intervensi farmakologis. pengetahuan, sikap, keyakinan   serta   kepercayaan   terhadap penyakit diabetes millitus menjadi  salah  satu  faktor  yang  mempengaruhi  seseorang tidak   patuh terhadap   diet   diabetes   mellitus. Edukasi merupakan dasar utama untuk pengobatan dan pencegahan diabetes. Akan tetapi, edukasi mengenai diet DM di wilayah puskesmas Gambirsari belum aktif dan efektif. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap penderita diabetes mellitus yang berada di wilayah kerja Gambirsari terhadap pola makan yang sehat, sehingga dapat membantu terapi yang sedang dijalani. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di puskesmas Gambirsari dengan sasaran penderita diabetes mellitus menggunakan metode edukasi gizi menggunakan video yang dapat di lihat melalui youtube. Perubahan tingkat pengetahuan dan sikap peserta di evaluais dengan menggunakan pre-test dan post-test. Edukasi gizi diikuti oleh 35 orang responden dengan mayoritas berjenis kelamin perempuan. Pelaksaan upaya peningkatan pengetahuan dan sikap pasien diabetes mellitus terhadap pola makan melalui edukasi gizi dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap responden sebanyak 20%. Sehingga diharapkan kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali agar penderita Diabetes Mellitus dapat menerapkan diet yang tepat dalam kehidupannya sehari-hari. Kata Kunci: Diabetes mellitus, edukasi, pengetahuan, sikap  ABSTRACT The management of diabetes consists of four types, namely, education, MNT (medical nutrition therapy) or food-management, physical exercise, and pharmacological interventions. Knowledge, attitudes, beliefs, and beliefs about diabetes Mellitus become one of the factors that influence a person to not adhere to the diabetes mellitus diet. Education is the main basis for diabetes treatment and prevention. However, education regarding the DM diet in the Puskesmas Gambirsari area has not been active and effective. This community service aims to increase the knowledge and attitudes of diabetes mellitus sufferers who are in the Puskesmas Gambirsari work area towards a healthy diet so that they can help with the ongoing therapy. This community service activity is carried out at the Puskesmas Gambirsari with the target of diabetes mellitus sufferers using the nutritional education method using videos that can be viewed on YouTube. Changes in the level of knowledge and attitudes of participants in evaluation using pre-test and post-test. The nutrition education was attended by 35 respondents, the majority of whom were female. Implementing efforts to increase knowledge and attitudes of diabetes mellitus patients towards diet through nutrition education can increase respondents' knowledge and attitudes by as much as 20%. So it is hoped that similar activities can be carried out again so that people with Diabetes Mellitus can apply the right diet in their daily lives.Keywords: Diabetes mellitus, education, knowledge, attitude
Pengenalan Perencanaan Makan Harian Sebagai Kontrol Glikemik pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Zuhria Ismawanti; Arwin Muhlisoh; Oktaviana Permatasari; Febriana Sartika Sari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i4.4862

Abstract

ABSTRAK Penderita Diabetes Melitus mengalami peningkatan selama kurun waktu 5 tahun terakhir yaitu tahun 2013-2018 sebesar 1,6%. Penyakit Diabetes melitus apabila tidak tertangani secara benar, maka dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi, baik kronis maupun akut. Penatalaksanaan 5 pilar pengendalian DM tipe 2 ini dapat diterapkan pada penderita DM dalam upaya mencegah komplikasi. Makanan bagi penderita DM juga perlu memperhatikan indeks glukosa untuk menjaga kestabilan gula darah. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan adanya Pengenalan Perencanaan Makan Harian Sebagai Kontrol Glikemik pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang perencanaan makan harian dalam kontrol glikemik pasien DM tipe 2. Pre-test dan post-test dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman mengenai perencanaan makan harian dalam kontrol glikemik pasien DM tipe 2 yang diberikan. Metode yang dilakukan adalah memberikan edukasi perencanaan makan harian dalam kontrol glikemik pasien DM tipe 2. Berdasarkan hasil evaluasi didapatkan sebanyak 20 orang mengikuti kegiatan ini secara keseluruhan, dan berdasarkan nilai hasil pre test diketahui sebanyak 9 peserta memiliki pengetahuan yang baik dan 11 responden memiliki pengetahuan yang cukup, hasil post test terdapat 17 peserta memiliki pengetahuan yang baik dan 3 peserta memiliki pengetahuan yang cukup yang menandakan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya perencanaan makan sebagai upaya dalam pengendalian kadar glukosa darah pasien DM tipe 2. Kata kunci : Diabetes Melitus, Perencanaan Makan, Kontrol Glikemik  ABSTRACT Patients with Diabetes Mellitus have increased over the last 5 years, namely 2013-2018 by 1.6%. Diabetes mellitus if not handled properly, it can lead to various kinds of complications, both chronic and acute. The management of the 5 pillars of type 2 DM control can be applied to DM patients in an effort to prevent complications. Food for people with diabetes also needs to pay attention to the glucose index to maintain blood sugar stability. Based on these problems, it is necessary to introduce daily meal planning as glycemic control in type 2 diabetes mellitus patients. This activity was carried out to increase knowledge about daily meal planning in glycemic control in type 2 DM patients. daily meal planning in glycemic control of type 2 DM patients given. The method used is to provide education on daily meal planning in glycemic control of type 2 DM patients. in controlling blood glucose levels in type 2 DM patients. Keywords: Diabetes Mellitus, Meal Planning, Glycemic Control