Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia

Characterization of Endogenous Transglutaminase Enzyme of Yellow Pike Conger’s Liver (Congresox talabon) Santhy Wisuda Sidauruk; Tati Nurhayati; Untung Trimo Laksono
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 20 No 3 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 20(3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.839 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v20i3.19816

Abstract

Transglutaminases have been found in various living organism, such as mammals, plants,microorganisms, and marine organisms including fishes. Transglutaminases have many various functionssuch as food or non-food application and in pharmaceticals industries. This research was aimed tocharacterize transglutaminase that obtained from fisheries byproducts such as catadromous fish the yellowpike conger’s liver.. The yield of yellow pike conger’s liver was 0.88±0.11%. Crude transglutaminase from liverof yellow pike conger had specific activity of 1.375 U/mg with optimum pH at 7.5 and optimum temperatureat 50°C. The activity of transglutaminase were increased on Mg2+ ion dependent. Crude transglutaminasehad molecular weight of 27.48; 37.00; 69.51; 78.89; 88.18; 108.45; 134.10; and 172.12 kDa.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Sargassum plagyophyllum terhadap Bakteri Listeria monocytogenes dan Pseudomonas aeruginosa: Antibacterial Activity of Sargassum plagyophyllum Extract against Listeria Monocytogenes and Pseudomonas aeruginosa Santhy W Sidauruk; N Ira Sari; Andarini Diharmi; Ilman Arif
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 24 No 1 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
Publisher : Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v24i1.33417

Abstract

Listeria monocytogenes and Pseudomonas aeruginosa are pathogenic bacteria that must be inhibited and killed using antibacterial compounds. Sargassum sp. is one of the type of brown seaweed which has bioactive compounds as antibacterial. The research was aimed to determine the bioactive compounds and antibacterial activities of Sargassum plagyophyllum extract. This research consisted of maceration and characterization of S. plagyophyllum which included phytochemical screening and gram positive and negative antibacterial analysis at different concentrations of extract (2, 4, and 6% w/v). Methanol extract of S. plagyophyllum had a yield of 1.32±0.04% and contained bioactive compounds such as alkaloids, steroids, saponins, and phenolics. Based on antibacterial activity, S. plagyophyllum extract had the inhibition zone diameter both for gram positive bacteria (L. monocytogenes) and gram negative bacteria (P. aeruginosa), Nevertheless, the inhibition zone diameter of gram negative bacteria (6.67±0.58 mm) was greater than gram positive bacteria (4.67±0.58 mm) at the highest concentration of extract (6%).
Nutritional Characteristics of Curry fish Sea Cucumber (Stichopus vastus) using Chemicals and Physical Treatment: Karakteristik Gizi Teripang (Stichopus vastus) yang Diberi Perlakuan Kimia dan Fisik Mery Sukmiwati; Sumarto Sumarto; Santhy Wisuda Sidauruk; Irvan Ibrahim
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 25 No 3 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v25i3.41550

Abstract

Indonesia merupakan salah satu sumber utama teripang di dunia dengan total produksi yang tinggi untuk konsumsi domestik dan pasar ekspor. Teripang memiliki potensi sebagai sumber makanan tradisional, obat-obatan, dan pangan fungsional karena komponen gizi yang tinggi pada teripang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan karakteristik gizi teripang yang diperoleh secara kimiawi (ekstraksi etanol 20%, 25%, dan 30%) dan perlakuan fisik (perebusan dan pengukusan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kimia (etanol 30%) memiliki komponen nutrisi terbaik yang terdiri dari protein 77,35%; kelembapan 9,14%; abu 6,67%; lemak 0,10%; dan karbohidrat 6,18%, sedangkan dalam perlakuan fisik, pengukusan memiliki komponen nutrisi terbaik yang terdiri dari kandungan protein 61,49%, kelembaban 11,53%, abu 10,76%, lemak 2,22%, dan karbohidrat 14,00%. Profil asam amino dalam perlakuan kimia (etanol 20%, 25%, dan 30%) masing-masing adalah 53,60%, 56,74%, dan 61,65%, sedangkan profil asam amino dalam perlakuan fisik (perebusan dan pengukusan) masing-masing adalah 50,31% dan 52,96%. Glisina dan asam glutamat, yang merupakan asam amino non-esensial, merupakan profil asam amino yang dominan.
Karakteristik hedonik dan kimia cendol instan ikan gabus dengan formulasi sumber karbohidrat lokal berbeda : Hedonic and chemical characteristics of instant cendol fortified snakehead fish flour using different local carbohydrate sources Dewita, Dewita; Sidauruk, Santhy Wisuda; Desmelati, Desmelati; Hidayat, Taufik
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 26 No. 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v26i3.49609

Abstract

Cendol merupakan minuman tradisional Indonesia yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan. Cendol memiliki kekurangan, yaitu kandungan gizi rendah karena didominasi tepung beras dan kadar air yang tinggi. Peningkatan kandungan gizi dan pengurangan kadar air pada cendol dapat dilakukan melalui fortifikasi 1,25% tepung ikan gabus dan diversifikasi berbagai sumber karbohidrat lokal untuk mensubstitusi tepung beras menggunakan metode pengeringan oven. Tujuan penelitian yaitu menentukan komibinasi tepung lokal terbaik pada cendol instan yang difortifikasi tepung ikan gabus berdasarkan parameter hedonik dan kimia. Produksi tepung ikan menggunakan metode steaming dengan parameter uji rendemen dan proksimat. Produksi cendol instan ikan gabus menggunakan metode pengeringan oven dengan parameter uji hedonik dan kimia. Perlakuan rasio sumber karbohidrat lokal yang digunakan, yaitu tepung beras:tepung sagu:tepung porang C1 (3:1:0), C2 (3:0:1), C3 (2:1:1), C4 (0:2:2), C5 (0:1:3), dan C6 (0:3:1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung ikan gabus memiliki rendemen 15,23% dan kadar protein sebesar 84,42±0,53%. Secara keseluruhan, cendol instan dengan formulasi tepung beras dan tepung sagu (C1) merupakan cendol instan terbaik. Tingkat kesukaan panelis terhadap penilaian warna, aroma, tekstur, dan rasa cendol instan ikan gabus memilih lebih menyukai pada perlakuan C1 dengan karakteristik kimia terutama protein tertinggi sebesar 15.48±0.13%, diikuti kadar air yang rendah sebesar 11.45±0.16%.
Karakteristik fisikokimia dan umur simpan cendol sagu instan dengan variasi kemasan dan metode pengeringan: Physicochemical characteristics and shelf life of instant sago cendol with variations in packaging and drying methods Sidauruk , Santhy Wisuda; Dewita, Dewita; Sidauruk, Santhy Wisuda; Desmelati, Desmelati; Syahda, Melania; Hidayat, Taufik
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 28 No. 4 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(4)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v28i4.62300

Abstract

Cendol merupakan minuman tradisional yang banyak diminati, namun memiliki kandungan gizi rendah karena didominasi tepung beras dan kadar air yang tinggi. Kandungan gizi cendol yang rendah dapat ditingkatkan melalui fortifikasi 1,25% tepung ikan gabus, sementara kadar airnya dapat dikurangi dengan metode pengeringan oven dan cabinet dryer. Selain itu, diversifikasi sumber karbohidrat dengan substitusi tepung beras menggunakan tepung sagu juga dapat dilakukan. Penurunan kadar air ini berkontribusi pada peningkatan umur simpan cendol. Tujuan penelitian, yaitu menentukan jenis kemasan (HDPE, foil aluminium, dan kombinasi keduanya) dan metode pengeringan terbaik terhadap karakteristik fisikokimia, umur simpan, dan angka lempeng total cendol sagu instan dengan fortifikasi ikan gabus. Metode umur simpan menggunakan perlakuan metode Accelerated Shelf Life Test (ASLT) dengan model Arrhenius diterapkan pada suhu 25°C, 35°C, dan 45°C dengan penyimpanan selama 0, 5, 10, 15, dan 20 hari. Hasil menunjukkan bahwa cendol instan dengan pengeringan cabinet dyer menghasilkan karakteristik fisikokimia yang tinggi dengan kadar albumin 5,6%. Cendol instan yang dikemas dengan foil aluminium memiliki umur simpan lebih lama, yaitu mencapai 10 bulan dibandingkan dengan kemasan HDPE maupun kombinasi keduanya, baik dengan pengeringan cabinet dryer maupun oven dengan jumlah total mikrob <1,0×106.