Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Gorga : Jurnal Seni Rupa

PELAKSANAANPEMBELAJARAN BERBASISPENDEKATANSAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA MATERI SENI RUPADI SMPN BUKITTINGGI Wisdiarman Wisdiarman; Eliya Pebriyeni; Yofita Sandra; Nessya Fitryona
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11551

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang  pelaksanaan pembelajaran seni budaya materi seni rupa berbasis  pendekatan saintifik di SMP  Bukittinggi. Metode yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  metode  deskriptif  kualitatif. Subjekdalampenelitianiniadalahguru seni budaya di SMP Kota Bukittinggi. Teknik pengumpulan dat amenggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu pedoman observasi dan pedoman wawancara.Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis yang meliputi reduksi data, penyajian data, sertapenarikan kesimpulandan verifikasi. Pengujian keabsahan data dilakukan melaluiuji kredibilitas dengan triangulasi teknik dan sumber.Temuan penelitian menunjukkan bahwa: Pertama; guru seni budaya SMPN  Bukittinggi sudah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan pendekatan saintifik. Tetapi dalam perumusan masing-masing langkah belum sesuai dengan ketentuannya. Kedua; guru seni budaya SMPN Bukittinggi belum lagi melaksanakan strategi/model pembelajaran berdasarkan pendekatan saintifik sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini  karena ketidak pahaman guru terhadap penggunaan strategi/model dan langkah-langkahpembelajaran berdasarkan pendekatan saintifik. Kata Kunci: pelaksanaan pembelajaran, pembelajaran berbasis pendekatan saintifik.AbstractThis study aims to obtain an overview of the implementation of art and culture learning art material based on the scientific approach in Bukittinggi Middle School. The method used in this study is a qualitative descriptive method. The subject of this research is the teacher of cultural arts in the Bukittinggi City Middle School. The technique of collecting data uses observation, interview, and documentation techniques. The research instruments used were observation guidelines and interview guidelines. Data analysis techniques used were analytical techniques which included data reduction, data presentation, as well as drawing conclusions and verification. Testing the validity of the data is done through testing credibility with triangulation of techniques and sources. The findings of the study show that: First; Bukittinggi Public High School art teacher has made a Learning Implementation Plan (RPP) based on a scientific approach. But in the formulation of each step not in accordance with the provisions. Second; Bukittinggi Middle School teachers of cultural arts have not yet implemented strategies / learning models based on the scientific approach as expected. This is due to the teacher's lack of understanding of the use of strategies / models and learning steps based on the scientific approachKeywords: implementation of learning, learning based on scientific approaches. 
DARVIES RASJIDIN DAN PERUBAHAN KARYANYA SEBUAH KAJIAN SOSIOHISTORIS Nessya Fitryona; Maltha Kharisma
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.23677

Abstract

This study aims to explain the background of Darvies Rasjidin's artistic journey and the factors that influence the changes in his work. Darvies is an artist from West Sumatra who currently resides in Yogyakarta. Around the mid-70s his work was different from the current maistream that developed in West Sumatra, namely the Minang-themed surrealist. However, in the next period, he decided to move to Yogyakarta. His work changed style to a more contemporary. The research method used is qualitative descriptive analysis with a sociohistorical approach. The research data were obtained by means of interviews, browsing archives in the form of newspaper clippings, and documentation of works of art. The results showed that Darvies Rasjidin's background in his artistic journey was inseparable from his family environment, social arts institutions and the role of social actors who supported his creative process. Furthermore, the changes in Darvies Rasjidin's works in his artistic journey are influenced by factors of different economic demands, social environment, and artistic climate between West Sumatra and Yogyakarta.Keywords: sociohistorical, art painting.AbstrakPenelitian ini bertujuan mengeksplanasikan latar belakang perjalanan berkesenian Darvies Rasjidin dan faktor-faktor yang memengaruhi perubahan karyanya. Darvies merupakan seniman asal Sumatera Barat yang saat ini bermukim di Yogyakarta. Sekitar pertengahan tahun 70-an karyanya berbeda dari arus maistream yang berkembang di Sumatera Barat yaitu surealistik bertemakan Minang. Namun pada periode selanjutnya, ia memutuskan hijrah ke Yogyakarta. Karyanya mengalami perubahan dalam corak ke arah yang lebih kontemporer. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif bersifat analisis deskriptif dengan pendekatan sosiohistoris. Data penelitian diperoleh dengan cara wawancara, penjelajahan arsip berupa kliping koran, dan dokumentasi karya seni. Hasil penelitian menunjukkan latar belakang Darvies Rasjidin dalam perjalanan berkeseniannya tidak terlepas dari lingkungan keluarga, institusi sosial seni serta peran pelaku sosial yang mendukung proses kreatifnya. Selanjutnya, perubahan karya-karya Darvies Rasjidin dalam perjalanan berkeseniannya dipengaruhi oleh faktor tuntutan ekonomi, lingkungan sosial, dan iklim berkesenian yang berbeda antara di Sumatera Barat dan Yogyakarta.Kata Kunci: sosiohistoris, seni lukis.Authors:Nessya Fitryona : Universitas Negeri PadangMaltha Kharisma : Universitas Negeri PadangReferences:_________. (1992 September 24). Kehidupan Seni Lukis Sumbar Memprihatinkan. Singgalang. Informasi Seksi: ___ (____).Denzin, N. K., & Lincoln, Y.S. (2009). Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Fitryona, N. (2017). The Dialectic of Visual Arts Life in West Sumatra 1986-2003. International Journal of Creative and Arts Studies, 4(1), 27-39.Fitryona, N. (2014). “Darvies Rasjidin dan Karya-Karyanya”. Hasil Wawancara Pribadi: 03 Oktober 2014, Yogyakarta.Fitryona, N. (2014). “Perjalanan Berkesenian Darvies Rasjidin#1”, Hasil Wawancara Pribadi: 22 November 2014, Yogyakarta.Fitryona, N. (2014). “Perjalanan Berkesenian Darvies Rasjidin#2”, Hasil Wawancara Pribadi: 23 November 2014, Yogyakarta.Kartodirdjo, Sartono. (1993). Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Jakarta : Gramedia.Larenz, A., dkk. (2016). Cadiak Indak Mambuang Pandai. Katalog BAKABA#5. Kumpulan Karya Pelukis: ___ (____).Moenir, Darman. (1979 Juni 21). Catatan Kebudayaan : Seni Lukis (di) Sumatra Barat. Haluan. Informasi Seksi: ___ (____).Moenir, Darman. (1979 Juli 3). Catatan Kecil Pameran Tunggal Darvies Rasjidin di PKP. Haluan. Informasi Seksi: ___ (____).Navis, A. A. (1999 April 5). Tentang Anungrah Seni 1999. Haluan. _______: 4 (Kol 1-2).Pamola, D., & Makoginta, A. R. (2012 Desember 18). Antara Pintu & Halaman. Katalog BAKABA#2. Kumpulan Karya Pelukis: ____ (____).Rasjidin, Darvies. (2014). “Kumpulan Karya-Karya Lukisan”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 09 April 2014, Yogyakarta.Rasjidin, Darvies. (2014). “Potret Diri”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 10 Juni 2018, Yogyakarta.Yurnaldi. (1992 Juli 7). Ide-Ide Cemerlang Darvies dan Essensi Warna Asri Rosdi. Haluan. _____: ____ (____).Yusrizal. (1996 September 24). Retak-Retak Bentuk dalam Acuan Minangkabau. Haluan. ______: ____ (____).Zolberg, Vera L. (1990). Constructing s Sosiology of The Art. New York: Cambridge University Press. 
KONSEP KREATIF DESAIN IKON BANGUNAN PETA SHELTER MITIGASI UNIVERSITAS NEGERI PADANG Dwi Mutia Sari; Nessya Fitryona; Yofita Sandra
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.38136

Abstract

The creative concept of the Padang State University (UNP) mitigation shelter map building icon is an explanation of how a visual form of an icon begins, namely based on thoughts that are summarized into a form of concept both verbally and visually. The purpose of this design is to become a reference for work for students, especially Visual Communication Design students, so that they know what processes must be carried out in a creative program before reaching the final design stage, so that the output produced does not only rely on aesthetic values, but also requirements. meaning because it is designed according to the target audience. The design method used is the Research and Design (R&D) method by approaching the visual language, target audience and creative strategies. The result of the creation is in the form of a standard manual book which is a reference for the creation of UNP mitigation shelter building icons that are simple and aesthetic in value but also require meaning because they can represent verbal, nonverbal and visual messages effectively and communicatively according to the target audience.Keywords: concept, creative strategy, design, icon. AbstrakKonsep kreatif ikon bangunan peta shelter mitigasi Universitas Negeri Padang (UNP) merupakan pemaparan mengenai bagaimana sebuah bentuk visual ikon dimulai, yakni berdasarkan pemikiran-pemikiran yang dirangkum menjadi sebuah bentuk konsep baik itu secara verbal maupun visual. Tujuan perancangan ini untuk menjadi salah satu acuan berkarya bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Desain Komunikasi Visual, sehingga mereka mengetahui apa saja proses yang harus dilakukan dalam sebuah program kreatif sebelum mencapai tahapan final desain, sehingga output yang dihasilkan tidak hanya mengandalkan nilai estetikanya saja, namun juga syarat akan makna karena dirancang sesuai dengan target audiensnya. Metode perancangan yang digunakan adalah metode Research and Design (R&D) dengan melakukan pendekatan terhadap bahasa visual, target audiens serta strategi kreatifnya. Hasil penciptaan berupa manual book standar yang menjadi acuan terciptanya ikon-ikon bangunan shelter mitigasi UNP yang sederhana dan bernilai estetis namun juga syarat akan makna karena dapat merepresentasikan pesan verbal, nonverbal dan visual secara efektif dan komunikatif sesuai dengan target audiensnya.Kata Kunci: konsep, strategi kreatif, desain, ikon. Authors:Dwi Mutia Sari : Universitas Negeri PadangNessya Fitryona : Universitas Negeri PadangYofita Sandra : Universitas Negeri Padang References:Armayuda, E., & Iqbal, M. (2021). Desain Komunikasi Visual Satu: Mengolah Rasa, Menyimpul Bentuk. Jakarta: Trilogi Press.Ilyas, R. (2020, November). Ikon pada Chatting Whatsapp ditinjau dari Hubungan makna dan Bentuk. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan (Vol. 2, pp. 690-697).Pusat Pembinaan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (1994). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.Pusat Pembinaan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.Sari, D. M., Afriwan, H., Purnomo, E., & Kharisma, M. (2021). Perancangan Infografis Shelter Bangunan di Kawasan Universitas Negeri Padang Sebagai Mitigasi Bencana Alam Gempa dan Tsunami. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 287-294.Suprapto, R. (2019). Analisa Strategi Kreatif Pendekatan Unique Selling Proposition Iklan Nissan 4x4S. Jurnal Adat, Dewan Kesenian Tangerang Selatan, 2(1), 100-120.Waloeyo, A., Pranata, Y. M., & Suhartono, A. W. (2009). Interpretasi Konsep Antara Akademisi dan Praktisi Desain Komunikasi Visual Pada Kualitas Karya Kreatif Pemenang Citra Pariwara Kategori Print Ad (2003-2006). Nirmana, 9(1), pp-38.
ANALISIS KARYA SENI LUKIS YASRUL SAMI Prety Chia; Nessya Fitryona
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.39582

Abstract

Yasrul Sami is one of the West Sumatran artists who is consistent with his work with the abstract expressionism genre. His work is quite unique by featuring unusual elements, such as symbolic letters and numbers. The problem in this research is how the journey of Yasrul Sami's works and the characteristics of his paintings. This research is a qualitative research in the form of descriptive analysis, using the sociological approach of Vera L. Zolberg and art criticism by Edmund Burke Feldman. Data were obtained by using observation, interview, and documentation techniques by Milles and Huberman. The data analysis technique uses data triangulation by Mathinson, namely triangulation of sources, techniques and time. Based on the results of the research, Yasrul Sami's creative journey began when he was little, there were several people involved and became Yasrul's motivation to become an artist as well as a lecturer. Yasrul's work when he was young was in the form of geometric lines, during his junior high school years he painted realistic landscapes. During his high school years, he stopped painting and continued at the SMSR school and continued his education in abstract expressionism until now. Characteristic of Yasrul Sami's work based on an art criticism approach, it was found that the use of symbols of numbers, letters, repeated triangular geometric elements, water droplets and colors that were classified as gloomy matched Yasrul Sami's character. The conclusion of this study is based on sociological theory and art criticism in Yasrul's work is influenced by social and community institutions that shape Yasrul Sami's character. Keywords: Yasrul Sami, abstract, sociology, critic.AbstrakYasrul Sami merupakan salah seorang seniman Sumatera Barat yang konsisten dengan karyanya beraliran abstrak ekspresionisme. Karyanya cukup unik dengan menampilkan elemen yang tidak biasa, seperti huruf dan angka yang simbolik. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana perjalanan karya Yasrul Sami dan ciri khas dari karya lukisnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berupa analisis deskriptif, dengan pendekatan sosiologi Vera L. Zolberg dan kritik seni oleh Edmund Burke Feldman. Data diperoleh dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi oleh Milles dan Huberman. Teknik analisis data menggunakan triangulasi data oleh Mathinson yaitu triangulasi sumber, teknik dan waktu. Berdasarkan hasil penelitian, perjalanan kekaryaan Yasrul Sami dimulai ketika ia kecil, ada beberapa orang yang terlibat dan menjadi motivasi Yasrul untuk menjadi seorang seniman sekaligus dosen. Karya Yasrul ketika kecil berupa goresan garis geometris, masa SMP melukis pemandangan realis, masa SMA berhenti melukis dan dilanjutkan kembali pada sekolah SMSR dan melanjutkan pendidikan kuliah dengan karya abstrak ekspresionisme sampai sekarang. Ciri khas karya Yasrul Sami berdasarkan pendekatan kritik seni didapatkan bahwa penggunaan simbol angka, huruf, elemen geometris segitiga berulang, tetesan air dan warna yang tergolong suram sesuai dengan karakter Yasrul Sami. Kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan dari teori sosiologi dan kritik seni dalam berkarya Yasrul dipengaruhi oleh instusi sosial dan masyarakat yang membentuk karakter Yasrul Sami.Kata Kunci: Yasrul Sami, abstrak, sosiologi, kritik. Authors:Prety Chia : Universitas Negeri PadangNessya Fitryona : Universitas Negeri Padang References:Donny, P. (2022). “Menganalisis Unsur-Unsur Karya”. Hasil Wawancara Pribadi: 3 Oktober 2022, Kota Padang.Dita, D. (2022).  “Menganalisis Unsur-Unsur Karya”. Hasil Wawancara Pribadi: 3 Oktober 2022, Kota Padang.Fauzie, M. (2017). Prosedur Kritik Seni Rupa.   Makalah tidak diterbitkan. Pendidikan Seni Rupa UNP Padang.Fitryona, N., & Erfahmi, S. (2013). Eksistensi Nurdin BS dalam Berkarya Seni Lukis. Serupa The Journal of Art Education, 1(3).Jasrizal, R. (2022). “Kajian Seni Rupa”. Hasil Wawancara Pribadi: 02 Agustus 2022, SMK Negeri 4 Padang.Katalog, K. (2004). Mempertimbangkan Tradisi Kampung dan Rantau. Jakarta: Panitian Pameran.Katalog, K. (2018). Japuik Tabao Jilid 3. Jakata: Bentara Budaya Jakarta.Muklisin, M., & Triyanto, R. (2020). Analisis Formal Lukisan Andi Ian Surya. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(2), 292-299.Salam, S. (2020). Pengetahuan Dasar Seni Rupa. Makassar: Badan Penerbit      UNM.Soedarso, S. P. (2002). Pengantar Apresisasi Seni. Yogyakarta: STSRI.Sami, Y. (2022). “Warna Terang dalam Karyanya”. Hasil Wawancara Pribadi:  02 Februari 2022, Kota Padang.Hazry, Z. (2022). “Bersama Teman Sesenimannya”. Hasil Wawancara Pribadi: 02 Agustus 2022, SMK Negeri 4 Padang.Zolberg, V. L. (1990). Constructing a Sociology of The Arts. New York : Cambridge University Press.
KAJIAN FIGUR ANAK KECIL DALAM LUKISAN ZIRWEN HAZRY Nessya Fitryona; Dwi Mutia Sari; Maltha Kharisma
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 12 No. 2 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v12i2.49598

Abstract

Zirwen Hazry is a painter who has a realistic style from West Sumatra. There is a dominant object that often appears in each period of his work's journey, including the visualization of the figure of a small child with a symbolic gesture. Art connoisseurs rarely examine the meanings of these paintings in depth because many are still admiring Zirwen's painting skills and tend to read the meaning based on the straightforward visualization of objects. This study aims to find out how to understand the meaning behind the visualization of the child figure in Zirwen Hazry's painting. This is done so that the meaning conveyed by the painter is more easily understood by art connoisseurs. This research is descriptive qualitative research. The sampling technique was carried out through purposive sampling, where data was collected through work documentation. The data analysis technique uses Roland Barthes' semiotic approach, namely by examining the denotative and connotative meanings of the object under study. The results of the study show that the representation of young people's figures does not just tell stories about the problems of the world of young people against the times, but is an analogy of an artist's honesty in conveying social criticism. Child characters with certain gestures as denotative meanings. Criticism of the nature of human morality is caused by the movement and development of the times as a connotative meaning. The study of the representations of the painting objects under study shows that the ideology of painters tends to criticize human values.Keywords: semiotics, painting, realistic, connotative, denotative. AbstrakZirwen Hazry merupakan pelukis yang memiliki gaya realistik di Sumatera Barat. Terdapat objek-objek dominan yang sering muncul pada setiap periode perjalanan karyanya, di antaranya yaitu visualisasi figur anak kecil dengan gestur yang simbolik. Penikmat seni jarang mengkaji makna lukisan-lukisan tersebut lebih dalam karena masih banyak yang terpaku pada kekaguman keahlian melukis Zirwen secara personal dan cenderung membaca makna berdasarkan visualisasi objek secara lugas. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana cara memahami makna di balik visualisasi figur anak kecil dalam lukisan Zirwen Hazry. Hal ini dilakukan agar makna yang dihadirkan pelukis lebih mudah dipahami penikmat seni. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui purposive sampling, dimana data dikumpulkan melalui dokumentasi karya. Teknik analisis data menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes, yaitu dengan menelaah makna denotasi dan konotasi pada objek yang dikaji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi figur anak kecil tidak sekedar bercerita tentang permasalahan dunia anak kecil terhadap perkembangan zaman saja, melainkan sebuah analogi terhadap kejujuran seniman dalam menyampaikan kritik sosial. Figur anak kecil dengan gestur tertentu sebagai makna denotatif. Kritikan terhadap hakikat dari esensi akhlak manusia yang disebabkan terhadap pergerakan dan perkembangan zaman sebagai makna konotatif. Kajian representasi objek lukisan yang diteliti memperlihatkan ideologi pelukis cenderung pada kritik nilai-nilai kemanusiaan.Kata Kunci: semiotika, lukisan, realistik, konotatif, denotatif. Authors:Nessya Fitryona : Universitas Negeri PadangDwi Mutia Sari : Universitas Negeri PadangMaltha Kharisma : Universitas Negeri Padang References:Ahmad, T. A. (2017). Mengurai Makna Lukisan Kamasan Di Puri Klungkung. Indonesian Journal of Conservation, 5(1). https://doi.org/10.15294/ijc.v5i1.11766Barthes, R. (2010). Membedah Mitos-Mitos Budaya Massa. Yogyakarta: Jalasutra.Budiman, K. (2011). Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitas. Yogyakarta: Jalasutra.Fitryona, N., & Erfahmi, S. (2013). Eksistensi Nurdin BS dalam Berkarya Seni Lukis. Serupa The Journal of Art Education, 1(3). https://doi.org/10.24036/sr.v1i3.1901Hasanah, U. (2021). Mitos-Mitos Budaya Massa dalam Novel Anatomi Rasa Karya Ayu Utami: Kajian Semiotika Roland Barthes. (Doctoral dissertation, STKIP PGRI BANGKALAN).Kusnanto, R. A. B., Firduansyah, D., & Lontoh, W. (2023). Ilusi Optis Karya Seni Lukis At Sitompul Di Yogyakarta. JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni), 8(1), 87-97. http://dx.doi.org/10.30870/jpks.v8i1.19273Linggarjati, H. (2015). Hendrabuana dan Seni Lukis Kaligrafinya (Kajian Biografi dan Estetika). Journal of Contemporary Indonesian Art, 1(1). https://doi.org/10.24821/jocia.v1i1.1745Maghdalena, D. N., & Suryadi, S. (2019). Analisis Estetik Karya Seni Lukis Moel Soenarko yang Bertema Heritage. Irama: Jurnal Seni Desain Dan Pembelajarannya, 1(2), 9-23. https://doi.org/10.17509/irama.v1i2.21688MNA, I. K. D., Erfahmi, M. S., & Hafiz, A. (2017). Eksistensi Zirwen Hazry Dalam Berkarya Seni Lukis. Serupa The Journal of Art Education, 4(3). https://doi.org/10.24036/sr.v4i3.8155Piliang, Y. A. (2011). Dunia yang Dilipat: Tamasya Melampaui Batas-batas Kebudayaan. Bandung: Matahari.Ramadhan, A. Z. (2020). Analisis Semiotika Iklan Cetak La Lights œJangan Mau Diadu Versi Ayam. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(2), 232-235. https://doi.org/10.24114/gr.v9i2.19551Rohmi, S, Erfahmi, M. S., & Yasrul Sami, S. S. (2017). Sugesti Perilaku Manusia Dalam Karya Lukis Realis. Serupa The Journal of Art Education, 6(1). https://doi.org/10.24036/sr.v6i1.8345Susanti, N. (2019). Seni Lukis Kontemporer Zirwen Hazry dalam Kajian Sosiology di Sumatera Barat. (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Padang).Sobur, A. (2017). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.Tamara, J. (2020). Kajian Semiotika Roland Barthes pada Poster Unicef. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 3(2), 726-733. https://doi.org/10.34007/jehss.v3i2.403
KAJIAN FIGUR ANAK KECIL DALAM LUKISAN ZIRWEN HAZRY Fitryona, Nessya; Sari, Dwi Mutia; Kharisma, Maltha
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 12 No. 2 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v12i2.49598

Abstract

Zirwen Hazry is a painter who has a realistic style from West Sumatra. There is a dominant object that often appears in each period of his work's journey, including the visualization of the figure of a small child with a symbolic gesture. Art connoisseurs rarely examine the meanings of these paintings in depth because many are still admiring Zirwen's painting skills and tend to read the meaning based on the straightforward visualization of objects. This study aims to find out how to understand the meaning behind the visualization of the child figure in Zirwen Hazry's painting. This is done so that the meaning conveyed by the painter is more easily understood by art connoisseurs. This research is descriptive qualitative research. The sampling technique was carried out through purposive sampling, where data was collected through work documentation. The data analysis technique uses Roland Barthes' semiotic approach, namely by examining the denotative and connotative meanings of the object under study. The results of the study show that the representation of young people's figures does not just tell stories about the problems of the world of young people against the times, but is an analogy of an artist's honesty in conveying social criticism. Child characters with certain gestures as denotative meanings. Criticism of the nature of human morality is caused by the movement and development of the times as a connotative meaning. The study of the representations of the painting objects under study shows that the ideology of painters tends to criticize human values.Keywords: semiotics, painting, realistic, connotative, denotative. AbstrakZirwen Hazry merupakan pelukis yang memiliki gaya realistik di Sumatera Barat. Terdapat objek-objek dominan yang sering muncul pada setiap periode perjalanan karyanya, di antaranya yaitu visualisasi figur anak kecil dengan gestur yang simbolik. Penikmat seni jarang mengkaji makna lukisan-lukisan tersebut lebih dalam karena masih banyak yang terpaku pada kekaguman keahlian melukis Zirwen secara personal dan cenderung membaca makna berdasarkan visualisasi objek secara lugas. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana cara memahami makna di balik visualisasi figur anak kecil dalam lukisan Zirwen Hazry. Hal ini dilakukan agar makna yang dihadirkan pelukis lebih mudah dipahami penikmat seni. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui purposive sampling, dimana data dikumpulkan melalui dokumentasi karya. Teknik analisis data menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes, yaitu dengan menelaah makna denotasi dan konotasi pada objek yang dikaji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi figur anak kecil tidak sekedar bercerita tentang permasalahan dunia anak kecil terhadap perkembangan zaman saja, melainkan sebuah analogi terhadap kejujuran seniman dalam menyampaikan kritik sosial. Figur anak kecil dengan gestur tertentu sebagai makna denotatif. Kritikan terhadap hakikat dari esensi akhlak manusia yang disebabkan terhadap pergerakan dan perkembangan zaman sebagai makna konotatif. Kajian representasi objek lukisan yang diteliti memperlihatkan ideologi pelukis cenderung pada kritik nilai-nilai kemanusiaan.Kata Kunci: semiotika, lukisan, realistik, konotatif, denotatif. Authors:Nessya Fitryona : Universitas Negeri PadangDwi Mutia Sari : Universitas Negeri PadangMaltha Kharisma : Universitas Negeri Padang References:Ahmad, T. A. (2017). Mengurai Makna Lukisan Kamasan Di Puri Klungkung. Indonesian Journal of Conservation, 5(1). https://doi.org/10.15294/ijc.v5i1.11766Barthes, R. (2010). Membedah Mitos-Mitos Budaya Massa. Yogyakarta: Jalasutra.Budiman, K. (2011). Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitas. Yogyakarta: Jalasutra.Fitryona, N., & Erfahmi, S. (2013). Eksistensi Nurdin BS dalam Berkarya Seni Lukis. Serupa The Journal of Art Education, 1(3). https://doi.org/10.24036/sr.v1i3.1901Hasanah, U. (2021). Mitos-Mitos Budaya Massa dalam Novel Anatomi Rasa Karya Ayu Utami: Kajian Semiotika Roland Barthes. (Doctoral dissertation, STKIP PGRI BANGKALAN).Kusnanto, R. A. B., Firduansyah, D., & Lontoh, W. (2023). Ilusi Optis Karya Seni Lukis At Sitompul Di Yogyakarta. JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni), 8(1), 87-97. http://dx.doi.org/10.30870/jpks.v8i1.19273Linggarjati, H. (2015). Hendrabuana dan Seni Lukis Kaligrafinya (Kajian Biografi dan Estetika). Journal of Contemporary Indonesian Art, 1(1). https://doi.org/10.24821/jocia.v1i1.1745Maghdalena, D. N., & Suryadi, S. (2019). Analisis Estetik Karya Seni Lukis Moel Soenarko yang Bertema Heritage. Irama: Jurnal Seni Desain Dan Pembelajarannya, 1(2), 9-23. https://doi.org/10.17509/irama.v1i2.21688MNA, I. K. D., Erfahmi, M. S., & Hafiz, A. (2017). Eksistensi Zirwen Hazry Dalam Berkarya Seni Lukis. Serupa The Journal of Art Education, 4(3). https://doi.org/10.24036/sr.v4i3.8155Piliang, Y. A. (2011). Dunia yang Dilipat: Tamasya Melampaui Batas-batas Kebudayaan. Bandung: Matahari.Ramadhan, A. Z. (2020). Analisis Semiotika Iklan Cetak La Lights œJangan Mau Diadu Versi Ayam. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(2), 232-235. https://doi.org/10.24114/gr.v9i2.19551Rohmi, S, Erfahmi, M. S., & Yasrul Sami, S. S. (2017). Sugesti Perilaku Manusia Dalam Karya Lukis Realis. Serupa The Journal of Art Education, 6(1). https://doi.org/10.24036/sr.v6i1.8345Susanti, N. (2019). Seni Lukis Kontemporer Zirwen Hazry dalam Kajian Sosiology di Sumatera Barat. (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Padang).Sobur, A. (2017). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.Tamara, J. (2020). Kajian Semiotika Roland Barthes pada Poster Unicef. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 3(2), 726-733. https://doi.org/10.34007/jehss.v3i2.403