Di Indonesia banyak terdapat wilayah yang tertinggal dan termarjinalkan. Masyarakat yang hidup di wilayah tertinggal sangat merasakan keterbatasan di dalam hidupnya. Tatar Nusantara merupakan sebuah program pemberdayaan masyarakat yang melakukan penugasan terhadap relawan selama satu tahun di wilayah termarjinalkan, menjadi fasilitator untuk melakukan pendampingan dan pengembangan terhadap masalah yang terjadi di wilayah tersebut. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi relawan dalam melakukan pemberdayaan masyarakat di wilayah termarjinalkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teori yang digunakan yakni teori interaksi simbolik Mead. Teori ini digunakan untuk menganalisis konsep tindakan yang digunakan oleh relawan Tatar Nusantara. Berdasarkan dengan hasil penelitian ini yaitu yang pertama, analisis khalayak dari pemberdayaan masyarakat yang dilakukan program Tatar Nusantara yaitu masyarakat umum yang tinggal di wilayah penempatan masing-masing relawan. Kedua, penyusunan pesan yang disampaikan relawan menggunakan rumus klasik AIDDA. Ketiga, strategi metode yang digunakan dari cara penyampaiannya yaitu Canalizing dan dengan berdasarkan isinya menggunakan metode persuasif dan edukatif. Keempat, strategi seleksi dan penggunaan media yang digunakan relawan yaitu dengan media langsung atau face to face dan dengan menggunakan media sosial facebook, instagram, youtube dan website dalam memberitakan informasi wilayah penempatan kepada pihak luar.