Pelecehan seksual merupakan suatu fakta sosial yang begitu pesat terjadi dikalangan masyarakat, namun masih jarang masyarakat yang melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib. Pelecehan ini dapat membawa dampak buruk bagi korban, oleh karena itu Resiliensi dibutuhkan untuk membuat korban bangkit kearah yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resiliensi pada biseksual yang pernah mengalami pelecehan seksual. Partisipan dalam penelitian ini adalah 5 orang biseksual yang mengalami pelecehan seksual. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik analisis data yang digunakandalam penelitian ini adalah IPA (Interpretative Phenomenological Analisis. Kelima subjek menunjukkan gambaran karakteristik resiliensi yang hampir mirip, dimana kelima subjek mengungkapkan bahwa telah dapat menerima masa lalu terhadap pelecehan seksual, namun masih mengingat trauma tersebut ketika ada pemicunya. Kondisi pelecehan yang memberikan dampak psikis yang cukup signifikan pada kelima subjek, memberikan pengaruh yang besar bagi subjek untuk mengembangkan karakteristik individu yang resilien.