Kelinci adalah salah satu ternak yang banyak dibudidayakan di Indonesia untuk menjadi peluang usaha. Faktor yang harus diperhatikan dalam berternak kelinci diantaranya adalah kesehatan kelinci, catatan produksi kelinci, umur kelinci, jenis kelinci, dan manajemen pemeliharaan kelinci. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian toltrazuril dan tepung temulawak dan dosis yang efektif untuk menurunkan jumlah ookista cocci dan konversi pakan kelinci lokal. Penelitian ini telah dilaksanakan pada 17 Desember 2023 sampai 14 Februari 2024 di kandang kelinci, laboratorium ternak potong Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Penelitian ini menggunakan objek 25 ekor kelinci lokal dengan rataan umur 8 minggu. Peubah yang diamati yaitu jumlah ookista cocci dari sampel feses yang dihitung dengan metode McMaster dan konversi pakan yang diperoleh dari data pertambahan bobot badan dan konsumsi ransum. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Hasil penelitian di analisis dengan analisis variansi dan uji lanjut dunnet. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang berbeda nyata dari pemberian toltrazuril dan tepung temulawak terhadap jumlah ookista cocci dan konversi pakan kelinci lokal (P<0.05). Dari hasil dapat disimpulkan bahwa pemberian toltrazuril dan tepung temulawak dapat menurunkan jumlah ookista cocci dan nilai konversi pakan kelinci lokal.