Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal Analytica Islamica

ETNIK TIONGHOA DIBANDAR RAYA MEDAN: KAJIAN TENTANG PANDANGAN MEREKA TERHADAP AGAMA ISLAM Abdi Syahrial Harahap; Syed Abdurrahman Bin Syed Hussin
Journal Analytica Islamica Analytica Islamica | Vol. 3 | No. 1 | 2014
Publisher : Program Pascasarjana UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.827 KB)

Abstract

Sumatera Utara, di bandar raya Medan orang-orang Tionghoa ditemukan pertama kali pada abad ke-15. Kedatangan mereka dimulai ketika armada perda-gangan Cina mengunjungi pelabuhan di Sumatera Timur, dan melakukan hubu-ngan dagang dengan sistem barter. Hubungan ini terus berlanjut, sampai akhi-rnya sebagian pedagang Cina tersebut menetap dan bertambah populasinya di Sumatera Timur. Masyarakat Tionghoa mereka mendiami bandaraya Medan dalam pengembangan ekonomi dan mereka menguasai ekonomi Indonesia secara nasional. Akan tetapi bagi Tionghoa Muslim tidak mampu menata eko-nomi yang lebih baik dibanding dengan saudara mereka yang masih menganut agama selain Islam.Hingga saat ini, agama Islam tidak dan belum menarik bagi masyarakat etnis Tionghoa karena dalam pandangan mereka, agama Islam identik dengan kemunduran, kemalasan, kebodohan, kekumuhan, pemaksaan dan kekerasan (radikal dan teroris). Padahal agama Islam sudah masuk ke Tiongkok sebelum agama Islam masuk ke Indonesia. Bahkan, oleh sebagian ahli sejarah masuk-nya Islam ke Indonesia tak luput dari peran saudagar muslim Cina yang merapat di kepulauan Indonesia. Banyak gendala yang dihadapi oleh Tionghoa muslim ketika mereka beradaptasi dengan masyarakat pribumi dan sipat mereka lebih banyak eklusif dalam bersosialisasi dan sebagian masyarakat pribumi mereka dangkal terhadap pemahaman agama Islam.
DINAMIKA GERAKAN DAKWAH PERSATUAN ISLAM TIONGHOA INDONESIA (PITI) MEDAN SUMATERA UTARA Abdi Syahrial Harahap
Journal Analytica Islamica Analytica Islamica | Vol. 1 | No. 2 | 2012
Publisher : Program Pascasarjana UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.216 KB)

Abstract

Persatuan Islam Tionghoa Indonesia disingkat dengan PITI Tujuannya untuk mempersatukan muslim-muslim Tionghoa di Indonesia dalam satu wadah yang dapat lebih berperan dalam proses persatuan bangsa Indonesia. PITI adalah gabungan dari Persatuan Islam Tionghoa (PIT) pimpinan mendiang H. Abdusomad (Yap A Siong) dan Persatuan Tionghoa Muslim (PTM) pimpinan mendiang Kho Goan Tjin. PIT dan PTM mula-mula didirikan di Medan dan Bengkulu sebelum kemerdekaan Indonesia. Keberadaan PITI memberikan dampak yang positif untuk memperkenalkan ajaran Islam di kalangan masyarakat Tionghoa. Gerakan dakwah  yang dilakukan banyak menghadapi tantangan yaitu orang Tionghoa yang masuk Islam sebab suami atau isterinya yang asalnya Islam tidak mampu mendidik mereka kepada ajaran Islam karena mereka sendiri sebagai muslim tidak ta’at melaksanakan ajaran Islam. Maka PITI berupaya melakukan terobosan dakwah dengan mencanangkan program-program dakwah untuk membantu mereka agar dapat melakukan ajaran Islam dalam kehidupan mereka sehari-hari.