Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : InaBHS (Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science)

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK SELEDRI (Apium graveolens L) DAN EKSTRAK JAHE GAJAH (Zingiber officinale Roscoe) TERHADAP KADAR PROFIL LIPID TIKUS PUTIH JANTAN HIPERKOLESTEROLEMIA Ayudithiya, Vhirna Fitri; Brajawikalpa, Rama Samara; Primanagara, Risnandya
InaBHS (Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science) Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/inabhs.v1i1.7386

Abstract

Latar Belakang: Hiperlipidemia disebabkan oleh peningkatan kadar profil lipid. Untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah digunakan obat golongan statin yang mempunyai efek jika dikonsumsi jangka panjang. Tanaman seledri dan jahe gajah dapat  digunakan sebagai alternatif pengobatan hiperkolesterolemia.Tujuan: Mengetahui perbedaan pengaruh pemberian ES, EJG, dan ESJ terhadap kadar profil lipid tikus putih jantan yang hiperkolesterolemia. Metode: Penelitian eksperimental menggunakan rancangan Pre and Post Test with Control Group Design dengan tikus putih jantan sebanyak 30 ekor dibagi menjadi 6 kelompok. KN (kontrol normal), K-, K+, kelompok dengan perlakuan ES (ekstrak seledri 200mg/kgbb), EJG (ekstrak jahe gajah 200mg/kgbb) dan ESJ (kombinasi seledri dan jahe 200mg/kgbb). Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Hasil: Rerata penurunan kadar kolesterol total sebesar 84,97mg/dl (ES), 78,48mg/dl (EJG) dan 84,29 mg/dl (ESJ) dengan nilai (P<0,05). Penurunan kadar LDL sebesar 38,43mg/dl (ES), 28,01mg/dl (EJG), dan 32,84mg/dl (ESJ) dengan nilai (P<0,05). Penurunan kadar trigliserida sebesar 30,68mg/dl (ES), 20,99mg/dl (EJG) dan 21,20mg/dl (ESJ) dengan nilai (P<0,05). Peningkatan kadar HDL sebesar 38,17mg/dl (ES), 29,31mg/dl (EJG), 32,04mg/dl (ESJ) dengan nilai (P<0,05). Simpulan: Ekstrak seledri lebih efektif dibandingkan dengan ekstrak jahe gajah dan kombinasi keduanya pada tikus putih jantan yang hiperkolesterolemia.Keywords: hiperkolesterolemia, seledri, jahe gajah.ABSTRACTBackground: Hyperlipidemia is caused by an increase in lipid profile levels. To reduce cholesterol levels in the blood used statin drugs that have an effect if consumed long term. Celery and ginger can be used as an alternative treatment for hypercholesterolemia. Aim: Knowing the difference in the effect of ES, EJG, and ESJ administration on the lipid profile level of hypercholesterolemic white male rats. Method: The experimental study used the Pre and Post Test with Control Group Design with 30 male white rats divided into 6 groups. KN (normal control), K-, K +, groups treated with ES (celery extract 200mg / kgbb), EJG (ginger extract 200mg / kgbb) and ESJ (combination of celery and ginger 200mg / kgbb). Sampling by simple random sampling. Results: The mean reduction in total cholesterol levels was 84.97 mg / dl (ES), 78.48 mg / dl (EJG) and 84.29 mg / dl (ESJ) with values (P <0.05). Reduction in LDL levels by 38.43 mg / dl (ES), 28.01 mg / dl (EJG), and 32.84 mg / dl (ESJ) with values (P <0.05). Decreased triglyceride levels by 30.68 mg / dl (ES), 20.99 mg / dl (EJG) and 21.20 mg / dl (ESJ) with values (P <0.05). Increased HDL levels of 38.17 mg / dl (ES), 29.31 mg / dl (EJG), 32.04 mg / dl (ESJ) with values (P <0.05). Conclusions: Celery extract was more effective than ginger extract and a combination of both in male white hypercholesterolemia rats.Keywords: hypercholesterolemia, celery, ginger.
PENGARUH EKSTRAK BIJI KACANG POLONG (Pisum sativum L.) TERHADAP KADAR LDL TIKUS PUTIH YANG HIPERKOLESTEROLEMIA Azizah, Hana; Brajawikalpa, Rama Samara; Sulistiyana, Catur Setiya
InaBHS (Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science) Vol 2 No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/inabhs.v2i1.9257

Abstract

Latar Belakang: Hiperkolesterolemia merupakan permasalahan yang menjadi perhatian bagi tenaga kesehatan, karena merupakan faktor risiko utama berkembangnya penyakit kardiovaskular, seperti aterosklerosis dan penyakit komplikasi, infark akut miokardium atau hipertensi. Ekstrak biji kacang polong (Pisum sativum L.) memiliki kandungan yang bersifat anti-hiperkolesterol. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak biji kacang polong terhadap LDL (Low Density Lipoprotein) pada tikus putih yang telah diinduksi hiperkolesterolemia. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah pre and post test with control group design. Tikus dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu 3 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan. K+ menggunakan simvastatin dengan dosis sebesar 0,18 mg/200 grBB. Kelompok perlakuan, yaitu EBKP 1, EBKP 2, dan EBKP 3 secara berturut diberikan dosis ekstrak sebesar 200-400-600 mg/200 grBB. Hasil: Terjadi penurunan kadar LDL sebesar 41,17mg/dL dengan nilai P (<0,05). Ekstrak biji kacang polong dengan dosis 600 mg/200 grBB sama efektifnya dengan K+ dalam menurunkan kadar LDL. Kesimpulan: Ekstrak biji kacang polong dapat mempengaruhi kadar LDL tikus putih yang telah diinduksi hiperkolesterolemia.
AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP Malassezia furfur Nurdianti, Helma; Brajawikalpa, Rama Samara; Mulyaningsih, Ruri Eka Maryam
InaBHS (Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science) Vol 3 No 2 (2024): Indonesian Journal of Biomedicine and Health Science
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/inabhs.v3i2.10525

Abstract

Latar Belakang: Pertumbuhan Malassezia furfur secara berlebihan dapat menyebabkan penyakit ketombe dan jika dibiarkan akan menjadi dermatitis seboroik di kulit kepala. Prevalensi ketombe di dunia mencapai 15-20% dan di Indonesia >70% populasi. Daun alpukat (Persea americana Mill.) memiliki senyawa bioaktif sebagai antijamur yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan. Tujuan: Mengetahui efektivitas antijamur ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) terhadap pertumbuhan Malassezia furfur. Metode: Desain penelitian menggunakan post-test only with control group design dengan 8 kelompok terdiri dari 6 kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, 75%, dan 100%, serta 2 kelompok kontrol, yaitu kelompok kontrol (+) yang diberi ketokonazol dan kontrol (-) yang diberi DMSO 10%. Pengujian menggunakan metode dilusi padat dengan media Sabouraud Dextrose Agar (SDA). Hasil: Ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) dengan konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, 75%, dan 100% secara signifikan dapat menghambat pertumbuhan Malassezia furfur (p value < 0,05) dengan rerata TPC secara berturut-turut sebanyak 7,8 x 108 CFU/mL, 6,5 x 108 CFU/mL, 6,3 x 108 CFU/mL, 6 x 108 CFU/mL, 5,6 x 108 CFU/mL, dan 6,2 x 108 CFU/mL. Simpulan: Ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) memiliki aktivitas antijamur dengan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) pada konsentrasi 6,25% dengan jumlah TPC 7,8 x 108 CFU/mL dan konsentrasi paling efektif pada konsentrasi 75% dengan jumlah rerata TPC 5,6 x 108 CFU/mL. Kata Kunci: Antijamur, Daun alpukat, Malassezia furfur, Persea americana Mill. ABSTRACT Background: Overgrowth of Malassezia furfur can cause dandruff disease and if left untreated will become seborrheic dermatitis on the scalp. The prevalence of dandruff in the world reaches 15-20% and in Indonesia >70% of the population. Avocado leaves (Persea americana Mill.) have bioactive compounds as antifungals that can be used as alternative treatments. Aim: To determine the antifungal effectiveness of ethanol extract of avocado leaves (Persea americana Mill.) against the growth of Malassezia furfur. Methods: Laboratory experimental true research with post-test only with control group design. Using 8 groups, consisting of 6 treatment groups given ethanol extract of avocado leaves (Persea americana Mill.) concentrations of 6.25%, 12.5%, 25%, 50%, 75%, and 100%, and 2 control groups, namely the control group (+) which was given ketoconazole and control (-) which was given 10% DMSO. The test used the solid dilution method with Sabouraud Dextrose Agar (SDA) media. Results: Ethanol extract of avocado leaves (Persea americana Mill.) with concentrations of 6.25%, 12.5%, 25%, 50%, 75%, and 100% can significantly inhibit the growth of Malassezia furfur (p value <0.05) with a mean TPC of 7.8 x 108 CFU/mL, 6.5 x 108 CFU/mL, 6.3 x 108 CFU/mL, 6 x 108 CFU/mL, 5.6 x 108 CFU/mL, and 6.2 x 108 CFU/mL, respectively. Conclusion: Ethanol extract of avocado leaves (Persea americana Mill.) has antifungal activity with a Minimum Inhibitory Concentration (KHM) at a concentration of 6.25% with a TPC count of 7.8 x 108 CFU/mL and the most effective concentration at a concentration of 75% with a mean TPC count of 5.6 x 108 CFU/mL. Keywords: Antifungal, Avocado leaf, Malassezia furfur, Persea americana Mill.