Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)

Hubungan Sarana Sanitasi Dasar dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 6-59 Bulan di Kota Palu Sulawesi Tengah: Relationship between Basic Sanitation Facilities and Stunting Incidence in Toddlers Aged 6-59 Months in Palu City, Central Sulawesi Ketut Suarayasa; Bertin Ayu Wandira; Ahmad Yani
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 12: DESEMBER 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i12.3547

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Balita pendek (stunted) dan sangat pendek (severely stunted) adalah balita dengan panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku WHO- 2010. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara sarana sanitasi dasar dengan kejadian stunting pada balita usia 6-59 bulan di Kota Palu Tahun 2022. Metode: Penelitian menggunakan desain kasus kontrol dengan populasi adalah seluruh anak usia 6 sampai 59 bulan di 2 (dua) Puskesmas Kota Palu. Kasus 100 balita stunting diambil dari 2 Puskesmas, kontrol adalah 100 balita status normal yang berada satu lokasi posyandu dengan kasus. Pengumpulan data dengan wawancara, pengukuran dan observasi. Analisis data univariat, bivariat (uji kai kuadrat), dan multivariat (uji regresi logistik ganda). Hasil: Dari analisis bivariat menemukan delapan variabel yang berhubungn dengan kejadian stunting. Hasil analisis multivatiat didapatkan dua variabel yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu akses ke jamban sehat OR=5,99 (95% CI: 2,98-9,23), akses ke sumber air bersih OR=5,99 (95% CI: 3,31-10,83), setelah dikontrol dengan variabel riwayat penyakit infeksi, riwayat pemberian MPASI dan riwayat pemantauan pertumbuhan. Akses ke jamban sehat dan akses ke sumber air bersih yang memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko stunting. Kesimpulan: Terdapat dua faktor lingkungan yang secara bersama-sama berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia enam sampai 59 bulan, yaitu akses ke jamban sehat dan akses ke sarana air bersih.
Peran Faktor Determinan Sosial terhadap Kejadian Kematian Ibu di Kota Palu – Sulawesi Tengah: The Role of Social Determinant Factors on the Incidence of Maternal Mortality in Palu City – Central Sulawesi Ketut Suarayasa; Bertin Ayu Wandira
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 4: NOVEMBER 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v4i4.3560

Abstract

Latar Belakang: Masalah kesehatan ibu dan anak masih menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional bidang kesehatan. WHO berupaya menekan angka kematian ibu dengan melihat faktor determinan sosial seperti kultur/budaya, tingkat pendidikan, kemiskinan dan kesetaraan gender menjadi kajian penting dalam upaya mengungkap kegagalan berbagai program yang selama ini dijalankan. Komplikasi obstetri terjadi lebih disebabkan oleh kompleksitas sosial budaya dan kemiskinan masyarakat sehingga ibu hamil tidak berdaya mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berdampak terhadap 3 (tiga) terlambat. Ketiga keterlambatan ini berhubungan erat dengan kehidupan sosial di masyarakat termasuk peranan anggota keluarga dalam pengambilan keputusan. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh faktor determinan sosial terhadap kejadian kematian ibu di Kota Palu, khususnya peran faktor pendidikan, pekerjaan, dukungan suami serta peran dari faktor 3 (tiga) terlambat. Metode: Penelitian ini menggunakan desain case control study untuk menjawab besarnya faktor risiko yang berkaitan dengan kematian ibu. Penelitian ini dilakukan di 14 Puskesmas kota Palu. Sampel kasus di ambil dari data kematian ibu 3 (tiga) tahun terakhir (2018 – 2020) dan sampel kontrol diambil dari lokasi Puskesmas yang sama dengan sampel kasus, dengan perbandingan 1 : 2. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa determinan sosial berisiko 2,534 kali meningkatkan kematian ibu (OR=2,534). Sedangkan factor 3 (tiga) terlambat memberikan kontribusi risiko sebesar 1,680 (terlambat 1), 2,038 kali (terlambat 2) dan 6,500 kali (terlambat 3). Kesimpulan: Determinan sosial dan keterlambatan ibu mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan (terlambat 3) merupakan faktor yang signifikan berpengaruh terhadap kejadian kematian ibu di Kota Palu.
Pengaruh Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) terhadap Kejadian Stunting pada Anak Balita : Literature Review: Effect of Antenatal Care Examination (ANC) on Stunting Incidents in Toddlers : Literature Review Ketut Suarayasa
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 3: SEPTEMBER 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v4i3.3561

Abstract

Latar Belakang: Masih tingginya kejadian stunting yang terjadi merupakan sebuah masalah yang harus diperhatikan terutama terkait pelayanan Antenatal Care. Antenatal care dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan profesional dapat mencegah dan mendeteksi komplikasi pada janin dan ibu hamil lebih awal sehingga tidak terjadi. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif care untuk mencegah terjadinya masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemeriksaan ANC terhadap kejadian stunting pada anak balita. Jenis: Penelitian ini menggunakan literatur review. Informasi Literature Review berasal dari beberapa macam sumber seperti jurnal nasional maupun internasional. Hasil: Literatur review menunjukkan: 1) Ibu hamil dengan frekwensi ANC kurang berisiko 1,2 kali (OR = 1,22) memiliki balita stunting; 2) Ibu hamil yang tidak melakukan ANC sesuai standar berisiko 3,8 kali (OR = 3,756) memiliki balita stunting; 3) Ibu dengan kunjungan dan kualitas ANC yang kurang, memiliki risiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). Sementara bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) berisiko 5 kali (OR = 5,3) menjadi balita stunting; 4) Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) memiliki risiko 8,3 kali (OR= 8,383) memiliki balita stunting dibanding ibu hamil yang tidak KEK; Kesimpulan: Pemeriksaan antenatal care (ANC) berpengaruh terhadap kejadian stunting pada anak balita
Hubungan Pendidikan dan Pengetahuan dengan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) pada Ibu Hamil di Kota Palu: Relationship between Education and Knowledge and Use Book on Maternal and Child Health (MCH) for Pregnant Women in Palu City Ketut Suarayasa; Bertin Ayu Wandira; Parmin; Anti
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 11: NOVEMBER 2022 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i11.3562

Abstract

Latar belakang: Buku KIA merupakan buku catatan dan informasi tentang kesehatan ibu dan anak yang terdiri dari beberapa kartu kesehatan dan kumpulan berbagai materi penyuluhan KIA. Buku KIA sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga karena bisa memberikan informasi lengkap tentang kesehatan ibu dan anak, mengetahui adanya resiko tinggi kehamilan, mendeteksi secara dini adanya gangguan dan masalah kesehatan ibu dan anak serta mengetahui kapan dan jenis pelayanan apa saja yang dapat diperoleh ditempat pelayanan kesehatan. Buku KIA sudah beberapa kali mengalami revisi. Revisi terakhir adalah tahun 2020. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pendidikan dan pengetahuan ibu hamil dengan penggunaan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) edisi tahun 2020 pada ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Kota Palu. Metode: Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi berjumlah 321 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan di 14 Puskesmas kota Palu. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dan checklist. Analisis data menggunakan uji Rank Spearman dengan nilai kemaknaan (α) = 0,05. Hasil: 1) Sebagian besar ibu hamil sudah menggunakan buku KIA edisi tahun 2020; 2) Ada hubungan pendidikan dan penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (p value = 0,013); 3) Ada hubungan pengetahuan dan penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (p value = 0,000) Kesimpulan: Ada hubungan pendidikan dan pengetahuan ibu hamil dengan penggunaan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) pada ibu hamil di Kota Palu
Empowering Posyandu Cadres in Stunting Prevention Ketut Suarayasa; Andi Nur Tiara AE; Afifah Kalebbi
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 5: MAY 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i5.5346

Abstract

Introduction : Stunting is a condition of nutritional status based on length or height according to age with a Z-score value of less than -2 SD. Indonesia has set a target for achieving stunting incidence by 2024 at 14%. Meanwhile, the prevalence of stunting in 2022 is 21.6%, this figure is still very high from the target set by the government. Therefore, accelerated efforts to reduce stunting are urgently needed. There are various ways that can be done, one of which is utilizing the active role of posyandu cadres to work together to reduce the incidence of stunting. Objective : This research aims to determine the role of posyandu cadres in overcoming stunting incidents Method : This research was conducted in April 2024 by collecting academic journals obtained from Google Scholar related to empowering posyandu cadres and preventing stunting in Indonesia. Result : Based on the search, 13 articles were selected that met the requirements and will be discussed in this research, with a community service research design as an effort to empower posyandu cadres. Conclusion : Empowerment of posyandu cadres is carried out using various models starting from counseling, direct practice of measuring weighing equipment and the height of toddlers, making MPASI from local ingredients which has an effect on increasing the ability and skills of posyandu cadres to carry out early detection of stunting and provide early treatment for stunting. There is a need for a more systematic and orderly empowerment program for posyandu cadres to control the incidence of stunting among toddlers in Indonesia.