Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang

Pengaruh Campuran Palm Oil Fuel Ash (POFA) terhadap Stabilisasi Tanah Gambut Ditinjau dari Nilai CBR Tanah Dhimas Cakrawisnu; Dila Oktarise Dwina; Ade Nurdin; Oki Alfernando
Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (861.268 KB) | DOI: 10.21063/jts.2022.V901.01

Abstract

Provinsi Jambi memiliki lahan gambut terbesar di pulau Sumatera setelah Provinsi Riau dan Sumatera Selatan, sehingga dalam pemanfaatan lahan gambut sering mengalami permasalahan dalam pembangunan kontruksi maupun sarana transportasi karena memiliki sifat fisik dan daya dukung tanah yang rendah untuk memikul beban di atasnya. Salah satu metode untuk meningkatkan nilai daya dukung tanah adalah dengan cara stabilisasi kimiawi. Campuran yang digunakan yaitu Palm Oil Fuel Ash (POFA) hasil dari pembakaran cangkang kelapa sawit yang telah disaring menggunakan saringan lolos No.20 dan tertahan No.30. Kandungan yang terdapat pada POFA dapat menutupi rongga pori pada tanah sehingga dapat meningkatkan nilai daya dukung tanah. Variasi penambahan POFA sebesar 0%, 25%, 30%, 35%, dan 40% terhadap berat tanah kering dengan waktu pemeraman 0 hari dan 7 hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penambahan POFA dan lamanya waktu pemeraman yang dilakukan. Hasil pengujian tanah gambut yang berada di Desa Tangkit Baru Muaro Jambi termasuk ke dalam tanah yang memiliki daya dukung yang rendah dengan nilai CBR sebesar 2,43%. Nilai CBR tertinggi pada pencampuran POFA diperoleh pada persentase 40% dengan masa pemeraman 7 hari yaitu sebesar 4,14%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa pada setiap penambahan variasi menunjukkan adanya kenaikan nilai CBR. Kemudian berdasarkan lamanya waktu pemeraman yang dilakukan, maka akan meningkatkan nilai daya dukung tanah.
Stabilitas Tanah Rawa Menggunakan Abu Sekam Padi Muhammad Sidqi Virginda; Dila Oktarise Dwina; M. Nuklirullah
Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21063/jts.2023.V1001.037-45

Abstract

Dalam perencanaan pembangunan konstruksi di atas tanah rawa yang mana tanah tidak dalam kondisi baik untuk dibangun suatu konstruksi maka diperlukan adanya upaya perbaikan tanah. Stabilisasi tanah dengan melakukan penambahan campuran merupakan metode perbaikan tanah secara kimiawi untuk memperbaiki dan meningkatkan nilai CBR tanah. Abu Sekam Padi (RHA) merupakan hasil pembakaran sekam padi dari limbah pabrik penggilingan padi yang dimanfaatkan sebagai bahan campuran stabilisasi tanah dikarenakan kandungannya dapat mengisi rongga pori tanah dan memperbaiki daya dukung dari tanah. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh perbaikan stabilitas tanah dengan memanfaatkan abu sekam padi sebagai bahan campuran stabilisasi. Variasi penambahan campuran abu sekam padi sebesar 5%, 10%, dan 15% terhadap berat kering dari tanah asli dengan variasi waktu pemeraman 1 hari, 3 hari, 7 hari, dan 14 hari serta perendaman masing-masing 4 hari (96 jam). Hasil pengujian tanah yang berlokasi di Desa Lawang Agung, Kecamatan Pondok Tinggi Sungai Penuh, Provinsi Jambi menunjukkan bahwa tanah rawa tersebut memiliki daya dukung tanah rendah dengan nilai CBR 2,71%. Hasil pengujian Indeks Properties Tanah mendapatkan hasil bahwa tanah asli tergolong dalam kategori A-2-6 menurut AASHTO dan kategori ML-OL menurut USCS. Nilai CBR tanah dengan campuran abu sekam padi diperoleh hasil sebesar 6,11% untuk 10% campuran abu sekam padi waktu pemeraman 1 hari dan 6,78% untuk 5% campuran Abu Sekam Padi waktu  pemeraman 7 hari. Hasil tertinggi didapatkan dengan campuran abu sekam padi sebesar 15% waktu pemeraman 14 hari dengan nilai CBR sebesar 9,84%. Dari pengujian diperoleh bahwa semakin besar penambahan campuran dan semakin lama pemeraman, maka daya dukung tanah semakin meningkat.