Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)

PENINGKATAN MOTIVASI PETANI KOPI RAKYAT DALAM DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN PRODUK PRIMER DAN SEKUNDER KOPI DENGAN PENDEKATAN AGRIBISNIS DI KABUPATEN JEMBER Sudarko, Sudarko; Rdjal, Julian Adam
AGRITROP Vol 14, No 2 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.36 KB) | DOI: 10.32528/agr.v14i2.433

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah; (1) untuk mengetahui tingkat motivasi petani kopi rakyat dalam beragribisnis komoditas kopi; (2) untuk mengetahui faktor-faktor penting (internal dan eksternal) yang mempengaruhi motivasi petani kopi rakyat; dan (3) menyusun formulasi strategi pengembangan agribisnis kopi rakyat. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif dan analitis dan responden diambil 100 petani dari 5 Kecamatan sentra kopi rakyat di Kabupaten Jember dan stakeholder terkait. Metode pengambilan data dengan wawancara, observasi dan diskusi kelompok-kelompok. Data dianalisis dengan skoring skala likert dan regresi linier berganda. Penelitian ini telah menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu: (1) Tingkat motivasi petani kopi rakyat di Kabupaten Jember dalam melakukan pengolahan produk primer dan sekunder masih dalam kategori sedang; (2) Faktor-faktor penting yang berpengaruh signifikan terhadap motivasi internal petani kopi rakyat adalah; umur petani kopi, pendidikan formal petani kopi ;pendidikan nonformal petani; pengalaman berusahatani kopi; jumlah tanggungan keluarga ; luas lahan garapan, dan akses informasi. Faktor-faktor penting yang berpengaruh signifikan terhadap motivasi eksternal petani kopi rakyat dalam diversifikasi pengolahan primer dan sekunder adalah; ketersediaan sarana prasarana pengolahan kopi; modal petani kopi;intensitas penyuluhan; peluang dan kepastian pasar, dan; sifat inovasi (tingkat kemudahan di pelajari, dicoba, kerumitan, kesesuaian dengan sosial budaya dan keuntungan relatif). (3) Kebijakan dan strategi dalam pengembangan kopi rakyat sebaiknya tidak terlepas dari pembangunan perkebunan secara umum, yaitu memberdayakan dan mengembangkan di hulu agribisnis kopi dan memperkuat di hilir agribisnis kopi guna menciptakan peningkatan adanya nilai tambah dan daya saing kopi rakyat.
PENINGKATAN MOTIVASI PETANI KOPI RAKYAT DALAM DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN PRODUK PRIMER DAN SEKUNDER KOPI DENGAN PENDEKATAN AGRIBISNIS DI KABUPATEN JEMBER Sudarko Sudarko; Julian Adam Rdjal
AGRITROP Vol 14, No 2 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v14i2.433

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah; (1) untuk mengetahui tingkat motivasi petani kopi rakyat dalam beragribisnis komoditas kopi; (2) untuk mengetahui faktor-faktor penting (internal dan eksternal) yang mempengaruhi motivasi petani kopi rakyat; dan (3) menyusun formulasi strategi pengembangan agribisnis kopi rakyat. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif dan analitis dan responden diambil 100 petani dari 5 Kecamatan sentra kopi rakyat di Kabupaten Jember dan stakeholder terkait. Metode pengambilan data dengan wawancara, observasi dan diskusi kelompok-kelompok. Data dianalisis dengan skoring skala likert dan regresi linier berganda. Penelitian ini telah menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu: (1) Tingkat motivasi petani kopi rakyat di Kabupaten Jember dalam melakukan pengolahan produk primer dan sekunder masih dalam kategori sedang; (2) Faktor-faktor penting yang berpengaruh signifikan terhadap motivasi internal petani kopi rakyat adalah; umur petani kopi, pendidikan formal petani kopi ;pendidikan nonformal petani; pengalaman berusahatani kopi; jumlah tanggungan keluarga ; luas lahan garapan, dan akses informasi. Faktor-faktor penting yang berpengaruh signifikan terhadap motivasi eksternal petani kopi rakyat dalam diversifikasi pengolahan primer dan sekunder adalah; ketersediaan sarana prasarana pengolahan kopi; modal petani kopi;intensitas penyuluhan; peluang dan kepastian pasar, dan; sifat inovasi (tingkat kemudahan di pelajari, dicoba, kerumitan, kesesuaian dengan sosial budaya dan keuntungan relatif). (3) Kebijakan dan strategi dalam pengembangan kopi rakyat sebaiknya tidak terlepas dari pembangunan perkebunan secara umum, yaitu memberdayakan dan mengembangkan di hulu agribisnis kopi dan memperkuat di hilir agribisnis kopi guna menciptakan peningkatan adanya nilai tambah dan daya saing kopi rakyat.