Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian

Penggunaan Sari Daun Sirih Hijau (Piper Betle L ) Untuk Fumigasi Fogging Telur Tetas Terhadap Mortalitas Dan Daya Tetas Prabewi, Nur; Wihardinata, Ageng Anugrah; Sudarmanto, Bambang
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol. 21 No. 2 (2024): Desember
Publisher : UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v21i2.1209

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan sari daun sirih hijau (Piper betle L ) untuk fumigasi fogging telur tetas terhadap daya hidup embrio, mortalitas dan daya tetas. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 4 perlakuan dan 5 kali ulangan dengan masing-masing perlakuan 50 butir sehingga total telur 200 Butir telur ayam ras erlakuan terdiri atas: P0 (Konsentrasi 20% tanpa menggunakan fogging), P1 (Konsentrasi 20% dengan metode fogging), P2 (Konsentrasi 30% dengan metode fogging), P3 (Konsentrasi 40% dengan metode fogging). Variabel yang diteliti meliputi: daya hidup embrio, mortalitas, daya tetas. metode analisis data menggunakan metode Analisis Variansi , apabila terjadi signifikan diuji lanjut dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT). Hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan penggunaan sari daun sirih hijau (Piper betle L) sebagai desinfektan dengan metode fogging berpengaruh signifikan (P<0,05) terhadap daya hidup embrio, dan sangat signifikan (P<0,01) terhadap variabel mortalitas dan daya tetas. Dapat disimpulkan penggunaan sari daun sirih hijau sebagai desinfektan dengan metode fogging dengan konsentrasi 30% dan 40% memberikan hasil paling baik.
Model Pendampingan Generasi Millennial Sektor Pertanian Berkelanjutan melalui Optimalisasi Pemberdayaan Asset Social Movement menghadapi Era Pertanian Cerdas Digital 4.0 (Digital Smart Farming 4.0) Nurdayati, Nurdayati; Sudarmanto, Bambang; Mubarokah, Wida Wahidah; Purwono, Edi; Makmun, Lutfan; Akbarrizki, Muzizat -
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol. 21 No. 1 (2024): Juli
Publisher : UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v21i1.1196

Abstract

Pendampingan generasi millennial sektor pertanian berkelanjutan melalui optimalisasi pemberdayaan asset social movement menghadapi era pertanian cerdas digital 4.0 (digital smart farming 4.0) merupakan salah isu strategis saat ini. Tujuan utama penelitian : menganalisis dan membangun model pendampingan generasi millennial sektor pertanian menghadapi era pertanian cerdas digital 4.0 (digital smart farming 4.0) yang ideal. Pendekatan penelitian mengunakan multimetode triangulasi atau metode campuran dengan strategi sekuensial kuantitatif – kualitatif. Analisis data menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan software IBM AMOS. Pengujian model keseluruhan (overal/fit) dilakukan uji validitas, reliabilitas, normalitas, outlier dan analisis pengaruh. Hasil analisis pengaruh model akhir, rata-rata signifikansi 0,02 (berpengaruh) karena nilai signifikansi <0,05. Kontribusi variable bebas terhadap tidak bebas dengan R square 0,924, kontribusi variable Y terhadap Z sebesar 92,4%. Penelitian dilakukan 6 bulan (Maret - Agustus 2023). Sampel penelitian adalah petani millennial usia 17-39 tahun dari 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah berjumlah 216, pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian : Nilai rata – rata pemberdayaan asset pergerakan sosial/ social movement pada aspek kemampuan petani millennial berupa: kompetensi teknis, kompetensi manajerial, kompetensi sosial sebesar 2.77 (tidak/belum baik). Nilai rata – rata sub sistem pertanian 2.79 (tidak/belum baik). Nilai rata – rata teknologi smart farming 2.75 (tidak/ belum baik). Nilai rata – rata keberlanjutan pembangunan pertanian 2.74 masuk kategori kurang/ rendah (less sustainable). Model perbaikan pendampingan generasi millennial agar ideal dan optimal dapat dilakukan dengan : 1) peningkatan kemampuan berupa: kompetensi teknis, manajerial, sosial melalui penyuluhan, pelatihan dan  memperbanyak pengalaman lapangan  dalam hal pemilihan  komoditas yang tepat dan penerapan manajemen standar operasional usaha yang baik; 2) sinergisitas sub sistem  agribisnis dari hulu hingga hilir oleh petani millennial dan stakeholder terkait sehingga tercipta efiesiensi usaha; 3) penerapan teknologi smart farming oleh petani millennial terutama pada proses produksi, pasca panen/ pengolahan hasil dan promosi dan pemasaran; 3) peningkatan kesadaran dalam menerapkan keseimbangan ekonomi, sosial dan lingkungan dituangkan dalam Skenario business as usual (BAU) dan strategi bisnis.