Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Sintesis, Karakterisasi dan Immobilisasi Kompleks Besi (II) pada Support Silika Modifikasi Gusliani Eka Putri
CHEMPUBLISH JOURNAL Vol. 1 No. 2 (2016): Chempublish Journal
Publisher : Universitas Jambi, Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.676 KB)

Abstract

Suatu komplek Besi(II) asetonitril dan aquabidest telah digrafting pada silika modifikasi. Keberhasilan proses immobilisasi dibuktikan melalui karakterisasi dengan FTIR, AAS, TGA dan Mikroskop Optik. Metoda immobilisasi dilakukan secara langsung dan tak langsung. Metoda immobilisasi yang baik dilakukan secara langsung terlihat dari hasil metal loading yang besar terdapat pada metoda langsung yaitu sebesar 3,56%. Nilai leaching yang terendah terdapat pada grafting langsung SiO2-[AlCl3]-Fe(H2O)6 yaitu sebesar 0,28% . Pada  umumnya semua amobilat cukup stabil  karena nilai leachingnya  dibawah 10%. Berdasarkan data TGA, katalis ini disarankan untuk digunakan pada temperature di bawah  144,6 °C.   Kata kunci : immobilisasi, silika modifikasi, komplek besi(II)
PKM Pembuatan Sistem Pengolahan Air Limbah Sederhana dan Pegelolaan Limbah Cair Tahu dengan Metode Fotodegradasi Gusliani Eka Putri; Wiya Elsa Fitri; Inge Angelia; Oktariyani Dasril; Edison ,
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 1 (2020): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i1.544

Abstract

Natural Tofu Business has been established since 1999. The Natural Tofu Business already has a Waste Water Treatment System( WWTS) but it was not in accordance with the standards. This condition can have a negative impact on the environment because the natural tofu business was located near to the river. Purpose of community service to improve knowledge about liquid waste management, training to design WWTS that was good and training in the management of liquid waste with photodegradation techniques. The methods used are lectures, discussions, questions and answers, and demonstrations (practice). The results from these community service activities were increased respondents' knowledge about tofu liquid waste, forming a good WWTS consisting of 4 wastewater storage tanks. Photodegradation techniques can reduce of Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD) and Total Suspended Solid (TSS) of tofu liquid waste after photocatalysts were added for 2 and 4 hours with sunlight irradiation so that liquid waste was safely disposed of in the river. This photodegradation technique was proven effective in decomposing liquid waste that needs to be developed in the future.
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENDAHNYA KEPEMILIKAN JAMBAN DI DESA BARU SEMERAH KECAMATAN SITINJAU LAUT KABUPATEN KERINCI Wiya Elsa Fitri; Gusliani Eka Putri
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 7, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/781220162017%p1

Abstract

Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah dengan menyediakan failitas sanitasi dasar di masyarakat,salah satunya Jamban. Rendahnya tingakat kepemilikan jamban di Kabupaten Kerinci (60%) terutama di Desa Baru Semerah yang memiliki tingkat kepemilkan jamban terendah dengan tingakt kejadian diare Balita tertinggi akibat sanitasi yang buruk tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepemilikan Jamban di Desa Baru Semerah Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten Kerinci pada tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel secara simple random sampling, didapatkan sampel sebesar76 kepala keluarga dan dilakukan pada Bulan Agustus hingga September 2015.dari hasil penelitian diperoleh hasil lebih dari separoh responden (77,6%) tidak memiliki jamban. Sebagian besar responden 80,3% memiliki penghasilan rendah, sebanyak 73,9% memiliki tingkat pengetahuan yang rendah mengenai jamban sehat, 55,3% sikap yang negatif terhadap penggunaan jamban, 73,7 % menyatakan petugas tidak berperan, 53,95% ketersediaan air bersih yang tidak baik. Terdapat hubungan yang bermakna antara penghasilan kepala keluarga dengan kepemilikan jamban p-value 0,00, Ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kepemilikan jamban p-value0,013, Ada hubungan yang bermakna sikap dengan kepemilikan jamban p-value 0,00, ada hubungan yang bermakna antara peran petugas dengan kepemilikan jamban p-value 0,01 dan hubungan yang bermakna antara ketersediaan air bersih dengan kepemilikan jamban p-value 0,01.Keywords: Kepemilikan Jamban, penghasilan, pengetahuan, sikap, peran petugas, ketersediaan air bersih, sanitasi
KAJIAN KUALITAS AIR LIMBAH PENAMBANGAN EMAS SEBAGAI AKIBAT PENAMBANGAN EMAS TANPA IZIN (PETI) Gusliani Eka Putri; Wiya Elsa Fitri; Eliza Arman; Shelvy Haria Roza
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 7, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/781220162017%p1

Abstract

Aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) dapat merusak lingkungan karena proses penambangan skala kecil mengeluarkan limbah merkuri dengan kadar yang tinggi ke perairan sebab para penambang menggunakan metoda amalgamasi dalam proses pendulanagan emas. Penggunaan amalgamator raksa dalam proses pendulangan emas mengahsilkan limbah merkuri yang tinggi akan tetapi perolehan emas sedikit. Hal ini tentu akan berakibat buruk pada lingkungan dan masyarakat. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional, dengan desain penelitian menggunakan cross sectional. Sampel penelitian di dapatkan di kawasan penambangan emas di Desa Talakiak, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan. Dalam penelitian dianalisa kualitas alir limbah dengan parameter kekeruhan, zat padat terlarut, zat tersuspensi, Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), DO (Dissolved Oxygen) dan kadar Merkuri (Hg). Hasil parameter tersebut menunjukkan kekeruhan, zat padat terlarut, zat tersuspensi, BOD, COD, DO yang tinggi pada semua titik sampel. Hasil tersebut menunjukan bahwa kualitas air lembah penambangan sudah tercemar. Hasil tersebut diperkuat dengan uji kandungan merkuri tiap sampel juga diatas ambang batas toleransi kadar merkuri dalam air yaitu 0,001 mg/L.Kata Kunci : Kadar Merkuri (Hg), penambangan emas, parameter kimia
GEJALA KESEHATAN YANG DIDERITA PENAMBANG EMAS AKIBAT PROSES PENAMBANGAN EMAS MENGGUNAKAN MERKURI (Hg) Gusliani Eka Putri
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 8, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/88122017201769-781

Abstract

Kegiatan tambang emas di Desa talakiak, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan masih secara Tradisional dengan menggunakan teknik amalgamasi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung dilapangan hasil menunjukkan bahwa sebagian besar penambang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti sepatu karet, masker dan sarung tangan. Hal ini dapat meningkatan resiko para penambang emas tersbut terpajan merkuri karena merkuri yang digunakan selama proses penambangan secara amalgamasi bisa masuk langsung dengan kulit dan inhalasi. Berdsarkan hasil kuisioner dan wawancara langsung dengan penambang kajian awal gangguan kesehatan yang banyak diderita penambang yaitu E17 (penyakit sendi-sendi kaku, nyeri otot, reumatik, ngilu, sendi kaki/tangan terasa kesemutan, pegal-pegal, mudah lelah, menggigil/gemetar, meriang, sakit pinggang dan dada terasa sakit), dan E17002 (penyakit kulit gatal-gatal/alergi) sebanyak 22 orang penambang dengan presentasi 39%. Kajian awal gangguan kesehatan para penambang dapat diperkuat dengan cara pengambilan sampel rambut atau urin yang akan dipelajari dalam penelitian selanjutnya. Gold mining activities in Talakiak Village, Sangir Subdistrict, South Solok Regency are Traditionally using amalgamation techniques. Based on observations and direct interviews in the field results show that most miners do not use Personal Protective Equipment (PPE) such as rubber boots, masks and gloves. This may increase the risk of gold miners exposed to mercury because the mercury used during the mining process by amalgamation can enter directly with the skin and inhalation. Based on questionnaires and direct interviews with miners of preliminary study of health disorders that many miners suffer from E17 (stiff joint disease, muscle pain, rheumatism, aches, foot / hand joints feel tingling, achy, tired, shivering / shaking, Fever, sore waist and chest pain), and E17002 (skin diseases of itching / itching / allergy) as much as 22 people miners with 39% presentation. Initial assessment of health disorders of miners can be strengthened by hair sampling or urine to be studied in further research
PERBEDAAN KADAR UREUM SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISA PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK Nurva Syuryani; Eliza Arman; Gusliani Eka Putri
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 4, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v4i2.1292

Abstract

Gangguan fungsi ginjal yang menyebabkan ginjal hanya berfungsi 5% atau kurang harus segera ditangani baik dengan terapi HD atau transplantasi ginjal. Hemodialisis merupakan suatu terapi pengganti fungsi ginjal dengan tehnik dialisis atau filtrasi untuk mengeliminasi sisa-sisa produk metabolisme (protein), koreksi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit antara kompartemen darah dan dialisat melalui selaput membran semi permiabel yang berperan sebagai ginjal buatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar ureum sebelum dan sesudah hemodialisa pada penderita gagal ginjal kronik. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional, dengan jumlah sampel 44 orang, yang dilaksanakan pada bulan Februari 2021. Analisa data dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan uji paired sample t test. Pada pasien gagal ginjal kronik sebelum hemodialisa dengan skor minimum 54 dan skor maksimum 203,7 dengan jumlah sampel 44 orang didapatkan nilai mean 109,7. Pada pasien gagal ginjal kornik sesudah hemodialisa dengan skor minimum 13,7 dan skor maksimum 90,7 dengan jumlah sampel 44 orang didapatkan nilai mean 31,4. Hasil penelitian dengan uji paired sample t test bahwa terdapat perbedaan perbandingan kadar ureum pre dan post hemodialisa di RS Ahmad Mokhtar Bukit Tinggi tahun 2021 dengan nilai p= 0,000. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap perubahan kadar ureum sebelum dan sesudah cuci darah. Diharapkan bagi profesi keperawatan untuk dapat mengaplikasikan memberikan arahan kepada pasien gagal ginjal kronik agar dapat melakukan cuci darah yang teratur.Kata kunci : Kadar Ureum Sebelum dan Sesudah hemodialiasa
THE RELATIONSHIP OF INDIVIDUAL CHARACTERISTIC WITH THE INCIDENCE OF PULMONARY TUBERCULOSIS IN ADULTS IN THE COASTAL AREA OF WEST SUMATERA IN 2022 Annisa Novita Sary; Oktariyani Dasril; Eliza Trisnadewi; Edison Edison; Gusliani Eka Putri
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 13, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v13i1.1400

Abstract

ABSTRACTTuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis and TB is the highest infectious killer in the world. In 2019, 1.4 million people died from TB. The results of the preliminary study of residents living in coastal areas obtained that the health of the home environment was still some who did not meet the requirements of a healthy home. Based on the report of the West Sumatra Provincial Health Office in 2018, TB cases were found with a Crude Death Rate (CDR) of 42.8%. The highest prevalence of TB cases in West Sumatra was found in Padang City with a total of 6,464 cases in 2018. Followed by Pesisir Selatan Regency with 3,176 cases. The purpose of this study was to determine the relationship between individual characteristics and the incidence of pulmonary tuberculosis in adults in the coastal areas of West Sumatra Province. The research method is analytic observational with a case control study design. The sample in this study amounted to 200 consisting of 100 cases and 100 controls. The dependent variable is the incidence of pulmonary TB and the independent variable is individual characteristics consisting of age, gender, type of work, and level of education. Primary data were collected using a questionnaire and analyzed by univariate and bivariate with chi-square test, with 95% confidence level, p<0.05. The results of statistical tests with chi-square showed that there was a relationship between type of work (p-value=0.028) and education level (p-value=0.031) with the incidence of pulmonary TB. Meanwhile, age and gender did not have a relationship with the incidence of pulmonary TB with p>0.05. It can be concluded that occupation and level of education pose a significant risk to the incidence of Pulmonary TB in Adults in the Coastal Region of West Sumatra in 2022. One way that can be done is the need for an active role from health workers in the form of counseling about pulmonary TB disease to the community in order to improve endurance, apply and increase vigilance by taking into account the factors that cause pulmonary TB. 
Factors Associated with the Incidence of Early Menarche in Young Girls at SMP Negeri 15 Padang in 2022 Eliza Trisnadewi; Rahma Irlah; Gusliani Eka Putri; Oktariyani Dasril; Fenny Fernando
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 5, No 2 (2022): November 2022
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v5i2.1578

Abstract

Data from the Padang City Health Office states that there has been an increase in the incidence of menarche since 2021. The incidence of menarche in 2021 is 50% of adolescents who get menarche under the age of <11 years The fear of early menarche is bleeding. This study aims to determine the factors associated with the incidence of early menarche in adolescent girls at SMP Negeri 15 Padang in 2022. This type of research is analytic with cross sectional design . This research was conducted at SMP Negeri 15 Padang on July 18 to August 8, 2022. The population of this study were all students of class VII, totaling 108 people with a total sample of 90 people. The sampling method used proportional random sampling technique. Data was collected using a questionnaire by means of a questionnaire. Data processing was carried out univariate and bivariate with Chi Square test using SPSS program.Based on the results of the study, it was found that 58,8% of young women experienced early menarche, 32,9% of young women experienced underweight nutritional status, 72,9% experienced a history of early maternal menarche and 61,2% of young women were exposed to mass media. Chi Square test results obtained p value = 0,011 < a = 0,05 (nutritional status), p value = 0,046 < a = 0,05 (mother's menarche history) and p value = 0,008 < a = 0,05 (media exposure mass). Based on the research , it can be concluded that there is a relationship between the history of nutrisional status, maternal menarche and exposure to mass media with the incidence of early menarche. It is hoped that the school can provide counseling about the factors that can cause early menarche.
SINTESIS CERIA BERPORI MENGGUNAKAN KOMBINASI CTAB DAN PVA SEBAGAI PROTECTING ETCHING GEBBY FEBRILIA IRWANDA; Diana Vanda Wellia; Gusliani Eka Putri; Arniati Labbani; SYUKRI ARIEF
JURNAL KATALISATOR Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Katalisator Volume 8 No. 1, April 2023
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.259 KB) | DOI: 10.62769/katalisator.v8i1.2156

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis Ceria berpori yang telah menarik banyak minat dalam aplikasinya di bidang katalisis karena memiliki siklus redoks yang unik (Ce3+/Ce4+), luas permukaan yang besar, ukuran pori teratur, dan difusi yang selektif dalam pori-pori. Struktur berpori Ceria dapat disintesis melalui proses protecting etching dengan kombinasi CTAB dan PVA sebagai protecting agent. Dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang terbatas dan hanya dilakukan pada logam silika, metode ini memiliki beberapa keunggulanya itu kompatibilitas untuk oksida logam yang berbeda khususnya logam transisi, reaksi satu pot tanpa prosedur multi-langkah, sintesis cepat (10 menit) dalam proses etching hingga membentuk produk berpori. Hasil analisis morfologi permukaan dengan SEM menunjukkan bahwa Ceria hasil sintesis dengan menggunakan CTAB sebagai templating agent memiliki permukaan yang berpori dan bentuk yang mengarah seperti batang (rod) serta memiliki ukuran partikel yang lebih kecil dibandingkan Ceria hasil sintesis tanpa CTAB sebagai templating agent. Hal tersebut membuktikan bahwa kombinasi CTAB sebagai templating agent dan PVA sebagai protecting agent selama proses etching dapat mengopatimalkan pembentukan struktur berpori pada Ceria sehingga dapat berpotensi iuntuk aplikasi katalitiknya.
Selection and In-Vitro Potentials of Amylolytic Yeast from Several Ragi Tapai in West Sumatra Province Inelvi Yulia; Adewirli Putra; Wiya Elsa Fitri; Gusliani Eka Putri
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 11, No 1 (2023): June
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v11i1.6924

Abstract

Ragi Tapai is a starter used for the fermentation of cassava and glutinous rice to produce conventional fermented products, such as Tapai in Indonesia. Ragi Tapai contains several enzymes and microbes that help the Tapai fermentation process. The purpose of this study was to identify the most potential amylolytic yeast and in-vitro potential (amylolytic, cellulolytic, and fermentative). GPA, YEA, APB, CMCA, and  GPACaCO3 were used as a medium for selection and characterization. The result showed that in the seven samples of Ragi Tapai West Sumatra (Padang, Padang Pariaman, Batusangkar, Padang Panjang, Payakumbuh, Solok, dan Pesisir Selatan), there was three amylolytic yeast including  genera Schizosaccharomyces (1 dan 2) and 1 genus Trichosporon. In-vitro potential, showed the genera Schizosaccharomyces and Trichosporon have amylolytic, cellulolytic, and fermentative potential. Genera Schizosaccharomyces 1 has greater amylolytic potential than genera Schizosaccharomyces 2 and Trichosporon.