Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL UNTUK PEMASARAN PRODUK INOVASI JERUK SIAM Yurisna Tanjung; Sahran Saputra; Sigit Hardiyanto
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 6 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.675 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i6.5435

Abstract

Abstrak: Sebagai desa sentra pertanian jeruk siam, Desa Sekoci menghadapi permasalahan pada manajemen pemasaran yang belum optimal serta rapuhnya kelembagaan petani bermuara pada hasil pertanian yang belum mampu memberikan kontribusi lebih terhadap kesejahteraan petani. Oleh karena itu penting untuk melakukan pemberdayaan masyarakat petani melalui pelatihan penggunaan media sosial untuk pemasaran produk jeruk pasca panen. Tujuan program ini adalah mendorong pengembangan usaha tani berbasis sociopreneur sentra pertanian jeruk. Kegiatan ini dilaksanakan melalui metode survei partisipatif, observasi, ceramah, diskusi, dan praktik langsung, dengan melibatkan beberapa 11 orang mitra yang berasal dari perwakilan kelompok tani. Hasil pelaksanaan program memperlihatkan keseriusan dan antusias peserta dalam setiap sesi pelatihan. Beberapa hal teknis yang dapat dipahami oleh mitra program antara lain; manajemen usaha tani berbasis kewirausahaan sosial, pemanfaatan social media marketing, dengan peningkatan pemahaman sebesar 27 poin (68%) dibanding sebelum pelatihan, serta kesepakatan pembentukan BUMDes sebagai sentra pengembangan bisnis hasil tani berbasis sociopreneur di Desa Sekoci. Selain itu pelatihan dapat diimplementasikan oleh peserta saat sesi praktik implementasi pembelajaran.Abstract: As a center for siamese citrus farming, Sekoci Village faces problems in marketing management that is not optimal and the fragility of farmer institutions leads to agricultural products that have not been able to contribute more to the welfare of farmers. Therefore, it is important to empower farming communities through training in the use of social media for marketing post-harvest citrus products. The purpose of this program is to encourage the development of sociopreneur-based farming in citrus farming centers. This activity was carried out through participatory survey methods, observations, lectures, discussions, and hands-on practice, involving 10 partners from farmer group representatives. The training participants have participated in a series of activities to the practical implementation stage of learning. Some technical matters that can be understood by program partners include; farm management based on social entrepreneurship, the use of social media marketing, with an increase in understanding of 27 points (68%) compared to before the training, as well as an agreement on the establishment of BUMDes as a center for developing sociopreneur-based farm products in Sekoci Village. In addition, the training can be implemented by participants during the learning implementation practice session.
PENGEMBANGAN MICROVOLUNTEER BERBASIS APLIKASI GUNA MENSTIMULUS KEMANDIRIAN ACTIVITY OF DAILY LIVING DIFABEL NETRA Sahran Saputra; Mujahiddin Mujahiddin; Yurisna Tanjung
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.21882

Abstract

Abstrak: Perlindungan sosial dan pemberdayaan penyandang disabilitas netra akan memperkuat kehidupan penyandang disabilitas dengan mengedepankan lingkungan sosial dan mengembangkan potensinya sehingga mereka dapat menjadi individu atau kelompok penyandang disabilitas yang tangguh dan berdaya. Program ini akan mengusung penerapan model microvolunteer berbasis aplikasi digital yang nantinya akan menjadi media yang menghubungkan relawan untuk membantu aktivitas keseharian penyandang tunanetra. Program ini merupakan langkah awal dalam memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mitra dalam mengatasi permasalahan yang mereka hadapi dengan menawarkan solusi berupa empat aspek dalam microvolunteer yakni aspek keamanan, kenyamanan, perasaan independent, dan efisien. Kegiatan ini dilaksanakan melalui metode partisipatif, pelatihan penggunaan aplikasi, dan praktik langsung, dengan melibatkan beberapa 25 orang dengan kategori kepesertaan 7 orang relawan dan 18 orang difabel netra. Melalui FGD, dan pretest dan posttest terkait hasil kegiatan menunjukkan munculnya kemandirian dalam aktifitas keseharian difabel netra yang di ukur dalam 4 aspek sistem microvolunteer yang dikembangkan, yakni aspek keamanan 47%, kenyamanan 30%, perasaan independent 8%, dan efisiensi 69%.Abstract: Social protection and empowerment of people with visual disabilities will strengthen the lives of people with disabilities by prioritizing the social environment and developing their potential so that they can become strong and empowered individuals or groups of people with disabilities. This program will implement a digital application-based microvolunteer model which will later become a medium that connects volunteers to help with the daily activities of blind people. This program is the first step in providing knowledge and understanding to partners in overcoming the problems they face by offering solutions in the form of four aspects of microvolunteering, namely security, comfort, feeling independent and efficient. This activity was carried out through participatory methods, training in application use, and direct practice, involving some 25 people with participation categories of 7 volunteers and 18 people with visual disabilities. The results of the activity show the emergence of independence in the daily activities of blind people who are measured in 4 aspects of the microvolunteer system developed, namely aspects of safety, comfort, feeling of independence, and efficiency.