Permasalahan yang muncul dan terjadi pada saat diadakan supervisi kelas di Sekolah Binaan adalah masih banyak guru (khususnya guru Bahasa Indonesia) yang belum menyusun perangkat pembelajaran yang sesuai dengan standar proses berdasarkan Permendiknas Nomor 41 tahun 2007. Pembinaan terstruktur merupakan aktivitas yang dilakukan oleh pengawas sekolah berupa rancangan pembinaan secara terprogram baik waktu maupun capaian target sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru menyusun dokumen portofolio perangkat pembelajaran. Pendekatannya melalui dua siklus perlakuan. Subyeknya guru-guru Bahasa Indonesia di SMP Binaan tahun pelajaran 2016/2017. Data awal menunjukkan rata-rata kemampuan guru dalam kelengkapan dokumen portofolio sebesar 45,6. Siklus I berupa pembinaan kelompok besar, siklus II berupa pembinaan kelompok kecil berdasarkan jenis mata pelajaran. Teknik pengumpulan data menggunakan parameter kelengkapan dokumen setiap akhir siklus. Hasil rata-rata skor siklus I 70,6 dan skor siklus II 83,4. Dapat disimpulkan bahwa dengan melalui pembinaan terstruktur dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru dalam penyusunan dokumen portofolio perangkat pembelajaran.