p-Index From 2020 - 2025
14.877
P-Index
This Author published in this journals
All Journal ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences BULETIN OSEANOGRAFI MARINA BERKALA FISIKA JURNAL SISTEM INFORMASI BISNIS Journal of Marine Research Journal of Tropical Soils Gaung Informatika TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control) Jurnal Teknik Elektro Rekayasa: Jurnal Penerapan Teknologi dan Pembelajaran Caraka Tani - Agriculture Science Journal Indonesian Journal of Cancer Chemoprevention Jurnal Riset Kesehatan AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Folia Medica Indonesiana Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease SPASIAL Majalah Kedokteran Gigi Indonesia Scientific Journal of Informatics Semesta Teknika Jurnal Kelautan Tropis Orbith : Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa dan Sosial Profetika Proceeding of the Electrical Engineering Computer Science and Informatics Edu Elektrika Journal Edu Komputika Journal Molecular and Cellular Biomedical Sciences (MCBS) Jurnal AKP Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture INDONESIAN JOURNAL OF APPLIED PHYSICS Jurnal Arsitektur ARCADE Indonesian Journal of Cardiology Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Indonesian Food Science and TechnologyJournal Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health IJID (International Journal on Informatics for Development) JURNAL MERCATORIA Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) IJoASER (International Journal on Advanced Science, Education, and Religion) Jurnal Respirologi Indonesia J-Dinamika: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat International Journal of Financial, Accounting, and Management Journal of Tropical Marine Science Abdi Masyarakat Acta Chimica Asiana Journal of Telenursing (JOTING) Abdimas Galuh: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Heart Science Journal INCARE Jurnal Ilmiah Pamenang (JIP) JURNAL ABDIMAS TRIDHARMA MANAJEMEN Journal of Electrical Engineering and Computer (JEECOM) Buletin Peternakan Tropis (Bulletin of Tropical Animal Science) PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Narra J Jurnal Saintekom : Sains, Teknologi, Komputer dan Manajemen SRIWIJAYA JOURNAL OF ENVIRONMENT ProBisnis : Jurnal Manajemen Jurnal Bina Desa COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Teknika Jurnal Al-Qiyam Jurnal Tana Mana DIMENSI: Journal of Architecture and Built Environment Mimbar Pendidikan Indonesia YASIN: Jurnal Pendidikan dan Sosial Budaya Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Research Trend in Technology and Management Innovative: Journal Of Social Science Research Riset Informasi Kesehatan Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan International Journal of Health and Information System (IJHIS) Bisma : Business and Management Journal Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM) Pinang Masak Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Kesehatan untuk Masyarakat Jurnal Pengabdian Sosial Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan Indonesian Journal of Muhammadiyah Studies (ijmus) Jurnal Polimesin Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Jurnal Ilmiah Multidisiplin Jurnal Arsitektur ARCADE KARIR Jurnal Ilmiah Manajemen Mantis Journal of Fisheries
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Jurnal Kelautan Tropis

Potensi Antioksidan Rumput Laut Gracilaria verrucosa Dari Pantai Gunung Kidul, Yogyakarta Wahyu Febrianto; Ali Djunaedi; Suryono Suryono; Gunawan Widi Santosa; Sunaryo Sunaryo
Jurnal Kelautan Tropis Vol 22, No 1 (2019): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.174 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v22i1.4669

Abstract

Gracilaria verrucosa is red algae that has been widely used as an antioxidant. This research was conducted to test antioxidant activity, total phenolic content and bioactive compound of Gracilaria verrucosa obtained from Pok Tunggal Beach and Ngandong Beach, Gunung Kidul, Yogyakarta. Research was carried out by descriptive method. Samples were fresh and taken from the beach, then macerated for 3x24 hours in a methanol solvent. Antioxidant test was carried out by electron transfer method with DPPH 0.1 mM and measurement of antioxidant activity using. Total phenolic contents were measured using the Folin-ciocalteau method using gallic acid standard on 725 nm wavelength. The phytochemical content observated by changing of extract color by reagent. Pigment contents were measured using spectrophotometric methods at wavelengths 636 and 663 (chlorophyll-a and chlorophyll-b) and 480 nm (carotenoids). The results showed that IC50 value extract of Pok Tunggal Beach and Ngandong Beach were 188,53 ppm and 168,76 ppm. Phenolic content of each extract were 16,527 and 17,497 mg GAE / g sample weight). Chlorophyll-a levels were 7,132 and 4,357 mg/g, chlorophyll-b were 8,335 and 5,401 mg/g, carotenoids were 31,625 and 35,494 µmol/g. Gracilaria verrucosa from Ngandong Beach have  antioxidant activity.Gracilaria verrucosa merupakan alga merah yang pemanfaatannya sudah banyak dilakukan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antioksidan, menghitung kadar fenolat total, dan senyawa bioaktif yang terkandung pada Gracilaria verrucosa yang diperoleh dari Pantai Pok Tunggal dan Pantai Ngandong, Gunung Kidul, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif. Sampel segar diambil langsung dari pantai, kemudian dimaserasi selama 3x24 jam dalam pelarut metanol. Uji antioksidan dilakukan dengan metode transfer elektron dengan DPPH 0,1 mM dan pengukuran aktivitas antioksidan menggunakan perhitungan nilai IC50. Kadar fenolat total diukur menggunakan metode Folin-ciocalteau dengan asam galat sebagai standar pada panjang gelombang 725 nm. Kandungan fitokimia diuji menggunakan pengamatan perubahan warna ekstrak saat diberikan pereaksi. Kadar pigmen diukur menggunakan metode spektrofotometri pada panjang gelombang 636, 663  (klorofil-a dan klorofil-b) dan 480 nm (karotenoid). Hasil menunjukkan bahwa nilai IC50 ekstrak sampel dari Pantai Pok Tunggal dan Pantai Ngandong berturut-turut adalah 188,53 ppm dan 168,76 ppm. Kadar fenolat masing-masing ekstrak sebesar 16,527 dan 17,497 mg GAE/g berat sampel). Kadar klorofil-a sebesar 7,132 dan 4,357 mg/g, klorofil-b sebesar 8,335 dan 5,401 mg/g, karotenoid sebesar 31,625 dam 35,494 µmol/g. Gracilaria verrucosa dari Pantai Ngandong dan Pantai Pok Tunggal memiliki potensi antioksidan.  
Isolasi dan Identifikasi Bakteri Pembentuk Biofilm dari Tambak Udang Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara untuk Menghilangkan Amoniak Ria Azizah; Ita Riniatsih; Delianis Pringgenis; Chrisna Adhi Suryono; Suryono Suryono
Jurnal Kelautan Tropis Vol 20, No 2 (2017): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.123 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v20i2.1742

Abstract

Brackish water shrimp aquaculture activities often result in organic waste from excess of unconsumed foodstuff and biological waste from shrimp biological waste. The high organic contents increase the levels of ammonia, which is toxic to shrimp and many other aqua lives. One of the most widely used organic material biodegradation system as biofilters, biofilm has not yet seen many uses in shrimp aquafarm waste management. This study aims to isolate and screen biofilm-forming primary bacteria with abilities to degrade ammoniacal nitrogen compounds. The processes involved in this study are location survey, wooden and fiber panel installation, planting of panel in the ponds, isolation of bacteria by dispersion method, purification of primary bacteria by scratch method. Ammoniacal nitrogen degradation test was performed by Microwell Plate Chromatogram Assay and UV-Vis Spectrophotometry. The analysis of the bacteria isolates found 66 primary bacteria with biofilm formation abilities. Based on qualitative analysis, 20 isolates displayed potential in degrading ammoniacal nitrogen compound and 7 isolates showed low (<10%) capacity in degrading ammoniacal nitrogen.  Kegiatan budidaya udang di tambak akan menghasilkan limbah organik yang berasal dari sisa pakan yang tidak termakan maupun kotoran udang. Kandungan bahan organik yang tinggi akan meningkatkan kandungan amonia yang bersifat  toksik bagi udang dan biota air lainnya. Salah satu sistem biodegradasi bahan organik yang telah banyak digunakan sebagai biofilter namun belum dimanfaatkan dalam pengolahan limbah organik tambak udang adalah biofilm. Tujuan dari penelitian ini adalah mengisolasi dan skrining bakteri primer pembentuk biofilm yang mampu mendegradasi senyawa amonia nitrogen. Untuk  mencapai tujuan tersebut, maka beberapa tahap penelitian yang telah dilakukan adalah survei lokasi tambak udang, pemasangan panel bahan kayu dan fiber,  penanaman panel dalam badan air tambak, mengisolasi bakteri dengan metode  sebaran, purifikasi bakteri primer pembentuk biofilm dengan metode goresan. Uji oksidasi amonium nitrogen dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dengan metode Micro well plate chromatogram assay dan UV-Vis Spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil isolasi diperoleh sebanyak 66 isolat bakteri primer pembentuk biofilm. Berdasarkan uji kualitatif diperoleh 20 isolat yang memiliki potensi mendegradasi senyawa amoniurn nitrogen. Namun hasil uji kuantitatif bakteri seleksi pendegradasi amonium nitrogen menunjukkan 7 isolat yang memiliki kemampuan rendah (< 10%) mendegradasi amonium nitrogen.   
Kontaminasi Tembaga pada Mugil dussumieri (Actinopterygii: Mugilidae, Forsskål, 1775) yang Ditangkap di Perairan Semarang, Indonesia Chrisna Adhi Suryono; Endang Sri Susilo; Aldo Rizqi Arinianzah; Wilis Ari Setyati; Irwani Irwani; Suryono Suryono
Jurnal Kelautan Tropis Vol 21, No 2 (2018): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.214 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v21i2.2402

Abstract

Contamination of Copper in Mugil dussumeri (Actinopterygii: Mugilidae, Forsskål, 1775) which was caught in Semarang waters, Indonesia The marine environment in Semarang waters are highly polluted by heavy metals such as copper (Cu).  On the other side, these areas have become producers of fishery commodities such as mullet fish Mugil dussumieri. The aims of this study was to determine the heavy metal content of Cu in mullet fish during wet monsoon (December 2017 and February 2018). Atomic Absorption Spectrophotometer were used to analysis of Cu concentration in marine water and fish meat.  The results show that the Cu content in marine water was not detected while in the meat of mullet fish during December 2017 and February 2018 were 0.66 ± 0.07 mg/kg and 0,604 ± 0.217 mg/kg, respectively. The results were still within the quality standard for maximum limit of Cu content allowed in seafood by FAO/WHO. Lingkungan perairan laut di sekitar Semarang berpeluang sangat tinggi untuk terpolusi logam berat tembaga.  Di lain sisi perairan ini menjadi daerah produksi perikanan seperti ikan belanak Mugil dussumieri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam Cu dalam daging ikan belanak yang ditangkap selama musim penghujan (Desember 2017 dan Februari 2018). Untuk mengetahui konsentrasi Cu dalam air laut dan ikan belanak digunakan Atomic Absorption Spectrophotometer.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi logam Cu selama bulan Desember 2017 adalah 0.66 ± 0.07/kg dan selama bulan Februari 0,604 ± 0.217 mg/kg, sedangkan konsentrasi Cu dalam air laut tidak terdeteksi.  Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kandungan Cu dalam ikan belanak masih berada pada konsentrasi yang diperbolehkan oleh FAO/WHO.
Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Senyawa Fenolik Makroalga Coklat Sargassum sp. Sri Sedjati; Suryono Suryono; Adi Santosa; Endang Supriyantini; Ali Ridlo
Jurnal Kelautan Tropis Vol 20, No 2 (2017): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.632 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v20i2.1737

Abstract

Present research was to evaluated the antioxidant activities of extracts from macroalga Sargassum sp.  In this study, seven filtrates from maceration (methanol pa and technical grade, ethanol pa and techinal grade, methanol technical grade 50%,  infused hot water, boiled water) were analyzed for total phenolic compound (TPC) and for antioxidant activities (DPPH method).  The results revealed that the water filtrates possessed more TPC and antioxidant antivity than alcoholic filtrates, and the highest was water filtrate from boiled Sargassum sp. (TPC =1,36±0,01 mgGAE/g  dry weight; % inhibtion DPPH = 81,35±0,42 %). The high positive correlation between TPC and antioxidant activity (r = 0.99 ) suggested that phenolic compound  were the mayor antioxidant components.  The effect of TPC (dependent variable) on DPPH radical inhibition (independent variable) with regression formula y = 55,39 x + 5,18.  Penelitian ini mengevaluasi potensial aktivitas antioksidan ekstrak Sargassum sp.  Pada kajian ini, 7 filtrat hasil maserasi (metanol pa dan teknis, etanol pa dan teknis, metanol teknis 50%, perendaman air panas/hot infused, dan perebusan dengan air) dianalisis kandungan total fenoliknya (TPC) dan aktivitas antioksidannya (metoda DPPH).  Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa filtrat air memiliki kandungan TPC dan antioksidan yang relatif lebih tinggi dibanding filtrat alkohol dan yang tertinggi adalah filtrat hasil perebusan Sargassum sp. (TPC =1,36±0,01 mgGAE/g  berat  kering;  inhibisi DPPH = 81,35±0,42 %),  Korelasi positif yang tinggi antara TPC dan aktivitas antioksidan (r = 0.99) menunjukkan bahwa  kandungan senyawa fenolik merupakan komponen utama yang menghasilkan  aktivitas  antioksidan.  Pengaruh  TPC (variabel bebas)  terhadap inhibisi radikal DPPH (variabel terikat)  sesuai dengan persamaan regresi  y = 55,39 x + 5,18.  
Studi Morfometri dan Tingkat Kematangan Telur Kepiting Bakau (Scylla sp.) di Kawasan Perairan Demak Edi Wibowo; Suryono Suryono; Raden Ario; Ali Ridlo; Dodik S. Wicaksono
Jurnal Kelautan Tropis Vol 20, No 2 (2017): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.038 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v20i2.1743

Abstract

Maturity of Mangrove Crab (Scylla sp)is a decisive factor in the life cycle of mangrove crab (Scylla sp). Human activities such as over-fishing of mangrove crab to meet market needs regardless the size is one of the causes of the reduced number of individuals in the wild. This study aims to determine the correlation between morphometric of maturity stage of mangrove crab (Scylla sp) in Kedungmutih Waters, Demak District. The study used exploratory descriptive method which site determination using purposive sampling methods. The research consisted of female mangrove crab sampling and field water quality measurement (DO, temperature, salinity, and pH), morphometric measurements and weighing body weight of female mangrove crab samples, and observation of maturity stage in the laboratory.Thematerial used in this study were female mud crab (Scylla sp) obtained from Kedungmutih Waters, Demak District. The results of this study showed that 94 female mangrove crabs crabs were found to have a carapace width ranging from 77.50 mm - 126.45 mm, for body weight ranging from 87 grams to 359.78 grams. While the fecundity stage were obtained from the stage of I - IV and on the size of 200 grams - 300 grams has an optimal fecundity stage on the stage II and III. There is correlation between morphometry and maturity stage of mangrove crab (Scyla sp) because when the weight of crabs increases, so does the addition of the number of eggs and also improvement of egg (gonads).  Kematangan telur pada Kepiting Bakau betina (Scylla sp) adalah faktor yang menentukan pada siklus hidup Kepiting Bakau (Scylla sp). Kegiatan manusia seperti penangkapan kepiting bakau yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar tanpa melihat ukuran yang ditangkap merupakan salah satu penyebab berkurangnya jumlah individu yang berada di alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan morfometrik terhadap tingkat kematangan tekur Kepiting Bakau Betina (Scylla sp) di kawasan perairan Kedungmutih,Kabupaten Demak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptf eksploratif dengan penentuan lokasi menggunakan purposive sampling methods. Penelitian ini terdiri dari sampling kepiting bakau betina dan pengukuran kulaitas perairan di lapangan (DO, suhu , salinitas , dan pH), pengukuran morfometri dan penimbangan berat tubuh sampel kepiting bakau betina, dan pengamatan tingkat kematangan telur di laboratorium. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepiting bakau betina (Scylla sp) yang diperoleh dari perairan Kedungmutih, Kadbupaten Demak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dari 94 ekor kepiting bakau betina yang didapatkan memiliki lebar karapas berkisar 77,50 mm – 126,45 mm, untuk berat tubuhnya berkisar 87 gram – 359,78 gram. Sedangkan pada tingkat kematangan telur didapatkan dari tingkat I – IV dan pada ukuran 200 gram – 300 gram memiliki tingkat kemmatangan telur yang optimal pada tingkat kematangan telur II dan III. Morfometri dan tingkat kematangan telur pada kepiting bakau betina (Scyla sp) memiliki hubungan dikarenakan jika pada bobot kepiting mengalami pembesaran maka pada telur mengalami penambahan jumlah dan mengalami peningkatan telur(gonad).  
Inventarisasi Bio-Ekologi Terumbu Karang Di Pulau Panjang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah Suryono Suryono; Munasik Munasik; Raden Ario; Gentur Handoyo
Jurnal Kelautan Tropis Vol 20, No 1 (2017): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.359 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v20i1.1363

Abstract

The inventarization of coral bioecology is highly needed to identify the real condition of the observed coral, as a database in ecosystem management, as well as an attempt to rehabilitate critical coastal area. Coral condition valuation is conducted by counting the percentage of live coral coverage, by using the Line Intercept Transect method. This research shows that coral condition in Panjang Island falls into moderate category (with 29-49% of live coral coverage), which represent up to 57% from total observed area. Coral that falls under "bad" category (live coral coverage below 20%) is 29%, and only 7% of the observed area can be categorised as good (more than 50% coverage) and "very bad" (less than 5% of coverage). This condition is primarily caused by the decline of water ecology quality caused by sedimentation, west season wave activity, along with human activities like tourism, swimming, fishing, or shellfish gathering. These contributes many instances of coral-breaking caused by gleening.  Inventarisasi bio-ekogi terumbu karang sangatlah diperlukan guna mengetahui kondisi nyata terumbu karang yang dilakukan pemantauan, sebagai basis data dalam pengelolaan ekosistem serta upaya rehabilitasi kawasan kritis pesisi. Penilaian kondisi terumbu karang dilakukan dengan perhitungan persentase penutupan karang hidup menggunakan metode  LIT  (Line Intercept Transect). Hasil penelitian menunjukan bahwa Kondisi terumbu karang di Pulau Panjang termasuk dalam kategori sedang (dengan persen tutupan karang hidup 29 – 49 %)  mencapai 57 % dari keseluruhan area pengamatan. Selanjutnya kondisi terumbu karang dengan kategori buruk (persen tutupan karang hidup 20 %) mencapai 29 % dan hanya 7 % dalam kategori baik (50%) dan buruk sekali (persen tutupan karang hidup 5 %). Kondisi tutupan terumbu karang yang relative buruk diduga  diakibatkan oleh menurunnya kualitas ekologi perairan yang diakibatkan oleh  sedimentasi, aktivitas gelombang musim barat,serta aktivitas manusia seperti wisata, berenang, memancing ataupun pencari kerang turut serta memicu banyaknya pecahan karang akibat terinjak – injak (gleening).   
Karbon aktif Tempurung Kelapa untuk Peningkatan Kualitas Air Tambak Chrisna Adhi Suryono; Irwani Irwani; Suryono Suryono; Endang Sri Susilo; Subagiyo Subagiyo; Sugeng Widada
Jurnal Kelautan Tropis Vol 21, No 1 (2018): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.196 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v21i1.2375

Abstract

The negative impact in intensive cultivation of prawn is the decreasing water quality, caused by the toxic material from food and prawn faces.  One alternative to solve that problem is to use the active carbon from coconut shell as adsorbent of toxic material.The aim of these activities is to inform to teach how was adsorption toxic compound by using active carbon running well.  The result showed, concentration of H2S in the water dramatically decrease until 0.02 ppm and NH3 until 0.05 ppm and NO2 0,05 ppm.  That condition indicates, it was good condition for prawn to life.  The conclusion of this public service activity was active carbon from coconut shell can be reduce toxic material and all participant in training very interested approximately 95% of material of training has been understood. Dampak negatif dari budidaya udang secara intensif adalah menurunnya kualitas air tambak karena menumpuknya zat zat beracun yang berasal dari akumulasi sisa pakan maupun kotoran udang.  Salah satu alternatif pengendalian kualitas air tambak akibat permasalahan tersebut dengan menggunakan karbon aktif dari tempurung kelapa sebagai bahan absorban. Tujuan dari pengabdian masyarakat adalah untuk memberikan percontohan dan pelatihan kepada petani tambak tentang pemanfaatan arang tempurung kelapa sebagai bahan absorban alami yang berguna meningkatkan kualitas air tambak.  Hasil kegiatan yang telah dilakukan meliputi peyuluhan dan percontohan menunjukan 95% masyarakat memahami materi yang diberikan selama penyuluhan.  Hal tersebut terlihat dari respon masyarakat dalam bentuk tanya jawab.  Sedangkan hasil nyata dari penggunaan arang tempurung kelapa menunjukan kandungan H2S 0,02ppm, NH3 0,05 ppm dan NO2 0,05 ppm.  Kandungan zat zat tersebut menunjukan kondisi yang baik untuk hidupnya udang. 
Pengaruh Penggunaan Kaporit Sebagai Desinfektan Terhadap Daya Aroma Pakan Pada Budidaya Udang Windu ( Penaeus monodon Fabricius) Suryono Suryono; Wibowo Edi; Ria Azizah; Raden Ario; Gentur Handoyo
Jurnal Kelautan Tropis Vol 20, No 2 (2017): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.138 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v20i2.1740

Abstract

Tiger prawn ( Penaeus monodon Fabricius)  is one of very ideal species  of crustacean  to be cultivated. This is  due to  its growth is very quickly, highly survival rate, easy to live in compartement, and  its also very acceptable  by local and international market. In order to  increase production of cultivation, therefore caporit was applicated as disinfectant in cultivation  in order  to reduce  virus and bactery which  couse of  diseases. However to date, the impact of the use of kaporit has  not yet been known on  food attractant  degradation. The aim of  this research was  to know effect of the use of  caporit on food attractant  by the prawn. Research was conducted  in  Marine Station Teluk Awur, Jepara. Faculty of Fishery and Marine Science Diponegoro University.  The method of this research was ekperimental Laboratory  by using complete randomly  design  ( RAL) with four treatments and three replication , concentration kaporit 0 ppm  as control ( K1)  2 ppm ( K2), 4 ppm ( K3) and 6 ppm ( K4)., respectively. Data obtained was tested by F test ( Anova)The Results showed that food attractant  of  control treatment (K1)  is 53,68, K2 ( 2 ppm) is 285,25, K3 ( 4 ppm) is]364,59 and K4 ( 6 ppm) is]373,37 seconds. The  Results of statistical analysis confirmed  that the use of kaporit have an effect on food attractant   ( P < 0.05). However , continued test by BNT shows  that only  control gave  significant  different to the treatment, but  within threatment was not  give significant different . Udang windu (Penaeus monodon Fabricius) merupakan salah satu spesies crstacea yang ideal untuk dibudidayakan. Hal ini dikarenakan pertumbuhannya yang cepat, derajad kelulus hidupannya yang tinggi, tahan hidup dalam  tempat pemeliharaan, serta sangat digemari oleh konsumen dalam dan luar negeri. Guna peningkatan produksi dalam budidaya maka  digunakan kaporit sebagai disinfektan pada media air budidaya guna pengendalian bakteri dan virus sebagai penyebab munculnya penyakit. Namun sampai saat ini belum diketahui  dampak penggunaan kaporit terhadap penurunan daya aroma pakan yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah guna mengetahui pengaruh penggunaan kaporit terhadap daya tarik udang pada pakan yang diberikan. Penelitian dilaksanakan di Marine Station Teluk Awur,  Jepara. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Metode yang dipergunakan  dalam penelitian ini adalah metode ekperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan yang diujikan yaitu empat perlakuan  terdiri dari konsentrasi kaporit 0 ppm (K1) sebagaai perlakukan kontrol, dan  2 ppm (K2), 4 ppm (K3) serta  6 ppm (K4) sebagai perlakukan utama. Data yang diperoleh selanjutnya  dilakukan uji F  (Anova). Hasil penelitian menunjukan bahwa  daya Tarik udang terhadap pakan yang diberikan  pada perlakukan kontrol (0 ppm)  (K1)  adalah 53,68, detik, K2 ( 2 ppm) adalah  285,25 detik , K3  (4 ppm) adalah  364,59 detik  dan K4 (6 ppm) adalah  373,37 detik. Hasil analisis ragam menunjukan  bahwa penggunaan kaporit  berpengaruh terhadap daya aroma pakan (P < 0.05). Uji lanjut BNT menunjukan  bahwa perlakukan  Kontrol  berbeda sangat nyata (P< 0.001) terhadap perlakuan yang dicobakan, tetapi  antar perlakukan tidak menunjukan perbedaan  nyata satu terhadap yang lain. 
Kandungan Timbal Pada Air, Sedimen, Dan Rumput Laut Sargassum sp. Di Perairan Jepara, Indonesia Ria Azizah; Rotua Malau; AB Susanto; Gunawan Widi Santosa; Retno Hartati; Irwani Irwani; Suryono Suryono
Jurnal Kelautan Tropis Vol 21, No 2 (2018): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.65 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v21i2.3010

Abstract

Concentration of Lead in the Seawater, Sediment, and the Seaweed Sargassum sp. in Jepara waters, Indonesia The increasing human activities led to an increase in waste disposal which eventually accumulates and decrease the water quality of rivers and seas. One of the pollutant resulted by human activities is heavy metal. The presence of heavy metals in the waters could directly harm the bioorganisms and indirectly affect human health by food chains. The purpose of this research is to investigate the lead content (Pb) in the water, sediment, and seaweed Sargassum sp., as well as to determine the status of pollution in Teluk Awur waters, Jepara. The research was conducted in November 2017 and January 2018 using descriptive method. Sampling sites were decided by Purposive Sampling Method. Analysis of lead content was conducted using AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). The results showed that the lead content of seawater in Teluk Awur, Jepara, was within 0.003 mg/L and not on the level of concern, according to KepMen LH No. 51/2004. The range of lead content in the sediment was 47- 68,35 mg/kg and considered as polluted, according to NRCC GBW07313. The range of lead content in the seaweed Sargassum sp. was 0.22-0.79 mg/kg and has exceeded the quality standard  specified by PerBPOM No. 23/2017. Meningkatnya  kegiatan  manusia  menyebabkan  peningkatan  pembuangan  limbah  yang pada akhirnya bermuara ke sungai maupun laut, yang mengakibatkan perairan laut menjadi tercemar. Salah satu pencemar akibat aktivitas   manusia   adalah   logam   berat   timbal yang dapat membahayakan kehidupan organisme perairan secara langsung, maupun tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam berat Pb pada air, sedimen, dan rumput laut Sargassum sp. serta untuk mengetahui status pencemaran di Perairan Teluk Awur, Jepara. Penelitian dilakukan pada bulan November 2017 dan Januari 2018. Metode penelitian yang digunakan  adalah  metode  deskriptif.  Penentuan  lokasi  penelitian  dilakukan dengan Purposive Sampling Method. Analisis logam berat Pb dilakukan dengan menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). Hasil penelitian menunjukan kandungan logam berat Pb di Perairan Teluk Awur, Jepara, pada air laut yaitu 0,003 mg/L dan masih belum tercemar menurut KepMen LH No.51/2004. Kandungan logam berat Pb pada sedimen yaitu berkisar 47 - 68,35 mg/kg dan telah tercemar menurut NRCC GBW07313. Kandungan logam berat Pb pada rumput laut Sargassum sp. yaitu berkisar 0,22 - 0,79 mg/kg dan telah melebihi baku mutu yang ditentukan oleh PerBPOM No. 23 Tahun 2017 
Kondisi Terumbu Karang Di Pantai Empu Rancak Kabupaten Jepara Suryono Suryono; Edi Wibowo; Raden Ario; Nur Taufiq SPJ; Ria Azizah
Jurnal Kelautan Tropis Vol 21, No 1 (2018): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.676 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v21i1.2301

Abstract

 Empu Rancak coastal  waters in Karanggondang village, Mlonggo District is one of the coral reef ecosystem location in coastal area of  Jepara Regency. Following the growth of culinary and Marine  tourism bring the need for monitoring the condition of coral reefs so that such activity does not provide ecological impacts against the condition of coral reefs. The method used to assess the condition of coral reefs  is Line Intercept Transect which done by percentage calculation of living coral coverage. The research results shows that the condition of the coral reefs in a depth of 3 metres found coral cover percentage of 4.5%, while at a depth of 6 meters found coral cover percentage of 9.7%. From this result indicates the coral reefs in critical condition,however the high biodiversity and dominance index value is presumed that these coral reefs was in good condition. It`s showed by the high percentage of coral die either at a depth of 3 metres (95.54%) or at a depth of 6 meters(90.30%). The diversity of species of coral were found at a depth of 3 meters consist of 6 genus, they are: Goniastrea sp., Favia sp., Galaxea sp., Porites, Acropora sp. and Montipora sp., whereas at a depth of 6 meters were found more species of coral diversity for at least 11 genus, they are: Acropora sp., Favites sp., Echinopora sp., Goniastrea sp. Symphyllia agaricia sp, Favia sp., Goniopora sp., Porites sp., Montipora sp., Platygyra sp., and Montastrea sp. The condition of coral reefs cover which relatively critical are caused by decreasing the quality of waters ecology that caused by sedimentation rate and runoff processes of land activity, high waves in northwest monsoon and the growth of culinary tourism as well as marine  tourism in Empu Rancak coastal  waters gradually worsen the condition of coral reefs.  Perairan pantai Empu Rancak desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo merupakan salah satu lokasi ekosistem  terumbu karang yang berada pesisir di kabupaten Jepara. Dengan berkembangnya aktivitas wisata kuliner serta wisata  bahari, maka perlu dilakukan pemantauan kondisi terumbu karang agar kegiatan tersebut tidak tidak memberikan dampak ekologi terhadap kondisi terumbu karang. Metode yang dipergunakan untuk menilai kondisi terumbu karang adalah  dengan metode perhitungan persentase penutupan karang hidup menggunakan Line Intercept Transect. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kondisi terumbu karang di kedalaman 3 meter ditemukan prosentasi tutupan karang sebesar 4,5 %, sedangkan pada kedalaman 6 meter ditemukan prosentase tutupan karang sebesar 9,7 %, maka kondisi terumbu karang di perairan pantai empu rancak Mlonggo, dalam kondisi buruk sekali, namun tingginya keanekaragaman dan nilai indeks dominasi, maka diduga bahwa terumbu karang dilokasi penelitian pernah dalam kondisi baik sebelumnya. Hal ini ditunjukan dengan tingginya prosentase karang mati baik pada kedalaman 3 meter (95,54 %) maupun pada kedalaman 6 meter (90,30 %). Keanekaragaman jenis karang yang ditemukan pada kedalaman 3 meter terdiri atas 6 genus yaitu : GoniastreaSp., Favia Sp., Galaxea Sp., Porites Sp., Acropora Sp.,dan Montipora Sp.,sedangkan pada kedalaman 6 meter ditemukan keanekaraamanan jenis karang yang lebih banyak (11 genus), yaitu : Acropora sp., Favites sp., Echinopora sp., Goniastrea sp., Symphyllia agaricia, Favia sp., Goniopora sp., Porites sp., Montipora sp., Platygyra sp. ,dan Montastrea sp. Kondisi tutupan terumbu karang yang relatif buruk sekali  diduga  diakibatkan oleh menurunnya kualitas ekologi perairan yang diakibatkan oleh oleh tekanan  laju  sedimentasi serta proses  run off dari aktivitas didaratan, tingginya paparan  gelombang pada saat musim barat serta  berkembangnya  wisata kuliner serta wisata bahari  di perairan Pantai Empu rancak yang  memperburuk kondisi terumbu karang.  
Co-Authors A'yun, Ana Qurrota A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abd. Rasyid Syamsuri Abdul Latif Mahakar Abdul Qodir Abdul Qodir Achmad Widodo Addion Nizori Adi Priyo Wicaksono, Adi Priyo Adi Santosa Adi Santoso Adi Wahyu Romariardi Adi Wisaksono Afriani Afriani Agung Nugroho Setiawan Agung Wibowo Agus Indarjo Agus Pahrudin Agus Suyanto Agus Syafrudin Agusalim, Imam Dui Ahmad Firyal Adila Ahmad Rayyis Ahmad Syaify, Ahmad Ainun Jariyah Aisyi, Nur Rahaddatul Aji, Achmad Fahrul Aldo Rizqi Arinianzah Algopeng, Zozi Ali Djunaedi Ali Ridlo Ambariyanto Ambariyanto Ambariyanto Ambariyanto Amda, Ahmad Dibul Amien, Muhammad I. Amien, Muhammad Irsyad Aminuddin Rizal, Aminuddin Amir Awaluddin Anang Budikarso, Anang Andika Bagus Setiawan, Andika Bagus Andri Wahyu Septo Putra Anggi Rahmadani Kusumaningtyas Anggoro, Muhammad Faisal Anifatur Nurjannah, Anifatur Antonius Budi Susanto Arbiyanti, Yossi Norma Arbiyanti, Yossi Norma Ardiati Widya Wandira Ari Anshori, Ari Arihanda, Dea Davita Putri Arik Sofan Tohir, Arik Sofan Aris Dwi Cahyono, Aris Dwi Aris Prasetyo Aris Puji Widodo Aris Wijayanti Arman Jaya Artha Rochmanto, Raditya Aryaningrum, Ida Asfan Muqtadir Asmudrono, Rani Karenina Asy'arie, Musa Aziz, Ayu Munawaroh Baliyan I, Baliyan Bambang Irawan Bambang Yulianto Bayu Aji Pratama Bayu Kreshna Adhitya Sumarto Bayu Surarso Budi Setiawan Candra Dewi, Riskha Dora Cantik Sitta Devayani Choirul Anam AM Diponegoro Chrisna Adhi Suryono Dacing, Fitria Azis Dadi Dadi Danastri, Arifia Anindita Dea Davita Putri Arihanda Delianis Pringgenis Denny Nugroho Sugianto Destalino Destalino Dhidik Prastiyanto Diah Permata Wijayanti Diah Permata, Wijayanti Diana Layla Dimas Putra Anugrah, Dimas Putra Djoko Widodo Dodik S. Wicaksono Dwi Puji Adiana, Dwi Puji Dyah Wijaya Edi Fahrur Rozy Edi Wibowo Edi Wibowo Kushartono Edy Suharto Eko Supraptono Emi Agustina, Emi Endah Setiyaningrum Endang Sri Susilo Endang Supriyantini Endro Wahjono, Endro Eny Supryhatun Erni Setyowati Ervia Yudiati Fahrul Aji, Achmad Farid Dwi Murdianto Farohi, Ima fatimah Fatimah Ferdiansyah, Hendra Irawan Ferdiansyah, Indra Fitro, Achmad Frida Fallo Frijona Fabiola Lokollo Gatot Murti Wibowo, Gatot Murti Gatot Yulianto Gentur Handoyo Gigih Budhiawan Gunawan Widi Santosa Gurning, Lestari Febriant Pitaloka Guspianto Guspianto Habibi, Muhammad Nizar Hadi Endrawati Hadiyati, Titi Handoko, Adelia Handung, Nuryadi Harindra W Pradhana, Harindra W Harindra Wisnu Pradhana Hartanto, Rico Sigit Haryati Haryati Hendra Irawan Ferdiansyah Heri Sugito Hibatullah, Muhammad Naufal Hidayah, Yayuk Hidayat, Muhammad RF. Hidayat, Muhammad Rijal Fahrudin Hidayati, Ratna Humairoh Ratu Ayu I Ketut Suada Ibnu Pratikto Ibnu Pratikto Ibnu Pratikto Ibnu, Pratikto Ica Admirani, Ica Ilham Ilham Indhana Sudiharto Indraswari, Tutri Indrawan, Wisnu Innida, Lutfia Lu'lu' Irianto Irianto Irwani Irwani Islam, Anastasya Devi Septanovia Isnaini Isnaini Istiqomah, Titis Iswanti, Iswanti Ita Riniatsih Ivan Nurizal Sakti Izah, Luluk Lailatul Jatmiko Endro Suseno Jauhar Firdaus Jauhari Syamsiyah Jaya Putra Jahidin Jeffri Ardiyanto Joko Winarno Juniyanto, Dimas Justin Cullen Kartika Sari Dewi Kartika, Vinda Setya Karyadi Karyadi Kathan Joy Abelino Kesawa Sudarsih Kharis, Muhamad Koderi Kurniawan, Riko Kusworo Adi La Nina Gunaswara Samudera Lahengko, Diana S. Laili, Zuhrotul Laksmi Indreswari Lestari Febriant Pitaloka Gurning Lestiyadi, Ayu Puspa Limaran, Ken Lismaya, Elin Lucky Pradigta Setiya Raharja luluk, luluk susiloningtyas M.Pd S.T. S.Pd. I Gde Wawan Sudatha . Mahakar, Abdul Latif Mahda Veronika Marhaeny, Annisa Maria Ulfa Ramadhanty Melo, Gabriella Imanuella Melyana Nurul Widyawati Mengko, Allfia Esterlita Menur Wahyu Pangestika, Menur Wahyu Meti Fatimah Mohamad Nadhif, Mohamad Muh. Yusuf Muhamad Ravian Wiraputra Muhamad Rizky Mauludin Muhamat Rajab, Nur Echsan Muhammad Adhim Widiyo Putera Muhammad Anwar Muhammad Arif Prasetyo Muhammad Arsyad Suyuti Muhammad Aviv Arsya Irnantyanto Muhammad Ridwan Muhammad Ridwan Muhammad Zainuri Mukh Nursikin, Mukh Munandar, Septian Aris Munasik Munasik Mustafid Mustafid Muthoifin Naesilla, Naesilla Nanang Sulaksono Nasronudin Nasronudin Nasrul Nasrul Nasution, Musyirna Naswir, Muhammad Netty Nurdiyani, Netty Ngatmin Niharul Annas Nirwani Soenardjo Noferdiman Noferdiman Nourobby Aulada, Nourobby Novie Ayub Windarko Nugraha, Syechu Dwitya Nur Taufiq Nur Taufiq SPJ Nur Taufiq-Spj Nur Taufiq-SPJ Nuruwildani, Nuruwildani Oky Dwi Nurhayati Oky Yuripa Pradana Oky Yuripa Pradana Olfa Mega P, M. Cahyo Ardi P. H, Aditya Pakradiga, Ahlan Panjaitan, Kristina Venza Permadi, Bambang Pipiet Wulandari Pradhika, Vicky Dimas Pramesti, Aprilia Dian Prayogi Prayogi Primaswatantri Permata Pritama, Muhammad Fauzi Adityawan Pujianto, Pangestu Eko Purwatmoko, Hariadi Putera, Muhammad Adhim Widiyo Putri Permatasari, Putri Putri, Fanny Adinda Putri, Ni Putu Purba Nava Vidyadhari Rachma Prilian Eviningsih, Rachma Prilian Rachmat Gernowo Raden Ario Raden Ario Radini Sinta, Radini Ragil Saputra Rahmat Gernowo Rakhmat Syaefullah Rakhmawati, Renny Rama, Bayu Ramadhan, Hazbina F. Ramadhan, Hazbina Fauqi Ramadhanty, Maria Ulfa Ratna Dwi Meilani, Ratna Dwi Ratna Kurniawati Rayyis, Ahmad Retno Handayani Retno Hartati Retno Kusumaningrum Ria Amitasari Ria Azizah Ria Azizah Ria Azizah Tri Nuraini Rieneke L Sela, Rieneke L Rinda Nurul Karimah, Rinda Nurul Rini Pramesti Rizky Erdana Rochmanto, Raditya Artha Rohmawati Bareta, Ainun Rotua Malau Rudhi Pri, Rudhi Rudhi Pribadi Rusdi, Muh Rusli, Muhammad Rizani Safira Aisha Putri Salsabila, Sahda Samsudin PJ, Nur Taufiq Samudera, La Nina Gunaswara Sangkertadi Sangkertadi Sapja Anantanyu, Sapja Saputra, Antonius D. Saputra, Antonius Dwi Sari, Shela Puspita Sarwati, Dhea Erika Satriyo Adhy Septiani, Mita Eka Setia, Bagus Setya Kartika, Vinda Setyaningsih, Erni SETYANINGSIH, NANIK Setyawati, Rohmah Cahya Eka Sheilla Rachmania, Sheilla Sihono Sihono Silvia Mawarti Perdana Siti Patimah Sofiana, Kristianingrum Dian Sonny Tilaar Sri Astuti Sri Huning Anwariningsih Sri Kusumastuti, Sri Sri Pramestri Lastianny, Sri Pramestri SRI RAHAYU Sri Redjeki Sri Sedjati Sri Sukamta Su'indayah, Siti Suandi Suandi Subagiyo Subagiyo Subiakto, Achmad Yusuf Sudadi Sudadi Sugeng Purbawanto Sugeng Widada Suharyanto, Hendik Eko Hadi Sulistyo Warjono, Sulistyo Sumariyah Sumariyah Sumarno . Sunaryo Sunaryo Sundjoto, Sundjoto Supriyanto Supriyanto Supriyati . Suratno Suratno Susiloningtyas, Luluk Sutama Sutarto Sutarto Sutedjo Sutedjo Suwarto Suwarto Syafrimen Syafril syahid Syahid, syahid Syahrial V. Canavaro Syahrial Varrel Canavaro Syahrial Varrel Canavaro Syamsul Ma’arif, Rizal Tatyantoro Andrasto Tiara Anggita Tiara Anggita Tiara Anggita Tohari, Achmad I. Tohari, Achmad Ilham Toifah, Umi Tri Saputra, Tri Tri Siwi Nugrahani Triana, Harry Tumingan Tumingan, Tumingan Valentino, Nico Veronica A Kumurur, Veronica A Vicky Dimas Pradhika Vincensius Gunawan S.K. Wahyu Febrianto Wahyu Setia Budi Wahyu Sulistiyo Wandira, Ardiati Widya Wibowo Edi Widianingsih Widianingsih Widihastuti, Rahma Ari Widiyanto Widiyanto Widiyanto Widodo, Nabila Azzahro Widyatmani Sih Dewi Wijaya, Dyah Wijayanti, Puspaneka Wilis Ari Setyati Winda Sari Wiraputra, Muhamad Ravian Wirsuyana, Gede Patrianaya Margayasa Yofi, Yofi Yovita Noor Hidayah Yuli Haryani Yumarni, Ani Yuningtyastuti, Gita Surya Yuningtyastuti, Gita Surya Zaenab, Zahrina Isnandia Zaenal Arifin Zeho , Fannidya Hamdani Zeho, Fannidya Hamdani