Ubi jalar merupakan salah satu komoditas pangan yang dapat digunakan sebagai bahan substitusi pangan. Guna mendukung program ketahanan dan keragaman pangan perlu dikembangkan peningkatan produksi. Salah satu kendala budidaya tanaman adalah semakin terbatasnya lahan yang subur. Upaya untuk menyiasati terbatasnya lahan dalam budidaya tanaman adalah dengan penerapan teknologi sistem vertikultur. Peningkatan produktifitas lahan yang terbatas dapat dilakukan dengan peningkatan jumlah populasi persatuan luas. Semakin tinggi populasi pada lahan yang terbatas dibutuhkan tingkat kesuburan tanah yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi tanaman ubi jalar yang ditanaman dengan sistem vertikultur pada berbagai tingkat populasi yang diberikan Mikro Organisme Lokal (MOL), yang dilaksanakan di Desa Wonosari, kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu jumlah populasi (J) yang terdiri dari 5 populasi (J1), 10 populasi (J2) dan 15 populasi (J3). Faktor kedua dosis MOL (D) yang terdiri dari: tanpa MOL (D0), dosis 75 cc l-1 (D1) dan dosis 150 cc l-1 (D2) yang diulang tiga kali. Analisis data dilakukan mengunakan analisis of variance (ANOVA). Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) jumlah populasi secara linier menurunkan jumlah produksi ubi jalar pada sistem vertikultur. 2) Pemberian MOL dengan dosis 150 cc l-1 mampu meningkatkan produksi sebesar 31,87% , 3) Lima populasi tanaman yang berikan MOL dengan dosis 150 cc l-1 menghasilkan pertumbuhan dan produksi tanaman ubi jalar yang terbaik pada sistem vertikultur