Langen Bronto Sutrisno
Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja-Bali

Published : 28 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Tonil, Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema

Drag Performance oleh Javanese Cross Gender dalam Cabaret Show di Yogyakarta Langen Bronto Sutrisno
TONIL: Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema Vol 17, No 2: September, 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/tnl.v17i2.4409

Abstract

Abstrak: Penelitian ini merupakan studi tentang drag performance yang meliputi drag queen, drag transgender, dan drag pria kemayu (feminine) dalam konteks  budaya masyarakat Yogyakarta. Penelitian ini melibatkan sumber data diantaranya informan yang terdiri dari artis cabaret show, penonton, dan masyarakat. Penelitian menggunakan pendekatan kajian budaya dengan model studi kasus tunggal terfokus yaitu dengan mengembangkan teori drag performance McNeal (1999) dan silang peran Dixon (1998). Validitas data penelitian diuji dengan peer debriefing sedangkan analisis data menggunakan model analisis interaktif  Miles dan Huberman (2016). Penelitian ini menemukan bahwa pertama, terdapat ambivalensi oleh karena adanya fantasi melawan realitas, fantasi pembebasan dari berbagai tekanan, dan dalam berbagai elemen pembentuk seni pertunjukannya. Kedua, adanya kompleksitas pelaku baik berupa pemain drag queen, pemain dari laki-laki kemayu, dan pemain dari transgender menghasilkan bentuk seni berupa parodi dan parodi diri seniman Javanese cross gender. Kata Kunci: drag performance, Javanese Cross Gender, Cabaret Show, Yogyakarta. Abstract: This study examines the drag performance which includes drag queen, transgender drag, and feminine-male drag in the cultural context of Yogyakarta. The data were obtained from cabaret show players, audiences, and the public. The study used a cultural studies approach with a case study model using McNeal's (1999) drag performance theory and the cross-role of Dixon (1998). Data were analyzed using the interactive analysis model of Miles and Huberman (2016). This research finds that first, there is ambivalence due to the existence of fantasy against reality, fantasy of liberation from various pressures, and in the various elements that build this performing arts. Second, the complexity of actors in the form of drag queen players, feminine-male players, and transgender players produces a style in the form of parodies and self-parodies of Javanese cross gender artists.Keyword: drag performance, Javanese Cross Gender, Cabaret Show, Yogyakarta.