Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna tersirat dalam naskah drama Taplak Meja Karya Herlina Syarifudin dengan menggunakan pendekatan semiotik yang dikemukakan oleh Charles Senders Peirce. Dalam drama ini menceritakan tentang kehidupan seorang laki-laki dewasa bernama Pakde Kempul yang memiliki rumah singgah untuk anak-anak broken home. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan melakukan analisis secara mendalam terhadap dialog antar tokoh dan narasi yang ada di dalam naskah drama tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa ikon merupakan sebuah tanda yang berguna untuk menambah kedalaman makna dalam suatu drama yang didefinisikan sebagai objek nyata seperti ’kenthongan’ yang berfungsi sebagai simbol adanya sebuah masalah atau pertengkaran yang harus di selesaikan. Indeks menggambarkan hubungan sebab akibat yang terlihat dalam dialog antar tokoh, sementara simbol berfungsi untuk mewakili sebuah makna yang lebih luas cakupannya dan dibentuk oleh kesepakatan masyarakat tempat simbol tersebut digunakan. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan pentingnya memahami penanda dan petanda yang ada dalam sebuah karya sastra, sehingga pesan moral dan konflik yang ada dapat dipahami oleh pembaca.