Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran Raflesia

Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Vaksin MR terhadap Penerimaan Vaksin MR di Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmad Kecamatan Selebar Kota Bengkulu Wahyulin Trisna Syafitri; Dessy Triana; Wasis Rohima
JURNAL KEDOKTERAN RAFLESIA Vol 8 No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/juke.v8i1.30112

Abstract

Latar Belakang: Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui batuk dan bersin. Penyakit ini sangat berpotensi menjadi wabah apabila cakupan imunisasi rendah. Ketika seseorang terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular jika mereka belum kebal terhadap campak. Himbauan imunisasi MR sudah sering digaungkan melalui sosialisasi, media non elektronik, media elektronik, dan sebagainya tetapi masih banyak ditemukan berbagai penolakan dari orang tua terhadap pemberian imunisasi MR. Salah satu daerah dengan kasus penolakan yang tinggi adalah Kota Bengkulu jika dibandingkan dengan kabupaten/daerah lain di Provinsi Bengkulu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang vaksin MR terhadap penerimaan vaksin MR di wilayah kerja Puskesmas Basuki Rahmad Kecamatan Selebar Kota Bengkulu. Metode: Metode penelitian adalah deskriptif-analitik dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian adalah 59 orang ibu yang memiliki anak berusia 6 bulan s.d 14 tahun di wilayah kerja Puskesmas Basuki Rahmad Bengkulu. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Data analisis dilakukan dengan uji Chi-square dan rasio prevalensi. Hasil: Prevalensi ibu yang memiliki pengetahuan baik tentang vaksin MR sebanyak 32 orang ibu (53,3%). Prevalensi ibu yang memiliki pengetahuan yang kurang tentang vaksin MR sebanyak 28 orang ibu (46,7%). Terdapat hubungan signifikan pengetahuan tentang vaksin MR dengan penerimaan vaksin MR, dengan nilai uji p=0,000 dan RP= 0,221. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang vaksin MR dengan penerimaan vaksin MR di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Selebar Kota Bengkulu. -ibu yang pengetahuannya kurang berpeluang sikapnya negatif antara 3,618 hingga 174,748  kali lipat jika dibandingkan dengan ibu-ibu yang pengetahuannya baik. Pengetahuan ibu kurang merupakan faktor penyebab  Sikap negatif  menerima  vaksin MR. Ibu yang pengetahuannya baik merupakan proteksi terjadinya sikap ibu-ibu negatif menerima vaksin MR.
AKURASI PENGGUNAAN DERMOSKOPI DALAM DIAGNOSIS SKABIES Meirizka Chairani; Dessy Triana; Wahyu Sudarsono; Annelin Kurniati; Sylvia Rianissa Putri
JURNAL KEDOKTERAN RAFLESIA Vol 8 No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/juke.v8i1.30115

Abstract

Skabies merupakan salah satu kelainan dermatologi yang sangat menular. Diagnosis yang keliru dapat mengakibatkan wabah, peningkatan morbiditas dan peningkatan beban ekonomi. Tidak ada prosedur yang seragam dalam mendiagnosis skabies. Dermoskopi sekarang sudah banyak digunakan untuk mendiagnosis skabies karena dapat memperlihatkan dengan jelas pola jet with a contrail. Perkembangan dermoskopi yang signifikan dan keberadaan yang diapresiasi membuat dermoskopi sering digunakan untuk mendiagnosis skabies, walaupun banyak juga para klinisi yang merasa belum percaya diri utuk menggunakan dermoskopi karena kurangnya pelatihan dan pengalaman. Penelitian ini merupakan studi literatur review, studi literatur ini memanfaatkan PubMed, Cochrane dan Embased sebagai database. Keyword yang digunakan dalam pencarian literatur adalah: dermoscopy, diagnosis, dan scabies. Literatur review ini menggunakan literatur yang telah dipublikasi dari tahun 2010 hingga 2020. Seluruh literatur yang di telah didapatkan kemudian diseleksi menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil analisis dari setiap literatur yang telah dipilih didapatkan bahwa dermoskopi memiliki nilai yang cukup akurat untuk mendiagnosis skabies. Dermoskopi merupakan teknologi yang terus berkembang sehingga dermoskopi menjadi fleksibel untuk digunakan dalam mendiagnosis kelainan dermatologi seperti skabies. Keyword: dermoskopi, diagnosis, dan skabies