Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search
Journal : Jurnal Konstruksia

TINJAUAN METODE PELAKSANAAN AKIBAT KERUSAKAN RANGKA FACADE CURTAIN WALL SISTEM UNITIZED Revmen Revmen; Trijeti Trijeti
Konstruksia Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Konstruksia Vol 6. No. 2 Tahun 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1284.801 KB) | DOI: 10.24853/jk.6.2.%p

Abstract

GAP-ACCEPTENCE DAN PERSAMAAN EMPIRIS PREDIKSI KECEPATAN KENDARAAN TERHADAP JARAK PENDEKAT PADA BUNDARAN Haryo Koco Buwono; Andika Setiawan; Trijeti Trijeti
Konstruksia Vol 14, No 1 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 14 No. 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.14.1.71-78

Abstract

Di Indonesia bundaran yang modern memiliki beberapa karakteristik yang jelas seperti diameter pulau tengah yang kecil, kendaraan yang masuk ke kendaraan yang bersirkulasi, penyimpangan kendaraan yang masuk, dan pulau yang terbelah antara pintu masuk dan keluar. Kemacetan muncul jelang memasuki bundaran karena kendaraan membutuhkan waktu untuk memutuskan apakah akan memasuki bundaran atau menunggu di ujung tepinya. Philbrick mengusulkan metode regresi linier, yang terutama digunakan di Inggris sedangkan metode regresi eksponensial (Brilon dan Stuwe, 1993) didasarkan pada banyak data survei di antara laju aliran masuk jenuh dan laju aliran yang bertentangan, geometri, dan lain-lain. Teori gap-acceptence, beberapa parameter harus ditentukan termasuk distribusi headway kendaraan yang bersirkulasi, celah kritis, dan celah berikut meskipun variabel tersebut bervariasi terhadap geometri dan kondisi lalu lintas bundaran yang berbeda. Kendaraan setiap memasuki bundaran dengan menggunakan celah aliran sirkulasi dan kapasitasnya dapat diterima terutama dalam menentukan laju aliran sirkulasi dan distribusi headway. Model empiris terhadap teoritis dalam kaitannya dengan model kapasitas bundaran merupakan review yang sederhana. Model sebagian memiliki dasar teori dan empiris dalam perilaku lalu lintas yang hampir sama. Namun, istilah model empiris memiliki kecenderungan berdasarkan analisis statistik data lapangan tanpa dasar langsung dalam teori lalu lintas. Area penelitian berdasarkan permasalahan bundaran dilakukan pada simpang Hotel Harris Summarecon Bekasi, dengan tipe bundaran satu lajur, dengan peluang konflik yang besar. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menyatakan bahwa persamaan polinomial orde 2 dapat dijadikan model empiris dan prediksi kecepatan kendaraan terhadap jarak pendekat di bundaran.
Prioritas Kerusakan Perkerasan Kaku Pada Jalan Raya Cikarang Sukatani Kabupaten Bekasi Al Kautsar, M. Gibran; Soerjatmodjo, Irnanda Satya; Rahayu, Tanjung; Trijeti, Trijeti
Konstruksia Vol 16, No 1 (2024): Jurnal Konstruksia Vol 16 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.16.1.142-153

Abstract

Perkembangan sektor industri yang pesat membutuhkan infrastruktur jalan yang andal untuk mendukung kelancaran distribusi barang dan pertumbuhan ekonomi. Jalan Raya Cikarang Sukatani, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, merupakan ruas jalan strategis yang berperan penting dalam mendukung aktivitas industri di sekitarnya. Namun, kerusakan jalan seperti retak, deformasi, dan lubang menjadi tantangan utama yang mengurangi kapasitas jalan dalam mendukung beban lalu lintas dan mempercepat kerusakan perkerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi jalan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI) dan menetapkan prioritas perbaikan menggunakan metode Binamarga, sehingga dapat memberikan rekomendasi yang tepat dalam pengelolaan jalan. Metode PCI digunakan untuk mengukur tingkat kerusakan perkerasan dan memberikan nilai numerik sebagai indikator kondisi jalan, sedangkan metode Binamarga digunakan untuk menentukan prioritas perbaikan berdasarkan tingkat urgensi dan dampaknya terhadap pengguna jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 jenis kerusakan yang teridentifikasi sepanjang ruas jalan yang diteliti, dengan nilai kondisi perkerasan jalan sebesar 58,04, yang mengindikasikan kondisi perkerasan yang baik berdasarkan standar ASTM D6433-11. Selain itu, prioritas perbaikan menunjukkan perlunya program peningkatan di 8 segmen jalan yang mengalami kerusakan serius dan pemeliharaan berkala di 92 segmen lainnya.
Manajemen Lalu Lintas Pada Simpang 3 Lengan Dengan Tinjauan Tundaan Setiawan, Andika; Prasetyo, Harwidyo Eko; Muhtadi, David; Novriani, Shinta; Trijeti, Trijeti
Konstruksia Vol 16, No 1 (2024): Jurnal Konstruksia Vol 16 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.16.1.119-130

Abstract

Suatu perkotaan tidak lepas dari kepadatan lalu lintas karena pergerakan manusia yang tinggi. Pada kasus simapng 3 lengan salah satunya ialah kemacetan. Untuk itu perlu dilakukan kajian pada simpang tersebut untuk mengevaluasi kinerja pada simpang. Simpang yang dikatakan mengalami kemacetan jika nilai derajat kejenuhan lebih dari 1. Hasil kondisi eksisting yang di evaluasi maka dapat dilakukan pengambilan keputusan terhadap simpang tersebut. Untuk metodologi dengan mensurvei lalu lintas yang didapatkan dengan 3 jenis kendaraan yaitu mobil penumpang, kendaraan besar dan sepeda motor. Survei dilakukan selama 3 hari untuk mendapatkan volume kendaraan perharinya. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan analisis lebih lanjut. Untuk analisis pertama dilakukan dengan melihat pada kondisi eksisting berdasarkan volume kendaraan yang di survei. Berdasarkan data volume kendaraan dihubungkan terhadap kapasitas. Kapasitas melihat dari rumus yang ada di MKJI. Pada tinjauan kapasitas melihat faktor-faktor diantaranya pendekat rata-rata, factor median, ukuran kota, factor hambatan samping, dan aspek lainnya. Pada analisis eksisting pada simpang 3 lengan tersebut didapat nilai derajat kejenuhan sebesar 1,1. Untuk nilai tundaan pada kondisi eksisting pada simpang 3 lengan didapat sebesar 21,81 det/smp. Dengan kondisi derajat kejenuhan yang lebih dari 1, maka perlu dilakukan manajemen lalu lintas pada simpang tersebut. Fungsi dari manajemen lalu lintas untuk menurunkan nilai derajat kejenuhan yang diharapkan saat diaplikasikan tingkat kemacetan dapat terurai. Manajemen lalu lintas yang dilakukan dengan memasang barrier pada simpang tersebut. Dengan manajemen lalu lintas berupa pemasangan barrier pada simpang tersebut didapat nilai derajat kejenuhan sebesar 0,7. Dengan pemasangan barrier didapat nilai tundaan sebesar 10,87 det/smp.