Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Kusuma Husada

Hubungan Aktivitas Religi dengan Tingkat Depresi pada Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Werda Unit Budi Luhur Yogyakarta Dewi Trisnawati
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 2 No. 2, Juli 2011
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.747 KB)

Abstract

ABSTRAKInsiden depresi lebih tinggi terjadi pada lansia yang ada di panti dan penempatan mereka di panti dianggap sebagai bentuk pengasingan dan pemisahan dari keluarga, sehingga perasaan negatif akan muncul dalam diri. Untuk menghilangkan masalah tersebut dianjurkan kepada para lansia untuk banyak melakukan kehidupan beragama (ibadah). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas religi dengantingkat depresi pada lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werda Unit Budi Luhur Yogyakarta Tahun 2009. Metode Penelitian ini menggunakan metode diskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional.Hasil Penelitian dengan uji Kendali tau p = 0,009 < 0,05 yang berarti bahwa ada hubungan aktivitas religi dengan tingkat depresi pada lansiaKata Kunci: Aktivitas religi, tingkat depresiABSTRACTThe incidence of depression is higher in the elderly in nursing and their placement in nursing is considered as a form of exile and separation from family, so that negative feelings will emerge in the self. To eliminate this problem it is recommended to the elderly to do a lot of religious life (worship). Research objectives: to determine the relationship of religious activity dengantingkat depression in elderly in Elderly Social Tresna Werda Unit Budi Luhur Yogyakarta Year 2009.Research methods : using descriptive correlational method with cross sectional approach.Research: the Kendall tau test p = 0.009 <0.05, which means that there is a relationship of religious activity with levels of depression in elderlyKeywords: religious activity, the level of depression
STUDI ANALISA PEMANFAATAN AIR KELAPA SEBAGAI INTERVENSI NON FARMAKOLOGI DALAM MENGURANGI NYERI HAID PADA REMAJA DALAM SUDUT PANDANG KEPERAWATAN S Sumino; Fransiska Arie Nursanti; Dewi Trisnawati
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 3 No. 1, Januari 2012
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.252 KB)

Abstract

ABSTRAK Usia remaja merupakan usia dimana seseorang mengalami perkembanagn khususnya pada organ reproduksi. Pada masa remaja, wanita akan mengalami menstruasi. Pada saat wanita mengalami menstruasi mereka sering mengeluh nyeri. Nyeri haid sering disebut dismenore. Gunawan (2002) mengemukakan nyeri haid pada 27,6 % responden memerlukan obat dengan sebagian aktivitas terganggu, Mengkonsumsi obat dalam frekuensi yang tinggi dapat menimbulkan gangguan pada fungsi organ tubuh. Tindakan non farmakologis yaitu dengan pemanfaatan bahan herbal. Air kelapa dikatakan dapat mengurangi rasa nyeri saat haid. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemanfaatan air kelapa sebagai terapi non farmakologis dalam mengurangi nyeri haid pada remaja dalam sudut pandang keeperawatan. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu wawancara dan studi literatur. Hasil yang didapatkan adalah bahwa intervensi keperawatan non farmakologis dalam mengurangi nyeri dapat dilakukan dengan pemberian air kelapa. Air kelapa mengandung elektrolit dan mineral. Cairan dan darah yang keluar dapat digantikan oleh elektrolit dan asam folat yang terkandung dalam air kelapa. Elektrolit bermanfaat untuk mencegah dehidrasi. Asam folat membantu dalam proses produksi sel darah merah. Nyeri haid diakibatkan oleh ketidakseimbangan kadar prostaglandin. Belum terdapat literatur yang menuliskan kandungan air kelapa yang dapat mengurangi rasa nyeri. Kesimpulan dari studi yang telah dilakuan adalah intervensi keperawatan non farmakologis dalam mengurangi nyeri dapat dilakukan dengan pemberian air kelapa. Belum ada sumber yang menyatakan kandungan air kelapa yang dapat mengurangi rasa nyeri. Nyeri haid berkurang karena efek sekunder dari peran elektrolit dan asam folat. ABSTRACT Adolesence is age where someone having development of reproduction organ. Female will start have menstruation in adolesence. When being in period, female complains pain. Menstruation pain is usually named dismenorre. Gunawan (2002) wrote that dismenorre to 27,6 % respondents need medicine while disturbance activity. Consuming medecine in high intensity can cause disturbance to body organ function. Non farmacology intervension is by using herbal materials. Coconut water said capable to relief dismenorre. This research lead to identify using of coconut water as non farmacology intervention in reducing dismenorre in nursing point of view. The methods was interview and study literature. The result showed that non farmacology intervention doing for reducing dismenorre was by consuming coconut water. It contained minerals and electrolyts. Wasting bBlood and fluid could be recharged by electrolyts ang folic acid. Electrolyts prevented dehydration. Folic acid helped red blood cell production. Dismenorre was caused by unstabil prostaglandin. No written literature showed analgesic substance in coconut water.The conclusion is non farmacology intervention doing for reducing dismenorre was by consuming coconut water. No written literature showed analgesic substance in coconut water. Dismenorre was relieved by folic acid and electrolyts.