Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : JFM (Jurnal Farmasi Malahayati)

UJI TOKSISITAS BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) TERHADAP LARVA UDANG EKSTRAK METANOL KULIT BAWANG MERAH (Allium Cepa L.) DENGAN METODE EKSTRAKSI SOKLETASI DAN REFLUKS Fitriyanti, Desi; Tutik, Tutik; Ulfa, Ade Maria
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v7i1.8386

Abstract

Kulit bawang merah telah lama digunakan sebagai obat tradisional karena kemampuannya menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler, diabetes, kanker dan aterosklerosis. Kulit Bawang merah mengandung senyawa-senyawa yang dipercaya berkhasiat sebagai antiinflamasi dan antioksidan seperti kuersetin yang bertindak sebagai agen untuk mencegah sel kanker. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji toksisitas ekstrak metanol kulit bawang merah terhadap larva udang laut Artemia Salina Leach dengan metode ekstraksi sokletasi dan refluks. Uji fitokimia kandungan ekstrak metanol menunjukan adanya senyawa alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin. Hasil rendemen dari metode ekstraksi sokletasi dan refluks yang telah dilakukan diperoleh 12,5% dan 14%. Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) digunakan dalam skrining untuk menentukan sifat toksik suatu ekstrak secara in vivo. Hasil uji toksisitas ekstrak metanol terhadap Artemia Salina Leach dinyatakan dengan nilai LC50 164.441 µg/mL dan 310.373 µg/mL. Ekstrak metanol kulit bawang merah pada penelitian ini dikategorikan kedalam toksik sedang terhadap Artemia Salina Leach.Kata Kunci : Kulit Bawang Merah, Sokletasi, Refluks, Toksisitas, BSLT
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI Escherichia coli EKSTRAK METANOL KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) DENGAN METODE EKSTRAKSI REFLUKS Putri, Diana; Tutik, Tutik; Nofita, Nofita; Husein, Saddam
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v7i2.8935

Abstract

Diare adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan dan minuman yang sebelumnya telah terkontaminasi oleh agen patogen yang dapat menginfeksi usus yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri serta menentukan konsentrasi ekstrak metanol kulit bawang merah (Allium cepa L.) terhadap bakteri Escherichia coli dengan menggunakan metode ekstraksi refluks. Kulit bawang merah diekstrak dengan menggunakan metode refluks, ekstrak yang telah diperoleh di uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dengan  konsentrasi ekstrak kulit bawang merah yang digunakan adalah 25%, 50%, 75%, dan 100%. Dari hasil ekstraksi diperoleh rendemen sebesar 10,6% dan untuk hasil uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli diperoleh konsentrasi 75% dengan rata-rata zona hambat 2,467 mm dan konsentrasi 100% dengan rata-rata zona hambat 2,767 mm  dimana dapat dikategorikan dalam kategori sedang.  Analisis data menggunakan one way ANOVA hasil menunjukan adanya perbedaan bermakna antar setiap kelompok perlakuan P>0,05.
PENENTUAN NILAI SPF DARI SEDIAAN KRIM TABIR SURYA EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) Seto, Deni Gagat; Tutik, Tutik; Amalia, Putri
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v7i2.11529

Abstract

Kulit yang terpapar sinar ultraviolet (UV) dalam waktu cukup lama dapat menimbulkan efek negatif seperti fotokarsinogenesis, upaya yang dapat dilakukan untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV diantaranya adalah tabir surya yang melindungi serta menjaga  kulit agar tetep sehat, salah satu bahan alam yang berpotensi untuk menjadi tabir surya adalah ekstrak kulit bawang merah, indikator yang menjelaskan keefektifan suatu zat yang bersifat UV protector adalah SPF (Sun Protection Factor), semakin tinggi nilai SPF suatu zat aktif maka semakin efektif untuk melindungi kulit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh yang lebih efektif dalam formula krim tabir surya ekstrak etanol 96% kulit bawang merah dengan konsentrasi yang berbeda menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis. Berdasarkan hasil penelitian, krim memenuhi semua persyaratan setelah dilakukan berbagai uji kualitas sediaan dan pengukuran nilai SPF dengan factor koreksi (CF) 7,8 yang didapatkan dari sediaan komersial. Memperlihatkan, krim ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa L.) dengan kode formulasi K(-), FI, FII, dan FIII konsentrasi 0%, 0,02%, 0,08%, dan 0,14%, dihasilkan nilai SPF berturut-turut 0,6; 2,7; 9,8; dan 18,9. Hal ini menunjukkan penambahan ekstrak kulit bawang merah pada FIII sudah termasuk kategori ultra berdasarkan ketentuan FDA yaitu tidak kurang dari >15.
UJI AKTIVITAS ANTI INFLAMASI TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) EKSTRAK METANOL KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) Cantika, Maria Tri; Tutik, Tutik; Nofita, Nofita
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v7i1.9776

Abstract

ABSTRAKKulit bawang merah (Allium cepa L.) mengandung banyak senyawa kimia, seperti flavonoid. Flavonoid yang terkandung dalam kulit bawang merah adalah kuersetin. Kuersetin adalah golongan senyawa yang memiliki aktivitas anti inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak metanol kulit bawang merah memiliki aktivitas anti inflamasi terhadap mencit putih jantan (Mus musculus).Penelitian ini dilakukan ekstraksi menggunakan metode refluks dengan pelarut metanol. Ekstrak yang di peroleh diukur kadarnya menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Penelitian dilakukan dengan memberikan karagenin sebagai mediator radang pada telapak kaki mencit, lalu pemberian secara oral suspensi ekstrak metanol kulit bawang merah dengan dosis I (175mg/kgBB), dosis II (200mg/kgBB), dan dosis III (250 mg/kgBB), Na-CMC (kontrol negatif) dan Kalium diklofenak (kontrol positif). Hasil % rendemen ekstraksi kulit bawang merah dengan metode refluks diperoleh sebesar 15,7%. Hasil penetapan kadar flavonoid yang diperoleh sebesar 21,57%. Hasil uji aktivitas antiinflamasi ekstrak metanol kulit bawang merah diperoleh dosis 175 mg/kgBB sudah memberikan aktivitas antiinflamasi. Hasil uji Post Hoc LSD dengan nilai < 0,05 yang berarti ekstrak metanol kulit bawang merah mampu memberikan aktivitas anti inflamasi terhadap mencit dengan dosis optimal 250 mg/kgBB.
UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI TERHADAP CANDIDA ALBICANS EKSTRAK METANOL KULIT BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA L.) Setiya, Kusumaningtiyas Putra; Tutik, Tutik; Marcellia, Selvi
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v7i1.8702

Abstract

Candida albicans merupakan mikroflora di tubuh manusia yang dapat ditemukan di traktus gastrointestinal, membran mukosa dan kulit. untuk mengetahui ekstrak metanol kulit bawang merah dengan metode ekstraksi refluk memiliki aktivitas antifungi terhadap fungi Candida albicans, tujuan penelitian untuk mengetahui konsentrasi ekstrak metanol kulit bawang merah ( Allium cepa L. ) yang berpengaruh terhadap fungi Candida albicans. Teknik ekstraksi yang digunakan yaitu refluks dan uji aktivitas. Hasil ekstrak diperoleh rendemen sebesar 10%. Hasil skrining fitokimia diperoleh senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, saponin.  Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hambatan yang diterima pada fungi Candida albicans pada konsentrasi 5%, 30%, 55%, 80% dan 100%. Ekstrak metanol kulit bawang merah (Allium cepa L) yaitu senyawa flavonoid, alkaloid, saponin dan tannin. Tidak positif mengandung aktifitas antifungi terhadap Candida albicans. tidak ada penghambatan pertumbuhan terhadap fungi Candida albicans. Karena pada penelitian ini hanya dapat membuktikan adanya suatu senyawa metabolit sekunder secara kualitatif tidak secara kuantitatif terhadap antifungi.
UJI AKTIVITAS SALEP EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) TERHADAP LUKA BAKAR PADA KELINCI (Oryctolagus cuniculus) Ramadhan, Dimas; Tutik, Tutik; Rai Saputri, Gusti Ayu
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 8, No 2 (2025)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v8i2.11521

Abstract

Luka bakar adalah kerusakan jaringan yang disebabkan oleh kontak atau paparan sumber panas seperti api, air panas, listrik dan radiasi, yang dapat menyebabkan peradangan, perdarahan dan shock serta dapat mempengaruhi sistem tubuh jika tidak ditangani secara langsung, mempengaruhi epidermis, dermis dan jaringan subkutan rusak. Kulit bawang merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu tanaman tradisional yang berpotensi sebagai penyembuhan luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas kulit bawang merah (Allium cepa L.) terhadap penyembuhan luka bakar derajat II pada kelinci (Oryctolagus cuniculus). Penelitian ini menggunakan metode maserasi untuk ekstraksi kulit bawang merah dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak yang diperoleh diformulasikan sediaan salep untuk penyembuhan luka bakar. Hasil ekstraksi diperoleh rendemen 2,64% dengan hasil skrining fitokimia mengandung senyawa metabolit sekunder yang meliputi senyawa flavonoid, saponin, tanin, alkaloid dan terpenoid. Hasil evaluasi sediaan salep ekstrak kulit bawang merah menunjukkan bahwa telah memenuhi syarat sediaan salep. Hasil observasi penyembuhan penyembuhan luka bakar dengan parameter kemerahan disekitar luka bakar dan luas luka diperoleh hasil yang lebih optimum pada F3 dengan konsentrasi 30% ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa L.) dibandingkan dengan formlasi F1 dengan konsentrasi 5% dan F2 dengan konsentrasi 10% dan tidak bisa dibandingankan dengan kontrol positifnya.
FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS SPRAY EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) SEBAGAI REPELLENT TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti Setiawan, Muhammad Arif; Tutik, Tutik; Marcelia, Selvi; Widianingsih, Mastuti
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 8, No 2 (2025)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v8i2.14483

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang sangat pendek. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh yang lebih efektif antara metode refluks dan metode sokletasi mengguakan pelarut metanol ekstrak kulit bawang merah terhadap larva Aedes aegypti. Hasil uji efektivitas repelan diperoleh daya proteksi terbesar terdapat pada formulasi III refluks dan formulasi III sokletasi. Berdasarkan dari hasil uji efektivitas repelan pada Formulasi III refluks pada 30 detik setelah penyemprotan spray diperoleh nilai rata-rata daya proteksinya terhadap nyamuk Aedes aegypti sebesar 94,38% dan pada 6 jam terjadi penurunan nilai rata-rata daya proteksinya sebesar 79,39%, dan pada Formulasi III sokletasi pada 30 detik setelah penyemprotan spray diperoleh nilai rata-rata daya proteksinya sebesar 92,49% dan pada 6 jam terjadi penurunan nilai rata-rata daya proteksinya sebesar 76,84%. Nilai rata-rata daya proteksi sediaan spray ekstrak kulit bawang merah terhadap nyamuk Aedes aegypti dikatakan memiliki efektivitas apabila daya proteksinya terhadap gigitan nyamuk 90% hingga jam ke- 6, pada penelitian sebelumnya mengenai spray kulit bawang merah pada konsentrasi 5% diperoleh daya roteksinya sebesar 97,5% pada 30 detik dan per 6 jam diperoleh rata-rata 71,20%, formulasi sediaan srpay ekstak metanol Bawang Merah (Allium cepa L.) memiliki karakteristik organoleptis yang baik dan formulasi sediaan spray ini tidak ada yang efektif untuk dijadikan sebagai repelan nyamuk Aedes aegypti.
Co-Authors - Kardoyo Agus Hermanto Ahmad Mansur Alfi Lestari, Alfi Amanda, Sephia Putri Anggraini, Septi Ayu Astuti, Wella Aulia, Tasya Luthfia Awwalina Alfi Ainurrahmi, ‘Asy'fa Azzahra, Maharani Fathiya Cantika, Maria Tri Dewi Chusniasih Diana Putri Dwi Susanti Eka Putra, Ari Subekti Eka Putra, Ari Subki Fitriyanti, Desi Huda, M. Tanwirul Istanti, Fredianaika Istiqomah, Nabila Krisnatalia, Heni Marcelia, Selvi Marcellia, Selvi Mastuti Widianingsih, Mastuti Mentari, Chelsea Cidera MOHAMMAD TSAQIBUL FIKRI Mutiara, Mutiara Oktarima Nihayah, Annis Nurfitriana Nina Mistriani Ningsih, Ni Nyoman setia Nofita, Nofita Octavia, Selvia Oktarima, Mutiara Oktiyaningrum, Ike Pangestika, Maulida Dewi Prameswari, Nabilla Minerva Pratama, Calvin Kurnia Primadiamanti, Annisa Putri Amalia Putri, Melita Regina Putri, Rizka Amaliah Putri, Salma Gustia Rachman, Mohammad Aulia Radho Al Kausar Rai Saputri, Gusti Ayu Ramadhan, Dimas Ray Octafian Rinatha, Elsha Riyanti, Gina Rosita Ambarwati Saddam Husein, Saddam Safitri, Mariska Mulya Salsabilla, Anantha Saputri, Gusti Ayu Rai Sari, Septi Widya Satato, Y.R Savero, M. Aldo Septilia, Riska Setiawan, Muhammad Arif Setiya, Kusumaningtiyas Putra Seto, Deni Gagat Sofyan, Shefira Solichoel, Solichoel Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti Syafitri, Shela Syahputri, Alivia Dela Talakua, Jeane Fransina Diana Trisna, Herman Ulfa Ulfa Ulfa, Ade Maria Umri, Ulfa Nafila Veriyanti, Kirana Nadia Wibowo, Fiko Bradi Winahyu, Diah Astika Wiranata, Neisca Zahro, Hervika Amalia