Fithria Fithria
Universitas Halu Oleo

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia

FAKTOR BERAT BADAN LAHIR RENDAH, STATUS GIZI, PENGETAHUAN GIZI IBU, DAN PENYAKIT INFEKSI TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA DI PUSKESMAS POLEANG UTARA TAHUN 2021 Widya Astuti; Harleli Harleli; Fithria Fithria
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.715 KB) | DOI: 10.37887/jgki.v3i1.25720

Abstract

AbstrakPeriode penting tumbuh kembang anak adalah masa balita karena perkembangan kemampuan Bahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan berikutnya dan menjadi dasar kualitas generasi penerus bangsa. World Health Organization pada tahun 2018 melaporkan prevalensi balita yang mengalami gangguan tumbuh kembang adalah sebesar 28,7% dan Indonesia termasuk kedalam Negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara. Provinsi Sulawesi Tenggara, tahun 2019 terdapat 16,40% balita dengan gizi kurang, sedangkan terdapat 31,44% balita dengan proporsi stunting (TB/U) pada balita tahun 2019. Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang balita di Puskesmas Poleang Utara Tahun 2021. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu analitik observasional dengan pendekatan cross sectional study. Populasi berjumlah 386 dan sampel 196 orang dengan teknik pengambilan sampel Accidental sampling, menggunakan analisis statistik uji Chi-square. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Berat Badan Lahir Balita dengan p-value p= 0,005, Status Gizi dengan p-value p= 0,000, Pengetahuan gizi ibu dengan p-value p= 0,001, dan penyakit infeksi dengan p-value p= 0,021 dengan tumbuh kembang pada balita di puskesmas Poleang Utara. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara faktor berat badan lahir rendah, status gizi, pengetahuan gizi ibu dan penyakit infeksi dengan tumbuh kembang balita di Puskesmas Poleang Utara Tahun 2021. Kata kunci: Tumbuh Kembang, BBLR, Status Gizi, Pengetahuan Ibu, Penyakit Infeksi.       AbstractAn important period of child development is the toddler period because the development of language skills, creativity, social awareness, emotional and intelligence runs very quickly and is the next foundation and becomes the basis for the quality of the nation's next generation. The World Health Organization in 2018 reported that the prevalence of children under five with growth and development disorders was 28.7% and Indonesia was included in the third country with the highest prevalence in the Southeast Asia region. Southeast Sulawesi Province, in 2019 there were 16.40% under-fives with malnutrition, while there were 31.44% under-fives with stunting proportions (TB/U) in under-fives in 2019. This study was conducted to determine the factors that influence the growth and development of toddlers at Poleang Health Center North in 2021. Research Method is a quantitative research, namely observational analytic with a cross sectional study approach. The population is 386 and the sample is 196 people with accidental sampling technique, using Chi-square test statistical analysis. The instrument used is a questionnaire. The results of the study showed that under-five birth weight with p-value p = 0.005, nutritional status with p-value p = 0.000, knowledge of maternal nutrition with p-value p = 0.001, and infectious diseases with p-value p = 0.021 with growing development of children under five at the Poleang Utara Public Health Center. The conclusion of this study is that there is a relationship between factors of low birth weight, nutritional status, knowledge of maternal nutrition and infectious diseases with growth and development of toddlers at Poleang Utara Health Center in 2021. Keywords: Growth and Development, LBW, Nutritional Status, Mother's Knowledge, Infectious Diseases.
PERAN IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGATURAN GIZI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAODE BURI KABUPATEN BUTON UTARA TAHUN 2021 Yona Ariska; Ruwiah Ruwiah; Fithria Fithria
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 2, No 4 (2022): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.9 KB) | DOI: 10.37887/jgki.v2i4.23682

Abstract

Menjaga pola makan yang baik dan sehat sangat penting selama pandemi covid-19. Panduan pola makan sehat bergizi dan seimbang selama pandemi Covid-19 adalah makan dengan kompisisi lengkap, makan lebih banyak buah dan sayur, penuhi kebutuhan cairan dan menjaga kebersihan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi, pola makan dan aktivitas fisik ibu rumah tangga terhadap pengetahuan pencegahan Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Waode Buri Kabupaten Buton Utara Tahun 2021. Metode penelitian kuantitatif dengan observasional analitik menggunakan pendekatan cross sectional study. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi terhadap upaya pencegahan Covid-19 (p-value=0.085), terdapat hubungan yang bermakna antara pola makan terhadap upaya pencegahan Covid-19 (p-value=0.000) dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik terhadap upaya pencegahan Covid-19 (p-value=0.430) pada ibu rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Waode Buri. dengan adanya penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pelayanan kesehatan khususnya puskesmas mengenai program kesehatan. Kata kunci: Pengetahuan gizi, pola makan, aktivitas fisik, pencegahan covid-19      Maintaining a good and healthy feeding patterns is very important during the COVID-19 pandemic. Guidelines for a healthy, nutritious, and balanced feeding patterns during the Covid-19 pandemic are eating with a complete composition, eating more fruits and vegetables, meeting fluid needs and maintaining food hygiene. This study aims to determine the relationship between knowledge of nutrition, feeding patterns and physical activity of housewives on knowledge of preventing Covid-19 in the working area of Waode Buri Health Center, North Buton Regency in 2021. The research method is quantitative with observation analyticalusing a cross sectional study approach. The results of this study indicate that there is no significant relationship between nutritional knowledge and efforts to prevent Covid-19 (p-value=0.085), there is a significant relationship between feeding patterns and efforts to prevent Covid-19 (p-value=0.000) and there is no There is a significant relationship between physical activity and efforts to prevent Covid 19 (p-value=0.430) among housewives in the working area of the Waode Buri Health Center. with this research can provide input to health services, especially health centers regarding health programs. Keywords: Nutrition Knowledge, Feeding Patterns, Physical Activity, Covid-19 Prevention
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENU-BENUA DAN PUSKESMAS MATA KOTA KENDARI TAHUN 2020 Rizky Armalia Anwar; Sartiah Yusran; Fithria Fithria
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 1, No 3 (2020): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.97 KB) | DOI: 10.37887/jgki.v1i3.23399

Abstract

Kekurangan Energi Kronik (KEK) merupakan keadaan dimana ibu menderita keadaan kekurangan kalori dan protein (malnutrisi) yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu hamil. Prevalensi KEK pada wanita hamil di Sulawesi Tenggara tahun 2018 sebesar 11,11%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi asupan energi, pendapatan keluarga, pengetahuan ibu, dan usia kehamilan terhadap kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua dan Puskesmas Mata Kota Kendari tahun 2020. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Populasi adalah semua ibu hamil yang menderita Kekurangan Energi Kronik (KEK) yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua dan Puskesmas Mata yaitu sebanyak 55 ibu hamil sekaligus sebagai sampel penelitian ini. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil analisa menunjukkan bahwa hasil uji t parsial pada asupan energi dengan nilai signifikansi = 0.033> 0.05, pendapatan keluarga dengan nilai signifikansi = 0.036> 0.05, pengetahuan ibu dengan nilai signifikansi = 0.058< 0.05, dan usia kehamilan dengan nilai signifikansi = 0.868> 0.05. Kesimpulan: Asupan energi dan pendapatan keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil. Sedangkan pengetahuan ibu dan usia kehamilan bukan merupakan faktor yang mempengaruhi kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua dan Puskesmas Mata Kota Kendari Tahun 2020. Sebaiknya bagi puskesmas perlu lebih sering melakukan penyuluhan terkait KEK pada ibu hamil. Kata kunci: Kekurangan Energi Kronik (KEK), asupan energi, pendapatan keluarga, pengetahuan ibu, usia kehamilan.      Chronic Energy Defiency (CED) is a condition that the mother suffers from a chronic shortage of calories and protein (malnutrition) which lasts for years (chronic) and causes health problem in pregnant women. The prevalence of CED in pregnant women in Southest Sulawesi, 2018 was 11,11%. This research aims to determine the factors that influence energy intake, family income, maternal knowledge and gestational age on the incidence of chronic energy deficiency toward pregnant women in Puskesmas Benu-Benua and Puskesmas Mata Kota Kendari area in 2020. This research using cross sectional method. The population was all pregnant women suffering from Chronic Energy Deficiency (CED) in Puskesmas Benu-Benua and Puskesmas Mata areas and there 55 pregnant women were become sample of this research. This research using total sampling technique. The analysis showed that the results of the the partial test on energy intake with a significance value= 0.033>0.05, family income  with a significance value= 0.036>0.05, maternal knowledge with a significance value= 0.058<0.05, and gestational age with a significance value= 0.868>0.05. Conclusion : energy intake and family incone is a factor affecting the incidence of CED in pregnant women. Meanwhile, maternal knowledge and gestational age are not factors that affect of chronic energy deficiency toward pregnant women in Puskesmas Benu-Benua and Puskesmas Mata Kota Kendari in 2020. Should the Puskesmas need to do counseling on Chronic Energy Deficiency or CED more often toward pregnant women. Keywords:  health Chronic Energy Deficiency (CED), energy intake, family income, maternal knowledge, gestational age.
HUBUNGAN POLA MAKAN, PENDAPATAN KELUARGA, JUMLAH ANGGOTA KELUARGA DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARIGI KABUPATEN MUNA TAHUN 2021 Sulfiyani Sulfiyani; Ruwiah Ruwiah; Fithria Fithria
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 3, No 4 (2023): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jgki.v3i4.30139

Abstract

AbstrakStatus gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Konsumsi makanan (pola makan) berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi terbagi ‎dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal‎.Alasan penelitian ini memilih pola makan karena pola makan merupakan upaya yang mudah dilakukan dalam mengatasi masalah gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan anatara pola makan, pendapatan keluarga, dan jumlah anggota keluarga dengan status gizi anak balita di Wilayah kerja Puskesmas Parigi Kabupaten Muna. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang dipilih 82 dengan melibatkan ibu yang memiliki anak usia 12-59 bulan di Puskesmas Parigi. Data diambil dengan menggunakan kuesioner, dengan tehnik wawancara dan observasi. Data dianalisis menggunakan uji chisquare dengan tingkat signifikan (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan dengan status gizi anak balita dengan nilai (ρ=0,000 < 0,05), tidak terdapat hubungan antara pendapatan keluarga (ρ= 0.560 >0,05), dan jumlah anggota keluarga (ρ= 0.605 >0,05) dengan status gizi anak balita di wilayah kerja Puskesmas Parigi Kabupaten Muna tahun 2021. Memperhatikan hasil penelitian ini, diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat melibatkan lebih banyak faktor untuk melihat konstribusi yang dominan untuk mengetahui hubungan pola makan dengan status gizi anak balita.Kata Kunci: Pola Makan, Pendapatan Keluarga, Jumlah Keluarga, Status Gizi      AbstractNutritional status is the state of the body as a result of food consumptionand use of nutrients. Consumption of food pattern affects a person's nutritionalstatus. Factors that affect nutritional status are divided into two, namely external factors and internal factors. The reason this study chose the diet is because eating patterns are an easy effort to do in overcoming nutritional problems. The purpose of this study was to determine the relationship between diet, family income, and the number of family members with the nutritional status of children under five in the work area of the Parigi Health Center, Muna Regency. The research design used is descriptive analytic research with a cross sectional approach. The number of samples selected was 82 involving mothers with children aged 12-59 months at the Parigi Health Center. Collecting data using a questionnaire, with interview and observation techniques. Data analysis used the chi-square test with a significant level (α = 0.05). The results showed that there was a significant relationshipbetween diet and nutritional status of children under five with a value (ρ = 0.000< 0.05), there was no relationship between family income (ρ = 0.560 > 0.05), and the number of family members (ρ = 0.605 > 0.05) with the nutritional status oftoddlers in the work area of the Parigi Health Center, Muna Regency in 2021. By paying attention to the results of this study, it is hoped that further researcherscan involve more factors to see the dominant contribution to determine the relationship between diet and nutritional status of toddlers.Keywords:Dietary habit, Family Income, Number of Family, Nutritional Status.
HUBUNGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATOBU KABUPATEN MUNA TAHUN 2021 Sulastri Tahir; Devi Safitri Effendy; Fithria Fithria
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jgki.v4i1.43092

Abstract

Abstrak Makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi selain dari ASI. Hal ini dikarenakan ASI hanya mampu memenuhi dua pertiga kebutuhan bayi pada usia 6-9 bulan, dan pada 9-12 bulan memenuhi setengah dari kebutuhan bayi. Dalam pemberian MP-ASI, yang perlu diperhatikan adalah usia pemberian MP-ASI, jenis MP-ASI, frekuensi dalam pemberian MP-ASI, porsi pemberian MP-ASI dan cara pemberian MP-ASI pada tahap awal. Salah satu faktor pemenuhan gizi dari sisi ekonomi yang mempengaruhui kemampuan daya beli masyarakat terhadap pangan. Berdasarkan laporan Puskesmas Katobu bahwa jumlah baduta adalah sebanyak 1,17% orang, tercatat oleh petugas bahwa bayi yang mengkonsumsi MP-ASI usia dini semakin tinggi sebanyak 1,51% orang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survei analitik dengan pendekatan “cross sectional study” yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pemberian MP-ASI dengan status gizi baduta di wilayah kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna pada tahun 2021. Populasi pada penelitian ini yaitu berjumlah 268 Baduta dengan besar sampel sebanyak 57 Baduta. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian MP-ASI terhadap status gizi Baduta dengan nilai p-value= 0,325 >0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian MP-ASI terhadap status gizi baduta di Wilayah Puskesmas Katobu Kabupaten Muna Tahun 2021. Kata kunci: Baduta; Pemberian MP-ASI; Status Gizi Abstract Complementary food for breast milk (MP-ASI) is food or drink that contains nutrients other than breast milk. This is because breast milk is only able to meet two thirds of a baby's needs at the age of 6-9 months, and at 9-12 months it fulfills half of the baby's needs. In giving MP-ASI, what needs to be considered is the age of giving MP-ASI, type of MP-ASI, frequency of giving MP-ASI, portion of giving MP-ASI and how to give MP-ASI at an early stage. One of the factors for fulfilling nutrition from an economic standpoint is affecting the purchasing power of people towards food. Based on the report from the Katobu Community Health Center, the Baduta was 1.17%, it was noted by officials that babies who consumed MP-ASI at an early age had a higher rate of 1.51%. The research method used was an analytic survey with a "cross-sectional study" approach which aimed to analyze the relationship between complementary feeding and the nutritional status of Baduta who were observed at the same time. The population in this study was 268 Baduta, the sample size was 57 Baduta. The results of this study indicate that there is no relationship between the provision of MP-ASI on the nutritional status of Baduta (p-value = 0.325 > 0.05). Suggestions from the results of this study are mothers who have Baduta aged 6-4 months in giving MP-ASI which must be given according to the needs and age of the child by seeking information through books or online media so that children do not experience malnutrition or obesity. Keywords : Baduta; Complementary Feeding; Nutritional Status
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP (IDL) PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATI RAYA TAHUN 2022 Indrika Septiani Khairunnisa; Sartiah Yusran; Fithria Fithria
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jgki.v4i2.43112

Abstract

Abstrak Tujuan vaksinasi adalah untuk secara proaktif meningkatkan kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit. Menurut WHO, vaksinasi tetanus, campak, dan difteri dapat mengurangi risiko kematian neonatal akibat infeksi sekitar 42%. Puskesmas Jati Raya belum mencapai Universal Child Immunization (UCI), menurut statistik yang diterima, karena hanya 33% dari tujuan yang telah dicapai. Beberapa alasan berkontribusi pada rendahnya cakupan imunisasi dasar di Puskesmas Jati Raya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang terlibat dalam pemberian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada bayi usia lebih dari 11 bulan di wilayah kerja Puskesmas Jati Raya Kota Kendari pada tahun 2022. Metode penelitian menggunakan strategi cross-sectional dan uji statistik, termasuk uji chi square dan prosedur pengambilan sampel secara kebetulan, dengan melibatkan 80 partisipan. Kuesioner digunakan sebagai alat pengumpulan data. Hasil penelitian, terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan telah menerima semua vaksinasi anak yang direkomendasikan (p value 0,016 < 0,05). Ada korelasi antara mengetahui dan mendapatkan semua vaksinasi anak yang direkomendasikan (p = 0,008-0,05). Tingkat pekerjaan ibu dan vaksinasi dasar lengkap berkorelasi (p value 0,000-0,05). Fungsi petugas vaksinasi dan kelengkapan imunisasi dasar tidak berhubungan (p value 0,421 > 0,05). Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik seperti pengetahuan, tingkat pendidikan, dan jabatan memiliki pengaruh terhadap cakupan imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Jati Raya Kota Kendari. Kata kunci : Imunisasi Dasar Lengkap, Tingkat Pendidikan, Pengetahuan, Status Pekerjaan, Peran Petugas Imunisasi. Abstract The goal of vaccination is to proactively boost a person's immunity against a disease. According to the WHO, tetanus, measles, and diphtheria vaccinations may reduce the risk of infection-related neonatal mortality by roughly 42%. Jati Raya Health Center has not yet achieved Universal Child Immunization (UCI), according to the statistics received, as just 33% of the objective had been met. Several reasons contribute to Puskesmas Jati Raya's poor basic vaccination coverage. The goal of the research was to identify the variables involved in administering Complete Basic Immunization (IDL) to babies older than 11 months in the operating area of the Jati Raya Health Center in Kendari City in 2022. This study's cross-sectional strategy and statistical tests, which included the chi square test and the accidental sampling procedure, included 80 participants. Questionnaires were utilized as the tool. According to the findings, there was a correlation between maternal education level and having received all recommended childhood vaccinations (p value 0.016 < 0.05). There is a correlation between knowing and having had all recommended childhood vaccinations (p = 0.008–0.05). Maternal work level and full basic vaccination are correlated (p value 0.000 to 0.05). The function of vaccination officers and the comprehensiveness of the basic immunization are unrelated (p value 0.421 > 0.05). The findings of this research demonstrate that characteristics such as knowledge, educational attainment, and job position have an impact on the extent of basic vaccination in the working area of Jati Raya Health Center in Kendari City. Keywords : Basic Immunization Complete, Education Level, Knowledge, Employment Status, Role of Immunization Officer