Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : BIOCHEPHY: Journal of Science Education

MEMAHAMI PROSES FASE BULAN SETENGAH (FIRST QUARTER) DAN PENGARUH INTENSITASNYA PADA MALAM HARI An Nuril Maulida Fauziah; Beta Puji Tria Agustin; Halwa Shofa Imamy; Ika Fachrina
BIOCHEPHY: Journal of Science Education Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : MO.RI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52562/biochephy.v4i1.1075

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fase bulan separuh, yaitu kuartal pertama dan kuartal ketiga, terhadap intensitas cahaya malam dan implikasinya terhadap aktivitas manusia dan satwa liar. Fase bulan separuh terjadi ketika setengah dari permukaan bulan yang menghadap bumi diterangi oleh matahari, menghasilkan intensitas cahaya yang sedang di malam hari. Penelitian ini menggunakan metode observasi langsung untuk mengevaluasi perubahan tingkat pencahayaan selama fase bulan separuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas cahaya selama fase bulan separuh mencapai nilai sedang, cukup untuk memberikan penerangan alami yang signifikan tanpa mencapai kecerahan maksimum seperti pada fase bulan purnama. Aktivitas manusia, seperti penggunaan ruang terbuka dan kegiatan malam hari, menunjukkan peningkatan moderat selama fase bulan separuh dibandingkan dengan fase bulan baru.
POTENSI TURUNNYA KUALITAS AIR TAMBAK AKIBAT LIMBAH BUANGAN LUMPUR LAPINDO DI SUNGAI PORONG Annisa Amalia Putri Utami; Ali Akbar; Shoffyatul Ula Adabiyah; An Nuril Maulida Fauziah
BIOCHEPHY: Journal of Science Education Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : MO.RI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52562/biochephy.v4i1.1081

Abstract

Di Jawa Timur, sungai merupakan suatu fenomena alam yang mudah untuk dijumpai. Salah satu sungai yang terkenal yaitu Sungai Porong yang berada diantara perbatasan Kabupaten Sidoarjo dengan Kabupaten Pasuruan. Sungai Porong merupakan salah satu sungai aktif  yang tercemar oleh limbah lumpur Lapindo sejak tahun 2006 silam. Sungai Porong diduga mengandung logam berat yang berasal dari kandungan lumpur Lapindo. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk untuk mengetahui dampak zat kimia sungai porong terhadap pH dan salinitas pada air tambak. Selain itu juga untuk mengetahui jumlah hasil ikan, ekosistem sekitar tambak, serta solusi alternatif pada tambak supaya tetap dapat berproduksi. Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah metode deskriptif, dengan cara menggambarkan keadaan subjek atau objek pada masa sekarang atau yang sedang berlangsung. Pada penelitian ini, didapatkan hasil bahwa pH dari enam sampel air tambak di Kecamatan Jabon adalah 8. Kemudian didapatkan salinitas pada tambak alami sebesar 4 ppt, sedangkan pada tambak intensif sebesar 18 ppt. Selanjutnya ditemukan komponen biotik dan abiotik penyusun ekosistem tambak, dengan total hasil ikan dan udang sebesar 1.200.000 ekor.
PERBANDINGAN PENGAMATAN RASI BINTANG DAN KARAKTERISTIKNYA SEBAGAI PENENTU ARAH MENGGUNAKAN APLIKASI SKYVIEW An Nuril Maulida Fauziah; Putri Eliya Efendi; Gita Bella Aprilia; Firda Meisyah Purnama Adji
BIOCHEPHY: Journal of Science Education Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : MO.RI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52562/biochephy.v4i1.1097

Abstract

Pokok kajian ini adalah teori bintang sebagai penentuan arah utama. Jenispengamatan ini tergolong pengamatan kepustakaan dimana penulis menganalisis data secara mendalam. Informasi yang dianggap penting bagi objek pengamatan ini ditulis dalam pembahasan. Penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu teknik dokumenter untuk mencari informasi. Hasil pengamatan ini menunjukkan bahwa rasi bintang yang dapat digunakan untuk menentukan titik mata angin adalah Ursa Major di utara, Crux di selatan, Orion di barat, dan Scorpius di tenggara. Menurut ilmu Falakiyah, rasi Ursa Major dan Orion dapat digunakan untuk menentukan arah kiblat. Apabila menggunakan konstelasi sebagai metode untuk menentukan arah mata angin, maka perlu dipelajari lebih detail keakuratan arah mata angin dengan menggunakan konstelasi.