Claim Missing Document
Check
Articles

Found 43 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Biologi, Teknologi dan Kependidikan (Biotik)

KARAKTERISTIK KONDISI BIO-FISIK PANTAI TEMPAT PENELURAN PENYU DI LHOK PANTÊ TIBANG SEBAGAI REFERENSI MATAKULIAH EKOLOGI DAN MASALAH LINGKUNGAN As’ariah As’ariah; Samsul Kamal; Muslich Hidayat
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 6, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VI 2018
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.225 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v6i1.4235

Abstract

Penyu merupakan hewan yang tergolong pada kondisi terancam punah. Hal ini terjadi disebabkan dari penangkapan penyu yang terjadi secara terus menerus dan berkelanjutan, juga disebabkan oleh rusaknya habitat peneluran, terganggunya jalur migrasi bagi penyu, serta terjadinya pencemaran lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik kondisi bio-fisik pantai tempat peneluran penyu di Lhok Pantê Tibang Gampong Deah Raya Kecamatan Syiah Kuala. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode survey eksploratif dengan pengambilan sampel menggunakan metode garis berpetak. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 14 spesies tumbuhan yang tergolong ke dalam 9 familia. Indek Nilai Penting (INP) tertinggi adalah pada tumbuhan Calotropis gigantea sebesar 32,45877061 dan nilai Indeks Keanekaragaman sebesar 0,270928258. kemiringan pantai tergolong datar, dengan lebar total pantai berkisar antara 26,33 m – 51.8 m dengan rata-rata berkisar antara 13.16 m – 25.9 m. Suhu paling tinggi yaitu 42.8 0C, dengan kelembaban sebesar 67% dan pH yang netral.
ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN DENGAN METODE TRANSEK (LINE TRANSECT) DIKAWASAN HUTAN DEUDAP PULO ACEH KABUPATEN ACEH BESAR Dian Novita Sari; Fitra Wijaya; Maulida Ayu Mardana; Muslich Hidayat
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 6, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VI 2018
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (922.48 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v6i1.4253

Abstract

Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari tumbuh-tumbuhan. Penelitian tentang “Analisis Vegetasi Tumbuhan Dengan Metode Transek (Line Transect) Di Kawasan Hutan Deudap, Pulo Aceh,Kab. Aceh Besar” telah dilakukan pada bulan April 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi vegetasi yang ada pada kawasan hutan Deudap Pulo Nasi, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode line transek  dengan panjang 60 meter serta lebar kiri kanan 10 meter dan jumlah plot yang dibuat sebanyak 15 plot. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis kuantitatif untuk mengetahui kondisi vegetasi tumbuhan di kawasan hutan Desa Deudap, Aceh Besar. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 4 spesies yang memiliki angka penting tertinggi yaitu Aquilaria malaccensis sebesar 8.323, Pterospernum javanicum sebesar 8.189, Eurycoma longieflolia sebesar 7.399 dan Vitex pinnata 7.561.
STRUKTUR KOMUNITAS MAKROALGA EKOSISTEM TERUMBU KARANG PERAIRAN PANTAI AIR BERUDANGN KABUPATEN ACEH SELATAN Soraya Ulfah; Elita Agustina; Muslich Hidayat
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 5, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK V 2017
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.809 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v5i1.2152

Abstract

Makroalga merupakan salah satu topik atau kajian pada mata kuliah Ekologi Tumbuhan yang dapat dipraktikumkan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi UIN Ar-Raniry. Kegiatan praktikum tentang struktur komunitas makroalga belum terlaksana karena selama ini praktikum yang dilakukan hanya tentang tumbuhan terestrial saja, dan mahasiswa masih sedikit mengenal tumbuhan aquatik khususnya makroalga, sehingga harus dikaji lebih lanjut tentang struktur komunitas makroalga perairan Pantai Air Berudang untuk menambah data dan referensi untuk praktikum mata kuliah Ekologi Tumbuhan. Penelitian struktur komunitas makroalga ekosistem terumbu karang perairan Pantai Air Berudang Kabupaten Aceh Selatan dilakukan pada bulan Februari 2016 yang bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas makroalga ekosistem terumbu karang, mengetahui jenis substrat yang ditempati oleh makroalga ekosistem terumbu karang, dan mengetahui pemanfaatan hasil penelitian struktur komunitas makroalga ekosistem terumbu karang di perairan Pantai Air Berudang Kabupaten Aceh Selatan dapat dijadikan referensi praktikum Ekologi Tumbuhan. Metode penelitian dilakukan secara survey eksploratif, sedangkan pengambian sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian struktur komunitas makroalga ditemukan 9 famili dari 11 spesies, yaitu Caulerpaceae, Sargassaceae, Dictyotaceae, Halimedaceae, Galaxauraceae, Bonnemaisoniaceae, Chaetangiaceae, Argassaceae, Argassaceae. Berdasarkan indeks nilai penting diperoleh hasil, yaitu 2,0000, indeks kelimpahan berjumlah 1055 individu/m2, indeks keanekaragaman jumlah 1,9916, indeks keseragaman 0,8306, dan indeks dominansi 0,07298. Jenis substrat yang ditempati makroalga adalah pasir, batu berpasir, pasir berbatu dan batu karang. Pemanfaatan hasil penelitian berupa modul, buku saku, herbarium basah dan poster. Struktur komunitas makroalga ekosistem terumbu karang telah mencapai klimaks kestabilan
ESTIMASI BIOMASSA (ESTIMASI STOK KARBON) PADA POHON DI KAWASAN HUTAN SEKUNDER DEUDAP PULO NASI, KECAMATAN PULO ACEH KABUPATEN ACEH BESAR Dedi Iskandar; Nurrahmah Akbariah; Sri Eka Fitri; Muslich Hidayat
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 6, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VI 2018
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.582 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v6i1.4261

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2017. Penelitian dilakukan dengan metode pure posive random, pure posive random merupakan teknik pengambilan sampel dengan memperhatikan pertimbangan-pertimbangan yang dibuat oleh penliti. Kawasan hutan mempunyai peranan penting sebagai sumber emisi karbon (Source) dan juga dapat menyerap karbon serta menyimpannya (Sink) dalam biomassa tanaman. Hasil penelitian menunjukkan estimasi biomassa di hutan kampung Deudap dengan jumlah 189.0702. Jumlah karbon terbanyak terdapat pada stasiun 3 dengan jumlah stok karbon mencapai 62.5088 dan jumlah karbon terendah pada stasiun 5 yaitu 8.6834.
ESTIMASI STOK KARBON TANAH DI HUTAN SEULAWAH AGAM DESA PULO KEMUKIMAN LAMTEUBA KECAMATAN SEULIMUEM KABUPATEN ACEH BESAR Nurul Farija; Rahmawati Rahmawati; Evi Agustina; Sri Wahyuni; Muslich Hidayat
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 5, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK V 2017
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.379 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v5i1.2122

Abstract

Seulawah adalah salah satu gunung di Aceh yang berperan sebagai Kawasan Penyangga karena diselimuti oleh berbagai jenis tumbuhan. Keanekaragaman tumbuhan dipengaruhi salah satunya dipengaruhi oleh stok karbon tanah. Penelitian mengenai karbon tersimpan perlu dilakukan untuk mengetahui perubahan karbon tersimpan di suatu kawasan akibat penggunaan lahan. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22 Mei 2016. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui stok karbon tanah gunnung Selawah Agam. Metode penelitian dilakukan dengan metode komposit. Penelitian ini dilakukan pada 10 plot dengan masing-masing 3 titik per plot. Hasil analisis stok karbon tanah di Hutan Selawah Agam memiliki konsentrasi yang bervariasi untuk setiap plot pengamatan. Stok karbon tanah di hutan Seulawah Agam diperoleh bahwa kandungan karbon tanah tertinggi terdapat pada plot ke-9 dengan vegetasinya berupa hutan primer yaitu 5,2796 g/cm2 atau 527,96 ton/ha. Sedangkan stok karbon tanah yang terendah didapatkan pada plot ke-2 dengan vegetasinya berupa hutan sekunder yaitu 1,04656 g/cm2 atau 104,656 ton/ha.Perbedan kadar stok karbon pada tiap plot dipengarui oleh keanekaragaman jenis pohon, kandungan karbon, faktor lingkungan, dan banyaknya serasah yang ada di sekitar plot pengambilan sampel dan jenis tanah
KAJIAN EKOLOGI FUNGI Mikoriza arbuskula (FMA) DI KAWASAN HUTAN LINDUNG TAMAN WISATA ALAM KOTA SABANG Cut Ferras Dwi Kartika; Sri Murni; Muslich Hidayat
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 7, No 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VII 2019
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.422 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v7i1.9766

Abstract

Fungi Mikoriza arbuskula merupakan organisme yang berasal dari golongan fungi yang menggambarkan suatu bentuk hubungan simbiosis mutualisme antara fungi dan akar tumbuhan. Populasi dan keragaman Mokoriza arbuskula sangat  dipengaruhi oleh faktor biotik dan faktor abiotik (fisika dan kimia).  Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2018 dan bertujuan untuk mengetahui kajian ekologi fungi Mikoriza arbuskula (FMA) di Kawasan Hutan Lindung Taman Wisata Alam Kota Sabang. Adapun yang diteliti merupakan kajian ekologi fungi Mikoriza arbuskula. Penelitian ini menggunakan metode teknik sampling secara langsung dengan menggali tanah dan mengambil sampel tanah sebanyak 800 gram yang kemudian di centrifuge. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor biotik dan abiotik dapat mempengaruhi keberadaan dan jumlah fungi Mikoriza arbuskula, diantaranya yaitu suhu, kelembaban, pH, dan akar tumbuhan. Hal ini dibuktikan dari jenis Mikoriza arbuskula yang dominan yaitu Sclerocystis clavispora, Constitum dan yang sedikit Constitum.
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT SINGKONG MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI Cut Putri Nahrisah; Muslich Hidayat; Eva Nauli Taib
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 8, No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VIII 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.909 KB) | DOI: 10.22373/pbio.v8i2.9648

Abstract

Limbah merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari suatu proses produksi yang diangggap tidak mempunyai nilai. Limbah menjadi salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan. Singkong menjadi bahan utama yang digunakan dalam pembuatan berbagai macam olahan singkong, sedangkan kulitnya hanya menjadi limbah. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit singkong menjadi pupuk organik cair (POC) dan mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Penelitian dilakukan di Desa Ie Masen Kayee Adang Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan 1 kontrol dengan 6 kali ulangan. Data dianalisis menggunakan anava satu jalur dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan pupuk organik cair kulit singkong paling baik pada perlakuan P3 (30%) yang berpengaruh terhadap tinggi batang dan jumlah daun tanaman sawi.
SIMPANAN KARBON PADA TANAH DI KAWASAN GEOTHERMAL IE BROK SEULAWAH AGAM DESA MEURAH KECAMATAN SEULIMEUM KABUPATEN ACEH BESAR Nelly Afrina; Muslich Hidayat; Khairun Nisa
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 8, No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VIII 2020
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.678 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v8i1.9448

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah simpanan karbon tanah yang berada di kawasan Geothermal. Penelitian ini dilakukan di kawasan Ie Brok Desa Meurah Kecamatan Seulimeum Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode gabungan (composite sampling) dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Data jumlah simpanan karbon pada tanah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil jumlah total (ton/ha) simpanan karbon tanah di kawasan Geothermal Ie Brok Seulawah Agam yaitu 3704,88 ton/ha.
KEANEKARAGAMAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) DI KAWASAN IE SUUM KECAMATAN MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR Muhammad Doudi; Muslich Hidayat; Nursalmi Mahdi
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 6, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VI 2018
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.916 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v6i1.4285

Abstract

Mikoriza merupakan suatu bentuk simbiosis mutualisme antara fungi dan akar tanaman. Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) memiliki berbagai fungsi, salah satunya adalah meningkatkan penyerapan hara terutama P (Fosfor). Penelitian ini di lakukan di kawasan Ie Suum Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar pada bulan Juli 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) di kawasan Ie Suum Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. Rancangan penelitian yang digunakan untuk memperoleh data lapangan, yaitu dengan menggunakan kombinasi dua metode transek yaitu metode transek garis (line transect) dan transek kuadrat (quadrat transect). Lokasi penelitian dibagi menjadi 3 stasiun dan 5 petak kuadrat, dengan masing-masing petak kuadrat diambil 3 sampel tanah. Tingkat keanekaragaman di analisis dengan indeks Shannon-Winner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) yang diperoleh adalah 1,3587. Hal ini menunjukkan bahwa, keanekaragaman spesies Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) di kawasan Ie suum Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar tergolong kategori sedang.
PROFIL ARSITEKTUR TUMBUHAN DI GUNUNG BERAPI SEULAWAH AGAM KEMUKIMAN LAMTEUBA KECAMATAN SEULIMUEM KABUPATEN ACEH BESAR Yutika Rahayu; Muslich Hidayat
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 6, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VI 2018
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.155 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v6i1.4244

Abstract

Profil arsitektur merupakan dasar untuk memperoleh gambaran komposisi, struktur vertikal dan horizontal suatu vegetasi sehingga memberikan  informasi mengenai dinamika pohon dan kondisi ekologinya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran komposisi vertikal dan horizontal dari suatu vegetasi, sehingga dapat memberikan informasi mengenai struktur stratifikasi vegetasi, dinamika pohon dan kondisi ekologi di daerah gunung berapi Seulawah. Penelitian dilakukan pada tanggal 24 Mei 2016 melalui observasi langsung. Metode penelitian menggunakan metode Line transek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran vertikal dan horizontal ditemukan 9 jenis tumbuhan, yaitu 5 pohon dan 3 tiang. 5 pohon tersebut yaitu cengkeh (Syzygium aromaticum) dan 3 tiang tersebut adalah aren (Arenga pinnata). hasil tersebut menunjukkan tidak ada jenis tumbuhan yang mendominasi wilayah tersebut. Sehingga tumbuhan di wilayah tersebut, tergolong bervariasi.
Co-Authors Abd Mujahid Hamdan Ahadi, Rizky Alda Lolita Aldilla Magfirah As’ariah As’ariah Ayu Nirmala Sari Bayani, Hartila Cut Ferras Dwi Kartika Cut Putri Nahrisah Cut Ratna Dewi Cut Tazkiah Aufa Cut Yoesi Elvina DAHLAN DAHLAN Dahlan Dahlan DALIL SUTEKAD Dedi Iskandar Dessy Aswida F Dian Novita Sari Diningrat, Diky Setya Dwitawati, Ima Elita Agustina Eriawati Eriawati Eva Nauli Taib Evi Agustina Fahira Fahira Faizah, Siti Fakhri Yacob Farhaton Farhaton Feni Rulianti Fitra Wijaya Fitria Andaliani Gebrina Rahmi Hadi Safriani Hasnatul Salekha HENDRIX INDRA KUSUMA Hera Dini Hilwah Nora Ilham Zulfahmi Ilham Zulfahmi Khairini Rahma Khairun Nisa Kurniawati Kurniawati Laina Mukarramah Laiyanah Laiyanah Lia Ulfa Lina Rahmawati Lisa Ramadhani Mahmudahmi Mahmudahmi Mailatul Ilmi Maina Wulandari Malahayati, Cut Masitah Maulida Ayu Mardana Maulida Maulida Maulida, Rizkha Cahya Maulita Anggraini Maulizar, Siti Melian Karlita Milchi Ayuwira Milchi Ayuwira MUHAMMAD DOUDI MUHAMMAD DOUDI Muhammad Doudi Muhammad Fadhil Mulyanda Muhammad Ghafar Muhammad Radhi Muhammad Zulian Iqbal Mujibul Rahman Muliari Muliari Mulyadi Mulyadi Mulyadi Mulyadi Muna Ruslia Murniati Murniati Mutiara Mutiara Nadia Rahmi Nadilla Nadilla Nanda Raudhatul Jannah Nanda Raudhatul Jannah Nanda Silvia Nawalul Faizin Nelly Afrina Nidawati Nidawati Nila Mulia sari Nilam Sari Niswatulmuna Algita Novi Kartina Nur Azlina Nurbaiti Nurbaiti Nurdin Amin Nuri Aslami Nurizka Sindya Nurizka Sindya Nurlia Zahara Nurlia Zahara Nurrahmah Akbariah Nursalmi Mahdi Nursalmi Mahdi Nursalmi Mahdi Nurul Amna Nurul Farija Nurul Fitri Nurul Marhamah Nuzulianza, Sherly Olyfia Pratiwi Pratiwi, Icha Widya Putri Balqis Putri Intan Maulani Rafika Dewi Rahayuni, Siska Rahmah Nabila Rahmawati Rahmawati Rahmiati Rahmiati Raihan Raihan Rantika Desriyanty Ratna Mela Raudhah Hayatillah Raudhatul Jannah Ria Suwarni Rifdah Sumayyah Rispa Devi Riza Sartinawati Rizkha Cahya Maulida Rizkina Fajriah Rizky Ahadi Roja deswita Safira Kamisna Safrul Mulyadi Sahara Yulis SAIDA RASNOVI SAIDA RASNOVI Salminardi Mirfa Samsul Kamal Sarah Sapnaranda Sastrawani Sastrawani Seri Maryani Shanti Wardila Shanti Wardila Sherly Nuzulianza Sipinte, Mardhatillah Siska Rahayuni Siska Rahayuni Siti Maulizar Soraya Ulfah Sri Eka Fitri Sri Mona Lisa Sri Murni Sri Wahyuni Surfiana Surfiana Susi Darmayanti Syafrina Sari Lubis Syafrina Sari Lubis T Habibuddin Tya Zhafira Ulfa Magfirah Veroza Riana Sakti Wahyuni Wahyuni Wati Oviana Yenni Aulia Putri Yuni Sukma Yunizar Hendri Yunizar Hendri Yunizar Hendri Yusra Yusra Yusra Yusra Yusrizal Akmal Yutika Rahayu Zulfah Zulfah Zuraidah ZURAIDAH ZURAIDAH Zuraidah Zuraidah