Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis nanolignin dari limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebagai pengemulsi alami untuk campuran minyak dan air. Karakterisasi nanolignin dilakukan menggunakan Transmission Electron Microscopy (TEM). Hasil analisis TEM menunjukkan bahwa nanolignin yang dihasilkan memiliki struktur amorf dengan ukuran partikel berkisar antara 20–200 nm, serta adanya agregasi partikel yang dipengaruhi oleh interaksi hidrogen dan gaya Van der Waals. . Spektrum FTIR menunjukkan adanya gugus hidroksil (-OH), karbonil (C=O), dan cincin aromatik yang khas pada lignin. Variasi konsentrasi nanolignin, yaitu 50 mg dan 100 mg, serta penambahan emulsifier pada variasi 2%, 4%, dan 6% memberikan pengaruh signifikan terhadap kestabilan emulsi. Uji efektivitas menunjukkan bahwa penambahan nanolignin sebagai pengemulsi mampu memperlambat waktu pemisahan minyak dan air. Pada konsentrasi 50 mg dengan variasi 6%, waktu pemisahan mencapai 7 menit 17 detik, sedangkan pada konsentrasi 100 mg dengan variasi yang sama, waktu pemisahan meningkat hingga 9 menit 3 detik. Hasil ini membuktikan bahwa nanolignin TKKS dapat berperan sebagai pengemulsi alami yang efektif dan ramah lingkungan, serta berpotensi sebagai alternatif pengemulsi sintetis dalam industri pangan dan kosmetik.