Penelitian ini mengkaji dampak broken home terhadap kesehatan mental anak-anak melalui studi literatur. Broken home, yang disebabkan oleh perceraian, kematian orang tua, atau konflik berkepanjangan dalam keluarga, memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan psikologis anak. Anak-anak dari keluarga broken home sering mengalami stres, kecemasan, dan depresi, yang dapat mempengaruhi prestasi akademik, hubungan sosial, dan kesejahteraan umum mereka. Gangguan kesehatan mental pada anak-anak ini dapat muncul dalam bentuk agresi, penarikan diri, atau kompensasi. Penelitian ini menekankan pentingnya upaya bersama dari orang tua, keluarga, dan masyarakat dalam menjaga kesehatan mental anak-anak dari keluarga broken home. Strategi yang direkomendasikan meliputi komunikasi terbuka, memfasilitasi hubungan yang sehat dengan kedua orang tua, memberikan dukungan sosial, dan mengakses layanan terapi atau konseling. Kesimpulannya, penanganan yang tepat dan dukungan yang memadai sangat penting untuk membantu anak-anak mengatasi dampak psikologis dari situasi broken home.