Ketidakseimbangan beban pada suatu sistem distribusi tenaga listrik selalu terjadi dan ketidakseimbangan tersebut adalah pada beban-beban satu fasa di pelanggan jaringan tegangan rendah. Akibat ketidakseimbangan beban tersebut muncullah arus di netral trafo. Arus yang mengalir di netral trafo ini menyebabkan terjadinya losses, yaitu losses akibat adanya arus netral pada penghantar netral trafo dan losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah. Penambahan beban pada gardu distribusi di PT . PLN (Persero) ULP Lubuk Alung dalam kurun waktu tahun 2023 sampai dengan 2024 yang signifikan tanpa memperhitungkan pembagian beban trafo, dampaknya begitu terasa bagi konsumen, sehingga terjadinya kerugian tegangan maupun daya yang sangat besar. Data hasil pengukuran siang hari maupun malam hari (beban puncak) yang dilakukan pada gardu distribusi di PT . PLN (Persero) ULP Lubuk Alung, terlihat bahwa tegangan (V) dan arus (I), serta hasil perhitungan daya semu (S) tidak sama besar pada setiap fasa (R, S dan T). Berdasarkan hasil analisa, bahwa pengaruh ketidakseimbangan beban terhadap arus netral dan losses daya pada trafo distribusi di PT . PLN (Perseo) ULP Lubuk Alung diperoleh losses (rugi) daya akibat adanya arus pada penghantar netral (P) pada siang hari sebesar 2,81% dan pada malam hari sebesar 7,24%. losses (rugi) daya akibat arus netral yang mengalir ke tanah (PG) pada siang hari sebesar 7,41% dan pada malam hari sebesar 8,67%.