Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Peningkatan Pemahaman Fear of Missing Out (FoMO) pada Remaja Dalam Aktifitas Media Sosial Dewi, Heni Aguspita; Lutfi, Baharudin; Sulastri, Meti; Hidayatuloh, Ana Ikhsan; Hilmawan, Rikky Gita; Marlina, Lina; Daryanti, Eneng; Wahyudi, Deni; Amalia, Novianti Rizki; Mulyana, Hilman; Mulyana, Asep; Hayati, Euis Teti; Vansugist, Mamay; Lestari, Sri; Apriliani, Silvia Sri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i1.16589

Abstract

ABSTRAK Remaja adalah pengguna media sosial tertinggi, tingginya pengunaan media sosial membuat remaja rentan mengalami Fear of Missing Out (FoMO). Pengabdian dilakukan untuk mengetahui gambaran pemahaman FoMO sebelum dan setelah dilakukan pengabdian masyarakat. Jumlah responden 357 siswa dari SMPN 5 Kota Tasikmalaya dan SMPN 1 Cikoneng Ciamis, terdapat sekitar 700 peserta yang yang yang mengikuti kegiatan pengmas. Dilakukan penilaian pemahaman FoMO sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan dengan menyebarkan kuesioner. Pemahaman FoMO sebelum dilakukan penyuluhan pada remaja di SMPN 5 Kota Tasikmalaya dan SMPN 1 Cikoneng Ciamis sebagian besar berada pada kategori kurang sebesar 53,8%. Setelah dilakukan penyuluhan pemahaman FoMO sebagian besar berada pada kategori baik sebesar 37,8%. penyuluhan yang dilakukan melalui pengabdian Masyarakat terbukti dapat meningkatkan pemahaman FoMO pada remaja. Disarankan untuk dapat melakukan kegiatan pengebdian Masyarakat lanjutan agar dapat mengatasi masalah Fear of Missing Out (FoMO) pada remaja. Kata Kunci: Fear of Missing Out (FoMO), Pemahaman, Remaja  ABSTRACT Teenagers are the highest users of social media, the high use of social media makes teenagers vulnerable to experiencing Fear of Missing Out (FoMO). The service was carried out to find an overview of understanding FoMO before and after community service. The number of respondents was 357 students from SMPN 5 Kota Tasikmalaya and SMPN 1 Cikoneng Ciamis, the participants who took part in community service activities numbered around 700 people. Assessment of understanding of FoMO was carried out before and after the counseling by distributing questionnaires. Understanding of FoMO before counseling was carried out among teenagers at SMPN 5 Kota Tasikmalaya and SMPN 1 Cikoneng Ciamis was mostly in the poor category at 53.8%. After counseling, understanding of FoMO was mostly in the good category at 37.8%. Counseling carried out through community service has been proven to increase understanding of FoMO in adolescents. It is recommended to carry out further community service activities to overcome the problem of Fear of Missing Out (FoMO) in teenagers.  Keywords: Fear of Missing Out (FoMO), Understanding, Teenagers
Penurunan Angka Unmet Need melalui Program Malika (Masyarakat Peduli Kb) di Wilayah Kerja Puskesmas Bantar Daryanti, Eneng; Nurdianti, Reni; Sulastri, Meti; Aguspita, Heni; Sugiharti, Mamay; Wahyudi, Deni; Rahmadiana, Asep
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i4.18538

Abstract

ABSTRAK Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu masalah Kesehatan yang dihadapi oleh seluruh negara di dunia. Unmet  need KB  lama  didefinisikan  sebagai  presentasi  wanita  yang  sudah menikah  tetapi tidak  menginginkan anak  lagi  atau  ingin  menjarangkan  kelahiran  berikutnya, namun  tidak  menggunakan  cara  atau  alat  kontrasepsi Berdasarkan laporan data program KIA UPTD  Puskesmas Bantar didapatkan jumlah kasus kematian Ibu per tahun 2023 sebanyak 8 Orang, jumlah Ibu hamil dengan resiko tinggi sebanyak 126 orang dan presentase Peserta KB Aktif Menurut alat/metode kontrasepsi sebanyak 27,8% peserta, hal ini menunjukan masih banyaknya yang berperilaku unmet need KB. Tujuan dilakukannya kegiatan pengabdian Masyarakat ini adalah untuk menurunkan kejadian unmet need  melalui peningkatan cakupan pelayanan kontrasepsi KB aktif. Metode yang digunakan berupa edukasi kesehatan, TIM pengmas menyampaikan maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, kemudian dilanjutkan dengan pemberian kuesioner pre test kepada kader, pemberian materi, sesi tanya jawab dan terakhir adalah pemberian kuesioner post test. Terdapat perubahan pengetahuan responden sebelum dan sesudah dilakukannya sosialisasi dan pembekalan tengang MALIKA. Sosialisasi dan edukasi memainkan peran krusial dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kebijakan, program, dan kegiatan pengetahuan dan masyarakat secara keseluruhan tentang pentingnya berKB. Melalui kegiatan ini, diharapkan Masyarakat menyadari tentang pentingnya KB, kader diharapkan bisa memberikan edukasi pada Masyarakat khususnya pada Pasangan Usia Subur (PUS) sehingga  angka pasangan yang berperilaku unmet need dan Angka Kematian Ibu (AKI) menurun.  Kata Kunci: Kader Posyandu, Masyarakat Peduli Keluarga Berencana, Sosialisasi, Edukasi  ABSTRACT Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) are health problems faced by all countries in the world. Unmet need for old family planning is defined as the presentation of women who are married but do not want more children or want to space out subsequent births, but do not use contraceptive methods or devices. Based on the Bantar Health Public Center Center. Program data report, it was found that the number of cases of maternal death per year 2023 was 8 people, the number There were 126 pregnant women at high risk and the percentage of active family planning participants according to contraceptive devices/methods was 27.8% of participants, this shows that there are still many people who have an unmet need for family planning. The aim of this community service activity is to reduce the incidence of unmet need by increasing coverage of active family planning contraception services. The method used is health education, the community service team conveys the aims and objectives of implementing community service activities, then continues with giving pre-test questionnaires to cadres, providing materials, a question and answer session and finally giving a post-test questionnaire. There are changes in respondents' knowledge before and after the socialization and provision of MALIKA's calm. Socialization and education play a crucial role in increasing public understanding of policies, programs and knowledge activities and society as a whole about the importance of family planning. Through this activity, it is hoped that the community will be aware of the importance of family planning, cadres are expected to be able to provide education to the community, especially to couples of childbearing age (PUS) so that the number of couples who behave in an unmet need and the Maternal Mortality Rate (MMR) decreases Keywords: Community Volunteer, Community Cares about Family Planning, Socialization, Education