Penelitian ini bertujuan untuk membahas komparasi antara Pendidikan Islam dengan aliran empirisme, dan pendidikan Islam dengan aliran nativisme dalam makna fithrah dalm Hadits Nabi. Secara khusus, tulisan ini membahas tentang fitrah seorang anak ketika sebelum dilahirkan ke dunia, dan perkembangannya ketika hidup di dunia dalam beragama. Hadis yang penulis gunakan dalam tulisan ini adalah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan lainnya. Dimana hadis tersebut adalah hadis yang sahih dan memiliki syahid dan mutabi’ sebagai penguat hadis tersebut Tulisan ini diproyeksian sebagai tinjauan bahwa agama (islam) itu fitrah dan bukan merupakan dari keturunan. Penelitian ini merupakan penelitian kajian pustaka. Data dikumpulkan melalui dokumentasi literatur dan dianalisis dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini adalah: Persamaan dan perbedaan pendidikan Islam dan aliran empirisme antara lain: pertama, keduanya sepakat bahwa anak yang baru lahir adalah suci, ibarat kertas kosong yang siap ditulis oleh pendidik. Kedua, dengan adanya perbedaan konsep antara konsep fitrah dan teori empiris, maka peranan pendidik dalam konsep pendidikan Islam lebih terbatas dibandingkan dengan peranan pendidik dalam aliran empirisisme dalam membentuk serta mengembangkan kepribadian anak didik tersebut. Persamaan dan perbedaan pendidikan Islam dengan aliran nativisme yaitu: pertama, bahwa keduanya mengakui pentingnya faktor pembawaan, sehingga anak didik mempunyai peran besar dalam membentuk dan mengembangkan kepribadiaannya. Fungsi pendidik dalam hal ini hanya sebagai fasilitator. Kedua,dalam pendidikan Islam, disebabkan nilai agama memiliki kebenaran mutlak, maka pendidik bukan hanya sekedar fasilitator tetapi pendidik juga bertanggung jawab terbentuknya kepribadian muslim pada anak didik