Penelitian ini mengeksplorasi dinamika jaringan komunikasi dan Communities of Practice (CoP) di Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI) DKI Jakarta, yang menghadapi tantangan dalam menjaga aliran informasi yang efektif dan keterlibatan anggota. Jaringan formal, yang terpusat pada sekretariat dan ketua, menunjukkan ketidakseimbangan distribusi informasi akibat penggunaan media komunikasi seperti WhatsApp dan website yang belum optimal. Ketergantungan pada jaringan informal antaranggota menjadi solusi sementara, namun menciptakan akses informasi yang tidak merata. Dari perspektif CoP, mutual engagement anggota masih lemah, dan shared repertoire tidak sepenuhnya mendukung kolaborasi komunitas. Secara teoretis, penelitian ini memperkaya literatur jaringan komunikasi dan CoP dengan menyoroti peran penting shared repertoire dan mutual engagement dalam komunitas berbasis praktik. Secara praktis, hasil penelitian merekomendasikan penguatan peran sekretariat sebagai fasilitator informasi, optimalisasi media komunikasi digital, dan pengembangan saluran informasi yang lebih inklusif. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengeksplorasi strategi inovatif berbasis teknologi, seperti aplikasi khusus asosiasi, dan menganalisis dampak persaingan antar asosiasi terhadap loyalitas anggota. Temuan ini memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan strategi komunikasi organisasi dan keberlanjutan komunitas asosiasi di tengah persaingan industri.