p-Index From 2020 - 2025
9.419
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Riset Kimia JAKU (Jurnal Akuntansi & Keuangan Unja) (e-journal) Jurnas Nasional Teknologi dan Sistem Informasi Jurnal Litbang Industri Jurnal Biologi Tropis Jurnal Mitra Pendidikan Jurnal Pertanian Agros JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat International Journal of Social Science and Business Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Minda Baharu JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Jurnal Agrotek Indonesia Business Innovation and Entrepreneurship Journal International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Jurnal Eduscience (JES) Jurnal Pembelajaran dan Biologi Nukleus JURNAL PEMBELAJARAN DAN MATEMATIKA SIGMA (JPMS) Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang International Journal Of Science, Technology & Management (IJSTM) SIMBIOSA Jurnal Ekonomi Indo-MathEdu Intellectuals Journal Jurnal Pengabdian Masyarakat : Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Communicator Sphere Jurnal Litbang Industri Jurnal Pengabdian Masyarakat Gemilang (JPMG) Research of Service Administration Health and Sains Healthys Journal of Comprehensive Science Journal of Accounting and Finance Management (JAFM) International Journal of Science and Environment Jikom: Jurnal Informatika dan Komputer JURNAL MAHASISWA AGROTEKNOLOGI (JMATEK) Jurnal Agro Estate Student Research Journal Jurnal Bima Jurnal Ilmiah Nusantara Jurnal Mahasiswa Pendidikan JURNAL AKADEMIK EKONOMI DAN MANAJEMEN Jurnal Kimia Unand
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search
Journal : Jurnal Pertanian Agros

ANALISIS TANAH PASCA PERUMAHAN YANG DIJADIKAN LAHAN BUDIDAYA TANAMAN CABAI LOKAL AFDELING II KECAMATAN BILAH BARAT KABUPATEN LABUHANBATU Desi Sari Putri Marpaung; Yusmaidar Sepriani; Dini Hariyati Adam; Fitra Syawal Harahap
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1904

Abstract

Banyak petani di kecamatan Bilah Barat belum paham dalam memamfaatkan lahan yang lebih bernilai ekonomis. Memanfaatkan lahan pasca perumahan adalah ide yang paling tepat dalam bidang pertanian, dengan memamfaatkan lahan tersebut menjadi lebih bermamfaat dengan memberikan pengetahuan tentang sifat kimia tanah pasca perumahan serta memberikan wawasan bahwa lahan pasca perumahan memerlukan penanganan, pemulihan serta perbaikan secara maksimal dan optimal agar menjadi l produktif dalam budidaya tanaman. Penanaman cabai adalah penggunaan lahan pasca perumahan yang paling bernilai ekonomis tinggi, sehingga dapat memberikan pengaruh baik terhadap perekonomian masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat kimia tanah untuk budidaya tanaman cabai lokal di desa Afdeling II Kec. Bilah Barat Kab. Labuhanbatu. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Pasca perumahan yang terletak diwilayah Afdeling II Kec. Bilah Barat Rantauprapat Kab. Labuhanbatu. Penelitian dilakasanakan pada tanggal 18 oktober 2021 sampai januari . Metode pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan luas lahan 9 rante, kemudian diuji Laboratorium Analitik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lahan pasca perumahan yang terletak di Kec. Bilah Barat Kab. Labuhanbatu sangat baik digunakan sebagai lahan pertanian cabai merah. Hasil Penelitian menunjukan nilai pH masam, Corganik rendah, N-Total sangat rendah, P-BrayII sangat tinggi, Ca sangat rendah, Mg rendah, Na rendah, K sedang, KTK rendah. Dengan begitu akan berdampak pada pertumbuhan tanaman.
UJI ORGANOLEPTIK LUMP KARET (Hevea brasiliensis muell) MENGGUNAKAN ASAP CAIR DARI LIMBAH PELEPAH KELAPA SAWIT SEBAGAI PENGGUMPAL LATEKS Yasir Mahendra Nasution; Badrul Ainy Dalimunthe; Khairul Rizal; Dini Hariyati Adam
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Petani karet di Indonesia masih banyak yang menggunakan koagulan yang tidak direkomendasikan berupa pupuk tawas, TSP dan sebagainya sehingga menyebabkan penurunan kualitas karet di Indonesia. Untuk meningkatkan kualitas pengolahan karet, petani karet diharuskan menggunakan bahan koagulan seperti asam format. Namun, bahan yang sulit didapat dan bahkan harga jual yang relatif tinggi menjadi alasan petani menggunakan bahan yang tidak direkomendasikan. Salah satu alternatif dan solusi adalah pemanfaatan limbah yang ditemukan sebagai pengganti asam format yaitu asap cair. Asap cair yang dihasilkan dari pirolisis berbagai bagian tanaman yang mengandung fenol dan asam yang dapat digunakan sebagai koagulan lateks. Penggunaan pelepah kelapa sawit sebagai bahan baku asap cair mempengaruhi biaya produksi sebesar 30%. Proses pemangkasan batang pelepah sawit yang dibiarkan membusuk yang tidak digunakan. Batang pelepah sawit dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan asap cair yang murah. Dalam 10 kg pelepah sawit dapat dihasilkan 1 liter asap cair murni yang dapat digunakan sebagai koagulan lateks karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gumpalan lateks yang menggunakan asap cair dari pelepah sawit sebagai koagulan memiliki warna yang cukup baik. Selain itu, asap cair juga terbukti memberikan reaksi yang baik sebagai koagulan lateks karet baik dari segi tekstur, warna maupun tingkat keamanannya bagi kulit.
IDENTIVIKASI SIFAT KIMIA TANAH DI LAHAN BERLERENG YANG DI TANAMI KELAPA SAWIT (Elaeis Guineensis Jacq) DI DESA SIRINGO-RINGO KECAMATAN RANTAU UTARA KABUPATEN LABUHANBATU Yudi Pratama Putra Pakpahan; Dini Hariyati Adam; Khairul Rizal; Kamsia Dorliana Sitanggang
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1960

Abstract

Identivikasi sifat kimia tanah di lahan berlereng yang di tanami kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) di desa siringo-ringo kecamatan rantau utara kabupaten labuhanbatu. Kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq) ialah salah satu tanaman perkebunan yang banyak di tanami di indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode survei lapangan untuk memastikan ketiga titik pengambilan sempel, sempel yang di ambil dari lahan berlereng yang berbeda dan mewakili tiap lerengnya. Pengambilan sempel tanah di kedalaman (10-40 cm) di dalam tanah, hasil analisis menunjukkan kalau pH tanah dengan rata-rata 5,06 (masam), nitrogen rata-rata 0,14 (rendah), fosfor rata-rata 185,44 (sangat tinggi), C-organik rata-rata 1,89 (rendah), kalium rata-rata 0,49 (sedang), kalsium rata-rata 0,27 (sangat rendah), magnesium rata-rata 0,24 (sangat rendah), dan KTK rata-rata 8,14 (rendah). Dari hasil analisis bisa disimpulkan kalau tanah di desa Siringo-ringo, sifat kimia tanah belum tercukupi buat tanaman kelapa sawit hingga dari itu perlunya peningkatan pemupukan pada tanah di desa Siringo-ringo tersebut.
KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA TANAH GAMBUT DI LAHAN KELAPA SAWIT DI DESA TANJUNG MEDAN KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN Ardiansyah Ardiansyah; Dini Hariyati Adam; Badrul Ainy Dalimunthe; Hilwa Walida
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1986

Abstract

Tanah gambut terbentuk dari timbunan bahan organik, sehingga kandungan karbon pada tanah gambut sangat besar. Fraksi organik tanah gambut di Indonesia lebih dari 95%, kurang dari 5% sisanya adalah fraksi anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kimia tanah gambut di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Penelitian dilakukan di Desa Tanjung Medan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Sampel tanah kemudian dianalisis di PT. SOCFINDO, Provinsi Sumatera Utara. Pengamatan dan pengambilan sampel tanah di perkebunan kelapa sawit lahan gambut menggunakan metode zigzag dalam 1 blok dengan 3 titik pengambilan. Sampel tanah dari perkebunan kelapa sawit di lahan gambut diambil pada 3 titik yang berbeda dengan jarak 20 meter secara zigzag dalam 1 blok. Hasil penelitian diperoleh data kandungan beberapa sifat kimia tanah mengalami perubahan, baik itu nilai pH, Mg, K, C, Na, N, P, Kation dan Ca. Peningkatan C Organik pada lahan gambut yang dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit sebesar 0,1-0,5% dan nilai N, Kation, P, dan Ca masih moderat, sedangkan nilai Mg, K dan Na menurun dengan nilai yang bervariasi. Karakteristik sifat kimia tanah gambut Kabupaten Labuhanbatu Selatan di dapat nilai terbaik pada pH dengan nilai 4,74, Mg 0,76, K 0,87, C Organik 10,92%, Na 0,48, N 0,80%, P 346,53, Kation 62,39 dan Ca 3,18.
UJI ORGANOLEPTIK LUMP KARET (Hevea brasiliensis muell) MENGGUNAKAN ASAP CAIR DARI LIMBAH PELEPAH KELAPA SAWIT SEBAGAI PENGGUMPAL LATEKS Yasir Mahendra Nasution; Badrul Ainy Dalimunthe; Khairul Rizal; Dini Hariyati Adam
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1969

Abstract

Petani karet di Indonesia masih banyak yang menggunakan koagulan yang tidak direkomendasikan berupa pupuk tawas, TSP dan sebagainya sehingga menyebabkan penurunan kualitas karet di Indonesia. Untuk meningkatkan kualitas pengolahan karet, petani karet diharuskan menggunakan bahan koagulan seperti asam format. Namun, bahan yang sulit didapat dan bahkan harga jual yang relatif tinggi menjadi alasan petani menggunakan bahan yang tidak direkomendasikan. Salah satu alternatif dan solusi adalah pemanfaatan limbah yang ditemukan sebagai pengganti asam format yaitu asap cair. Asap cair yang dihasilkan dari pirolisis berbagai bagian tanaman yang mengandung fenol dan asam yang dapat digunakan sebagai koagulan lateks. Penggunaan pelepah kelapa sawit sebagai bahan baku asap cair mempengaruhi biaya produksi sebesar 30%. Proses pemangkasan batang pelepah sawit yang dibiarkan membusuk yang tidak digunakan. Batang pelepah sawit dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan asap cair yang murah. Dalam 10 kg pelepah sawit dapat dihasilkan 1 liter asap cair murni yang dapat digunakan sebagai koagulan lateks karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gumpalan lateks yang menggunakan asap cair dari pelepah sawit sebagai koagulan memiliki warna yang cukup baik. Selain itu, asap cair juga terbukti memberikan reaksi yang baik sebagai koagulan lateks karet baik dari segi tekstur, warna maupun tingkat keamanannya bagi kulit.
KOMBINASI ZPT EKSTRAK BAWANG MERAH DAN PUPUK KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica chinensis L.) Yuda Frastia; Dini Hariyati Adam; Hilwa Walida; Badrul Ainy Dalimunthe
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1975

Abstract

Pakcoy (Brassica rapa L.) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang termasuk dalam famili Brassicaceae. Tanaman pakcoy berasal dari China dan telah banyak dibudidayakan setelah abad ke-5 di China Selatan dan Tengah serta Taiwan. Ekstrak bawang merah mengandung zat pengatur tumbuh yang berperan sebagai hormon auksin. Hormon auksin paling aktif untuk berbagai tanaman dan berperan penting dalam mendorong pertumbuhan yang optimal. Pupuk organik dibedakan menjadi dua, yaitu pupuk organik padat dan cair. Salah satu alternatif pupuk organik padat, adalah kotoran ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ZPT ekstrak bawang merah dan kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica rappa L). Penelitian ini akan dilaksanakan di Pondok Sentosa No. 27 Aek Nabara dengan ketinggian tempat ± 27 meter di atas permukaan laut. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis kombinasi ekstrak bawang merah dan kotoran ayam berpengaruh nyata terhadap parameter berat kering dengan perlakuan ekstrak bawang merah 20-40% (2,08 g) dan perlakuan pupuk kotoran ayam dengan dosis 158-316 g/polybag (2,08 g) sedangkan parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan berat basah tidak berpengaruh nyata pada kedua perlakuan dan tidak berpengaruh nyata terhadap interaksi kedua faktor perlakuan.
ANALISIS MUTU KERNEL PALM BERDASARKAN PARAMETER KADAR ALB (ASAM LEMAK BEBAS), KADAR AIR DAN KADAR ZAT PENGOTOR PADA PT. HARI SAWIT JAYA Susilo Sudarman; Novilda Elizabeth Mustamu; Dini Hariyati Adam; Yusmaidar Sepriani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1978

Abstract

Minyak kelapa sawit memegang peranan penting dalam perdagangan dunia. Standar kualitas adalah merupakan hal yang penting untuk menentukan minyak yang mempunyai kualitas yang bermutu baik berdasarkan spesifikasi yang meliputi kadar ALB, air, dan zat pengotor oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kadar air, kadar kotoran dan asam lemak bebas (ALB) yang terkandung dalam inti kelapa sawit. Penelitian dilaksanakan pada PT. HARI SAWIT JAYA. Sampel yang digunakan adalah kernel atau inti sawit. Analisa kadar asam lemak bebas dilakukan dengan metode titrasi asam basa menggunakan larutan standar KOH dan indikator Tymol blue, metode oven untuk analisa kadar air, dan untuk analisa kadar kotoran menggunakan   metode   winnowing   atau   dipilih   dengan   tangan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui Hasil analisa untuk kadar Asam Lemak Bebas (ALB) pada kernel palm yang berasal dari kernel storage adalah 4,10 % , 4,32% , 4,41% dengan rata-rata 4,28%, Kadar air pada kernel palm yang berasal dari kernel storage adalah 0,343%, 0,342%, 0,377 dengan rata-rata 0,35%, Sedangkan untuk kadar zat pengotor pada kernel palm yang berasal dari kernel storage adalah 0,02%, 0,06%, 0,08% dengan rata-rata 0,05%. kadar kotoran, kadar air pada kernel dan kadar asam lemak bebas tersebut telah sesuai standar yang telah ditetapkan SNI-01-2901- 2006.
ANALISIS KANDUNGAN KIMIA KETON DAN ALDEHID PADA ASAP CAIR DARI TEMPURUNG KELAPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PIROLISIS Tri Wahyuni; Badrul Ainy Dalimunthe; Dini Hariyati Adam; Hilwa Walida
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3280

Abstract

Liquid smoke has the result of condensation from compounds that vaporize simultaneously and the heated reactor through pyrolysis techniques with heat decomposition and condensation in the cooling system which causes the formation of cellulose, hemicellulose, and lignin. Liquid smoke contains a large number of phenolic, carbonyl, and acid group compounds. The purpose of this study was to identify the chemical constituents contained in liquid smoke from coconut shells. The location of this research was carried out at the Labuhan Batu University Laboratory, Faculty of Science and Technology. This study used the pyrolysis method. This study was to examine the chemical test results of aldehydes and ketones. The results of this study showed negative results (not found) for the presence of aldehydes and ketones from liquid smoke from coconut shells. It can be concluded that in the implementation of the research, there were still lacking procedures resulting in a negative chemical test.INTISARI                  Asap cair memiliki hasil kondensasi dari senyawa-senyawa yang menguap  secara simultan  dan reaktor panas melalui  teknik pirolisis  penguraian dengan panas dan  kondensasi pada sistem  pendingin yang menyebabkan terbentuknya selulosa, hemigselulosa dan lignin. Asap cair mengandung sejumlah besar senyawa kelompok fenol, karbonil, dan asam. Tujuan penelitian ini adalah mengindentifikasi kandungan  kimia yang terdapat dalam asap cair dari tempurung kelapa. Tempat penelitian ini dilakukan di Laboratorium Universitas Labuhan Batu, Fakultas Sains Dan Teknologi. Penelitian ini menggunakan metode pirolisis, Penelitian ini untuk menguji hasil uji kimia dari Aldehid dan Keton. Hasil dari penelitian ini menunjukan hasil yang negatif(tidak ditemukan) adanya aldehid dan keton dari asap cair yang berasal dari tempurung kelpa. Dapat disimpulkan  bahwasannya dalam pelaksanaan penelitian masih ada prosedur yang kurang sehingga menghasilkan uji kimia yang negatif.
PEMANFAATAN AMPAS TEH SEBAGAI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) Riksandi Putra Nainggolan; Novilda Elizabeth Mustamu; Khairul Rizal; Dini Hariyati Adam
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3344

Abstract

The utilization of tea residue in agriculture has gained attention as a means to reduce waste and promote sustainable farming practices. This article aims to evaluate the potential of tea residue as an alternative growing medium for the growth of pakchoi plants (Brassica rapa subsp. chinensis). The study was conducted by collecting tea residue from various sources and using it as a growing medium to cultivate pakchoi seedlings. The results of the study indicate that tea residue possesses characteristics that make it an effective growing medium. Furthermore, pakchoi plants grown in tea residue demonstrated good growth in terms of plant height, leaf count, and fresh weight. Qualitative analysis revealed the presence of essential nutrients such as nitrogen, phosphorus, and potassium in tea residue, which can support plant growth. Additionally, tea residue exhibited good water retention capacity, maintaining moisture in the growing medium, and enhancing air circulation. Based on these findings, it can be concluded that tea residue holds potential as an effective and sustainable growing medium for pakchoi plant growth. The use of tea residue in agriculture can also aid in waste reduction and improve agricultural environmental performance. Further research is warranted to explore the full potential and applications of tea residue in modern farming practices.Keywords: Tea residue, Growing medium, Pakchoi, Plant growth. INTISARIPemanfaatan sisa-sisa ampas teh dalam pertanian menjadi topik yang menarik perhatian dalam upaya mengurangi limbah dan mempromosikan praktik pertanian berkelanjutan. Artikel ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi ampas teh sebagai media tanam alternatif untuk pertumbuhan tanaman pakcoy (Brassica rapa subsp. chinensis). Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan ampas teh dari berbagai sumber dan menggunakannya sebagai media tanam untuk menumbuhkan bibit pakcoy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ampas teh memiliki karakteristik yang memungkinkannya untuk digunakan sebagai media tanam yang efektif. Selain itu, tanaman pakcoy yang ditanam dalam ampas teh menunjukkan pertumbuhan yang baik dalam hal tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat segar. Analisis kualitatif menunjukkan adanya nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium dalam ampas teh yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman. Selain itu, ampas teh juga memiliki kemampuan menyimpan air yang baik, mempertahankan kelembaban media tanam, dan meningkatkan sirkulasi udara. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ampas teh memiliki potensi sebagai media tanam yang efektif dan berkelanjutan untuk pertumbuhan tanaman pakcoy. Penggunaan ampas teh dalam pertanian juga dapat membantu mengurangi limbah dan meningkatkan kinerja lingkungan pertanian. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mempelajari lebih lanjut potensi dan aplikasi ampas teh dalam pertanian modern. Kata Kunci: Ampas teh, Media tanam, Pakcoy, Pertumbuhan tanaman.
PENGARUH PEMBERIAN POC DAUN LAMTORO DAN PUPUK KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) Dandy Stiawan; Dini Hariyati Adam; Kamsia Dorliana Sitanggang; Yusmaidar Sepriani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3330

Abstract

Purple eggplant is one of the important vegetable crops in Indonesia. The use of liquid organic fertilizer can be an alternative in suppressing the use of inorganic fertilizers and is able to improve environmental conditions around it. This study aims to determine the effect of applying liquid organic fertilizer from goat manure and lamtoro leaves on the growth of eggplant plants. purple (Solanum Melongena L ). This research was conducted in Titi Panjang sub-district, Negerilama from December to April 2023. The randomized block design (RAK) research design consisted of 2 factors, namely the first factor was POC lamtoro leaves and the second factor was goat manure with 3 replications so that several trials were obtained. namely L0 (Control), L1 = (100 ml liquid fertilizer + 900 ml/L water), L2 = (200 ml liquid fertilizer + 800 ml/L water), L3 = (300 ml liquid fertilizer + 700 ml/L water) The second factor was the concentration of goat manure (K) with 3 levels, namely K0 = (Control), K1 = 500 gr/plant, K2 = 1000 gr/plant. The parameters observed were plant height, number of leaves, stem diameter. The average eggplant height using POC lamtoro leaves and goat manure obtained at 2 WAP was 3.48 cm. At 4 MST it was 5.04. at the age of 6 MST obtained that is 8.48 cm. while at the age of 8 MST it was 14.78 cm. the average number of eggplant leaves using POC lamtoro leaves and goat manure obtained 2 WAP was 5.58 strands. At 4 MST it was 6.17 strands while at 6 MST it was obtained 7.41 strands. At the age of 8 MST, it was 11.88 strands, the average stem diameter of the eggplant using POC lamtoro leaves and goat manure obtained 2 WAP, which was 0.15. At the age of 4 MST, it was 0.23 strands. whereas at the age of 6 MST it was obtained 0.28. It is assumed that the available nutrients are also not enough and can also be caused by environmental factors that can also affect the elongation of the purple eggplant plant. Keywords: Purple eggplant , liquid organic fertilizer, benefits of lamtoro leaves INTISARITerung ungu merupakan salah satu tanaman sayuran penting di Indonesia Penggunaan pupuk organik  cair  dapat menjadi alternatif dalam menekan penggunaan pupuk anorganik dan mampu memperbaiki kondisi lingkungan di sekitar , Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair dari kotoran kambing dan daun lamtoro terhadap pertumbuhan tanaman terung ungu (Solanum Melongena L ). Penelitian ini dilaksanakan di  kelurahan Titi panjang, Negerilama pada bulan Desember sampai April 2023. Rancangan percobaan penelitian rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 Faktor yaitu faktor pertama POC daun lamtoro dan faktor kedua pupuk kotoran kambing  dengan 3 kali ulangan sehingga diadapatkan beberapa percobaan yaitu L0  (Kontrol), L1 =  (100 ml pupuk cair + 900 ml/L air), L2 =  (200 ml pupuk cair + 800 ml/L air), L3 =  (300 ml pupuk cair + 700 ml/L air).Faktor  kedua adalah  konsentrasi pemberian pupuk kotoran kambing (K) dengan 3 taraf yaitu  K0 =  (Kontrol), K1 = 500 gr/tanama, K2 =1000 gr/ tanaman Parameter yang diamati  yaitu tinggi tanaman,jumlah daun, diameter batang. rataan tinggi tanaman terung dengan menggunakan pemberian POC daun lamtoro dan pupuk kotoran kambing yang diperoleh 2 MST yaitu 3,48 cm.Pada umur 4 MST yaitu 5,04 . pada umur 6 MST diperoleh yaitu 8,48 cm. sedangkan  pada umur 8 MST yaitu 14,78 cm. rataan jumlah daun terung dengan menggunakan pemberian POC daun lamtoro dan pupuk kotoran kambing yang diperoleh 2 MST yaitu 5,58 helai.Pada umur 4 MST yaitu 6,17 helai sedangkan pada umur 6 MST diperoleh yaitu 7,41 helai. Pada umur 8 MST yaitu 11,88 helairataan diameter batang terung dengan menggunakan pemberian POC daun lamtoro dan pupuk kotoran kambing yang diperoleh 2 MST yaitu 0,15.Pada umur 4 MST yaitu 0,23 helai. sedangkan pada umur 6 MST diperoleh yaitu 028. Pada umur 8 MST yaitu 0,43 cm.ini bisa di sebabkan karena lambatnya unsur hara tersedia bagi tanaman sehingga mempengaruhi pelebaran dan penebalan lingkar Batang tanaman terung ungu. Unsur hara yg tersedia diasumsikan juga tidak cukup banyak dan bisa juga di sebabkan oleh faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi pemanjangan tanaman terung ungu Kata Kunci : Tanaman terung ungu , pupuk organik cair , manfaat daun lamtoro.
Co-Authors Afrizal Ahyar Nasution Akbar, Ricky Ali Akbar Ritonga Angga Putra Juledi Anjar, Agus Aprilyani, Rizka Ardiansyah Ardiansyah Ayu Putri Septiyani, Ika Badrul Ainy Dalimunthe Badrul Ainy Dalimunthe Badrul Ainy Dalimunthe Badrul Ainy Dalimunthe Burhanuddin, Burhanuddin Dandy Stiawan Debbie Aryani Tribudhi Delia Masmudah Desi Sari Putri Marpaung Dimas Ariansyah Putra Dinar Sukma Tantra E Bahruddin Eli Purwati Elysa Rohayani Hasibuan Elysa Rohayani Hasibuan Elysa Rohayani Hsb Elysa Rohayani Hsb Evi Kholishoh Ainuz Zulva Fitra Syawal Harahap Fitra Syawal Harahap Fitri Aini Nasution Galang Diki Trenaldi Gultom, Maharani Gusmarlia, Fefy Haley Davitson Wisanta Glen Rumahorbo Hamzar Suyani Harahap FS Harahap, Fitra Syawal Hasibuan, Elysa Rohayani Hasibuan, Mila Nirmala Sari Herlina Manik Hery Widijanto Hilwa Walida Hilwa Walida Hsb, Elysa Rohayani Husnul Mukti Ida Ayu Putu Sri Widnyani Ika Ayu Putri Septyani Ika Chastanti Ilham Wahyudi Indah Ariyani Br Sinurat Indah Fitria Rahma Irma Yani Irmayanti Irmayanti . Irmayanti . Joko Prianto Juledi, Angga Putra Junita Junita Kamsia Dorliana Sitanggang Khairul Rizal Kuswandi, Haris Laia, Sadarman Jaya Laura Theresia LELISARI, LELISARI Lestari , Widya Maharani Gultom Mahdayeni Mas Wahyudi Masrizal . Meza Silvana Mila Nirmala Sari Hasibuan Mila Nirmala Sari Hasibuan Muhamad Nasir Muhamad Nasir, Muhamad Muhammad Yusup Muharram, Moh Mustamu, Novilda Elizabeth Mustamu, Novilda Elizabeth Nasution, Zulfikar Nazliah, Rahmi Nicko Andika Putra Nirmala Sari Hasibuan, Mila Novilda Elizabeth Mustamu Novilda Elzabeth Mustamu Nurhikmah Nurhikmah Pane, Rahmadani Predi Ramanda Puja Irawan Putra, Dimas Ariansyah Putri Septyani, Ika Ayu Putri, Dea Helmalia Qishty, Muhammad Yasar R.Indra Kusuma Jaya Raden Hebat Kurnia Rahmat Hidayat Rahmi Nazliah Rambe, Putra Azhari Riksandi Putra Nainggolan Rina Masruroh Rinaldi Rustam Risma, Bella Ritonga, Noni Rizal, Khairul Rohani Rohani Rohani Rohani Rohani Rosintan Simanjuntak, Lydia Safni Safni Sanzae Nova Sepriani , Yusmaidar Sepriani, Yusmaidar Siagian, Tengku Surya Siallagan, Ricardo Siregar, Erdiansyah Sitanggang, Kamsia Dorliana Siti Hartati Yusida Saragih Siti Zahara Siti Zahara Saragih Sitorus, Sahat Parulian Soeharjoto Soeharjoto Suhermi, Suhermi Sukatin Sukatin Surya Ramadani Pane, Risky Surya, Adi Susilo Sudarman Syawal Harahap, Fitra Syofriza Syofyan Toni Suganda Tri Wahyuni Walida , Hilwa Walida, Hilwa Widya Lestari Willy Cahya Nugraha Willy Cahya Nugraha, Willy Cahya Willyans, Riza Yasir Mahendra Nasution Yeni Septia Devi Yuda Frastia Yudi Pratama Putra Pakpahan Yudi Triyanto Yusmaidar Sepriani Yusmaidar Sepriani Yusmaidar Sepriani Zilawati Zulfan Ilham Zulkifli Musannip Efendi Siregar Zunaidy Abdullah Siregar