Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

THE EFFECT OF LIQUID ORGANIC FERTILIZER (CAPRA AEGAGRUS HIRCUS) ON GROWTH ON GROWTH OF LITTLE (LACTUCA SATIVA) BY HYDROPONIC DFT SYSTEM (DEEP FLOW TECHNIQUE) Diana, Cut Rahma; Rahmatan, Hafnati; Supriatno, Supriatno; Hasanuddin, Hasanuddin; Wardiah, Wardiah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research entitled "Effect of Provision of Liquid Organic Fertilizer (POC) Local Goat (Capra Aegagrus Hircus) Against Growth and Vitamin A in Lettuce (Lactuca Sativa) Hydroponic Systems DFT (Deep Flow Technique)". This study aims to determine the effect of fertilizer application on the vitamin A content of lettuce plants. This type of research is experimental research. This research was carried out in Lambada Lhok village and in the Biology Education Laboratory of FKIP Syiah Kuala University. This study used a Completely Randomized Design (CRD) method with 4 levels of treatment and 6 repetitions to obtain 24 experimental units. Data were analyzed statistically using Variant Analysis (ANAVA) and if there were significant differences between one treatment with another, then further tests were carried out. Based on the results of research on the provision of liquid organic fertilizer (POC) local bean goat (Capra aegagrus hircus) has a very significant effect on the vitamin A content of lettuce (Lactuca sativa. Optimum growth is found in the P2 treatment with a concentration of 35% Liquid Organic Fertilizer.Keywords: Fertilizer, Lettuce and GrowthPenelitian berjudul ?Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) Kambing Kacang Lokal (Capra Aegagrus Hircus) Terhadap Pertumbuhan dan Vitamin A pada Tanaman Selada (Lactuca Sativa) Secara Hidroponik Sistem DFT (Deep Flow Technique)?. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian POC (pupuk  Organik Cair) terhadap pertumbuhan tanaman selada. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitiannya experiment. Pelaksanaan penelitian ini berlokasi di Desa Lambada Lhok dan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan dan 6 kali pengulangan sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Data dianalisis secara statistik menggunakan Analisis Varian (ANAVA) dan jika terdapat perbedaan nyata antara satu perlakuan dengan perlakuan lainnya, maka dilakukan uji lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian POC (Pupuk Organik Cair) dari kambing kacang lokal (Capra aegagrus hircus) memberi pengaruh signifikan terhadap kandungan vitamin A tanaman selada (Lactuca sativa). Kandungan pertumbuhan yang optimum terdapat pada perlakuan P2 dengan konsentrasi 35% Pupuk Organik Cair.Kata Kunci: Pupuk, Selada dan Pertumbuhan
The Diversity and Suitability of Trees at Several Green Line of Banda Aceh City Highway Salma Fitria Pratiwi; Djufri Djufri; Dewi Andayani; Cut Nurmaliah; Wardiah Wardiah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThe research entitled Diversity and Suitability of Trees at Several Green Lines of Banda Aceh City Highway has been completed  in March-April 2019. The research aims to determine the trees species, the level of trees diversity, and the suitability of trees species at several green lines of Banda Aceh highway. This research belongs to the type of quantitative research. Determination of the sample location of the green line is done by purposive sampling, so we get 12 Banda Aceh city highways, each road used as an observation station. Data collection was carried out by the method of observation and quantitative data collection using a quadratic technique with subjective laying of plots. Data is collected by placing 3 plots at each station with the total number of plots is 36 plots. Each plot is 20x34 meters. The parameters in the study include the importance value (NP), species diversity index (H '), species composition index, species density index, and trees species suitability. The data in this study were analyzed descriptively. From the research that has been obtained, 25 species of trees consisting of 17 familia were planted at the Banda Aceh green highway observation station. Index of diversity of trees species in all observation stations H '= 2.67 included in the medium category. From 25 species of plants, only 3 trees species received a score of 50%, which was classified as inadequate, 14 trees species received a score of 60% -70% according to the category, and 8 other trees species were categorized very much in accordance with a score of 80% -100%.Keywords: Trees, importance, family, density, diversity.ABSTRAK            Penelitian yang berjudul Keanekaragaman dan Kesesuaian Jenis Pohon di Beberapa Jalur Hijau Jalan Raya Kota Banda Aceh telah dilaksanakan pada bulan Maret-April 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pohon, tingkat keanekaragaman pohon, dan kesesuaian jenis pohon yang ditanam di beberapa jalur hijau jalan raya kota Banda Aceh. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan  beberapa metode antara lain purposive sampling untuk menentuan sampel lokasi jalur hijau, sehingga diperoleh 12 jalan raya kota Banda Aceh yang masing-masing jalan dijadikan stasiun pengamatan, pengumpulan data dilakukan dengan metode obeservasi dan pengambilan sampel data kuantitatif menggunakan teknik kuadrat dengan peletakan petak ukur (plot) secara subjektif. Pengambilan data dilakukan dengan meletakkan 3 plot pada masing-masing stasiun dengan jumlah keseluruhan petak ukur adalah 36 plot. Masing-masing  plot berukuran 20x34 meter. Parameter dalam penelitian meliputi nilai penting (NP), indeks keanekaragaman jenis (H’), indeks komposisi jenis, indeks kerapatan jenis, dan kesesuaian jenis pohon. Data pada penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh 25 jenis pohon yang terdiri dari 17 Familia yang ditanam di stasiun pengamatan jalur hijau jalan raya kota Banda Aceh. Indeks Keanekaragaman spesies pohon di seluruh stasiun pengamatan H’ = 2,67 termasuk kategori sedang (medium). Dari 25 jenis pohon hanya 3 jenis pohon yang memperoleh skor 50% yang tergolong kategori kurang sesuai, 14 jenis pohon memperoleh skor 60%-70% berkategorikan sesuai, dan 8 jenis pohon lainnya berkategori sangat sesuai dengan skor 80%-100%.Kata Kunci: Pohon, nilai penting, familia, kerapatan, indeks keanekaragaman.
Types of Plants That are Used for Health Care During Pregnancy and Postpartum by the People of Lhoong Sub-District Aceh Regency Riska Maulidar; Hasanuddin Hasanuddin; Wardiah Wardiah; Cut Nurmaliah; Dewi Andayani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to determine: (1) types of plants used for health care during pregnancy and postpartum (2) parts of plants used for health care during pregnancy and postpartum (3) methods of processing and use of herbs used for health care during pregnancy and postpartum. This research was conducted in Lhoong Subdistrict from July to December 2019. This study used a qualitative approach to the type of survey research. Data were analyzed descriptively. Based on research in Lhoong Subdistrict, Aceh Besar District, 65 species were used by the Lhoong community as a health care during pregnancy and postpartum classified into 36 families. Of the total 65 species there are species used in both treatments, 32 species designated as material for health care during pregnancy and 51 species for postpartum health care. In addition, the parts / organs of plants used for health care during pregnancy and postpartum are the roots, rhizomes, tubers, bark, leaves, flowers, fruits and seeds. The parts / organs of plants that are most widely used for postpartum health care are the leaves of 21 species, for health care during pregnancy the most are as many as 19 species of fruit. The method of processing and use of plants that are used for health care during pregnancy and postpartum are pounded, kneaded, mashed, boiled / cooked and eaten directly. The way to process plants during pregnancy is without being processed / consumed directly and for postpartum health care the most is done by pounding. The conclusions of this research are the plants that are used for health care during pregnancy and postpartum in the district of Lhoong are abundant in nature.  Keywords: Pregnancy Care, Postpartum Care, Lhoong.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) jenis tumbuhan yang digunakan untuk perawatan kesehatan masa kehamilan dan pasca persalinan (2) bagian tumbuhan yang digunakan untuk perawatan kesehatan masa kehamilan dan pasca persalinan (3) cara pengolahan dan penggunaan tumbuhan yang digunakan untuk perawatan kesehatan masa kehamilan dan pasca persalinan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lhoong dari Bulan Juli s.d Desember 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian survey. Data dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian di Kecamatan Lhoong Kabupaten Aceh Besar diperoleh 65 spesies tumbuhan yang digunakan masyarakat Lhoong sebagai perawatan kesehatan masa kehamilan dan pasca persalinan yang tergolong ke dalam 36 Familia. Dari total 65 spesies ada spesies yang digunakan di kedua perawatan, 32 spesies diperuntukkan sebagai bahan perawatan kesehatan masa kehamilan dan 51 spesies untuk perawatan kesehatan pasca persalinan. Selain itu, bagian/organ tumbuhan yang digunakan untuk perawatan kesehatan masa kehamilan dan pasca persalinan yaitu akar, rimpang, umbi, kulit, daun, bunga, buah dan biji. Bagian/organ tumbuhan yang paling banyak digunakan untuk perawatan kesehatan pasca persalinan adalah daun sebanyak 21 spesies, untuk perawatan kesehatan masa kehamilan yang paling banyak adalah buah sebanyak 19 spesies.  Cara pengolahan dan penggunaan tumbuhan yang digunakan untuk perawatan kesehatan masa kehamilan dan pasca persalinan yaitu ditumbuk, diremas, dihaluskan, direbus/dimasak dan dimakan langsung. Cara pengolahan tumbuhan selama masa kehamilan adalah tanpa diolah/dikonsumsi langsung dan untuk perawatan kesehatan pasca persalinan yang paling banyak dilakukan dengan cara ditumbuk. Simpulan penelitian ini adalah tumbuhan yang digunakan untuk perawatan kesehatan masa kehamilan dan pasca persalinan di Kecamatan Lhoong ketersediaannya di alam cukup melimpah.Kata Kunci : Perawatan Masa Kehamilan, Perawatan Pasca Persalinan, Lhoong.
Analysis Of Plant Vegetation In The Forest Park Of Langsa City Khairul Alfi Syahra; Hasanuddin Hasanuddin; Wardiah Wardiah; Samingan Samingan; Dewi Andayani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 6, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTLangsa City Forest is a green open area that is used as a tourist spot and is an open laboratory. One aspect that can be used as an open laboratory benchmark is the amount of vegetation species in an urban forest park. ‘`This study aims to determine the species, important value index (INP), and the level of diversity in Langsa City Forest Park. The` research was conducted in October 2020 - January 2021. The data were taken by dividing three observation station points. The objects of this research were all plant species with tree, shrub, shrubs, and herbs with a tree plot size of 10m x 10m, a bush / shrub plot of 5m x5m, and a herb plot of 1m x 1m. The research parameters were species, frequency, density, and species density in each habitus, and supporting environmental parameters including temperature, soil pH, light intensity, humidity (soil air). `Data analysis was performed using the Shannon-wienner diversity index formula. The results` obtained 60 plant species consisting of tree species (33 species), shrubs (6 species), shrubs (11 species), and herbs (8 species). The species that dominates the Langsa City Forest Area is Damar (Agathis dammara Lamb.Rich.) (INP = 36.80%) and the level of vegetation diversity is categorized as high (H '= 3.86).Keywords: vegetation, important value, urban forest Hutan Kota Langsa merupakan ruang terbuka hijau yang dijadikan tempat wisata dan merupakan laboratorium terbuka. Salah satu aspek yang dapat menjadi tolak ukur laboratorium terbuka adalah jumlah vegetasi spesies pada sebuah taman hutan kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies, indeks nilai penting (INP), dan tingkat keanekaragaman di Taman Hutan Kota Langsa. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2020 – Januari 2021. Data diambil dengan membagi tiga titik stasiun pengamatan. Objek penelitian ini yaitu seluruh jenis tumbuhan yang berhabitus pohon,semak, perdu, dan herba dengan ukuran plot untuk pohon yaitu 10m x 10m, plot semak/perdu yaitu 5m x5m, dan plot herba yaitu 1m x 1m. Parameter penelitian yaitu  spesies, frekuensi, kerapatan, dan kerimbunan spesies pada masing-masing habitus, dan parameter lingkungan pendukung meliputi suhu, pH tanah, intensitas cahaya, kelembaban (tanah udara). Analisis data yang dilakukan menggunakan rumus indeks keanekaragaman Shannon-wienner. Hasil penelitian diperoleh 60 spesies tumbuhan yang terdiri dari spesies berhabitus pohon (36 spesies), semak (6 spesies), perdu (11 spesies), dan herba ( 8 spesies). Spesies yang mendominasi Kawasan Hutan Kota Langsa adalah Damar (Agathis dammara Lamb.Rich.) (INP=36,80%) dan tingkat keanekaragaman vegetasi dikategorikan tingg (H’=3,86)Kata kunci: keanekaragaman, vegetasi, nilai penting, hutan kota
The Use of Plants as Foodstuffs, Scent Enhancers and Dyes in Meukek District, South Aceh Regency Retcia Aisa; Wardiah Wardiah; Hasanuddin Hasanuddin; Cut Nurmaliah; Dewi Andayani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study entitled The Use of Plants as Foodstuffs, Flavour Enhancers and Food coloring in Meukek District, South Aceh District, was conducted in August Sd. September 2019. This study aims to determine: (1) plant species used for food, flavour enhancers and colorants (2) plant parts used as food ingredients, flavourenhancers and food coloring (3) how to use plants for food, flavour enhancer and food coloring. This type ofresearchis a descriptive analysis with a qualitative approach.This researchwasconducted in the District of Meukek, South Aceh Regency. This research uses the RRA (Rapid Rular Appraisal) method. Data analyzed directly. Basedontheresultof the study there were 95 species of plants from 41 families (which are used for food for 65 species, aroma enhancer 30 species and coloring 10 species), there are several species that are used more than one utilization group. The parts/organs of plants that are widely used as food are fruit organs (42%) and those with little interest (1%). For flavor enhancers, the most widely used organs are leaves (11%), and those with few stems (1%), skin (1%). As a coloring agent, the most widely used plant organs are fruit (4%), and small rhizomes (1%). The use plant that are usedas food is by cooking or directly consumed. The use plant as a scent and coloring enhancer that is by mixing into food or cooking ingredients. The conclusions of this study are plants that have the potential as food ingredients, flavour enhancers and food coloring in Meukek District are quite abundant and their availability in nature.Keywords:Foodstuffs, Flavour enhancers, Food coloring, Meukek District.Penelitian yang berjudul Penggunaan Tumbuhan Sebagai Bahan Pangan, Penambah Aroma dan Pewarna di Kecamatan Meukek Kabupaten Aceh Selatan telah dilaksanakan pada bulan Agustus Sd. September 2019.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Spesies tumbuhan yang digunakan untuk bahan pangan, penambah aroma dan pewarna (2) Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai bahan pangan, penambah aroma dan pewarna (3) cara pemanfaatan dari tumbuhan untuk bahan pangan, penambah aroma dan pewarna. Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Meukek Kabupaten Aceh Selatan. Dengan menggunakan metode RRA (Rapid Rural Appraisal). Data dianalisis secara langsung. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 95 spesies tumbuhan dari 41 familia (yang digunakan untuk bahan pangan 65 spesies, penambah aroma 30 spesies dan pewarna 10 spesies) terdapat beberapa spesies yang dimanfaatkan lebih dari satu kelompok pemanfaatan. Bagian tumbuhanyang banyak digunakan sebagai bahan pangan yaitu organ buah (42 %) dan yang sedikit bunga (1%). Untuk penambah aroma, organ yang banyak digunakan adalah daun (11%), dan yang sedikit batang (1%), kulit (1%). Sebagai pewarna, organ tumbuhan yang banyak digunakan adalah buah (4%), dan sedikitrimpang (1%). Penggunaan tumbuhan yang digunakan sebagai bahan pangan yaitu dengan cara dimasak atau di konsumsi secara langsung. Pengunaan tumbuhan sebagai penambah aroma dan pewarna yaitu dengan cara di campurkan kedalam bahan makanan atau masakan. Simpulan penelitian ini adalah tumbuhan yang berpotensi  sebagai bahan pangan, penambah aroma dan pewarna di Kecamatan Meukek cukup melimpah dan ketersediaanya di alam.Kata kunci: Bahan Pangan, Penambah Aroma, Pewarna, Kecamatan Meukek. 
Analysis of Herb Composition in the Putroe Aloeh Tourism Area, Jeumpa District, Southwest Aceh Miftahul Munawwarah; Djufri Djufri; Wardiah Wardiah; Safrida Safrida; Muhibbuddin Muhibbuddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 8, No 1 (2023): Februari, 2023
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrack The existence of plants in an area or area will have a positive impact on the balance of the ecosystem. Herbaceous plants play an important role in the annual nutrient cycle, namely the herb litter that is returned to the soil contains high nutrients and plays a role in adding soil organic matter so that it can prevent erosion. The purpose of this study was to determine the composition of medicinal plants in the Putroe Aloeh Tourism Area, Jeumpa District, Southwest Aceh District. The method used in this study is the observation method by determining stations using purposive sampling technique and plot placement using the square method subjectively, where at each station there are 10 plots measuring 2m x 2m. Parameters observed were the number of species and the number of individuals of each species. The research data were analyzed descriptively. Based on the research results, 50 types of herbs were found consisting of 26 families, and the dominating families were Asteraceae (20%), Rubiaceae (10%), and Araceae (8%).Keywords: Herbs, Compositon, Tourism Area Abstrak Keberadaan tumbuhan di suatu wilayah atau kaawasan dapat berdampak positif terhadap keadaan dinamis pada ekosistem. Tumbuhan herba sangat berperan terhadap putaran waktu hara tahunan, yaitu serasah herba yang dipulangkan ke tanah memuat unsur hara yang tinggi dan mempunyai peran pada penambahan bahan organik tanah sehingga bisa berfungsi sebagai pencegahan erosi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi tumbuhan herba di Kawasan Wisata Putroe Aloeh Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode observasi dengan menentukan stasiun menggunakan teknik purposive sampling dan penempatan plot menggunakan metode kuadrat secara subyektif, dimana pada setiap stasiun terdapat 10 plot yang berukuran 2m x 2m. Parameter yang diamati adalah jumlah spesies dan jumlah individu masing-masing spesies. Data penelitian dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 50 jenis herba yang terdiri dari 26 familia, dan familia yang mendominasi adalah Asteraceae (20%), Rubiaceae (10%), dan Araceae (8%).Kata Kunci: Herba, Komposisi, Kawasan Wisata.