Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Edukasi Pemanfaatan Bit Merah (Beta Vulgaris L) Untuk Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil Dewita Dewita; Henniwati Henniwati; Fazdria Fazdria
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i4.3885

Abstract

ABSTRAK  Anemia dapat disebabkan oleh berbagai hal. Penyebab utama anemia pada kehamilan adalah defisiensi besi kemudian diikuti oleh defisiensi folat. WHO memperkirakan angka kejadian anemia sekitar 42 % terjadi pada ibu hamil dengan kondisi ekonomi menengah kebawah. Bit merah (Beta vulgaris L)  mengandung vitamin A, B, dan C dengan kadar air yang tinggi. Bit merah juga mengandung zat besi, kalsium dan fosfor yang bekerja dengan merangsang sistem peredaran darah dan membantu membangun sel darah merah karena kandunga asam folat dan B12 dalam Bit Merah adalah kunci penting dalam metabolisme seluler dan dibutuhkan dalam perkembangan normal eritrosit. Tujuan pengabdian adalah dapat memberikan edukasi pada ibu hamil tentang pemanfaatan Bit merah (Beta vulgaris L) dapat meningkatkan kadar hemoglobin di Desa Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat. Bentuk kegiatan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat adalah metode penyuluhan dengan ceramah dan tanya jawab, dengan mengukur pengetahuan dilakukan pre dan post test. Kesimpulan adanya peningkatan pengetahuan setelah diberikan edukasi pada ibu hamil. Kata Kunci: Bit Merah, Anemia, Ibu hamil.  ABSTRACT Anemia can be caused by many things. The main cause of anemia in pregnancy is iron deficiency followed by folate deficiency. WHO estimates that the incidence of anemia around 42% occurs in pregnant women with middle to lower economic conditions. Beetroot (Beta vulgaris L) contains vitamins A, B, and C with high water content. Beetroot also contains iron, calcium, and phosphorus which work by stimulating the circulatory system and helping build red blood cells because the folic acid and B12 content in red beets are important keys in cellular metabolism and are needed in the normal development of erythrocytes. The purpose of this service is to provide education to pregnant women about the use of beetroot (Beta vulgaris L) to increase hemoglobin levels in Sungai Pauh village, Kota Langsa Barat district. The form of activity used in community service is the method of extension with lectures and questions and answers, by measuring knowledge conducted pre and post-test. The conclusion is that there is an increase in knowledge after being given education to pregnant women. Keywords: Beetroot, Anemia, pregnant women
Pelatihan Terapi Air Terhadap Konstipasi Masa Kehamilan Pada Bidan Di Puskesmas Langsa Barat Kota Langsa Henniwati Henniwati; Dewita Dewita
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i4.3919

Abstract

ABSTRAK Tenaga kesehatan khusunya bidan sanggat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Untuk meningkatkan itu semua diperlukannya pelatihan-pelatihan khususnya kebidanan. Pelatihan merupakan suatu proses dimana seseorang mencapai kemampuan tertentu. Konstipasi yang sering terjadi selama kehamilan yaitu konstipasi. Prevalensi sembelit pada kehamilan berkisar antara 11% sampai 44%. Salah satu terapi untuk mengatasi konstipasi adalah dengan terapi air. Tujuan kegiatan ini untuk menambah pengalaman, pengetahuan dan kompetensi dalam pemberian asuhan kebidanan terhadap mengurangi konstipasi pada ibu hamil. Pelatihan diberikan selama 3 hari kepada bidan desa, diberikan selama 2 jam. Pengetahuan dan keterampilan bidan menjadi lebih baik setelah mendapatkan edukasi da pelatihan tentang terapi air terhadap konstipasi pada ibu hamil. Kata Kunci  : Pelatihan, Terapi Air, Konstipasi  ABSTRACT  Health Workers, especially midwives, it is very important to increase knowledge and skills. To improve it all requires training, especially midwifery. Training is a process by which a person reaches certain abilities. Constipation that often occurs during pregnancy is constipation. The prevalence of constipation in pregnancy ranges from 11% to 44%. One of the therapies to treat constipation is water therapy. The purpose of this activity is to increase experience, knowledge, and competence in providing midwifery care to reduce constipation in pregnant women. Training is given for 3 days to village midwives, given for 2 hours. The knowledge and skills of midwives became better after receiving education and training on water therapy for constipation in pregnant women. Keywords: Training, Water Therapy, Constipation
Edukasi Anemia Defisiensi Besi dan Pemeriksaan Hemoglobin sebagai Deteksi Dini Resiko pada Ibu Hamil di Desa Matang Seulimeng Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa Dewita Dewita; Henniwati Henniwati; Lili Kartika Sari Hrp; Nora Veri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i1.5356

Abstract

ABSTRAK  Anemia merupakan masalah global terutama bagi ibu hamil. Penyebab utama anemia pada kehamilan adalah defisiensi besi kemudian diikuti oleh defisiensi folat. WHO memperkirakan angka kejadian anemia sekitar 42 % terjadi pada ibu hamil dengan kondisi ekonomi menengah kebawah. Tujuan Pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil. tentang anemia defisensi besi dan pemeriksaan kadar hemoglobin sebagai deteksi dini mandiri di Desa Matang Seulimeng wilayah kerja Puskesmas Langsa Barat Kota Langsa. Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat adalah dengan metode penyuluhan dengan ceramah dan tanya jawab. Sedangkan deteksi dini resiko tinggi dilakukan dengan pemeriksaan kadar hemoglobin dan setelah 2 minggu intervensi dilakukan evaluasi ibu hamil anemia dengan pemeriksaan kadar Hemoglobin. Terjadi perubahan peningkatan pengetahuan baik sebesar 85 % dan hasil pemeriksaan hemoglobin dari 18 ibu hamil anemia setelah evaluasi menjadi 67,8 %  tidak anemia .Penilaian mengenai pemahaman ibu hamil tentang edukasi anemia Defisiensi besi dan pemeriksaan Hemoglobin sebagai deteksi dini resiko pada ibu hamil adalah 3 (tiga) tahap (tahap pretest, tahap penyuluhan, dan tahap posttest serta evaluasi ibu hamil anemia). Adanya peningkatan pengetahuan setelah diberikan edukasi anemia defisiensi pada ibu hamil, dan mampu melakukan deteksi dini mandiri tanda gejala anemia sehingga mendapat penanganan sesegera mungkin. Kata Kunci : anemia defisiensi zat besi, kadar hemoglobin, deteksi dini, ibu hamil  ABSTRACT  Anemia is a global problem, especially for pregnant women. The main cause of anemia in pregnancy is iron deficiency followed by folate deficiency. WHO estimates that the incidence of anemia is around 42% in pregnant women with middle to lower economic conditions. The purpose of this service is to increase the knowledge of pregnant women. regarding iron deficiency anemia and hemoglobin level examination as an independent early detection in Matang Seulimeng Village, the working area of Langsa Barat Health Center, Langsa City. The form of community service activities is the extension method with lectures and questions and answers. Meanwhile, early detection of high risk is carried out by examining hemoglobin levels and after 2 weeks of intervention, pregnant women with anemia are evaluated by examining hemoglobin levels. There was an increase in knowledge of both 85% and the results of hemoglobin examination from 18 anemic pregnant women after the evaluation became 67.8% not anemic. An assessment of the understanding of pregnant women about iron deficiency anemia education and hemoglobin examination as early detection of risk in pregnant women is 3 (three) stages (pretest stage, counseling stage, and posttest stage and evaluation of anemic pregnant women). There is an increase in knowledge after being given education on deficiency anemia in pregnant women, and being able to independently detect early signs of anemia so that they get treatment as soon as possible. Keywords: iron deficiency anemia, hemoglobin levels, early detection, pregnant women
Pelatihan Effurage Massage dan Aromaterapi untuk Nyeri Postpartum Pada Bidan Desa Henniwati Henniwati; Dewita Dewita; Meliani Sukmadewi Harahap
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i12.12276

Abstract

ABSTRAK Nyeri yang diakibatkan oleh kontraksi uterus memerlukan berbagai penanganan untuk meminimalkan rasa nyeri yang dirasakan oleh ibu sehingga kenyamanan ibu dapat kembali.Peran seorang perawat pada kondisi tersebut adalah membantu meredakan nyeri ibu post partum dengan memberikan intervensi dalam meredakan nyeri. salah satu terapi pereda nyeri adalah pijat efferuage dan aromaterapi lavender. Bidan dan kader merupakan telayanan kesehatan terdekat yang dapat dijangkau oleh pasien di desa, makadari itu perlunya peningkatan pengetahuan, pemahan dan skill untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik. Kegiatan dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat dengan jumlah sasaran sebanyak 12 orang dengan pemberian pelatihan effleurage massage dengan aromaterapi. Evaluari yang di harapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta. Hasil dari edukasi dan pelatihan yang dilakukan didapatkan pengetahuan peserta setelah diberikan pelatihan meningkat menjadi berpengetahuan baik sebesar 83,3% dan keterampilan peserta tentang pijat effleurage setelah pelatihan sebahagian besar berketerampilan baik sebesar 83,3%. Kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta tentang massage effleurage massage. Kata Kunci: Massage Efllurage, Aromaterapi, Nyeri Postpartum ABSTRACT Pain caused by uterine contractions requires various treatments to minimize the pain felt by the mother so that the mother's comfort can return. The role of a nurse in these conditions is to help relieve the pain of postpartum women by providing interventions in relieving pain. one of the pain relief therapies is efferuage massage and lavender aromatherapy. Midwives and cadres are the closest health services that can be reached by patients in the village, so it is necessary to increase knowledge, understanding and skills to be able to provide better services. Activities carried out in the Langsa Barat Health Center Working Area with a total target of 12 people by providing training in effleurage massage with aromatherapy. Evaluations are expected to increase the knowledge and skills of participants. The results of the education and training conducted obtained knowledge of participants after being given training increased to good knowledge by 83,3% and the skills of participants about effleurage massage after training were mostly good skills by 33.3%. This activity can be concluded that increasing the knowledge and skills of participants about massage effleurage massage.  Keywords: Efllurage Massage, Aromatherapy, Postpartum Pain
Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 12-18 Bulan di Desa Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat Isnaini Putri; Henniwati Henniwati; Rayana Iswani; Emilda As; Silfia Dewi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i12.12638

Abstract

ABSTRAK Upaya pemantauan tumbuh kembang anak usia dini secara pokok merupakan tugas keluarga, masyarakat dan dibantu oleh kader posyandu melalui kegiatan posyandu. Program Posyandu dilakukan di setiap desa oleh kader yang telah diberi pengetahuan dan pelatihan oleh para petugas kesehatan untuk memasyarakatkan pengetahuan tentang kesehatan, terutama pertumbuhan dan perkembangan anak pada para orang tua. Umumnya kegiatan posyandu meliputi kegiatan penimbangan balita dan pemberian nutrisi, sehingga sebagai sasaran utama posyandu lebih tertuju pada tahap pertumbuhan fisik saja. Oleh karena itu, perlu adanya pemberian pengetahuan pada masyarakat tentang deteksi dini perkembangan anak, sehingga tindakan preventif dapat dilakukan untuk mengatasi adanya gangguan perkembangan pada balita. Kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat tentang stimulasi perkembangan anak usia 12-18 bulan sebagai upaya deteksi dini tumbuh kembang anak. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode penyuluhan serta pelatihan yang dilanjutkan roleplay dengan sasaran masyarakat yang ada di Desa Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa pada bulan Agustus 2023 dengan jumlah sasaran 40 orang. Adanya perbedaan nilai pengetahuan antara sebelum dan sesudah masyarakat diberikan penyuluhan dengan kategori baik yaitu 47,5% menjadi 90% serta dan keterampilan peserta sebelum dan sesudah masyarakat diberikan pelatihan sebahagian besar berketerampilan baik sebesar 87,5%. Melalui kegiatan ini masyarakat mengalami peningkatan pengetahuan dan keterampilan, serta penting bagi ibu melakukan pemantauan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak melalui stimulasi yang sesuai dengan tahapan perkembangan usia anak. Kata Kunci: Pemantauan, Perkembangan, Bayi, Masyarakat  ABSTRACT Efforts to monitor the growth and development of early childhood are primarily the task of the family and community and are assisted by posyandu cadres through posyandu activities. The Posyandu program is carried out in each village by cadres who have been given knowledge and training by health workers to disseminate knowledge about health, especially child growth and development among parents. Generally, posyandu activities include weighing toddlers and providing nutrition, so that the main target of posyandu is more focused on the physical growth stage. Therefore, it is necessary to provide knowledge to the public about early detection of child development, so that preventive measures can be taken to overcome developmental disorders in toddlers. This service activity is to increase the community's knowledge and abilities regarding stimulating the development of children aged 12-18 months as an effort to detect early child growth and development. Service activities are carried out using counseling and training methods followed by roleplay with the target community in Sungai Pauh Village, West Langsa District, Langsa City in August 2023 with a target number of 40 people. There was a difference in knowledge scores between before and after the community was given counseling in the good category, namely 47.5% to 90% and the skills of the participants before and after the community were given training, the majority had good skills at 87.5%. Through this activity, people experience increased knowledge and skills, and it is important for mothers to monitor children's growth and development through stimulation that is appropriate to the child's age development stages. Keywords: Monitoring, Development, Baby, Society