Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Umpak : Jurnal Arsitektur dan Lingkungan Binaan

Analisis Kenyamanan Termal pada Ruang Baca Perpustakaan Universitas PGRI Semarang Wulandari, Siti Diahayu; Widiastuti, Kurnia
UMPAK : Jurnal Arsitektur dan Lingkungan Binaan Vol 5, No 1 (2022): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/umpak.v5i1.19650

Abstract

Kenyamanan termal pada Ruang Baca Perpustakaan Universitas PGRI Semarang adalah salah satu faktor terpenting dalam suatu perancangan. Kenyamanan termal pada Ruang Baca Perpustakaan dapat menunjang pengguna perpustakan dan dapat meningkatkan niat baca dikalangan mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kenyamanan termal pada Ruang Baca Perpustakaan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif dan evaluatif. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun dan memaparkan data tentang kondisi eksisting. Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi data penelitian yang diperoleh dari pengukuran dilapangan. Data yang dihasilkan berupa angk-angka hasil pengamatan secara langsung dilapangan. Setelah data terkumpul kemudian data hasil pengukuran yang selanjutnya dibandingkan dengan standar dan kriteria yang ada dan hasil data yang didapat dianalisis untuk mengetahui sejauh mana tingkat kenyamanan termal pada Rung Baca Perpustakaan.Hasil identifikasi temperatur dan kelembaban pada Ruang Baca Perpustakaan, pengukuran pertama dilakukan pada tanggal 18 desember 2019 dengan 2 alat, alat pertama medapatkan suhu rata-rata 29,5ᵒC, alat kedua mendapatkan suhu rata-rata 29,7ᵒC, kelembaban alat pertama 55,7 dan alat kedua 55,5. Untuk pengukuran pada tanggal 19 desember 2019 mendapatkan suhu rata-rata 28,5ᵒC pada alat pertama dan 27,9ᵒC pada alat kedua, kelemaban pada alat pertama 55,5 dan 55,9 untuk alat kedua. Data tersebut menunjukkan Ruangan berada dizona tidak nyaman karena kurangnya pendingin ruangan/AC di dalam Ruang Baca Perpustakaan. Thermal comfort in the reading room of the PGRI University Library is one of the most important factors in a design. Supporting thermal in the library reading room can support library users and can increase reading intentions among students. The purpose of this study is thermal research in the library reading room.This research uses quantitative with descriptive and evaluative methods.  Descriptive method was used in the initial research to collect and present data on existing conditions. Evaluative methods are used to evaluative research data obtained from field measurements. The data generated consists of numbers directly observed in the field. After the data is collect then the measurement results are there compared with the existing standarts are criteria and the results of the data obtained are analyzed to obtain information about the level of thermal ease in the library reading room.The results of measurement of temperature and humandity in the library reading room, the fist measurement was carried out on december 8,2019 with 2 tools, the first tool obtained an average temperature of 29.5ᵒC, the first tool received an average temperature of 29.7ᵒC, the humandity of the first tool 55.7 and the second tool 55.5. for measurement on december 19, 2019 get an average temperature of 28.5ᵒC in the first tool and 27.9ᵒC in the first tool, humandity in the first tool 55.5 and 55.9 for the second tool. The data shows the closed room in the room is uncomfort table because it avoids the room inside/AC in the library reading room.
Karakteristik Visual Bangunan-Bangunan Kolonial Belanda di Kota Ungaran Prawesti, Della Agista; Widiastuti, Kurnia
UMPAK : Jurnal Arsitektur dan Lingkungan Binaan Vol 5, No 2 (2022): September
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/umpak.v5i2.19658

Abstract

Saat pendudukan Kolonial Belanda di Indonesia banyak bangunan arsitektur Belanda yang didirikan di seluruh nusantara. Di pulau jawa sendiri khususnya di Kabupaten Semarang terdapat bangunan arsitektur Belanda berupa Benteng, sekolahan, kantor, tempat hiburan atau soos (societeiet) hingga rumah-rumah pribadi memiliki karakter dengan ciri khasnya masing-masing. Khususya bangunan kolonial di koridor Jalan Diponegoro memiiki karakter visual yang khas pada tiap elemen-elemen bangunannya, baik eksterior maupun interiornya bangunannya, sehingga perlu dijaga kelestariannya untuk mempertahankan karater visual bangunan kolonial Belanda. Studi ini bertujuan menganalisis karakteristik visual bangunan kolonial Belanda di Jalan Diponegoro Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan indikator terpengaruhnya adalah karakter visual, sedangkan komponen yang membentuk bangunan menjadi faktor yang mempengaruhi. Indikator disusun berdasarkan variabel tersebut kemudian dijadikan tolak ukur dalam mencari data dan menganalisa. Terdapat beberapa perubahan pada fasad bangunan kolonial di koridor Jalan Diponegoro, perubahan tersebut cukup signifikan namun tidak mengubah karakter asli bangunan.Kata Kunci : bangunan kolonial, karakter visual.    During the Dutch Colonial occupation in Indonesia many Dutch architectural buildings were erected throughout the archipelago. On the island of Java itself, especially in Semarang Regency there are Dutch architectural buildings in the form of fortresses, schools, offices, entertainment venues or soos (societeiet) to private homes that have their own characteristics. Especially the colonial building in the corridor of Diponegoro street has a unique visual character in each of the building elements, both the exterior and interior of the building, so it needs to be preserved to preserve the visual character of the Dutch colonial building. This study aims to analyze the visual characteristics of Dutch colonial buildings on Diponegoro street, Semarang Regency. This study uses a qualitative method with the influence indicators are visual characters, while the components that make up the building are influencing factors. Indicators arranged based on these variables are then used as benchmarks in finding data and analyzing. There are some changes in the colonial building's facade in Diponegoro Street corridor, these changes are quite significant but do not change the original character of the building.Keywords : colonial buildings, visual characters
Studi Tata Letak Microlibrary Warak Kayu Kota Semarang Ditinjau Dari Perilaku Pengguna Kamil, Muhammad Insan; Widiastuti, Kurnia
UMPAK : Jurnal Arsitektur dan Lingkungan Binaan Vol 7, No 2 (2024): September
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/umpak.v7i2.21896

Abstract

Artikel ini membahas tentang pola tata letak ruang terhadap perilaku pengguna yang efektif mengenai microlibrary warak kayu kota semarang. Pada microlibrary warak kayu di kota semarang sangat identik akan bangunannya yang ikonik serta penghematan energinya. Namanya saja micro yang artinya kecil, pastinya perpustakaan ini berukuran kecil untuk memenuhi kebutuhan membaca sertan memiliki daya tarik sendiri bagi penggemar membaca buku serta masyakarat kota semarang pada umumnya. Berdasarkan perilaku pengguna perpustakaan ditemukan permasalahan – permasalahan yang disebabkan oleh penataan pola tata letak ruang microlibary. Selain tata letak ruang, atribut perilaku arsitektur juga mempengaruhi aktivitas pengguna di dalam ruang microlibrary. Maka dengan itu kemudian penelitian ini memfokuskan pada pola tata letak ruang berdasarkan dari perilaku pengguna. Metode yang digunakan ialah person center mapping dan placed center mapping, Dimana metode ini peneliti melihat secara langsung bagaimana perilaku pengguna di dalam ruangan microlibrary. Dari sini kemudian dianalisis sehingga menemukan penyimpangan perilaku para pengguna sehingga dapat diperbaiki oleh pengelola agar tata letak ruang microlibrary warak kayu kota semarang lebih efektif dan pengguna dapat membaca buku dan mengerjakan tugas dengan nyaman.
Analisis sirkulasi penonton dan atlet di GOR kampus IV UPGRIS Khafidin, Nur; Widiastuti, Kurnia
UMPAK : Jurnal Arsitektur dan Lingkungan Binaan Vol 3, No 2 (2020): September
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/umpak.v3i2.15907

Abstract

Sirkulasi berperan penting dalam standar bangunan layak fungsi, salah satu sarana pendukung dalam sirkulasi adalah lebar jalur akses dan pola yang di gunanakan dalam bangunan, penelitian ini akan menganalisis sirkulasi yang ada pada gor kampus IV universitas pgri semarang, penelitian ini di lakukan secara berkala pada saat gor dalam posisi ramai maupun dalam keadaan sepi, dengan metode pengukuran dan pengamatan visual pada titik kronis guna mnganalisa kondisi di dalam gor, dari semua penelitian pada masing-masing sirkulasi yang ada masih memiliki kendala terutama pada ukuran lebar jalur yang dapat di aksesuntuk memasuki tribun, maslah terbesar yang ada pada jalur sirkulasi gor adalah pada titik kronis dimana banyak pengunjung yang justru berhenti, ini terjadi pada jalur akses memasuki tribun futsal yang hanya memiliki lebar 70 cm dan akses memasuki tribun basket yang memiliki lebar 1 meter dengan lebar yang  ada menyebabkan pengunjung saling bergantian untuk masuk maupun keluar dari tribun
Analisis Aksesibilitas Taman Publik Alun-Alun Pancasila Kota Salatiga Muzarohi, Iwan; Saputro, Robby Andrean; Widiastuti, Kurnia
UMPAK : Jurnal Arsitektur dan Lingkungan Binaan Vol 6, No 2 (2023): September
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/umpak.v6i2.19670

Abstract

Kota Salatiga salah satu kota di Indonesia yang sedang gencar mencanangkan diri sebagai kota hijau (Green City), salah satunya dengan menyediakan ruang terbuka hijau. Maka dari itu salah satu program pemerintah kota salatiga telah membangun ruang terbuka hijau dengan membuat Taman Publik Alun-Alun Pancasila sebagai taman kota. Faktanya saat ini yang ada dilapangan, masih banyak ditemukannya perbedaan dalam perilaku dari segi fasilitas, kemudahan, sarana dan prasarana, salah satunya adalah akses untuk memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas di Kota Salatiga. Pada penyandang disabilitas kehilangan keadilan dan persamaan dalam mengakses ke tempat publik, khususnya di Taman Publik Alun-Alun Pancasila yang ada di Kota Salatiga. Dari hasil penelitian yang di lakukan, mendapatkan kesimpulan yaitu konsep perancangan dan konsep perencanaan masih belum memenuhi untuk Aksesibilitas Penyandang Disabilitas di Alun-Alun Pancasila Salatiga.Kata kunci: aksesibilitas, standar, alun-alun. The city of Salatiga is one of the cities in Indonesia that is aggressively declaring itself a green city, one of which is by providing green open space. Therefore, one of the programs of the Salatiga city government has been to build green open space by making the Pancasila Square Public Park a city park. In fact, currently in the field, there are still many differences in behavior in terms of facilities, convenience, means and infrastructure, one of which is access to meet the needs of people with disabilities in the City of Salatiga. People with disabilities lose justice and equality in accessing public places, especially in the Pancasila Square Public Park in Salatiga City. From the results of the research carried out, it was concluded that the design concept and planning concept still did not meet the requirements for accessibility for people with disabilities in Pancasila Square, Salatiga.
Analisis Sirkulasi Penumpang Kapal Laut (TPKL) Tanjung Mas Semarang Prasyetyo, Adi Widi; Widiastuti, Kurnia
UMPAK : Jurnal Arsitektur dan Lingkungan Binaan Vol 5, No 1 (2022): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/umpak.v5i1.19656

Abstract

The Passengership Terminal is the main part of the sub Port system which serves to accommodate the activities of passenger transport processes from  one sea transportation system to another. As a result of its function as the activity-area of the passenger transferal process, making the passenger  terminal have many high circulation needs facilities. The activities what’s happen inside the terminal is mainly affected by people and stuff. The Passengership Terminal Port of Tanjung Mas Semarang were among the international terminals in central Java worked well service and accommodate various passenger activities.  Discomport in activities, and uncertainly of the flow of grooves often arises as a result of unitended circulation pattern in Passengership Terminal. Planning a proper circulation in the Passenger Terminal requires studies of the element of circulation such as attainment, circulation pattern, circulation ways, and the circulation of space. Therefore, we have raised the topic for further consideration of the circulation of the Passengership Terminal Port of Tanjung Mas Semarang for margin
Analisis Kebutuhan Ruang Pedangang di Pasar Bulu Semarang Tsalatsia, Dhurra Ayu; Widiastuti, Kurnia; Nindita, Velma
UMPAK : Jurnal Arsitektur dan Lingkungan Binaan Vol 2, No 2 (2019): September
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/umpak.v2i2.15857

Abstract

Pasar Bulu Semarang menjadi buah bibir masyarakat Kota Semarang. Suasana pasar yang harusnya ramai pembeli, tetapi didapati tidak saat berada di Pasar Bulu. Suasana Sepi sampai banyak Kios dan Los yang kosong membuat peneliti ingin mencari titik permasalahan dari peristiwa tersebut. Banyak Kios dan Los yang tidak disewa oleh pedagang. Hal tersebut menjadi pertanyaan bagi peneliti untuk menganalisis kebutuhan ruang pedagang di Pasar Bulu Semarang. Analisis kebutuhan ruang merupakan salah satu tahap perancangan suatu bangunan. Kebutuhan ruang juga menjadi Indikator kelayakan suatu bangunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan ruang pedagang berdasarkan Regulasi Peraturan Menteri Perdagangan.dan menganalisis Kondisi Pasar Bulu Semarang. Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi perkembangan ilmu Arsitektur tentang pentingnya kebutuhan ruang Pasar yang berpengaruh pada aktifitas pedagang dan pembeli. Metode yang dilakukan peneliti yaitu menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, observasi, dan wawancara. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan Kondisi Pasar Bulu Semarang, Pedagang membutuhkan ukuran kios yang lebih lebar dengan spesifikasi jenis dagangan dan ukuran Kios yang jelas. Selain Ukuran Kios dan Los, Ditinjau dari Ketersediaan Akses masuk bangunan di pasar Bulu, Baik Pedagang maupun Pembeli membutuhkan Kemudahan Akses seperti mmperlebar pintu masuk, memperbanyak pintu alternatif, dan memperlebar lorong masuk bangunan
Analisis Karakteristik Arsitektur pada Fasad Rumah Tinggal Pecinan Semarang: Studi Kasus Gang Gambiran, Kranggan Azzahro, Aisyah; Tsurina, Rana; Widiastuti, Kurnia
UMPAK : Jurnal Arsitektur dan Lingkungan Binaan Vol 6, No 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/umpak.v6i1.18814

Abstract

Pengelompokan yang dilakukan Hindia - Belanda menghasilkan beberapa Kawasan yang berisikan masyarakat berdasar RAS, yang mana salah satunya terbentuk menjadi Kawasan yang dinamakan Kampung Cina atau Pecinan. Fasad pada bangunan Kawasan Pecinan dapat dilihat dari contok rumah tinggalnya yang memiliki ciri khas tertentu dan dapat langsung dikenali. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fasad rumah tinggal pada area pecinan di Gang Gambiran, Kranggan, Semarang Tengah. Hasil survey data kemudian dianalisis dan dirumuskan dengan mengunakan metode deskriptif kualitatif yang disajikan dalam bentuk tabel gambar.Kata Kunci: Rumah Tinggal Pecinan, Fasad Pecinan,  Pecinana Semarang.AbstractThe grouping carried out by the Dutch East Indies resulted in several areas containing communities based on, one of which was formed into an area called Kampung Cina or Chinatown.The facade of the Chinatown area building can be seen from the examples of the houses which have certain characteristics and can be recognized immediately. This study aims to identify the facades of residential houses in the Chinatown area in Gang Gambiran, Kranggan, Central Semarang. The results of the survey data were then analyzed and formulated using a qualitative descriptive method presented in the form of a picture table.Keywords: Chinatown residences, Chinatown facades Semarang Chinatown
Analisis Tata Letak Ruang Perpustakaan Kabupaten Pekalongan Berdasarkan Prinsip Penataan Ruang Perpustakaan Rifandy, Shocky; Widiastuti, Kurnia
UMPAK : Jurnal Arsitektur dan Lingkungan Binaan Vol 4, No 2 (2021): September
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/umpak.v4i2.19625

Abstract

Perpustakaan merupakan sumber ilmu dan pusat informasi yang sangat penting bagi perkembangan dunia pendidikan. Perpustakaan Umum Kabupaten Pekalongan adalah perpustakaan umum satu-satunya yang ada di daerah Kabupaten Pekalongan. Ruang perpustakaan hendaklah memperhatikan unsur-unsur tata ruang, desain, ukuran perabot, lokasi yang strategis, struktur ruangan, pengamanan ruangan, dan pengembangan perpustakaan ke masa yang akan datang sesuai dengan prinsip penataan ruang perpustakaan. Pada tata letak dalam ruang baca perpustakaan Umum Kabupaten Pekalongan masih terdapat kendala seperti ruang yang terbatas dan tercampur untuk aktivitas baca. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan tujuan untuk menganalisis tata letak Perpustakaan Umum Kabupaten Pekalongan berdasarkan prinsip penataan ruang perpustakaan menurut Anugrah and Ardoni, 2013. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat empat kategori zonasi berupa area buku koleksi, area pelayanan, area baca, dan area pendukung lain dengan tata letak ruang pada perpustakaan umum Kabupaten Pekalongan yang belum memenuhi prinsip dan aturan penataan ruang perpustakaan, salah satu diantaranya yaitu penataan jarak antar perabot seperti rak buku, meja baca masih sangat berdekatan (sempit) yang akan sangat berpengaruh terhadap sirkulasi dan juga akan memepengaruhi suasana ruangan.Kata Kunci: Tata Letak, Prinsip Penataan, Perpustakaan AbstractLibrary is a source of knowledge and a very important information center for the development of the world of education. Pekalongan Regency Public Library is the only one public library. The library room should pay attention to the elements of spatial planning, design, furniture size, strategic location, room structure, room security, and future development of the library in accordance with the principles of library space planning. In the layout in the reading room of the Pekalongan Regency Public library, there are still obstacles such as limited and mixed space for reading activities. This study uses a descriptive method with the aim of analyzing the layout of the Pekalongan Public Library based on the principles of library space management according to Anugrah and Ardoni, 2013. The results of the study state that there are four zoning categories in the form of book collection areas, service areas, reading areas, and other supporting areas. with the layout of the space in the public library of Pekalongan Regency that does not meet the principles and rules of library space planning, one of which is the arrangement of the distance between furniture such as bookshelves, reading tables are still very close together (narrow) which will greatly affect circulation and will also affect the atmosphere room.Keywords: Layout, Structuring Principles, Libraries