Proses komodifikasi terjadi selama fase produksi, ketika kapitalis membeli barang, tenaga kerja, dan peralatan untuk menciptakan nilai lebih yang dapat digunakan untuk akumulasi modal lebih lanjut. Modal adalah nilai yang dapat ditingkatkan melalui pertukaran dan produksi. Fokus penelitian ini pada analisis semiotika sosial Halliday terhadap iklan televisi sirup marjan versi tarian betawi dan sepatu roda. Terlihat adanya komodifikasi tarian Topeng Betawi yang merupakan bagian dari budaya Betawi yang terkenal di tengah masyarakat Indonesia. Sama halnya dengan asal muasal dan makna dari tari Topeng Betawi dengan tujuan Marjan dalam meningkatkan penjualan produknya melalu strategi komunikasi dan pemasaran yaitu iklan. Ide adegan perempuan berlatih di halaman depan rumah joglo Betawi menjadi titik tolak proses komodifikasi budaya. Ideologi kapitalis yang mengabdi pada kepentingan kapital menjadi motor penggerak proses komodifikasi. Kekuatan pasar adalah kekuatan pendorong komodifikasi. Diharapkan kedepannya para pembuat iklan mampu memahami dan memperhatikan jalan cerita dan penokohan yang dibuat untuk iklan tersebut, serta tujuan penjualannya dan mampu memberikan pengaruh positif kepada masyarakat.